BLOK KARDIOVASKULAR I
OLEH :
NIM : 021.06.0003
Kelas :A
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021/2022
LATAR BELAKANG
Jantung manusia memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri yang dimilikinya. Kekhasan yang
dimilikinya itu salah satunya yaitu organ jantung yang dapat tetap berkontraksi secara terus menerus
tanpa henti di dalam tubuh manusia sampai jantung akan berhenti berdetak di tubuh manusia saat manusia
tersebut telah meninggal.
Hukum Frank Sterling menyebutkan ketika kondisi jantung fisiologis atau dalam kondisi yang
sehat semakin besar peregangan otot jantung, maka kontraksi jantung akan semakin kuat.
Dibalik peranan jantung yang begitu besar, mekanisme jantung sebagai sistem sirkulasi tubuh
memiliki perjalanan yang begitu ritmik dan kompleks. Bahkan, di dalam mendeteksi konduksi atau
kelistrikan di dalam jantung harus memiliki mekanisme dan alat tertentu, contohnya seperti EKG
(Elektrokardiogram).
Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yakni: otot atrium, otot ventrikel, serta serat otot
eksitatorik dan penghantar khusus. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama
seperti otot rangka, hanya saja durasi kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. Namun, serat eksitatorik dan
penghantar khusus berkontraksi dengan lemah sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit fibril
kontraktil; serat ini malah memperlihatkan lepasan muatan listrik berirama otomatis dalam bentuk
potensial aksi, maupun penghantaran potensial aksi melalui jantung, sehingga menjadi suatu sistem
eksitatorik yang mengatur denyut jantung berirama (Chalik, Raimundus 2016).
Sel otot jantung merupakan sel sinsitium, dimana sel-sel otot jantung akan bergabung dengandi
antaranya kemudian akan memecah dan bergabung lagi. Dalam otot jantung diantara sel-sel terdapat
bagian garis-garis berwarna gelap yang disebut intercalated disc. Intercalated disc merupakan suatu
membrane sel otot jantung tetapi mempunyai sifat ketahanannya lebih rendah dari membrane pada
umumnya, sehingga dengan sifat ketahanannya lebih rendah dapat memudahkan penghantaran impuls
dari satu sel ke sel yang lainnya. Jadi konsepnya ketika satu sel di ransang maka akan menyebar ke sel
lainnya dengan cepat. Oleh karena itu diharapkan dapat berkontraksi atau merespon secara cepat atau
dalam watu yang hampir bersamaan.
Selain itu terdapat beberapa sifat unik dari otot jantung seperti sarcoplasmic reticulum berfungsi
sebagai menyimpan kalsium dari extraseluler ke sarcoplasmic retikumum untuk kemudian dilepaskan ke
filamen, sehingga sel-sel jantung akan berkontraksi. Sehingga kadar kalsium pada extraseluler sel akan
sangat mempengaruhi kuat kontraksi otot jantung.
Pada sel otot jantung terdapat tiga komponen potensial aksi yaitu fase istirahat, depolarisasi, dan
repolarisasi. Fase istirahat adalah periode antara satu potensial aksi dan potensial aksi berikutnya
(Handayani, A. 2017). Terjadinya kontraksi pada jantung atau denyut jantung dimulai dengan adanya aksi
potensial yang dihasilkan sel autoritmik ialah cardiac pace maker yaitu SA Node. Sel autoritmik akan
menghasilkan aksi potensial kemudian dihantarkan oleh serabut konjuksi intrinsic jantung lalu kemudian
akan mengalami kontraksi jantung sehingga dikenal sebagai istilah excitiation contraction coupling. Aksi
potensial yang dihasilkan oleh sel autoritmic kemudian menghasilkan gelombang depolarisasi kemudian
akan disebarkan ke sel kontraktil lalu diterjemahkan menjadi denyut jantung. Sel kontraktik merupakan
sel yang membentuk 99% sel-sel otot jantung untuk melakukan kerja mekanis memompa darah (L.
Sherwood, 2016).
Ini merupakan gambaran dari aksi potensial pada sel kontraktil yaitu pada atrium dan ventrikel.
Pada jantung setelah berkontraksi dari bawah ke atas akan nada gelombang plateu yang harus di
pertahankan selama beberapa mili detik dengan tujuan agar dia mampu mempokan darah secara
sempurna, kemudian akan mengalami repolarisasi.
Salauran ion pada sel autoritmik terdapta saluran natrium, saluran cepat kalsium dan saluran
kaliaum. Pada saluran tersebut akan menghasilkan aksi potensal kemudian akan ke gap junction kemudian
ke sel-sel berikutnya hingga ke sel kontraktil. Pada sel kontraktil juga terdapat saluran ion-ion seperti
saluran cepat natrium, saluran lambat kalsium dan saluran kalium. Perbedaan tersebut akan menghasilkan
gelombang yang berbeda. Pada sel autoritmik tahapan gelombang yang pertama ialah pace maker
potensial, kemudian depolarisasi dan repolarisai.
Sedangkan pada sel kontraktil terdapat tahapan yang sedikit berbeda dengan sel autorimik, yaitu
gelombang depolarisai, kemudian plateu, dan repolarisasi, adanya plateu membuat tahapan lebih lama
karena agar menjamin darah yang terdapat pada atrium dan ventrikel di pompakan secara sempurna.
Komponen utama dari sistem konduksi jantung adalah nodus SA, nodus AV, berkas his, berkas
cabang, dan serat purkinje (Handayani, A. 2017)
Jantung dapat berkontraksi atau berdenyut karena adanya siklus sistol dan diastole yang dapat
direkam oleh EKG, adanya suara jantung diakrenakan menutupnya katup jantung.
Kontraksi ventrikel
kiri isovolumetrik
(Isovolumetric
Contraction)
10 Tekanan darah pada ventrikel akan terus
meningkat untuk membuka katup semilunar
(aorta dan pulmonal)
11 Ada fase kontraksi isovolumetrik, volume darah
akan dipertahankan konstan karena tidak ada
darah yang keluar dari ventrikel
Ejeksi ventrikel kiri
(Ventricular
Ejection)
12 Ketika tekanan darah pada ventrikel lebih besar,
maka katup aorta akan membuka dan darah akan
mengalir
13 Tekanan darah pada aorta juga meningkat seiring
dengan masuknya darah menuju aorta
14 Penurunan volume darah pada ventrikel setelah
kontraksi ventrikel
Bunyi jantung normal ialah “LUB DUB”, suara “LUB” bunyi jantung pertama dan suara
“DUB” benyi jantu kedua. pada fase siklus jantung bunyi “LUB” dihasilkan pada fase
isovolumetric contraction, sedangkan buni “DUB” dihasilkan pada fase isovolumetric relaxtion.
KESIMPULAN
Jantung merupakan suatu organ vital yang berperan penting dalam tubuh manusia.
Jantung memiliki kekhasan tersendiri yang memungkinkan organ ini untuk bekerja tanpa henti
sepanjang hidup manusia. Adapun mekanisme kerja jantung yang memiliki beberapa siklus,
berhubungan dengan terjadinya siklus jantung tersebut karena dipengaruhi oleh kontraktilitas
otot jantung. Sehingga memiliki peran yang sangat besar dalam menjalankan fungsi sistem organ
kardiovaskular dan keberlangsungan hidup manusia. Struktur jantung yang paling utama, yaitu
otot jantung, mengalami kontraksi dan relaksasi secara ritmik menghasilkan siklus jantung
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena mekanisme kerjasama
antara sistem konduksi jantung dengan struktur otot-otot jantung. Kerjasama yang baik antara
masing-masing komponen dalam organ jantung memungkinkan jantung menjalankan perannya
untuk memompa darah ke sirkulasi tubuh.
REFERENSI
Chalik, Raimundus. (2017). Buku Bahan Ajar Farmasi Anatomi Fisiologi Manusia, Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta
Guyton, Arthur C. (2018). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran:
EGC