Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Tentang

Proses Terjadinya Syok

Mk : Patofisiologi
( Dafrosia Darmi S.Kep.Ns. M. Biomed )

Di Susun Oleh :

Nama : Anilfa S Willah

NIM : PO0220221010
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Syok merupakan suatu keadaan gawat darurat yang sering terjadi pada anak akibat adanya
kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Apabila syok
tidak ditangani segera akan menimbulkan kerusakan permanen dan bahkan kematian. Oleh
karena itu, perlu pemahaman yang baik mengenai syok dan penanganannya guna
menghindari kerusakan organ lebih lanjut. Manifestasi klinis syok diawali dengan penurunan
isi sekuncup (stroke volume) yang disebabkan oleh berkurangnya preload, meningkatnya
afterload, atau gangguan kontraksi dan laju jantung. Pada populasi anak, biasanya isi
sekuncup dinyatakan sebagai nilai indeks terhadap luas permukaan tubuh yaitu indeks isi
sekuncup (stroke volume index).
Takikardia dan vasokonstriksi perifer merupakan mekanisme kompensasi untuk
mempertahankan sirkulasi, perfusi jaringan dan tekanan darah. Apabila syok berkepanjangan
tanpa penanganan yang baik maka mekanisme kompensasi akan gagal mempertahankan
curah jantung dan isi sekuncup yang adekuat sehingga menimbulkan gangguan
sirkulasi/perfusi jaringan, hipotensi, dan kegagalan organ. Pada keadaan ini kondisi pasien
sangat buruk dan tingkat mortalitas sangat tinggi. Penanganan syok secara dini dimulai
dengan resusitasi cairan secepatnya untuk memperbaiki perfusi dan oksigenasi jaringan.
Makin lambat syok teratasi, akan memperburuk prognosis pasien. Keberhasilan resusitasi
cairan dapat dilihat pada keadaan penderita yang lebih stabil, laju jantung normal, dan
terdapat peningkatan curah jantung serta isi sekuncup.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi syok
2. Mengetahui patofisiologi syok
3. Mengetahui klasifikasi syok
4. Mengetahui tatalaksana syok
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa definisi syok ?
2. Apasaja klasifikasi serta etiologi syok ?
3. Jenis-jenis syok

BAB II
2.1 Definisi syok

Syok adalah syndrome gawat akut akibat ketidak cukupan perfusi dalam
memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan metabolik
(kebutuhan oksigen) atau penurunan pasokan metabolik. Ketidakcukupan akan pasokan
oksigen mengakibatkan tubuh merespon dengan merubah metabolisme energi sel menjadi
anaerobic, akibatnya dapat terjadi asidosis laktat. Jika perfusi oksigen ke jaringan terus
berkurang maka respon system endokrin, pembuluh darah, inflamasi, metabolisme, seluler
dan sistemik akan muncul dan mengakibatkan pasien menjadi tidak stabil.

Syok adalah proses yang progresif, dimana apabila tubuh tidak mampu
mentoleransi maka dapat mengakibatkan kerusakan irreversible pada organ vital dan
dapat menyebabkan kematian. Syok memiliki pola patofisiologi, manisfestasi klinis, dan
pengobatan berbeda tergantung pada etiologinya. Hypovolemic dan septic syok adalah
syok yang paling sering dijumpai pada anak- anak, cardiogenik syok dijumpai pada
neonatus yang memiliki kelainan jantung congenital juga pasca bedah kelainan jantung
congenital syok bisa terjadi pada anak yang lebih dewasa.

Syok sering menimbulkan sindrom respon inflamasi sistemik dan sindrom kegagalan
multiorgan. Kegagalan kardiovaskular diakibatkan oleh kekurangan kardiak output (CO),
sistemik vascular resistance (SVR), atau keduanya. CO adalah hasil dari heart rate dan
stroke volume. Stroke volume ditentukan oleh tekanan pengisian ventrikel kiri dan
kontraksi miokard. SVR menggambarkan tahanan ke ejeksi ventrikel kiri (afterload). Di
dalam kamus "shock," yang didominasi vasokonstriksi di klasifikasikan sebagai "cold
shock" dan yang didominasi oleh vasodilatasi disebut "warm shock." Pengenalan dan
manajemen yang dini dari berbagai tipe dan kegagalan sirkulasi adalah sangat krusial
untuk mengembalikan perfusi jaringan yang adekuat sebelum kerusakan organ menjadi
irreversible.

2.2 Klasifikasi dan Etiologi Syok


Berdasarkan bermacam-macam sebab dan kesamaan mekanisme terjadinya, syok dapat
dikelompokkan menjadi empat macam yaitu :
A. Syok Hipovolemik, diinduksi oleh penurunan volume darah, yang terjadi secara langsung
karena perdarahan hebat atau tidak langsung karena hilangnya cairan yang berasal dari
plasma (misalnya diare berat, pengeluaran urin berlebihan atau keringatberlebihan).
B. Syok Kardiogenik, disebabkan oleh kegagalan jantung yang melemah untuk memompa
darah secara adekuat.
C. Syok Distributif, disebabkan oleh vasodilatasi luas yang di cetuskan oleh adanya zat-zat
vasodilator. Terdapat tiga jenis syok vasogenik: Syok septik dan Syok Anafilaktik yang
dapat menyertai infeksi luas, ditimbulkan oleh zat-zat vasodilator yangdikeluarkan oleh
penyebab infeksi. Demikian juga pengeluaran histhistamineg berlebihan pada reaksi alergi
hebat dapatmenyebabkan vasodilatasi luas (syok anafilaktik) dan syokneurogenik,
vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonussimpatis
D. Syok Obstruktif, syok yang diakibatkan adanya gangguan padadistribusi volume sirkulasi
baik pada perubahan resistensi pembuluh darah ataupun akibat permeabilitasnya.1,3
Etiologi atau penyebab utama syok adalah Serangan jantung, mengalami cedera yang
mengakibatkan perdarahan atau pecahnya pembuluh darah, kurangnya cairan dalam tubuh,
misalnya dehidrasi akibat diare berat atau muntah yang berulang, reaksi alergi berat, cedera
tulang belakang, luka bakar, dan keracunan.

Jenis syok medis beda dari syok psikologis

Perlu diketahui dulu bahwa syok medis berbeda dari syok emosi atau psikologis.Syok
psikologis umumnya terjadi setelah kejadian yang mengguncangkan emosi, menakutkan, atau
sampai menyebabkan trauma.Penyebab utama syok medis adalah kekurangan aliran darah di
dalam tubuh sehingga sel-sel serta jaringan tidak dapat menerima oksigen yang cukup.Syok
medis terbagi ke dalam beberapa jenis, yang dapat dipicu oleh macam-macam penyebab
berbeda.Oleh karena itu, gejala klinis tiap pasien yang mengalami syok tentu akan berbeda
tergantung dari jenis syok dan penyebabnya.

Macam-macam jenis syok dan perbedaan tanda yang muncul

Secara umum berdasarkan gejala, syok dibagi menjadi empat jenis, yaitu syok hipovolemik,
syok kardiogenik, syok distributif, dan syok obstruktif.Hampir seluruh klasifikasi jenis syok
memunculkan tanda utama berupa hipotensi atau tekanan darah rendah.Gejala penurunan tekanan
darah ini dapat terjadi secara cepat maupun perlahan, tergantung dari jenis syok yang
dialami.Namun, dapat dipastikan hipotensi merupakan tanda bahwa syok tidak teratasi atau sudah
dalam kondisi fatal.Selain hipotensi, setiap jenis syok juga memiliki macam-macam tanda dan
gejala spesifik lainnya.Berikut penjelasannya:

 Syok hipovolemik

Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling sering dijumpai.Ini merupakan syok
terjadi karena kekurangan jumlah cairan atau darah di dalam tubuh (hipovolemia).Syok
hipovolemik dapat terjadi karena perdarahan (syok hemoragik), maupun proses yang
mengakibatkan hilangnya cairan tubuh dan dehidrasi.Sebagai kompensasi atas cairan tubuh atau
darah yang hilang, tubuh akan berusaha mempertahankan tekanan darah.Macam-macam tanda
serta geala yang ditimbulkan dari syok hipovolemik adalah:

 Denyut jantung atau nadi yang cepat


 Napas yang cepat
 Dilatasi pupil (perubahan ukuran pupil karena cahaya)
 Kulit pucat dan dingin
 Berkeringat
 Pada fase yang semakin memberat pasien dapat nampak lesu, bingung, dan tidak sadarkan
diri
 Apabila syok terjadi karena faktor eksternal, penderitanya dapat mengalami
 Muntah dan diare disertai darah dapat ditemukan, apabila syok disebabkan oleh
perdarahan dari sistem pencernaan.

 Syok distributif

Syok distributif terjadi saat pembuluh darah tidak dapat mempertahankan kekuatannya
sehingga terjadilah vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah).Ketika pembuluh darah melemas
dan melebar, tekanan darah menjadi turun.Dua penyebab utama dari jenis syok distributif adalah
reaksi alergi berat (syok anafilaksis) dan infeksi berat (sepsis).Macam-macam tanda dan gejala di
bawah ini dapat terjadi pada jenis syok distributive.

 Biduran, kulit memerah, gatal, bengkak pada wajah, dan kesulitan bernapas (pada syok
anafilaktik)
 Demam, mulut kering, kulit keriput, kering, dan tidak elastis (pada sepsis)
 Detak jantung dan denyut nadi yang cepat
 Pada syok neurogenik (penyebab terjarang syok distributif), tekanan darah dapat turun
pada fase awal, disertai detak jantung yang normal atau malah meningkat.

 Syok kardiogenik

Syok kardiogenik terjadi pada saat jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh
tubuh.Berikut ini beberapa tanda khas dari syok jenis kardiogenik:

 Denyut nadi yang lemah, lambat, dan tidak beraturan.


 Kesulitan bernapas
 Dahak berbusa
 Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki

 Syok obstruktif

Syok obstruktif merupakan jenis syok yang jarang terjadi. Syok obstruktif terjadi karena
adanya tekanan di pembuluh darah, misalnya pada tension pneumothorax.Macam-macam tanda
dan gejala yang dapat timbul pada jenis syok obstruktif ad:alah

 Hipotensi mendadak
 Denyut nadi yang cepat
 Suara napas yang abnormal
 Gangguan pernapasan, apabila syok disebabkan tension pneumothorax

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami macam-macam tanda syok di atas, segera hubungi
dokter.Syok dapat berakibat fatal, terutama pada organ-organ tubuh vital. Oleh karena itu, pasien
yang mengalami syok membutuhkan perawatan secepat mungkin.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Berhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal gejala-gejala syok,
mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi kerja kita pada saat-
saat/menit-menit pertama pasien mengalami syok.
2. Syok adalah gangguan sistem sirkulasi dimana sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai yang
menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Syok terjadi akibat berbagai
keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung
(misalnyaserangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan
hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau
infeksi)

B. Saran

1. Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi seorang perawat
professional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan pasien yang
mengalami syock sehingga dapat melakukan pertolongan segera.
2. Mahasiswa dapat melakukan tindakan-tindakan emergency untuk melakukan pertolongan
DAFTAR PUSTAKA

1. Frankel LR, Kache S. Shock. Dalam: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HD, Stanton
BF, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke 18. Philadelphia: W.B. Saunders
Company; 2007. h.413-20.
2. McNutt S, Denninghoff KR, Temdrup T. Shock: rapid recognition and appropriate ED
intervention. Emerg Med Pract 2000;2:1-24.
3. McKiernan CA, Lieberman SA. Circulatory shock in children: an overview. Pediatr Rev
2005;26:451-9.
4. https://www.sehatq.com/artikel

Anda mungkin juga menyukai