Anda di halaman 1dari 13

Oleh: dr.

Sutopo Widjaja, MS

Ms. FF, 26 tahun diantar orang tua berobat ke dokter dengan keluhan
badan makin kurus, mudah gelisah, sering berkeringat, tangan gemetar
dan jantung sering berdebar. Orang tua juga mengeluh mata Ms FF
kelihatan agak melotot. Pada pemeriksaan didapatkan tinggi badan 160
cm, berat badan 40 kg, tekanan darah 130/50 mmHg, detak jantung 120
x/menit. Dokter menduga Ms FF menderita penyakit hipertiroid, untuk
memastikan dianjurktan pemeriksaan darah dulu.

Apa yang Dimaksud Dengan Hipertiroid?

Kelenjar tiroid (kelenjar gondok) adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-


kupu yang terletak di leher bagian depan. Kelenjar ini menghasilkan
hormon tiroid (T4 dan T3) yang berperan dalam memicu metabolisme sel di
seluruh tubuh. Bila produksi hormon tiroid meningkat dan berlangsung
lama maka akan timbul gejala-gejala yang disebut hipertiroid.

Apa Gejala dan Keluhan Penderita Hipertiroid?

Karena hipertiroid sering berlangsung bertahap maka tidak semua


penderita hipertiroid merasakan keluhan dan gejala. Gejala hipertiroid juga
bervariasi dan dapat berupa :

1. Banyak berkeringat,
2. Tremor / gemetar, biasanya di jari tangan,
3. Jantung berdebar/palpitasi,
4. Badan lemas, kurang bertenaga dan cepat lelah,
5. Tidak tahan panas,
6. Berat badan cenderung menurun walaupun banyak makan,
7. Gelisah,
8. Sering buang air besar,
9. Gangguan siklus haid,
10. Sesak nafas,
11. Menurunnya libido,
12. Susah tidur/insomnia.

Apa Tanda Fisik Penderita Hipertiroid?

Hasil pemeriksaan fisik juga bervariasi, dokter akan menemukan tanda-


tanda sebagai berikut :

1. Pembesaran/benjolan (goiter) dan bising di kelenjar tiroid,


2. Bola mata menonjol (eksoptalmus), kelopak mata tertarik ke atas
(retraksi),
3. Tremor,
4. Kulit cenderung basah dan hangat,
5. Denyut jantung meningkat (tachycardia) dan tidak teratur (aritmia),
6. Hipertensi,
7. Kelemahan otot, terutama tungkai.

Apa Penyebab Hipertiroid?

Penyebab hipertiroid ialah :

1. Penyakit Grave (Basedow), akibat gangguan sistim imunitas.


2. Tiroiditis Hasimoto, akibat peradangan sehingga terjadi kebocoran
pelepasan tiroksin.
3. Sruma nodosa toksik, akibat benjolan dalam tiroid yang hiperaktif.
4. Iatrogenik, akibat konsumsi obat thyroid yang berlebih atau obat anti-
aritmia (Amiodaron).
5. Keganasan kelenjar tiroid.

Apa Faktor Risiko Terjadinya Hipertiroid?

Faktor risiko terjadinya hipertiroid ialah :

1. Turunan/genetik,
2. Gender. perempuan lebih berisiko terkena hipertiroid daripada laki-laki
(8 : 1).

Bagaimana Mendiagnosis Penyakit Hipertiroid?

Untuk memastikan apakah seseorang menderita hipertiroid serta untuk


mengetahui penyebab, selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik, dokter akan menganjurkan beberpa pemeriksaan penunjang antar lain
:

1. Pemeriksaan laboratorium : T4, T3, FT4, FT3 dan TSHs. Pada


hipertiroid T4, T3, FT4, FT3 akan meningkat dan TSHs akan menurun.
2. Radioactive iodine uptake test. Tingginya uptake menandakan ada
hipertiroid.
3. Radioscan tiroid.
Bagaimana Pengelolaan Hipertiroid?

