Tiroid merupakan kelenjar yang terdapat pada bagian tenggorokan dan seringkali
diibaratkan bentuk seperti kupu-kupu yang melingkupi tenggorokan. Kelenjar tiroid
tepatnya terletak pada bagian leher yang berperan sebagai penghasil hormon tiroid
yang berfungsi untuk mengendalikan proses metabolisme, mengatur suhu tubuh, dan
mengatur denyut jantung. Hipertiroid merupakan penyakit dimana kadar hormon tiroid
diproduksi terlalu tinggi dalam tubuh sehingga hormon tersebut akan menimbulkan
beberapa gejala penyakit hipertiroid.
Tanda-tanda dan gejala hipotiroid biasanya tergantung pada seberapa parahnya tubuh
Anda kekurangan hormon tiroid. Namun, umumnya masalah yang muncul akan
berkembang dengan perlahan dalam beberapa tahun.
Pada awalnya, Anda mungkin jarang menyadari tanda-tanda dan gejala dari
hipotiroidisme, seperti kelelahan dan bertambahnya berat badan. Anda mungkin
merasa gejala itu sebagai gejala umum yang dirasakan ketika seseorang bertambah
usia.
Namun, hipotiroidisme mengakibatkan metabolisme Anda jadi lambat. Melambatnya
metabolisme mungkin akan membuat Anda mengalami tanda-tanda dan gejala yang
lebih jelas. Berikut ini tanda-tanda dari hipotiroidisme.
1. Kelelahan
Hormon tiroid mengatur koordinasi dan keseimbangan energi tubuh, sekaligus
mengatur jam biologis tubuh saat beristirahat dan beraktivitas.
Orang yang mengalami hipotiroidisme akan merasa tubuhnya lelah meskipun sudah
beristirahat dan mendapatkan waktu tidur yang cukup.
2. Mudah kedinginan
Saat tidak beraktivitas fisik, proses metabolisme tubuh tetap berjalan. Namun,
hipotiroidisme menyebabkan metabolisme menurun dan tubuh pun lebih sensitif
terhadap suhu dingin.
Hal ini disebabkan karena saat metabolisme berlangsung, tubuh akan menghasilkan
panas sebagai produk turunannya.
3. Sembelit
Gejala umum yang dialami oleh pengidap hipotiroidisme adalah sembelit. Kadar
hormon tiroid yang menurun akan mengganggu kinerja otot usus dalam mencerna
makanan. Akibatnya, makanan dicerna lebih lama dan terjadi sembelit.
4. Nyeri sendi dan otot
Melambatnya metabolisme membuat tubuh menghasilkan energi lewat proses
katabolisme. Proses ini akan menyebabkan adanya penguraian jaringan tubuh.
Akibatnya, massa dan kekuatan otot menjadi berkurang dan timbul rasa nyeri di bagian
sendi dan otot. Apabila hipotiroidisme tidak diatasi, gejalanya dapat menjadi lebih serius
secara bertahap.
Rangsangan terus-menerus yang terjadi pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan lebih
banyak hormon akan menyebabkan pembesaran tiroid (gondok). Selain itu, Anda
mungkin menjadi lebih pelupa, lama dalam proses berpikir, atau depresi.
Pada beberapa kasus, hipotiroidisme bisa saja berkembang menjadi tingkat lanjut yang
disebut dengan myxedema. Meskipun merupakan kondisi langka, kondisi ini dapat
membahayakan nyawa.
Tanda-tanda dan gejala yang muncul bisa meliputi tekanan darah rendah, menurunnya
pernapasan, menurunnya suhu tubuh, tidak responsif, dan bahkan koma.
Hipotiroid terjadi ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon secara efektif.
Akibatnya, keseimbangan reaksi kimia dalam tubuh dapat terganggu.
Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya.
1. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi saat sistem imun menghasilkan antibodi yang menyerang
jaringan tubuh Anda sendiri. Kadang proses ini melibatkan kelenjar tiroid.
Salah satu penyakit autoimun yang dapat memengaruhi kelenjar tiroid ialah penyakit
Hashimoto.
3. Operasi tiroid
Pengangkatan seluruh atau sebagian besar kelenjar tiroid (tiroidektomi) dapat
mengganggu produksi hormon. Pada kasus tersebut, Anda perlu menggunakan hormon
tiroid dari luar seumur hidup.
ARTIKEL TERKAIT
4. Terapi radiasi
Radiasi untuk mengatasi kanker pada kepala dan leher dapat memengaruhi kelenjar
tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme.
5. Pengobatan tertentu
Berbagai obat-obatan dapat berperan pada hipotiroidisme. Salah satunya adalah
lithium, yang digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan psikologis.