Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN LEBIH DALAM TENTANG

DIABETES

António Ayrton dos Anjos Pereira Widiastara


01181133272

PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB I – PENDAHULUAN
Diabetes, penyakit umum yang menyerang orang dengan semua umur, mulai
dari balita sampai orang lanjut usia. Diabetes merupakan penyakit yang sudah sejak
lama berada di kalangan manusia dan komunitas. Diabetes adalah penyakit yang
setiap harinya selalu bertumbuh karena banyaknya perubahan yang terjadi di
komunitas dan negara-negara yang maju; perubahan yang ada bukan hanya ilmu
pengetahuan, sains dan teknologi, namun cuaca, etika dan moral manusia, makanan
dan minuman yang dikonsumsi setiap hari pun ikut berubah.
Di dunia komunitas, diabetes dikenal sebagai kencing manis, tetapi di dunia
medis, para ahli menyebutkan definisi diabetes dengan lebih spesifik sebagai diabetes
mellitus. Beberapa definisi-definisi tersebut dapat disimak sebagai berikut:
 Diabetes is a general term for diseases characterized by excessive urination.
Usually refers to diabetes mellitus. Diabetes Mellitus is a disorder of
carbohydrate metabolism, characterized by hyperglycemia and glycosuria
and resulting from inadequate production or utilization of insulin (F. A. Davis
Company, 1985: 452).
 Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. Diabetes
mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi
insulin atau berkurangnya efektivitas biologis dari insulin atau keduanya (M.
Clevo Rendy dan Margaretha TH, 2012: 164).
 Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormonal
yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari
darah. Penyakit ini timbul ketika di dalam darah tida terdapat cukup insulin
atau ketika sel-sel tubuh tidak dapat bereaksi secara normal terhadap insulin
dalam darah (Koes Irianto, 2014: 217).
 Diabetes mellitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangan
hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine
(Koes Irianto, 2014: 422).
Diabetes telah menjadi salah satu penyakit yang mendunia dan telah merenggut
banyak nyawa. Hal tersebut telah didatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World
Health Organization – WHO) sebagai berikut ini:
 Jumlah penderita diabetes telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980
menjadi 422 juta pada tahun 2014.
 Prevalensi global diabetes pada orang dewasa di atas 18 tahun telah
meningkat dari 4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014.
 Prevalensi diabetes telah meningkat lebih cepat di negara-negara
berpenghasilan menengah dan rendah.
 Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung,
stroke, dan amputasi ekstremitas bawah.
 Pada tahun 2015, diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsung disebabkan
oleh diabetes. 2,2 juta kematian lainnya disebabkan oleh glukosa darah yang
tinggi pada tahun 2012.
 Hampir separuh dari semua kematian yang disebabkan oleh glukosa darah
tinggi terjadi sebelum usia 70 tahun. WHO memproyeksikan bahwa diabetes
akan menjadi penyebab kematian ketujuh di tahun 2030.
 Diet sehat, aktivitas fisik teratur, menjaga berat badan normal dan
menghindari penggunaan tembakau adalah cara untuk mencegah atau
menunda timbulnya diabetes tipe 2.
 Diabetes dapat diobati dan konsekuensinya dihindari atau ditunda dengan diet,
aktivitas fisik, pengobatan dan skrining rutin dan pengobatan untuk
komplikasi.
BAB 2 – ISI
Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit yang pada dasarnya tidak hanya
memiliki satu klasifikasi atau satu tipe atau juga satu keadaan. Dari hal tersebut dapat
membuat para ilmuwan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pembelajaran
diabetes mellitus. Hal tersebut dapat dilihat dan disimak sebagai berikut.
Klasifikasi diabetes mellitus dapat dibagi menjadi beberapa sebagai berikut:
1. Klasifikasi klinis
a. Diabetes Mellitus
 Tipe tergantung insulin (DMTI), tipe 1
 Tipe tidak tergantung insulin (DMTTI), Tipe 2
 DMTTI yang tidak mengalami obesitas
 DMTTI dengan obesitas
b. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)
c. Diabetes Kehamilan
2. Klasifikasi risiko statistik
a. Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa
b. Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa
Pada diabetes mellitus tipe 1, sel-sel beta pankreas yang secara normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autimun, sebagai akibatnya
penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Biasanya
diabetes mellitus tipe 1 terjadi pada usia 30 tahun.
Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin
atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.
Dari pengetahuan tentang klasifikasi diabetes mellitus, seorang dokter dapat
mengetahui jika seseorang memiliki gejala-gejala yang seharusnya hanya dialami
oleh penderita diabetes mellitus. Gejala-gejala yang dapat dialami adalah sebagai
berikut ini:
 Selalu merasa lapar  Sering buang air kecil
(polifagia) (poliuria)
 Tubuh sangat lelah
 Sering merasa haus  Mual
(polidipsi)  Muntah
 Mulut terasa kering  Bau mulut manis
 Kulit terasa gatal  Sakit perut
 Penglihatan  Napas lebih cepat
ganda/kabur  Kurang konsentrasi
 Infeksi jari kaki dan  Emosi tidak stabil
tangan  Sakit kepala
 Infeksi di bawah  Denyut jantung cepat
payudara  Berkeringat
 Infeksi organ intim  Gusi bengkak
 Nyeri sendi  Gigi goyah
 Mati rasa  Masalah pendengaran
 Badan berat menurun  Mendengkur saat tidur
drastic  Selalu ingin tidur
Gejala-gejala yang telah ditampilkan dapat diketahui berada di setiap orang
apabila dokter memeriksa orang tersebut. Untuk itu, berikut ini akan dibahas tentang
evaluasi serta physical examination untuk pasien agar dapat mengetahui jika ada atau
tidaknya penyakit diabetes mellitus.
Dalam evaluasi pada pasien yang berdiagnosis diabetes mellitus, ada 15
elemen penting yang harus ditanyakan oleh dokter, dan elemen-elemen tersebut
iyalah:
 Program pengobatan sebelumnya, termasuk manajemen makanan
setiap hari;
 Program pengobatan saat ini, termasuk jenis obat, jenis makanan dan
hasil pemantauan glukosa;
 Rekaman tes HbA sebelumnya;
 Status nutrisional, sejarah berat badan dan pola makan;
 Pola berolahraga dan aktivitas fisik;
 Gaya hidup dan faktor-faktor psiko sosial;
 Perkembangan hidup selama masa kanak-kanak dan remaja;
 Sejarah klinis tentang penyakit lain;
 Infeksi-infeksi lain yang terjadi di masa lampau atau saat ini;
 Gejala-gejala dan pengobatan pada komplikasi kronik lainnya (mata,
ginjal, jantung, syaraf, serebrovaskuler, kaki, dan lain-lain);
 Penggunaan obat-obatan lain;
 Faktor resiko unutk ateroklerosis (hipertensi, merokok, obesitas,
dislipidemia dan sejarah keluarga);
 Sejarah dan pengobatan jika ada kondisi-kondisi yang lain;
 Sejarah keluarga tentang diabetes;
 Sejarah kehamilan/gestasional.
Untuk pemeriksaan fisik pada pasien berdiagnosis diabetes mellitus, dokter
diharapkan untuk melakukan berbagai pemeriksaan sebagai berikut:
 Pengukuran tinggi dan berat badan, lalu dibandingkan dengan nilai-
nilai tinggi dan berat badan normal;
 Pengukuran tekanan darah;
 Pemeriksaan oftalmoskopik;
 Pemeriksaan kardiak;
 Pemeriksaan abdominal (jika ada hepatomegali/penambahan volume
pada hati);
 Pemeriksaan nadi;
 Pemeriksaan pada kaki;
 Pemeriksaan kulit, termasuk tempat-tempat bekas injeksi insulin jika
pasien pernah menjalani pengobatan injeksi;
 Pemeriksaan neurologis.
Setelah berbagai pemeriksaan fisik, pada akhirnya dokter dapat menentukan
pengobatan atau apa saja yang dibutuhkan untuk penyembuhan pasien. Dari
penyembuhan tersebut, dokter juga harus mengetahui dosis obat yang pas dengan
pasien, dimana hal tersebut sangat dikaitkan dengan kondisi tubuh dan berat badan
pasien. Jadi, dengan rumus berikut ini, seorang dokter dapat mengetahui berat badan
normal atau ideal yang dibutuhkan pasien.

