Anda di halaman 1dari 17

SHOCK

Kelompok 9
Christian pakadang
Andi ummul islamiyah
Anisa sukri
Eka agustina
Lidya balimbing
Marni pabisa

Defenisi
Shock merupakan suatu keadaan dimana
terjadi kegagalan sirkulasi akut yangparah.
Pada kondisi ini transport darah tidak
didapatkan oksigen dan nutrisi yangdiperlukan
oleh organ vital atau tidak dapat membuang
metabolit yang tertimbundengan jumlah yang
cukup. (Black J.M.2005)
Shock adalah kondisi dimana tekanan darah
turun sedemikian rendah sehingga aliran darah
ke jaringan tidak lagi dapat dipertahankan
secara adekuat. (SherwoodL.2001)

Kategori shock
Syok digolongkan ke dalam beberapa
kelompok : (Tjokronegoro, A., dkk, 2003).
Syok kardiogenik (berhubungan dengan
kelainan jantung)
Syok hipovolemik ( akibat penurunan
volume darah)
Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
Syok septik (berhubungan dengan infeksi)
Syok neurogenik (akibat kerusakan pada
sistem saraf).

Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi
akibat berkurangnya volume plasma di intravaskuler.
Syok ini merupakan tipe syok yang paling sering
terjadi pada anak. Penyebab syok hipovolemik dapat
berupa perdarahan hebat (hemoragik), Sindrom Syok
Dengue (SSD), trauma, dan dehidrasi berat oleh
berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat.
Namun yang paling sering disebabkan oleh
perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga
dengan syok hemoragik (Hardisman, 2013; Mandt
dan Faries, 2009; Sinniah, 2012).

Syok hipovolemik ditandai oleh :


Penurunan volume cairan intra vaskuler
Penurunan tekanan vena sentral
Hipotensi arterial
Peningkatan tahanan vaskular sistemik
Respon jantung berupa : takikardia

Kardiogenik
Syok kardiogenik adalah syok yang
disebabkan karena kerusakan jantung
sehingga jantung tidak dapat memompa
sejumlah darah untuk mencukupi aliran
ke seluruh tubuh. Tipe syok ini tidak
terlalu sering ditemukan pada anak. Ada
beberapa penyebab syok kardiogenik
seperti kehilangan daya kontraksi pada
infark, penurunan daya kontraksi seperti
pada gagal jantung, aritmia (Chen, 2014;
Guins, 2009; Muttaqin, 2009).

Tanda yang terdapat pada syok kardiogenik adalah :


Penurunan tekanan darah
Nadi yang lambat atau cepat atau tidak beraturan
Peningkatan CVP
Penurunan produksi urine
Penurunan cardiac indeks
PaO2 Menurun
Produksi laktat meningkat

Obstruktif
Syok obstruktif disebabkan oleh ketidakmampuan
pasien dalam menghasilkan curah jantung yang
cukup,
walaupun
volume
intravaskuler
dan
kontraktilitas miokardium normal. Keadaan ini
dikarenakan aliran darah keluar dari ventrikel
terobstruksi secara mekanik. Penyebab utama
obstruksi adalah tamponade perikardium. Penyebab
syok obstruktif pada pediatri yang paling sering
adalah lesi jantung bawaan yang ditandai dengan
obstruksi saluran keluar ventrikel kiri. Syok
obstruktif merupakan salah satu kasus yang jarang
ditemui namun penting bagi bayi dan anak anak
yang menderita penyakit kritis (Krug, 2010; Morgan
dan Wheeler, 2013).

Distributif
1

Syok anafilaktik adalah


kejadian akut yang
berpotensi fatal di
mana terjadi reaksi
sistem multiorgan yang
disebabkan oleh
perilisan mediator kimia
dari sel mast dan
basofil. (Mustafa et al.,
2014).

Syok sepsis menjadi penyebab


utama kesakitan dan kematian di
antara anak-anak. Infeksi
saluran pernapasan dan saluran
pencernaan merupakan tempat
yang paling sering terjadi sepsis,
diikuti oleh saluran kemih dan
infeksi jaringan lunak. Setiap
sistem organ cenderung
terinfeksi oleh patogen tertentu
(Sprung et al., 2008)

Syok neurogenik
adalah jenis syok
distributif di mana
terjadi suatu keadaan
hilangnya tonus
otonom secara tiba
tiba akibat dari cedera
tulang belakang
lengkap di atas
vertebra torakal 6.
(Mack, 2013; )

GEJALA UMUM SHOCK


1

Penurunan kesadaran/gelisah

Hipotensi, tekanan sistolik < 90 mmHg

Hipotensi perifer, kulit teraba dingin,


lembab, nadi kecil dan cepat

Perbedaan tekanan darah pada posisi


terlentang dengan posisi duduk/berdirilebih
dari 10 mmHg

Perbedaan frekuensi nadi pada posisi


terlentang dengan posisi duduk >15x/menit

Berat dan ringannya syok menurut Tambunan Karmel,


dkk, (1990, hal 2).
Derajat
Shock
1.Syok Ringan, Penurunan perfusi hanya pada
jaringan dan organ non-vital seperti kulit, lemak, otot
rangka, dan tulang. Jaringan ini relative dapat hidup
lebih lama dengan perfusi rendah, tanpa adanya
perubahan jaringan yang menetap (irreversible).
Kesadaran tidak terganggu, produksi urin normal atau
hanya sedikit menurun, asidosis metabolic tidak ada
atau ringan.
2.Syok Sedang, Perfusi ke organ vital selain jantung
dan otak menurun (hati, usus, ginjal, dan lainnya).
Organ- organ ini tidak dapat mentoleransi hipoperfusi
lebih lama seperti lemak, kulit, dan otot. Oligouria
bisa terjadi dan asidosis metabolic. Akan tetapi
kesadaran relative masih baik.
3.Syok Berat, Perfusi ke jantung dan otak tidak
adekuat. Mekanisme kompensasi syok beraksi untuk

Fase Shock

Menurut patofisiologinya, syok terbagi atas 3


fase yaitu :
1. Fase Kompensasi
2. Fase Progresif
3. Fase Irrevesibel/Refrakter

Fase Kompensasi
Penurunan curah jantung (cardiac output) terjadi
sedemikian rupa sehingga timbul gangguan
perfusi jaringan tapi belum cukup untuk
menimbulkan gangguan seluler. Mekanisme
kompensasi dilakukan melalui vasokonstriksi
untuk menaikkan aliran darah ke jantung, otak
dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke
tempat yang kurang vital. Faktor humoral
dilepaskan untuk menimbulkan vasokonstriksi
dan menaikkan volume darah dengan konservasi
air.

Fase Progresif
Terjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi
mampu mengkompensasi kebutuhan tubuh.
Faktor utama yang berperan adalah jantung.
Curah jantung tidak lagi mencukupi sehingga
terjadi gangguan seluler di seluruh tubuh. Pada
saat tekanan darah arteri menurun, aliran darah
menurun, hipoksia jaringan bertambah nyata,
gangguan
seluler,
metabolisme
terganggu,
produk metabolisme menumpuk, dan akhirnya
terjadi kematian sel.

Fase Irrevesibel/Refrakter
Terjadi karena kerusakan seluler dan sirkulasi
sedemikian luas sehingga tidak dapat diperbaiki.
Kekurangan oksigen mempercepat timbulnya
ireversibilitas syok. Gagal sistem kardiorespirasi,
jantung tidak mampu lagi memompa darah yang
cukup, paru menjadi kaku, timbul edema
interstisial, daya respirasi menurun, dan akhirnya
anoksia dan hiperkapnea.

Kesimpulan
Shock merupakan suatu keadaan dimana terjadi kegagalan sirkulasi
akut yangparah.
Syok hipovolemik kehilangan cairan/plasma (karena luka bakar,
gagal ginjal, diare, muntah), kehilangan darah (sebelum atau sesudah
operasi).
Syok kardiogenik syok yang disebabkan kegagalan jantung,
metabolisme miokard. Apabila lebih dari 40% miokard ventrikel
mengalami gangguan, maka akan tampak gangguan fungsi vital dan
kolaps kardiovaskular.
Syok distributif terjadinya gangguan distribusi aliran darah (pada
seseorang yang sehat mendadak timbul demam tinggi dan keadaan
umum memburuk setelah dilakukan tindakan instrumentasi atau
prosedur invasif).
Syok obstruktif terjadinya gangguan anatomis dari aliran darah
berupa hambatan aliran darah.
Syok lainnya syok yang terjadi karena faktor lainnya, seperti :
Reaksi anafilaksis, hipoglikemia, kelebihan dosis obat, emboli paru,
tamponade jantung, dll.

Anda mungkin juga menyukai