Anda di halaman 1dari 3

Fisiologi Jantung

1. Sistem Pengaturan Jantung


Jantung Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung.
Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang
terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava
superior. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu
jantung. Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls
seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang
septuminterventrikular menuju ventrikel.

2. Aktivitas Kelistrikan Jantung


Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki
kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan,
potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh
jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke
sel melalui gap junction.Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus
AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut. Potensial aksi
berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium
mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung
sempurna.Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui
berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat
Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke
sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu
kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Potensial
aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan,
atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan
agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan
saluran Ca++ lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini
memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti
sehingga dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh
jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG, dapat memberi
informasi penting mengenai status jantung.
3. Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi
(diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung
mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh
utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah
yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.

4. Bunyi Jantung
1. Lub
Terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel & arteri,
dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi
tekanan atrium.
2. Dup
terjadi saat penutupan katup semilunar, dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta
& arteri pulmonal.

5. Frekuensi Jantung
Denyut jantung normal bervariasi pada setiap orang, tapi kisaran normal untuk
orang dewasa adalah 60 hingga 100 denyut per menit. Denyut jantung yang baik
berbeda pada setiap orang, dan tergantung pada usia dan jenis pekerjaan fisik yang
dilakukan. Berikut ini perkiraan detak jantung rentang usia (detak per menit atau
bpm):

 Baru lahir: 100 - 160 bpm


 0-5 bulan: 90 - 150 bpm
 6-12 bulan: 80 - 140 bpm
 1-3 tahun: 80 - 130 bpm
 3-4 tahun: 80 - 120 bpm
 6-10 tahun: 70 - 110 bpm
 11-14 tahun: 60 - 105 bpm
 15 tahun ke atas: 60 - 100 bpm

6. Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya
kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada
perempuan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung:
1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang
sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan
jantung untuk memperbesar curahnya.
2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-
nya berdasarkan alasan berikut :
a. Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
b. Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial
ventrikel
c. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan
konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga
daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang
jantung.

Sumber :
C.PEARCE ELYN, 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk
paramedis.PT.Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai