sistem
penghantar
kelistrikan
4. REPOLARISASI:
Setelah
miokardium
berdepolarisasi,
sel-sel
tersebut
mengalami periode refrakter yang singkat
dan selama periode ini sel-sel tersebut
kebal terhadap rangsangan berikutnya selsel menjalani repolarisasi.
Potensial Aksi Sel Kontraktil Otot Jantung
Setelah
terjadi
gelombang
spike
(gelombang
naik)
yang
pertama,
membrane
tetap
dalam
keadaan
depolarisasi selama kira-kira 0,2 detik,
memperlihatkan suatu pendataran/plato
yang diikuti dengan keadaan repolarisasi
yang terjadi dengan tiba-tiba pada bagian
akhir dari plato tersebut. Adanya plato ini
dalam
potensial
aksi
menyebabkan
kontraksi ventrikel berlangsung sampai 15
dibawah
ini
bersumber
dari
Daya rangsang:
kemampuan untuk menanggapi stimulasi
terbesar
serabut
jantung
mempunyai
kemampuan eksitasi sendiri suatu proses yang
dapat menyebabkan berirama otomatis. Ini
terutama terjadi pada serabut-serabut system
penghantar peroses jantung. Bagian system ini
yang terutama menunjukkan eksitasi sendiri
adalah serabut simpul SA. Berdasarkan alasan ini
simpul SA biasanya mengatur kecepatan denyut
seluruh jantung. Serabut SA sedikit berbeda dari
sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya,
yaitu hanya mempunyai potensial membrane
istirahat dari 55 60 mvolt, dibandingkan
dengan 85-95 mvolt pada sebagian terbesar
serabut lainnya, potensial istirahat yang rendah
ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah
ditembus oleh ion natrium. Kebocoran natrium ini
juga yang menyebabkan eksitasi sendiri dari
serabut SA.
LINTASAN
INTERNODAL
PENGHANTARAN
IMPULS
KESELURUH ATRIUM
DAN
JANTUNG
SISTEM PURKINJE
Merupakan bagian ujung dari bundle branch.
Menghantarkan
atau
mengirimkan
impuls
menuju lapisan subendokard pada kedua
ventrikel, sehingga terjadi depolarisasi yang
diikuti oleh kontraksi ventrikel.
Serabut purkinje yang meninggalkan simpul AV
melalui berkas AV dan amsuk kedalam ventrikel
mempunyai sifat-sifat fungsional yang sangat
berlawanan dengan sifat-sifat fungsional serabut
simpul AV, serabut purkinje mengeluarkan impuls
dengan kecepatan antara 20 40 kali/menit,
serabut ini merupakan serabut yang sangat
besar, bahkan lebih besar dari pada serabut otot
ventrikel normal, dan serabut ini menghantarkan
impuls dengan kecepatan 1,5 4 meter/detik,
suatu kecepatan sekitar 6 kali kecepatan dalam
otot jantung biasanya dan 150 kali kecepatan
dalam
serabut
sambungan.
Hal
ini
memungkinkanpenghantaran
impuls
jantung
yang sangat cepat keseluruh system ventrikel.
Distribusi serabut-serabut purkinje didalam
ventrikel. Serabut purkinje, setelah berasal dari
dalam simpul AV, membentuk berkas AV, yang
kemudian menyusup melalui jaringan fibrosa
diantara katup-katup jantung dan kemudian
kedalam system ventrikel. Berkas AV hamper
segera membagi diri kedalam cabang-cabang
berkas kanan dan kiri yang terletak di bawah
endokardium sisi septum masing-masing. Tiaptiao cabang ini berjalan kebawah menuju apeks
ventrikel
masing-masing,
tetapi
kemudian
membagi
menjadi
cabang-cabang
kecil
Sejarah EKG
EKG ditemukan oleh Willem Einthoven (18601927) lahir di semarang. Sewaktu gelombang
impuls berjalan melalui jantung, arus listrik
menyebar kedalam jaringan disekitar jantung,
dan sebagian kecil menyebar kesemua arah
permukaan tubuh. Bila elektroda ditempatkan
dipermukaan tubuh pada sisi yang berhadapan
dengan
jantung,
potensial
listrik
yang
dibangkitkan oleh jantung dapat direkam,
rekaman ini dikenal sebagai elektrokardiogram
(EKG).
dapat
dihantarkan
SIFAT-SIFAT ELEKTROKARDIOGRAM
Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah
gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah
gelombang T. kompleks QRS sebenarnya
merupakan 3 gelombang tersendiri, gelombang
Q, gelombang R dan gelombang S, kesemuanya
disebabkan oleh lewatnya impuls jantung melalui
ventrikel ini. Dalam EKG yang normal, gelombang
Q dan S sering sangat kurang menonjol dari pada
gelombang R dan kadang-kadang tidak ada,
tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih
di kenal sebagai kompleks QRS.
Lokasi jantung
Posterior sternum
Columna vertebral medial
Pertemuan annulus sterni dan
sternum
yaitu
di
annulus
ludovici/annulus
sterni
persis
di
costae ke 2
Apex terletak di diafragma pada
ruang intercostal 5
pemompaan jantung
setengah dari normal.
dan
sering
mencapai
Perangsanngan
saraf
vagus
kuat
dapat
menghentikan eksitasi ritmis dari nodus sinus
atau menghambat keseluruhan perjalanan impuls
jantung dari atrium ke ventrikel melalui a-v node.
Pada kedua kasus tersebut maka membuat sinyal
eksitasi ritmis tidak lagi dijalarkan ke ventrikel
dan ventrikel akan berhenti 5-20 detik.
Namun serabut purkinje yang berada pada
septum
ventrikel
dar
berkas
a-v
akan
mencetuskan
iramanya
sendiri
sehingga
menyebabkan
kontraksi
ventrikel
dengan
frequensi 15-40 denyut per menit. Fenomena ini
disebut dengan Ventricular escape. Sedangkan
EKG/Elektrocardiogram
Tubuh manusia terdiri dari 60% cairan yang
merupakan konduksi elektrisitas yang baik untuk
kali
setelah
KONSEP LEAD
Pada axis listrik jantung terdapat Lead I, II, dan
III. Dengan merubah posisi lengan dan kaki
menjadi positif atau negative, 3 unipolar lead (I,
II, dan III) bisa memberikan gambaran dari
aktivitas listrik jantung dari 3 posisi. Dan ingat,
RL selalu berada di dasar.
LATIHAN SOAL
1. Yang tidak bisa diperiksa dengan EKG...
a. Sumbu elektrik jantung
b. Kerusakan katup
c. Aritmia
d. Iskemik
e. Pembesaran otot jantung
2. Pasien usia 80 tahun dengan keluhan
pingsan. Saat dibawa ke UGD, pasien
lemas,
tidak
dapat
diajak
bicara,
pemeriksaan
fisik
dn
vital
normal.
Gambaran EKG didapatkan PR interval
memanjang. Kesan EKG adalah...
a. AV blok derajat 1
b. AV blok derajat 2 morbitz 1
c. AV blok derajat 2 morbitz 2
d. AV blok complete
3.