1. Analisislah gambar di bawah ini, manakah yang termasuk dalam sirkulasi terbuka dan sirkulasi
tertutup? Jelaskan!
Jawab: Sistem peredaran darah terbuka adalah peredaran darah yang cukup sederhana dimana
jantung mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengalirkan darah ke rongga-rongga
tubuh. Sistem peredaran darah terbuka tidak menggunakan pembuluh darah dalam mengedarkan
sirkulasi darah. Pada sistem peredaran darah terbuka, biasanya pembuluh darah belum terbentuk
secara sempurna sehingga penyaluran darah terkadang tanpa melewati pembuluh darah. Pembuluh
darah terhubung dengan sinus terbuka karena tidak ada jantung yang sejati atau kapiler. Aliran darah
sangat lambat (Isnaeni, 2006).
Salah satu hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah hewan arthropoda (hewan
berbuku-buku) seperti pada gambar 1 yaitu udang. Pada hewan-hewan tersebut pembuluh darah
bertekanan rendah dan prosesnya membutuhkan sedikit energi. Jadi tidak heran sistem pembuluh
darah terbuka dimiliki hewan arthropoda memiliki sistem metabolisme yang cukup lambat. Sistem
peredaran darah sejatinya berfungsi membawa cairan yang berupa nutrisi-nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan hidup suatu makhluk hidup, tidak terkecuali pada manusia dan hewan (Isnaeni, 2006).
Sedangkan sistem peredaran darah tertutup adalah peredaran darah dimana sirkulasinya melalui
pembuluh darah sejati yaitu yang terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Sistem peredaran
darah ini memilki aliran darah yang cukup deras karena adanya pemompa darah yaitu jantung sejati.
Darah membawa nutrisi dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh (Isnaeni, 2006).
Pada umumnya, makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah makhluk
hidup yang memiliki struktur tubuh yang sangat kompleks seperti manusia dan hewan bertulang
belakang (vertebrata) seperti pada gambar 2 yaitu cumi - cumi. Dalam setiap organ tubuhnya
memiliki kapiler untuk mengedarkan oksigen dan penyedia makanan. Sistem peredaran darah
tertutup berfungsi membawa oksigen dari paru-paru untuk di edarkan ke seluruh tubuh (Isnaeni,
2006).
2. Analisislah sistem sirkulasi pada ikan, amfibi, buaya, burung, dan manusia. Jelaskan manakah yang
termasuk dalam sistem sirkulasi tunggal dan sistem sirkulasi ganda! Mengapa disebut sistem
sirkulasi tunggal dan sistem sirkulasi ganda?
Jawab: Ikan termasuk dalam jenis sirkulasi tunggal karena jantung ikan hanya memiliki dua ruang,
masing-masing satu atrium dan ventrikel. Oleh karena itu darah hanya memerlukan satu kali siklus
melewati jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Volume darah pada ikan yang
mengalir ke sistem respirasi maupun ke daerah sistemik (seluruh tubuh) dapat bervariasi karena
saluran menuju insang dan seluruh tubuh menjadi satu.
Amfibi, buaya, burung, dan manusia termasuk dalam jenis sirkulasi ganda. Darah kaya oksigen
dan darah kaya karbon dioksida melalui pembuluh darah dan atrium yang berbeda. Darah
melakukan dua siklus melewati jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Satu siklus
melewati paru-paru, sedangkan siklus lain melewati daerah sistemik.
3. Jelaskan macam-macam tipe jantung pada invertebrata dan vertebrata didasarkan pada anatomi dan
mekanisme pemompaannya?
Jawab:
a) Pembuluh berdenyut
Pembuluh darah yang sederhana dengan lapisan otot yang relatif tebal yang berkontraksi dengan
gelombang peristaltik sehingga mendorong darah ke seluruh sistem.
b) Jantung pembuluh
Dijumpai pada kebanyakan Arthropoda. Jantung pembuluh sering memiliki suatu atrium yang
tipis (ruang penerima) mengelilingi bagian jantung atau seluruh jantung atau mungkin terletak
bebas di dalam suatu sinus perikardial.
c) Jantung ampular tambahan
Pompa pendorong untuk memompa darah melalui daerah periferal dari sirkulasi beberapa hewan.
Jantung tambahan terdapat pada serangga, terletak pada pangkal antena, pangkal kaki dan pada
persendian toraks dengan sayap.
d) Jantung berbilik
Ditemukan pada banyak Moluska dan Vertebrata yang merupakan struktur muskular yang
kompak dan biasanya tersusun atas otot jantung. Jadi satu jantung dengan tekanan yang relatif
tinggi mendorong darah yang teroksigenasi ke sel-sel tubuh sedangkan sisi lain mengirimkan
darah yang terdeoksigenasi ke organ respiratori untuk reoksigenasi.
7. Bagaimanakah prinsip aliran darah pada arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena berkaitan dengan
luas penampang pembuluh darah dan kecepatan aliran darah! Gambarkan skemanya!
Jawab: kecepatan aliran darah berkaitan dengan luas penampang pembuluh darah. Semakin besar
jumlah luas keseluruhan penampang pembuluh darah, kecepatan aliran darahnya semakin lambat.
Dan sebaliknya semakin sempit luas keseluruhan penampang pembuluh darah, kecepatan aliran
darah didalamnya semakin cepat.
Pada manusia, kecepatan aliran darah dalam aorta yang penampangnya 4,5 cm2
sebesar 20-50 cm/detik dengan rata-rata 40 cm/detik. Seperti diketahui bahwa aorta
bercabang-cabang menjadi arteri, dan tiap arteri bercabang menjadi banyak arteriol,
dan selanjutnya menjadi banyak kapiler. Dilain pihak, diameternya semakin kecil dan
luas keseluruhan penampang pembuluh darah semakin besar. Dengan konsekuensinya
adalah urutan kecepatan aliran darah mulai dari aorta sampai kapiler adalah semakin
besar.
Luas keseluruhan irisan melintang pada tempat pertemuan antara arteriol dengan
kapiler mencapai 6000 cm2, dan penampang ini lebih luas dibandingkan dengan
jumlah seluruh penampang arteriol. Oleh karena itu begitu darah masuk ke kapiler
maka alirannya menjadi sangat lambat, yaitu sekitar 0,03-0,05 cm/detik. ± hanya
1/1000 kecepatan aliran darah dalam aorta.
Luas keseluruhan penampang melintang vena setelah anyaman kapiler adalah 22,5
cm2. Dengan berkurangnya keseluruhan luas irisan melintang (dari 6000 cm2 ke 32,5
cm2) maka kecepatan aliran darah di dalam vena menjadi bertambah. Namun bila
dibandingkan dengan kecepatan aliran dalam aorta dan arteri, kecepatan dalam vena
jauh sangat lambat. (Soewolo, 2000).
8. Analisislsh gambar di bawah ini untuk mengetahui pengendalian saraf pada tekanan darah!
Jawab: Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh
darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah
bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan
oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh
dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan
arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui
pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot,
adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuh.
Tekanan arteri adalah tekanan darah yang dipantau dan diatur dalam tubuh, bukan tekanan
sistolik atau diastolik atau tekanan nadi arteri atau tekanan di bagian lain dari pohon vaskular.
Pengukuran tekanan darah rutin mencatat tekanan sistolik dan diastolik arteri, yang dapat digunakan
sebagai tolok ukur untuk menilai tekanan arteri rata-rata. Cuto ff untuk tekanan darah normal telah
ditetapkan oleh National Institutes of Health (NIH) sebagai kurang dari 120/80 mm Hg.
Tekanan arteri rata-rata adalah kekuatan pendorong utama untuk mendorong darah ke jaringan.
Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, harus cukup tinggi untuk
memastikan tekanan mengemudi yang mencukupi; tanpa tekanan ini, otak dan organ-organ lain tidak
akan menerima aliran yang cukup, tidak peduli apa penyesuaian lokal dibuat dalam ketahanan
arteriol yang memasok mereka. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi sehingga menciptakan
kerja ekstra untuk jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah dan kemungkinan
pecahnya pembuluh darah kecil.
Analisis gambar dari angka yang ada di gambar:
1. Tekanan arteri rerata tergantung pada curah jantung dan total resistensi perifer.
2. Curah jantung tergantung pada denyut jantung dan volume stroke.
3. Denyut jantung tergantung pada keseimbangan relatif dari aktivitas parasimpatis yang
menurunkan denyut jantung, dan
4. Aktivitas simpatik (termasuk epinefrin) yang meningkatkan denyut jantung.
5. Stroke volume meningkat sebagai respons terhadap aktivitas simpatik (kontrol ekstrinsik dari
volume stroke).
6. Stroke volume juga meningkat ketika vena kembali meningkat (kontrol intrinsik dari volume
stroke menurut hukum Frank-Starling dari jantung).
7. Pengembalian vena ditingkatkan oleh vasokonstriksi vena simpatis.
8. pompa otot skeletal.
9. pompa pernapasan, dan
10. hisap jantung.
11. Volume darah yang bersirkulasi efektif juga memengaruhi seberapa banyak darah dikembalikan
ke jantung.
12. Volume darah tergantung pada jangka pendek pada ukuran pergeseran cairan bulk-flow yang
besar antara plasma dan cairan interstisial di dinding kapiler.
13. Dalam jangka panjang, volume darah tergantung pada keseimbangan garam dan air.
14. yang secara hormonal dikendalikan oleh sistem renin-angiotensin-aldosteron dan vasopresin,
masing-masing.
15. Penentu utama lainnya dari tekanan darah arteri, resistansi perifer total, tergantung pada radius
semua arteriol serta kekentalan darah.
16. Faktor utama yang menentukan kekentalan darah adalah jumlah sel darah merah. Namun, radius
arteriolar adalah faktor yang lebih penting yang menentukan resistensi perifer total.
17. Jari-jari arteriolar dipengaruhi oleh kontrol metabolik lokal (intrinsik) yang cocok dengan aliran
darah dengan kebutuhan metabolik.
18. Misalnya, perubahan lokal yang terjadi di otot skeletal aktif menyebabkan vasodilatasi arteriolar
lokal dan peningkatan aliran darah ke otot-otot ini.
19. Jari-jari arteriolar juga dipengaruhi oleh aktivitas simpatik.
20. mekanisme kontrol ekstrinsik yang menyebabkan vasokonstriksi arteriolar untuk meningkatkan
resistensi perifer total dan tekanan darah arterial.
21. Jari-jari arteriolar juga dikendalikan secara ekstrinsik oleh hormon vasopresin dan angiotensin II,
yang merupakan vasokonstriktor kuat serta penting dalam keseimbangan garam dan air.
Mengubah salah satu faktor terkait yang memengaruhi tekanan darah akan mengubah tekanan
darah, kecuali perubahan kompensasi dalam variabel lain menjaga tekanan darah tetap konstan.
Darah mengalir ke organ yang diberikan tergantung pada kekuatan pendorong dari tekanan arteri
rata-rata dan pada tingkat vasokonstriksi arteriol organ. Karena tekanan arteri rata-rata tergantung
pada output jantung dan tingkat vasokonstriksi arteriol, jika arteriol dalam satu organ membesar,
arteriol di organ lain harus menyempit untuk mempertahankan tekanan darah arteri yang adekuat.
Tekanan yang cukup diperlukan untuk memberikan kekuatan pendorong untuk mendorong darah
tidak hanya ke organ vasodilatasi tetapi juga ke otak, yang bergantung pada suplai darah konstan.
Tus, variabel kardiovaskular harus terus-menerus disulap untuk mempertahankan tekanan darah
konstan meskipun kebutuhan organ-organ berbeda untuk darah.