Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Proses terjadinya syok

Dosen Pengampu:

Dafrosia D Manggasa, S.Kep.Ns.M.Biomed

Disusun Oleh:

Nama: Silfani Akuba

Nim: PO0220221049

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI D-III KEPERAWATAN POSO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


A. Pengertian Etiologi syok
Syok adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif, kemudian diikuti perfusi
jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat akhirnya gangguan metabolik selular.
Pada beberapa situasi kedaruratan adalah bijaksana untuk mengantisipasi kemungkinan
shock. Seseorang dengan cidera harus dikaji segera untuk menentukan adanya shock.
Penyebab syok harus ditentukan(hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik
shock). (Bruner & Suddarth,2002).
Syok adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang
menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat
gangguan mekanisme homeostasis.
Akibat penurunan dari oksigen, sel mulai menggunakan proses cadangan yang
menggunakan sumber energi yang tidak efisien dan akan menghasilkan produk toksik.
Walaupun proses cadangan ini dapat menunda kematian sel untuk beberapa waktu,
kekurangan oksigen yang dibarengi dengan produk toksik akan meracuni fungsi-fungsi
sel. Kemudian asam laktat bocor ke dalam darah dan mengakibatkan asidosis sistematik
yang kemudian akan menggangu aktifitas seluler dengan melemahkan fungsi otot
pernapasan pasien dan berkembang menjadi gagal napas dengan hipoksia yang parah.
Berdasarkan penelitian Moyer dan Mc Clelland tentang fisiologi keadaan shock dan
homeostasis, syok adalah keadaan tidak cukupnya pengiriman oksigen ke jaringan.
Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh tubuh
serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan. Syok merupakan keadaan
gawat yang membutuhkan terapi yang agresif dan pemantauan yang kontinyu atau terus-
menerus di unit terapi intensif.

B. Macam-macam syok
1. Syok kardiogenik(berhubungan dengan kelainan jantung)
Disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung
menjadi berkurang atau berhenti sama sekali untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme. Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel, yang
mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke
jaringan.
2. Syok hipovolemik( akibat penurunan volume darah)
Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan
penurunan volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen
intraselular dan ekstraseluler. Cairan intra seluler menempati hamper 2/3 dari air
tubuh total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu
kompartemen intravascular dan intersisial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira
3-4x dari cairan intravascular. Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume
intavaskuler 15%sampai 25%. Hal ini akan menggambarkan kehilangan 750 ml
sampai 1300 ml pada pria dgn berat badan 70 kg. Paling sering, syok hipovolemik
merupakan akibat kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik).
3. Syok distributif terdiri dari :
a) Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
Syok anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi tipe yang fatal dan dapat
menimbulkan “bencana”, yang dapat terjadi dalam beberapa detik-menit, sebagai
akibat reaksi antigen antibody, pada orang-orang yang sensitive setelah pemberian
obat-obat secara parentral, pemberian serum / vaksin atau setelah digigit serangga.
b) Syok septik(berhubungan dengan infeksi)
Syok septik adalah infasi aliran darah oleh beberapa organisme mempunyai
potensi untuk menyebabkan reaksi pejamu umum toksin ini. Hasilnya adalah
keadaan ketidak adekuatan perfusi jaringan yang mengancam kehidupan (Brunner
& Suddarth vol.3, edisi 8, 2002)
c) Syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem saraf)
Disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif, Syok neurogenik
terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh darah
secara mendadak di seluruh tubuh. sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan
darah pada pembuluh tampung (capacitance vessels). Hasil dari perubahan
resistensi pembuluh darah sistemik ini diakibatkan oleh cidera pada sistem saraf
(seperti: trauma kepala, cidera spinal, atau anestesi umum yang dalam).
Syok neurogenik juga disebut sinkop. Syok neurogenik terjadi karena reaksi
vasovagal berlebihan yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi menyeluruh di
daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak berkurang. Reaksi vasovagal
umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut, atau nyeri
hebat. Pasien merasa pusing dan biasanya jatuh pingsan. Setelah pasien
dibaringkan, umumnya keadaan berubah menjadi baik kembali secara spontan

C. Penyebab Shock
 Syok bisa disebabkan oleh :
1. Pendarahan (syok hibovolemik)
2. Dehidrasi (syok hipovolemik)
3. Serangan jantung (syok kardiogenik)
4. Gagal jantung (syok kardiogenik)
5. Trauma atau cedera berat
6. Infeksi (syok septic)
7. Reaksi alergi (syok anafilaktik)
8. Cedera tulang belakang (syok neuroganik)
9. Sindroma syok toksik

Anda mungkin juga menyukai