RIKA WULANDARI
2104051
Cl LAHAN CL INSITUSI
( ) ( )
BAB I
PENDAHULUAN
Semua jaringan tubuh selalu bergantung pada aliran darah yang disalurkan oleh kontraksi dan
denyut jantung. Jantung mendorong darah melintasi pembuluh darah untuk disampaikan dalam
jumlah yang cukup. Jantung berfungsi untuk menjalankan sistem sirkulasi dan transportasi
dalam tubuh (Sherwood, 2014). Pada dasarnya sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen dasar
yaitu (Sherwood, 2014) :
a. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk
menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah mengalir ke jaringan.
b. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung.
c. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan- bahan yang akan disalurkan
dilarutkan, diendapkan.
Siklus jantung adalah urutan kejadian mekanik yang terjadi selama satu denyut jantung tunggal.
Saat menuju akhir diastole
(G) semua rongga jantung berelaksasi. Katup antara atrium dan ventrikel terbuka (katup AV:
kanan, trikuspid ; kiri, mitral), karena tekanan atrium tetap sedikit lebih besar daripada
tekanan ventrikel sampai ventrikel benar-benar mengembang. Katup aliran keluar pulmonal
dan aorta (semilunar) menutup, saat arteri pulmonalis dan tekanan aorta lebih besar daripada
tekanan ventrikel. Siklus dimulai ketika nodus sinoatrial menginisiasi denyut jantung
(Sherwood, 2014).
3. Klasifikasi
a. Idiopatik
b. Familial ( genetic)
c. Inflamasi : infeksi ( terutama viral, non infeksi : penyakit jaringan ikat, kardiomiopati, dan
sarkoidosis)
d. Toksik : konsumsi alcohol kronis
i. Agen kemoterapeutik
e. Metabolic : hipotiroidisme, hipofosfatemia kronis
f. Neuromuscular
g. Distrofi muscular miotonik
4. Etiologi
Berdasarkan etiologinya digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1. Tipe primer : terddiri dari penyakit otot yang tidak diketahui penyebabnya.
a. Idiopatik
b. Familial
2. Tipe sekunder : terdiri dari penyakit otot jantung dengan sebab yang diketahui atau
berhubungan dengan penyakit yang mengenai sistem organ lain.
a. Infektif
- Miokarditis virus
- Miokarditis bakteri
- Miokarditis jamur
- Miokarditis protozoa
- Miokarditis metazoa
b. Metabolik
c. Penyakit familial
d. Defisiensi
- Elektrolit
- Nutrisi
e. Kelainan jaringan ikat
- Lupus eritematosis sistemik
- Poliartritis nodusa
- Arthritis reumotoid
- Skleroderma
- Dermatomiositis
f. Infiltrasi dan granuloma
- Amiloidosis
- Sarkoidosis
- Keganasan
- Hematolromatosis
g. Neuromuskular
- Distrofi otot
- Distrofi miotonik
- Atksia friedrech
- Penyakit refsom
h. Reaksi toksik dan sensitifitas
- Alkohol
- Radiasi
- Obat
i. Penyakit jantung peripartum
5. Patofisiologi
Kardiomiopati dilatasi atau kongestif adalah bentuk kardiomiopati yang paling sering
terjadi. Ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama
dengan penipisan dinding otot, pembesaran ventrikel kiri, dan stasis darah dalam
ventrikel.