Legenda: BB (Kg)
BBR = * 100%
BBR : Berat badan normal TB (cm) - 100
BB : Berat badan
TB : Tinggi badan

1. Kurus (underweight): BBR < 90%


2. Normal (ideal): BBR 90 – 110%
3. Gemuk (overweight): BBR > 110%
4. Obesitas, apabila: BBR > 120%
 Obesitas ringan: BBR 120 – 130 %
 Obesitas sedang: BBR 130 – 140%
 Obesitas berat: BBR 140 – 200%
BAB 3 – PENUTUPAN
Diabetes merupakan salah satu penyakit pembunuh yang telah memakan banyak korban
di seluruh dunia. Hal itu bukan lagi sebuah hal yang sepele dan dianggap remeh. Diabetes juga
merupakan sebuah penyakit yang bisa mengundang penyakit yang lain seperti obesitas,
hipertensi, arteri koronari, gagal jantung atau ginjal, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya
juga. Sangat disarankan agar tetap menjaga kestabilan tubuh, berolahraga yang teratur dan
konsumsi makanan dan minuman yang sehat; hindari junk food. Siapkan payung sebelum hujan!
DAFTAR PUSTAKA

Asrul. 2014. Kamus Lengkap Kedokteran.


Surabaya: Nusantara Publisher.

“Diabetes”
http://www.who.int diunduh pada tanggal 15 November 2017.

Irianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta.

“Mengenali Tanda dan Gejala Diabetes


https://www.klikdokter.com diunduh pada tanggal 8 Desember 2017. Pukul
17:14 WIB.

Noble, John dkk..2001. Textbook of Primary Care Medicine.


St. Louis, Missouri: Morby, Inc.

Rendy Clevo, M. dan Margaretha TH. Mei 2012. Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah dan Penyakit Dalam
Yogyakarta: Nusa Medika

Taber, Clarence Wilbur. 1985. Taber’s Cyclopedic Medical Dictionary


Philadelphia: F. A. Davis Company

Anda mungkin juga menyukai