Pengelolaan hipertroid meliputi :


1. Perubahan pola hidup.

 Hindari rokok, kopi, alkohol,


 Konsumsi kalsium dan vitamin yang cukup

2. Obat-obatan / medikamentosa.

 Obat anti-tiroid yang menghambat produksi hormon tiroid, a.l. :

 Propyl tiourasil (PTU)


 Karbimazole
 Metimazole

 Propanolol, obat antihipertensi yang sekaligus untuk mengendalikan


frekuensi denyut jantung.

4. Terapi radioisotop. Merusak jaringan tiroid yang hiperaktif dengan


Iodium radioaktif.
4. Operasi, baik total (tiroidektomi) maupun partial (lobekstomi).
Pada eksoptahlmus yang hebat mungkin diperlukan tindakan operasi
khusus untuk mengkoreksi posisi bola mata
Apakah Komplikasi Hipertiroid?

Komplikasi hipertiroid yang perlu dicermati ialah :

1. Krisis hipertiroid/Thyroid storm. Situasi urgent yang ditandai demam


tinggi, denyut jantung sangat cepat dan tidak teratur (fibrillasi atrial), tak
sadar sampai meninggal. Kondisi ini dapat terjadi akibat minum obat
yang tidak disiplin.
2. Kelainan pada mata berupa mata kering, gangguan penglihatan, mudah
infeksi, luka sampai buta.
3. Hipertensi, gangguan irama jantung sampai gagal jantung.
4. Osteoporosis (tulang kropos).

Bagaimana Prognosis Penderita Hipertiroid?

Prognosis hipertiroid sangat tergantung pada penyebab. Dengan


penanganan dan pemantauan yang disiplin, umumnya gejala hipertiroid
akan terkendali dan teratasi. Dosis obat perlu disesuaikan secara berkala
sampai kondisi telah normal (euthyroid). Pengobatan perlu dilanjutkan
minimal 18 – 24 bulan, bila tetap terkendali dan stabil, obat dapat
dihentikan.
Umumnya pendeita hipertiroid memberi respons yang baik dengan
pengobatan, walaupun ada kemungkinan terjadi kekambuhan.
Hipertiroid
Apakah yang di maksud dengan hipertiroidisme?

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang


terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-
hormon tiroid yang beredar dalam darah.

Apa saja yang dapat menyebabkan hipertiroid ?

Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk:

 Penyakit Graves
 Functioning adenoma (“hot nodule”) dan Toxic Multinodular
Goiter (TMNG)
 Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid
 Pengeluaran yang abnormal dari TSH
 Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid)
 Pemasukkan yodium yang berlebihan

Seperti apakah hormone tiroid ?

Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka


diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian
bawah leher, dibawah Adam’s apple. Kelenjar tiroid mengambil yodium
dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti
seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi
hormon-hormon tiroid.

Seperti apa gejala dan tanda yang timbul pada hipertiroid ?

Hipertiroid mempunyai banyak tanda-tanda dan gejala-gejala,


bagaimanapun, pasien-pasien dengan penyakit yang ringan biasanya
tidak mengalami gejala-gejala. Pada pasien-pasien yang lebih tua dari 70
tahun, tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas mungkin juga tidak
hadir. Pada umumnya, gejala-gejala menjadi lebih jelas ketika derajat
hipertiroid meningkat.
Gejala-gejala umum termasuk:

 Keringat berlebihan
 Ketidaktoleranan panas
 Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
 Gemetaran, lebih sering pada ujung jari
 Kegelisahan; agitasi
 Denyut jantung yang cepat
 Kehilangan berat badan, makan banyak tetapi tidak bisa gemuk
 Kelelahan
 Konsentrasi yang berkurang
 Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit
 Mata besar (membelalak = exophthalmus)
 Keluhan lain pada mata (spt nyeri peka cahaya, kelainan penglihatan
dan conjunctivitis)
 Kelenjar gondok membesar (struma nodosa) atau bisa juga tidak
 Perubahan-perubahan mental, seperti kebingungan dan kegila-gilaan,
juga mungkin terjadi.
 Pada pasien-pasien yang lebih tua, dapat terjadi irama jantung yang
tidak teratur dan gagal jantung
 Pada keadaan yang lebih lanjut lagi dapat disertai dengan diare yang
banyak, sehingga menyebabkan dehidrasi
 Pada bentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat
mungkin berakibat pada “thyroid storm,” suatu kondisi yang
melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan gagal jantung.

Sebaiknya siapapun yang kira-kira punya ciri-ciri di atas, segera


memeriksakan diri kepada dokter penyakit dalam, kalau bisa yang
mengambil sub-spesialis endokrinologi (penyakit kelainan hormon).

Mulai kapan kita perlu waspada terkena hipertiroid ?

Hipertiroid dapat dicurigai pada pasien-pasien dengan:

 gemetaran-gemetaran,

 keringat berlebihan,

 kulit yang seperti beludru halus,

 rambut halus,

 suatu denyut jantung yang cepat


 suatu pembesaran kelenjar tiroid.

 mungkin ada keadaan bengkak sekeliling mata-mata dan suatu


tatapan yang seperti membelalak disebabkan oleh peninggian dari
kelopak-kelopak mata bagian atas.

Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan selanjutnya untuk


mendiagnosa hipertiroid ?

Bagaimanapun, alat utama untuk mendeteksi hipertiroid adalah


pengukuran tingkat darah TSH, tetapi tidak menunjuk pada suatu
penyebab spesifik. Suatu kombinasi dari screening antibodi (untuk
penyakit Graves) dan suatu thyroid scan menggunakan yodium yang
dilabel radioaktif (yang berkonsentrasi pada kelenjar tiroid) dapat
membantu mendiagnosis penyakit tiroid yang mendasarinya.

Bagaimana pengobatan untuk Hipertiroid ini ?

Untuk memutuskan pengobatan apa yang akan diambil, maka dokter


akan menilai dari keparahan penyakitnya, gejala-gejalanya, umur pasien,
apakah pasien mengalami penyakit lain seperti gagal jantung, apakah
pasien menggunakan obat lain yang menimbulkan efek samping
hipertiroid, dan juga kepatuhan pasien dalam minum obat. Pengobatan
hipertiroid dilaksanakan dengan tujuan untuk membatasi produksi
hormon tiroid yg berlebihan.

Pilihan-pilihan untuk penanganan hipertiroid termasuk:

 Mengobati gejala-gejala, Obat-obat ini menetralkan/meniadakan


efek-efek dari hormon tiroid untuk meningkatkan metabolisme,
namun tidak merubah tingkat-tingkat hormon-hormon tiroid dalam
darah.
 Obat-obat anti tiroid. Obat-obat ini berakumulasi di jaringan tiroid
dan menghalangi produksi hormon-hormon tiroid. Biasanya
diberikan sekitar 18 – 24 bln. Contoh obatnya: propil tio urasil
(PTU), karbimazol.

 Pemberian yodium radioaktif. biasa untuk pasien berumur 35


/lebih atau pasien yang hipertiroidnya kambuh setelah operasi.
Yodium ber-radioaktif. diberikan secara oral (melalui mulut,
dengan pil atau cairan). Yodium ber-radioaktif diambil oleh sel-sel
aktif dalam tiroid dan menghancurkan sel-sel tiroid hanya lokal,
dan tidak ada efek-efek sampingan yang menyebar luas dengan
terapi ini.

 Mengobati secara operasi. Komplikasi utama adalah gangguan dari


jaringan sekitarnya, termasuk syaraf pada pita suara (vocal cords)
dan empat kelenjar kecil pada leher yang mengatur tingkat-tingkat
kalsium dalm tubuh (kelenjar-kelenjar paratiroid). Pengangkatan
kelenjar-kelenjar ini yang secara kebetulan mungkin berakibat
pada tingkat-tingkat kalsium yang rendah dan memerlukan terapi
penggantian kalsium.

Indikasi operasi untuk:

 pasien-pasien hamil dan anak-anak yang mempunyai reaksi kurang


baik terhadap obat-obat antitiroid dan untuk yang alergi terhadap
obat / yodium radioaktif.

 pasien-pasien dengan kelenjar-kelenjar tiroid yang sangat besar


dan mempunyai gejala-gejala penekanan terhadap jaringan-
jaringan yang berdekatan pada tiroid, seperti kesulitan menelan,
keparauan suara, dan sesak napas.

Oleh : Dr.Olly Renaldi, Sp.PD K-EMD

Anda mungkin juga menyukai