Anda di halaman 1dari 14

DIABETES MELITUS

Disusun oleh:
Silfani akuba
siti magfira
andi rian
Lutfi
masni
Pengertian diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi
apabila pankreas tidak memproduksi hormon insulin dalam
jumlah yang cukup atau tubuh yang tidak efektif menggunakan
hormon insulin yang sudah dihasilkan. Ketidakmampuan tersebut
mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam
darah atau yang dikenal dengan hiperglikemia. (WHO, 2012)
Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau
sindrom lainnya
Diabetes mellitus gestasional (GDM)
Etiologi
Diabetes tipe I: -Faktor-faktor imunologi
-Faktor genetik Adanya respons otoimun yang merupakan respons
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah
I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap
individu yang memiliki tipe antigen HLA. sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
Lanjutan @salamsehat

- faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
Diabetes tipe II
Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin
dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih
belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam
proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
-Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di
atas 65 th)
-Obesitas
-Riwayat keluarga
Manifestasi klinis

Manifestasi klinis diabetes mellitus menurut Tandra (2013) yaitu :


1. Banyak kencing (poliuri)
2..Rasa haus (polidipsi)
3. Berat badan menurun meski sudah banyak makan (polifagi)
4.Rasa seperti flu dan lemah
5. Pandangan kabur
6. Luka yang sukar sembuh
7. Gusi merah dan bengkak 8.Kesemutan
8. Kulit kering dan gatal
9. Mudah terkena infeksi
11.Gatal pada kemaluan
Patofisiologi
Terjadi pada kaki diawali dengan adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang menyebabkan
kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun
motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot yang kemudian
menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan
mempermudah terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah
merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah
rumitnya pengelolaan kaki diabetes (Askandar, 2001 dalam Andra Safer, 2013).
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan DM menurut Setiati (2014) :

• Terapi Nutrisi Medis (TNM)


• diet
• Pola hidup sehat
• Latihan fisik
Komplikasi
Menurut Riyadi & Sukarmin (2008), beberapa komplikasi diabetes
mellitus adalah:

• Komplikasi akut
• Koma hipoglikemia
• Koma hipoglikemis
• Ketosidosis
• Koma hipersmolar
• makroagiopati
• Mikroagiopati
• Neuropati diabetika
• Infeksi
• Kaki diabetik
Pengkajian

- Rwayat Kesehatan Keluarga


Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
-Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi
insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa
saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
-Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
Lanjutan
- Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
- integritas Ego
Stress, ansietas
- Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
- makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
- Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
- Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
- pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
- keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
Diagnosa
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan
keseimbangan insulin, makanan, dan aktivitas jasmani
2. Resiko infeksi b.d penyakit kronis
3. gangguan integritas kulit b.d Neuropati Perifer.
4. Perfusi Perifer tidak efektif b/d penurunan Konsentrasi hemoglobin.
Terima
kasih!
@salamsehat

Anda mungkin juga menyukai