Anda di halaman 1dari 21

Kardiovaskuler

Kelompok 5 :
1. Jenifer Hontonglaliu
2. Virginia Dalughu
3. Christin Siwi
4. Stevania Aghogjo
5. Natalia Egu
Struktur Jantung
Perikardium adalah kantong berdinding ganda
yang dapat membesar dan mengecil,
membungkus jantung dan pembuluh darah
besar.

Terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa


Dinding Jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Epikardium
2. Miokardium
3. Endokardium
Di dalam jantung terdapat 4 ruang,
yaitu:
1. Atrium kanan
2. Atrium kiri
3. Ventrikel kanan
4. Ventrikel kiri
Katup di Jantung
 Katup trikuspid
 Katup mitral/ bikuspid.
 Semilunar aorta dan pulmonal
Rangka jantung
Merupakan bangunan penyokong, tempat
sebagian besar otot jantung dan katup jantung
melekat. Sebagian besar terdiri atas jaringan ikat
padat.
Bagian utamanya antara lain:
Septum membranaseum
Trigonum fibrosum
Anulus fibrosus
Pembuluh darah:
1. Sistem peredaran darah arteri
a. arteri elastis
b. arteri penyebar
c. arteriol
d. kapiler darah
2. Sistem peredaran darah vena
a. vena ukuran besar
b. vena ukuran sedang
c. venul
Sistem Pengendalian Jantung
A. Sistem Saraf Otonom
Saraf simpatis
Mempercepat frekuensi jantung dan
memperkuat kontraksi. Persarafan ganda
terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat
jantung di medula oblongata otak
Parasimpatis
Perangsangan serabut saraf parasimpatis di
dalam nervus vagus yang kuat pada jantung
dapat menghentikan denyut jantung selama
beberapa detik, tetapi biasanya jantung akan
“mengatasinya” dan berdenyut dengan
kecepatan 20 sampai 40 kali per menit
selama perangsangan parasimpatis terus
berlanjut.
B. Refleks
Empat refleks utama yang menjadi media
sistem saraf otonom dalam meregulasi
denyut jantung adalah refleks baroreseptor,
refleks kemoreseptor, refleks Bainbrige, dan
refleks pernapasan.
C. Faktor Luar dan Dalam
Pengaruh Ion Kalium dan Kalsium
Pengaruh ion kalium, kelebihan ion kalium
dalam cairan ektrasel akan menyebabkan
jantung menjadi mengembang dan lemas dan
juga membuat frekuensi denyut jantung menjadi
lambat.
Pengaruh ion kalsium. Kelebihan ion kalsium
akan menimbulkan akibat yang hampir
berlawanan dengan akibat yang ditimbulkan
oleh ion kalium, yaitu menyebabkan jantung
mengalami kontraksi spastic.
Pengaruh Suhu
Peningkatan suhu tubuh, seperti yang terjadi
sewaktu seseorang menderita demam, akan
sangat meningkatkan frekuensi denyut jantung,
kadang-kadang dua kali lebih cepat dari
frekuensi denyut normal.
Istirahat
Istirahat menurunkan denyut jantung,
sedangkan latihan fisik meningkatkannya.

Usia
Peningkatan usia menurunkan frekuensi
jantung. Bayi mempunyai frekuensi jantung 120-
140 saat lahir dan frekuensi ini akan mneurun
seiring peningkatan usia.
Jenis kelamin
Wanita memiliki frekuensi denyut jantung
sedikit lebih cepat dibanding dengan pria.

Emosi dan eksitasi akan mempercepat denyut


jantung.
Potensial Aksi pada Jantung
Potensial aksi yang direkam dalam sebuah
serabut otot ventrikel rata-rata 105 mV, yang
berarti bahwa potensial intrasel tersebut
meningkat dari suatu nilai yang sangat negatif,
sekitar -85 mV di antara denyut jantung menjadi
sedikit positif, kira-kira +20 mV, sepanjang tiap
denyut jantung.
Setelah terjadi gelombang paku (spike) yang
pertama, membran tetap dalam keadaan
depolarisasi selama kira-kira 0,2 detik,
memperlihatkan suatu pendataran yang diikuti
dengan keadaan repolarisasi yang terjadi dengan
tiba-tiba pada bagian akhir dari pendataran
tersebut. Adanya pendataran ini dalam potensial
aksi menyebabkan kontraksi ventrikel
berlangsung sampai 15 kali lebih lama daripada
kontraksi otot rangka.
Aktifitas Listrik Jantung
Perjalan impuls/rangsang dimulai dari:
1. Nodus SA (sino atrial)
- Traktus Internodal
- Brachman bundle
2. Nodus AV (atrio ventrikel)
3. Bundle of HIS ( bercabang menjadi dua: kanan dan
kiri):
- Right bundle branch
- Left bundel brach
Mekanisme Pompa Jantung
Pompa jantung bekerja melalui tahapan yang
disebut siklus jantung.

 Diastole Akhir
 Sistole Atrium
 Kontraksi Ventrikular Isovolemik
 Ejeksi Ventrikular
 Relaksasi Ventrikular Isovolemik
Sekian

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai