Diabetes Militus
Pengertian
adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar
glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi kesehatan karena merupakan
sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.
Penyebab
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak
mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk
dalam darah.
Gejala
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan
beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang
tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun,
karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan
tipe 2 meliputi:
Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami
diabetes, antara lain:
Mulut kering.
Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
Gatal-gatal.
Disfungsi ereksi atau impotensi.
Mudah tersinggung.
Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam
setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan,
(akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.
Pengobatan
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi
insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes
tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, tranplantasi
pankreas bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan,
pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan untuk
menangani diabetes tipe 2
Pencegahan
Lakukan beberapa gaya hidup sehat ini untuk mencegah penyakit diabetes:
5.Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
Gejala
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang
timbul, antara lain:
Sakit kepala;
Lemas;
Masalah penglihatan;
Nyeri dada;
Sesak napas;
Aritmia; dan
Adanya darah dalam urine.
Pengobatan
Sebagian pengidap hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup guna
mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui
perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan.
Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin
terjadi.
Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam
tinggi dalam tubuh.
Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa
menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi membuat pengidapnya rentan
mengalami sumbatan pada pembuluh darah.
Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan
pembuluh darah.
Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding
pembuluh darah lebih rileks.
Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang berfungsi
menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan
naik tidak terkendali.
Pencegahan
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
3.DBD
Pengertian
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang
berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini
disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Penyebab
Kedua nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai
sore hari menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan
menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk
tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar.
Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue
tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh faktor risiko
tertentu. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:
Gejala
Umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul 4–7 hari sejak
gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala biasanya
menyerupai penyakit flu, dan bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika
telat ditangani. Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
Pengobatan
Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam berdarah.
Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta
mencegah infeksi virus semakin parah. Berikut ini beberapa upaya yang dapat
dilakukan:
Pencegahan
Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah,
yaitu:
Pengobatan
Prinsip utama pengobatan TBC (tuberkulosis) adalah patuh untuk minum obat
selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter (minimal 6 bulan).
Apabila berhenti meminum obat sebelum waktu yang dianjurkan, penyakit TBC
yang Anda derita berpotensi menjadi kebal terhadap obat-obat yang biasa
diberikan. Jika hal ini terjadi, TBC menjadi lebih berbahaya dan sulit diobati.
Obat yang diminum merupakan kombinasi
dari isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol.
Pencegahan
Salah satu langkah untuk mencegah TBC (tuberkulosis) adalah dengan
menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini
termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2
bulan. Bagi yang belum pernah menerima vaksin BCG, dianjurkan untuk
melakukan vaksin bila terdapat salah satu anggota keluarga yang menderita TBC.
TBC juga dapat dicegah dengan cara yang sederhana, yaitu mengenakan masker
saat berada di tempat ramai dan jika berinteraksi dengan penderita TBC, serta
sering mencuci tangan.
Walaupun sudah menerima pengobatan, pada bulan-bulan awal pengobatan
(biasanya 2 bulan), penderita TBC juga masih dapat menularkan penyakit. Jika
Anda menderita TBC, langkah-langkah di bawah ini sangat berguna untuk
mencegah penularan, terutama pada orang yang tinggal serumah dengan Anda:
Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, atau kenakan Apabila
menggunakan tisu untuk menutup mulut, buanglah segera setelah digunakan.
Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan sering
membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk.
Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan TBC yang
Anda derita tidak lagi menular.
Penyebab
Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah
menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi,
diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah
merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri, sehingga menyebabkan
PJK.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun
menebal. Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya
oksigen ke jantung. Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di
arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Hal ini dapat
menyebabkan angina semakin parah.
Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang
menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung.
Gejala
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:
Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke leher,
rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap
maag). Nyeri ini ringan sampai dengan berat. Nyeri dada ini disebut dengan
“angina” yang dapat bertahan selama beberapa menit. Jika plak belum
menyumbat arteri koronaria secara total, maka angina akan mereda dengan
sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus, maka segera bawa diri ke
dokter.
Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan
henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat
dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner,
meliputi:
Pencegahan
Berikut beberapa tips berguna untuk mencegah penyakit jantung koroner:
Berhenti Merokok
Siapapun tahu bahwa rokok berdampak negatif untuk kesehatan jantung,
karena itu, hentikan kebiasaan merokok segera agar jantung tetap sehat.
Hindari Stres
Saat seseorang mengalami stres, otak memerintah tubuh untuk
mengeluarkan hormon kortisol untuk mengatasinya, tapi jika hormon ini
diproduksi berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku.
Hormon norepinephrine juga akan diproduksi oleh tubuh untuk mengatasi
stres, tapi jika diproduksi berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung, sebab
tekanan darah yang berlebihan dapat melukai dinding arteri dan
memungkinkan kolesterol LDL memasuki arteri dan berakibat pada
meningkatnya timbunan plak.
Obesitas
Jaga pola makan agar tidak berlebihan, sehingga terhindar dari kegemukan.
Seseorang dengan lingkar pinggang lebih dari 80 sentimeter memiliki risiko
lebih tinggi untuk terkena serangan jantung koroner.
Selain itu, obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko
terkena tekanan darah tinggi dan diabetes. Diabetes merupakan salah satu
faktor yang mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner selain dapat
meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Olahraga Teratur
Lakukan olahraga kardio, seperti jogging, berjalan kaki, renang, ataupun
bersepeda. Jenis olahraga tersebut dapat menguatkan kerja otot jantung dan
melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Konsumsi antioksidan
Radikal bebas yang berasal dari polusi udara, asap rokok, dan asap
kendaraan bermotor dapat menyebabkan endapan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan penyumbatan, radikal bebas dalam tubuh dapat
dihilangkan lewat konsumsi antioksidan, di mana antioksidan bekerja
menangkap radikal bebas dalam tubuh dan membuangnya. Antioksidan bisa
diperoleh dari berbagai macam sayuran dan buah.
Dokter juga akan meresepkan beberapa jenis obat untuk menangani penyakit
jantung koroner, antara lain: