Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

SISTEM ENDOKRIN (DIABETESMELITUS)

Kelompok 7

Erna trisnawati
Fajar rizky waluya
Siti hayatun nasihat
DEFINISI

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan


multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat.(Brunner dan Sudart
2001).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogn yang ditandai
oleh kenaikan kadar gula dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa dibentuk
dihati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang
diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan
mengatur produksi penyimpanan (smeltzer, 2008).

Menurut pelkeni (2011) dan ADA (2012) diabetes mellitus adalah suatu
kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah.
Kesimpulannya, diabetes mellitus adalah gangguan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang ditandai oleh
hiperglikemia, atersklerotik, mikroangiopati dan neuropati.
Hiperglikemia terjadi karena akibat dari kekurangan insulin
atau menurunya kerja insulin
ETIOLOGI
Sesuai dengan klasifikasi yang telah disebutkan
sebelumnya maka penyebabnyapun pada setiap jenis dari
diabetes juga berbeda. Berikut ini merupakan beberapa
penyebab dari penyakit diabetes mellitus:

1. Diabetes Melitus tipe 1 ( IDDM )


a. Faktor genetik
b. Faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
2. Diabetes Melitus tipe 2 ( NIDDM )
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui.
Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin.
Faktor resiko :
a. Usia
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga

3. Diabetes gestasional (GDM )


Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu :
1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil
2. ibu mengalami/menderita DM saat hamil
MANIFESTASI KLINIS

Pada DM Tipe 1 gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah


poliuria, polidpsi, polifagia, penurunan BB, cepat merasa lelah
(fatigue), intabilitas, dan pruritus(gatal-gatal pada kulit).

Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada.


DM tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui. Penderita DM tipe 2
umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka,
daya pengliahatan makin buruk, dan umumnya menderita
hipertensi, hiperlipidemia, obesitas dan juga komplikasi pada
pembuluh darah dan syaraf.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

 Gula darah
 Asam lemak
 Osmalaritas serum
 Hemoglobin A1c (HBA1c)
 Insulin serum
 Pemeriksaan elektrolit.
KOMPLIKASI

Komplikasi yang berkaitan dengan diabetes diklasifikasikan sebagai


komplikasi aku dan kronik. Komplikasi akut terjadi akibat intoleransi
glukosa yang berlangsung dalam jangka waktu pendek dan mencakup
berikut :
1. Hipoglikemia
2. Ketoasidosis Diabetik (KAD)
3. Hiperglikemia, Hiperosmolar, Koma Nonketotik (HHNK)

Komplikasi kronik biasanya terjadi 10-15 tahun setelah awitan diabetes


mellitus komplikasinya mencakup berikut :
1. Makroangiopati
2. Mikroangiopati
PENATALAKSANAAN
MEDIS

Penatalaksanaan DM dilakukan untuk meningkatkan kualitas pasien


DM target yang dilakukan dalam penatalaksanan DM meliputi
pengendalian gula darah, pengendalian penyakit penyerta, dan
pengelolaan komplikasi. Penatalaksanan DM edukasi, nutrisi, latihan,
pengobatan, dan monitoring. Penatalsanaan terpadu pada DM meliputi 4
pilar yaitu edukasi, nutrisi, latihan fisik dan pengobatan.

1. Edukasi
2. Nutrisi
3. Latihan
4. Pengobatan
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :

Identitas
Dalam mengkaji identitas beberapa data didapatkan adalah
nama klien, umur, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua,
agama, suku, alamat.Dalam identitas data/ petunjuk yang dapat kita
prediksikan adalah Umur, karena seseorang memiliki resiko tinggi
untuk terkena diabetes mellitus tipe II pada umur diatas 40 tahun.

Keluhan Utama
Pasien diabetes mellitus dating kerumah sakit dengan
keluhan utama yang berbeda-beda. Pada umumnya seseorang dating
kerumah sakit dengan gejala khas berupa polifagia, poliuria,
polidipsia, lemas, dan berat badan turun .
Riwayat Kesehatan :

Riwayat Penyakit Dahulu


Pada pengkajian riwayat penyakit dahulu akan didapatkan
informasi apakah terdapat factor-faktor resiko terjadinya diabetes mellitus
misalnya riwayat obesitas, hipertensi, atau juga atherosclerosis

Riwayat Penyakit Sekarang


Pengkajian pada RPS berupa proses terjadinya gejala khas dari
DM, penyebab terjadinya DM serta upaya yang telah dilakukan oleh
penderita untuk mengatasinya.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji adanya riwayat keluarga yang terkena diabetes
mellitus, hal ini berhubungan dengan proses genetic dimana orang tua
dengan diabetes mellitus berpeluang untuk menurunkan penyakit tersebut
kepada anaknya
Pola Aktivitas:

Pola Nutrisi
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka kadar
gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan keluhan sering
kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan menurun dan mudah lelah.
Keadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan
metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.

Pola Eliminasi
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik yang menyebabkan
pasien sering kencing (poliuri) dan pengeluaran glukosa pada urine ( glukosuria ).
Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan.

Pola Istirahat dan Tidur


Adanya poliuri, dan situasi rumah sakit yang ramai akan mempengaruhi waktu tidur
dan istirahat penderita, sehingga pola tidur dan waktu tidur penderita Pola Aktivitas
Adanya kelemahan otot – otot pada ekstermitas menyebabkan penderita tidak
mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara maksimal, penderita mudah
mengalami kelelahan .
Pola persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita
mengalami gangguan pada gambaran diri. lamanya perawatan, banyaknya biaya
perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan
gangguan peran pada keluarga ( self esteem ).

Pola sensori dan kognitif


Pasien dengan diabetes mellitus cenderung mengalami neuropati / mati rasa pada
kaki sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.

Pola seksual dan reproduksi


Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi sehingga
menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan kualitas maupun ereksi, serta
memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme.

Pola mekanisme stres dan koping


Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya
karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah,
kecemasan, mudah tersinggung dan lain – lain, dapat menyebabkan penderita tidak
mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif / adaptif
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan


keseimbangan insulin, makanan, dan aktifitas jasmanai.
2.Resiko syok
3.Kerusakan integritas kulit
4.Resiko infeksi
5.Retensi urine b/d inkomplit pengosongan kandung kemih, sfingter kuat
dan poliuri
6.Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan sirkulasi darah ke
perifer, proses penyakit DM
7.Resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d gejala poliuria dan dehidrasi
EVALUASI

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan diabetes mellitus adalah :


1. Berat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada
tanda-tanda malnutrisi.
2. Syok tidak terjadi.
3. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperature,
hidrasi, pigmentasi).
4. Klien bebas dari tanda infeksi.
5. Kandung kemih kosong secara penuh, tidak ada residu urine > 100-200 cc.
6. Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharpkan
7. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
HT normal.
TERIMAKASIH……………………………

Anda mungkin juga menyukai