Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ERLINA ROSIDA
2. GUSMILASARI
3. HERLIZA TAMARA PRATIWI
4. PUSPA YUNITA
5. RAHMA AYU FITRIA
6. RIA ELFAMA
7. ST DEVI ARYANTI UR
8. TRI WULANDARI
9. YOLANDA ALFURQONIA IP
10. YUDHA PRATAMA
DEFINISI
Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi
untuk mempertahankan perfusi yang adekuat organ-
organ vital.
Syok merupakan suatu kondisi yang
mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera
dan intensif untuk menyelamatkan jiwa klien
(BPPPKMN, 2010).S
yok adalah suatu keadaan disebabkan
gangguan sirkulasi darah kedalam jaringan sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil
metabolisme (Sarwono, 2012).
ETIOLOGI
Syok kardiogenik dapat timbul kolapsnya curah jantung, yang sering
terjadi akibat infark miokardium, fibrilasi, atau gagal jantung kongestif.
Syok hipovolemik dapat timbul apabila terjadi kehilangan volume darah
sirkulasi sehingga curah jantung dan tekanan dan tekanan darah menurun
drastis.
Syok anafilaktik dapat timbul setelah suatu respons alergi luas yang
berkaitan dengan degranulasi sel mast dan pelepasan mediator
peradangan misalnya histamin dan prostaglandin.
Syok septik dapat terjadi pada infeksi sistemik masif dan pelepasan
mediator-mediator peradangan vasoaktif.
Syok neurogenik terjadi karena hilangnya tonus vaskuler secara mendadak
di seluruh tubuh.
Syok luka bakar timbul setelah luka bakar berat yang mengenai hampir
seluruh luas permukaan tubuh.
PATOFISIOLOGI
Menurut patofisiologinya, syok terbagi atas 3 fase
yaitu (Komite Medik, 2000):
1. Fase Kompensasi
Penurunan curah jantung (cardiac output)
terjadi sedemikian rupa sehingga timbul gangguan
perfusi jaringan tapi belum cukup untuk
menimbulkan gangguan seluler.
2. Fase Progresif
jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu
mengkompensasi kebutuhan tubuh. Faktor utama yang
berperan adalah jantung. Curah jantung tidak lagi mencukupi
sehingga terjadi gangguan seluler di seluruh tubuh.
3. Fase Irevesibel
Karena kerusakan seluler dan sirkulasi meluas sehingga
tidak dapat diperbaiki. Kekurangan oksigen mempercepat
timbulnya ireversibilitas syok. Gagal sistem kardiorespirasi,
jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup, paru
menjadi kaku, timbul edema interstisial, daya respirasi
menurun, dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea.
PATHWAY
JENIS-JENIS SYOK
Dalam kepustakaan dikenal beberapa jenis kualifikasi syok, antara
lain: syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok anafilaktik dan syok
septik.
1. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merujuk pada suatu keadaan di mana terjadi
kehilangan cairan tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ
failure akibat perfusi yang tidak adekuat. Syok hipovolemik ini paling
sering timbul setelah terjadi perdarahan hebat (syok hemoragik).
Penyebab
Perdarahan dalam jumlah besar, melebihi 15 % volume darah yang beredar, akan
menyebabkan perubahan-perubahan fungsi tubuh seseorang. Makin banyak perdarahan, makin
berat kerusakan yang terjadi, maka makin besar risiko untuk meninggal.
Perdarahan Menyebabkan :
Kehilangan voleume intravaskuler sehingga aliran (perfusi darah dan jumlah oksigen jaringan
menurun
Kehilangan eritrosit dan hemoglobin sehingga kapasitas transport oksigen per unit volume
darah menurunTubuh memiliki Estimated Blood Volume (jumlah darah yang beredar) 65-75
ml/kg, untuk mempermudah dibuat rata-rata EBV ; 70 ml/kg. jika kehilangan darah 15 ml/kg
(20% EBV), terjadilah perubahan hemodinamik :
Prinsip Penanganan :
sebagai anafilaksis
Penyebab
sebelumnya sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti gen)
Tanda – tanda syok (penurunan perfusi perifer dan penurunan tekanan darah yang
tiba - tiba) dengan riwayat adanya alergi (makanan atau hal – hal lain) atau
riwayat setelah pemberian obat-obatan.
Tindakan
C- Circulation. Raba karotis, posisi syock, pasang infus kristaloid (RL). Berikan
epinephrine (adrenalin) subcutan atau intra muscular dengan dosis sesuai dengan
gejala klinis yang tampak (0.25 mg, 0.5 mg atau 1 mg = 1 ampul bila ternyata
jantung tidak berdenyut).
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi,
tekanan darah, warna kulit, isi vena, dan produksi urin
3. Letakkan pasien dalan “posisi syok” yaitu mengangkat kedua tungkai lebih
tinggi dari jantung