Anda di halaman 1dari 8

*Penyebab Bronkitis

Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi paru-paru yang pada banyak kasus penyebabnya adalah virus.
Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan lendir lebih banyak. Sementara itu,
penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah merokok, baik pasif maupun aktif. Dalam setiap
isapan rokok, terdapat zat yang bisa berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang
disebut rambut silia.

Padahal, silia berfungsi untuk menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan lendir yang berlebihan.
Paparan asap rokok dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan
dinding bronkus. Saat hal ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal sehingga
lendir serta kotoran menumpuk di dalam paru-paru. Semakin lama, kondisi ini bisa membuat sistem
pernapasan menjadi rentan mengalami infeksi.

*Gejala Bronkitis

Batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau.

Sakit tenggorokan.

Sesak napas.

Hidung beringus atau tersumbat.

Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada.

Kelelahan.

Demam ringan.

*Pengobatan Bronkitis

Umumnya, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Namun, kondisi ini bisa semakin parah dan
perlu perawatan di rumah sakit. Ini terjadi saat:

Batuk yang dialami lebih parah dan bisa bertahan hingga lebih dari tiga minggu.

Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.

Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.

Mengidap penyakit jantung atau paru-paru yang merupakan penyebab dasarnya. Misalnya, penyakit
asma, emfisema, atau gagal jantung.

*Pengobatan bronkitis yang disarankan:


Bronkitis akut bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa pekan, jadi terkadang tidak diperlukan
pengobatan untuk bronkitis. Disarankan untuk minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada
beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.

Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan sekitar tiga bulan. Sayangnya, hingga kini belum
ditemukan obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk
meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di
sekitarnya. Kondisi ini bisa membuat gejala makin parah

2. Penyakit maagh

*Faktor Risiko Sakit Maag

Semua orang dari segala usia dan jenis kelamin bisa mengalami sakit maag karena gangguan pencernaan
ini sangat umum. Namun, ada beberapa faktor yang dapat membuat risiko seseorang mengalami sakit
maag meningkat, seperti:

Adanya masalah emosional, seperti kecemasan atau depresi.

Infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Efek samping penggunaan obat antiinflamasi non-steroid.

Terlalu banyak makan.

Kelebihan berat badan.

Makan terlalu cepat.

Mengonsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas.

Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dan soda.

Mengonsumsi cokelat berlebihan.

Sakit maag juga bisa menjadi komplikasi dari sebuah penyakit, misalnya penyakit batu empedu, radang
pankreas, penyumbatan usus, dan kanker lambung.

*Penyebab Sakit Maag

Sebelum kamu mengetahui penyebab sakit maag, kamu harus tahu tentang cara kerja lambung. Jadi,
setiap makanan yang kamu konsumsi akan masuk ke lambung akan dicerna secara kimiawi dengan
bantuan dari enzim pepsin dan renin yang dicampur dengan asam lambung (HCl). Jika terjadi gangguan,
mukosa akan rusak dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

Apabila gangguan ini terus-menerus terjadi, asam lambung akan memecah mukosa dan menyebabkan
iritasi dan peradangan. Kondisi inilah yang mengakibatkan sakit maag. Rasa nyeri karena maag akut
disebabkan oleh asam lambung yang bersentuhan dengan lapisan mukosa, sehingga ujung-ujung saraf
menjadi lebih peka oleh rasa nyeri.

Penyakit maag atau gastritis seringkali menyebabkan kambuhan apabila penderitanya tidak menjaga
pola makan yang baik. Maag dapat terjadi jika dalam lambung tidak terjadi keseimbangan antara zat
yang menyebabkan iritasi lambung seperti asam lambung (HCl) dan zat yang melindungi lambung seperti
mukosa lambung. Ketidakseimbangan ini terjadi karena makanan yang dikonsumsi menyebabkan zat
yang mengiritasi lambung jumlahnya berlebih seperti saat makan makanan yang asam atau yang pedas.
Apabila memang memiliki riwayat maag sangat penting untuk memperhatikan makanan yang
dikonsumsi agar keseimbangan ini terjaga.

*Pengobatan Sakit Maag

Pengobatan untuk sakit maag tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala. Apabila
gejalanya ringan, perubahan gaya hidup mungkin sudah bisa meredakannya. Berikut adalah gaya hidup
untuk mengatasi sakit maag:

Kurangi makanan berlemak dan pedas.

Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

Tidur setidaknya selama 7 jam setiap malam juga bisa membantu meredakan sakit maag ringan.

Berolahraga secara teratur dan berhenti merokok.

Dalam kasus sakit maag yang parah dan sering, dokter bisa meresepkan obat, seperti obat golongan
antasida, antagonis reseptor H-2, dan inhibitor pompa proton (PPI).

*Pencegahan Sakit Maag

Cara terbaik mencegah sakit maag adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya. Berikut
beberapa cara mencegah sakit maag:

Makanlah dalam porsi kecil dan secara perlahan.


Hindari makanan yang mengandung banyak asam.

Bila sakit maag dipicu oleh stres, carilah metode baru untuk mengelola stres seperti bermeditasi.

Jangan berolahraga dengan perut penuh.

Kurangi konsumsi alkohol.

Jangan berbaring tepat setelah makan.

3. Penyakit diare

*penyebab

Penyebab diare amat beragam dan kadang pemicu pastinya tidak diketahui. Namun, kebanyakan orang
mengalami penyakit ini karena infeksi bakteri akibat mengonsumsi makanan yang tidak steril atau telah
terkontaminasi.

Saat terjadi infeksi, bakteri E. coli atau Salmonella mengeluarkan racun yang menyerang organ
pencernaan. Sebagai dampaknya, pasien akan merasakan gejala seperti sakit perut, mual, atau buang-
buang air setelah memakannya.

Beberapa penyebab umum lainnya meliputi:

infeksi virus, seperti rotavirus, adenovirus, norovirus, dan astrovirus,

intoleransi, sensitivitas yang tinggi, atau alergi terhadap makanan tertentu,

efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antasida, atau obat antidepresan,

penyakit radang usus atau penyakit celiac, dan

terlalu banyak makan makanan manis sehingga perut tidak bisa mencerna gula dengan baik.

Diare parah atau jangka panjang pada anak mungkin disebabkan oleh penyakit yang serius.

Jika buah hati Anda mengalami kondisi ini, segera kunjungi dokter agar ia bisa menjalani pemeriksaan
lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.

*Faktor-faktor risiko diare


Berikut adalah berbagai hal yang membuat Anda lebih rentan mengalami buang-buang air.

Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.

Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.

Jarang membersihkan dapur dan toilet.

Sumber air yang tidak bersih.

Makan makanan sisa yang sudah basi.

Selain faktor risiko di atas, perubahan pola makan selama beberapa hari terakhir juga dapat
menyebabkan diare akut. Ini termasuk peningkatan asupan minuman kopi, teh, minuman bersoda, atau
permen karet yang mengandung gula yang sulit diserap.

Mencret juga lebih umum dialami oleh pelancong, wisatawan, atau traveler. Biasanya, kondisi ini terjadi
saat mereka bepergian ke negara-negara berkembang yang banyak mengalami kasus infeksi bakteri E.
coli.

Mereka mungkin mengonsumsi makanan yang terkontaminasi atau makanan mentah yang tidak higienis
saat bepergian. Akhirnya, terjadilah infeksi bakteri atau virus yang ditandai dengan buang-buang air.

*Obat & pengobatan diare

Sebenarnya, mencret bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan diare di rumah. Salah satu
tujuan perawatan adalah mengembalikan cairan tubuh yang telah hilang akibat frekuensi buang air
besar yang berlebih.

Untuk itu, Anda harus minum air yang banyak agar terhindar dari dehidrasi. Anda juga bisa meminum
cairan elektrolit atau larutan oralit yang dapat dibeli di apotek. Cairan ini umum digunakan sebagai
pertolongan pertama masalah buang-buang air.

Cairan elektrolit dapat memberikan tubuh asupan glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang
hilang selama mengalami dehidrasi. Cairan rehidrasi ini aman diberikan untuk anak-anak dan orang tua.
Anak-anak yang sedang mencret juga harus diawasi oleh orangtuanya karena mereka lebih rentan
mengalami dehidrasi berat. Berikan pertolongan pertama untuk diare anak dengan meminumkan oralit,
lalu awasi keluhan yang ia alami.

Selain itu, tersedia juga beberapa obat yang akan membantu mengurangi frekuensi BAB. Beberapa
pilihannya adalah loperamide dan attapulgite.

Loperamide merupakan obat untuk memperlambat pergerakan pada sistem pencernaan. Obat ini
memungkinkan lebih banyak cairan untuk diserap oleh tubuh dan membuat feses kembali padat.
Biasanya, obat diminum setelah Anda buang air besar.

Sementara itu, attapulgite bekerja dengan menyerap sejumlah besar bakteri atau racun yang ada di
dalam pencernaan. Obat ini juga berguna untuk memadatkan feses dan mengurangi kram perut.
Attapulgite diminum setelah makan.

*Pengobatan diare di rumah

Selain minum yang banyak, Anda juga dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk membantu
penyembuhan diare.

1. Hindari makanan penyebab diare

Selama mencret, hindari makanan dan minuman penyebab diare yang dapat memperburuk kondisi
Anda. Berikut adalah makanan dan minuman yang harus Anda hindari agar mencret tidak bertambah
parah.

Minuman dan makanan yang terbuat dari susu.

Makanan berat, berlemak, berminyak, dan pedas.

Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh.

2. Makan sehat dengan diet BRAT untuk diare


Selama masa pemulihan, tubuh Anda memerlukan nutrisi dari makanan. Maka dari itu, pilihlah makanan
yang sehat dan mudah dicerna. Untuk mempermudahnya, Anda bisa mengikuti pola makan BRAT
(Bananas, Rice, Applesauce, Toast).

Makanan yang dikonsumsi pada pola BRAT terdiri dari makanan berserat rendah, rasa yang cenderung
hambar, dan mudah dicerna, seperti nasi, saus apel, pisang, dan roti.

Makanan tersebut baik dikonsumsi saat organ pencernaan sedang bermasalah.

3. Istirahat yang cukup

Saat terserang diare, Anda harus beristirahat sebanyak mungkin. Pasien yang terkena kondisi ini sangat
disarankan untuk berhenti beraktivitas sementara waktu.

Hal tersebut berguna untuk memulihkan tenaga yang telah dihabiskan akibat bolak-balik buang air
besar.

Pencegahan diare

Diare dapat menyerang siapa saja, terutama bila Anda tidak menjaga kebersihan dari diri sendiri. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, diare paling sering disebabkan oleh konsumsi makanan yang telah
terkontaminasi.

Anda bisa mencegah diare dengan sering mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah menyiapkan
makanan. Hal ini sangat penting dilakukan terutama bila Anda memasak menggunakan daging mentah.

Selain itu, Anda juga harus cuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok, bersin, batuk, dan
membuang ingus. Bersihkan tangan Anda menggunakan air dan sabun selama 20 detik dengan
mengikuti panduan cuci tangan yang benar.

Pastikan makanan yang Anda konsumsi matang dengan baik guna mencegah infeksi bakteri seperti
Salmonella. Kurangi konsumsi minuman alkohol atau berkafein untuk mencegah dehidrasi.
Jika Anda memiliki kekhawatiran akan suatu gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Anda mungkin juga menyukai