Pathway
Genetik Penyakit arteri koronaria Infeksi virus alkohol Obat anti kanker
(bahan kimia)
Mutasi protein Pasokan darah tidak Peradangan otot jantung
sarkomer memadai ke otot jantung akut (miokarditis) Merusak miokardium secara akut
Kardiomiopati
Ansietas Hambatan
pertukaran gas
Ketidakefektifa
n manajemen Ketidakefektifa
kesehatan n pola nafass
6. Manifestasi Klinis
a. Sesak nafas
b. Lemah
c. Orthopnea
d. Dyspnea paroksimal nocturnal
e. Edema prifer
f. Palpitasi
g. Nyeri dada ( yang tidak khas bisa timbul)
h. Angina pectoris ( jika penyakit coroner menyertsinya)
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Rontgen
b. EKG : menunjukkan kelainan ST-T
c. Ekokardiogram : berkesan dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri
d. Radionuklir : menunjukkan dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri ( RVG =: ventrikulogram
radionuklid ; TI = thaliun 201)
e. Kateterisasi jantung : curah jantung menurun
f. Angiografi : berkesan ventrikel kiri hipokinetik difus serta dilatasi, sering disertai dengan
regurgitasi mitral
g. Biopsy Endomiokard transvenus
8. Penataklasanaan
1. Pengkajian
a. Keluhan utama ( chief complaint) alasan dating
b. Keluhan dan keterangan tambahan (present lines)
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat keluarga
e. Riwayat sosio ekonomi
2. Pemeriksaan fisik
a. KU : usia, kesadaran dan keadaan emosi kenyamanan, distress, sikap dan tingkah laku
klien
b. Tanda- tanda vital
a) Pernafasan :
Frekuensi : bradipnea, takipnea
Keteraturan : regular irregular
Amlitudo
b) Nadi
Frekuensi, regularitas, amplitude : besarnya isi sekuncup, bentuk/ contour, isi
(volume), perabaan arteria keadaan dinding arteri, pada tingkat lanjut tekanan
nadi kecil
c) Tekanan darah
Nilai normal bergantung : umur dan jenis kelamin
Nilai rata-rata sistolik : 110-140 mmHg
Diastolik : 80-90 mmHg
d) Suhu badan
Metabolisme menurun, suhu menurun
3. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala
b. Mata : konjungtiva ; anemia
c. Sclera,icterus
d. Mulut : tanda infeksi
e. Kuping
f. Muka; ekspresi, anemia
g. Leher; KGB, tekanan vena jugularis externa meningkat
h. Dada; deformitas, gerakan dada
i. Pememriksaan perut : ascites, perabaanhati dan limpa
j. Ekstremitas
k. Lengan lengan: reflex, warnandan tekstur kulit, edema, clubbing
l. Bandingkan arteri radialis kiri dan kanan
m. Lengan- lengan : reflex, warna dan tekstur kulit, edema, clubbing
n. Bandingkan arteri radialis kiri dan kanan
4. Pememriksaan khusus jantung
a) Inspeksi
- Mid sternal line
- Mid elavikular line
- Anterior aksilar line
- Para sternal line
b) Palpasi jantung
- Pulsasi ventrikel kiri
- Pulsasi ventrikel kanan
- Getar jantung
- Didaptkan adanya berbagai tingkat pembesaran jantung
c) Auskultasi
- Biasanya terdengar bunyi jantung ketiga dan keempat juga dapat timbul bising
diastolik
7. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
8. PERENCANAAN KEPERAWATAN :
Kriteria hasil:
a. Denyut nadi perifer cukup meningkat
b. Edema perifer cukup menurun
c. Nyeri ekstremitas cukup menurun
d. Kelemahan otot cukup menurun
e. Kram otot cukup menurun
f. Nekrosis cukup menurun
g. Pengisian kapiler cukup membaik
h. Akral cukup membaik
i. Tekanan arteri rata-rata cukup membaik
Kriteria Hasil:
- Meningkatkan kemampuan
klien dalam melakukan
aktivitas
kriteria hasil:
a. Melakukan tindakan untuk mengrangi faktor resiko cukup meningkat
b. Menerapkan program perawatan cukup meningkat
c. Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhu tujuan kesehatan cukup meningkat
d. Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program perawatan/pengobatan cukup
menurun
Qanita
Amanda.T.S 2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Jantung Congestive Dengan Masalah
Doengoes, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC
Hudak & Gallo. (1996). Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Volume II. Jakarta : EGC.
Price and Wilson. (2005). Patofisiologi. Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2. Jakarta :
EGC.
Suzanne CS & Brenda GB. (1999). Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi1
Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi
1Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI.
https://id.scribd.com/doc/120163138/Askep-Kardiomiopati-DCM
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841
Pustaka, Tinjuan. 2018. “Etiologi Dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi.” 7(Supplement 2):135–43.