Anda di halaman 1dari 33

HIV

TATALAKSANA

AIDS
DEFINISI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
patogen yang menyerang sistem imun manusia,
terutama semua sel yang memiliki penanda CD4+
di permukaannya, seperti makrofag dan limfosit T.

Acquired Immudeficiency Syndrome (AIDS)


merupakan suatu kondisi (sindrom)
imunosupresif yang berkaitan erat dengan
berbagai infeksi oportunistik, neoplasma
sekunder, serta manifestasi neurologik tertentu
akibat infeksi HIV.
SUMBER
PENULARAN

SEKS DARAH IBU-JANIN


Kontak seksual Darah, produk darah Vertikal dari ibu ke
(heteroseksual, (langsung menyebar janin/bayi lewat infeksi
homoseksual), lewat hematogen), jaringan intrapartum, perinatal,
mukosa genital transplantasi, jarum atau air susu ibu
suntik
NON AIDS DEFINING
CONDITIONS
AIDS DEFINING
CONDITIONS
STADIUM KLINIS
KONSELING DAN TES
2 macam pendekatan untuk tes HIV HIV
• Konseling dan tes HIV sukarela (Voluntary Counseling & Testing/VCT)
• Tes HIV dan konseling atas inisiatif petugas kesehatan (Provider-Initiated
Testing and Counseling/PITC)

PITC  kebijakan pemerintah di layanan Kesehatan


Tes HIV dianjurkan pada ibu hamil, pasien TB, pasien yang menunjukkan tanda
dan gejala klinis HIV, pasien dari kelompok berisiko.
PEMERIKSAAN
• Deteksi Antibodi HIV PENUNJANG HIV
Contoh: Rapid Test, ELISA, Western Blot
Pilihan utama (rekomendasi WHO) untuk screening = Rapid Test
• Viral Load
Deteksi viral replication rate, contoh: PCR
Bisa dipakai untuk screening bayi baru lahir
• CD4
Untuk menentukan dimulainya terapi ARV (CD4<350)
• Kultur Virus
Mahal, lama
Sulit terdeteksi apabila viral load rendah
UJI
DIAGNOSTIK

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
TES ANTIBODI HIV
• Didahului dengan konseling pra-tes dan informasi
• Dapat menggunakan reagen tes cepat (rapid test) atau ELISA
• ELISA memiliki hasil false positive dan false negative yang lebih rendah
dibandingkan rapid test
• Pemeriksaan pertama (A1) harus menggunakan tes dengan sensitivitas
tinggi (> 99 %).
• Pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3) menggunakan tes dengan
spesifisitas tinggi (>99%)
PENCEGAHAN
PENULARAN

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
PENCEGAHAN
PENULARAN

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
TERAPI
PROFILAKSIS

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
TERAPI
PROFILAKSIS

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
TERAPI
PROFILAKSIS

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN


TATA LAKSANA HIV
2019
INDIKASI
PEMBERIAN ARV
CD4<200 CD4<350
+kondisi khusus

AIDS CD4<350 CD4 berapapun


INDIKASI ARV
• Semua ODHA tanpa melihat stadium klinis dan nilai CD4
• Semua ODHA yang hamil dan menyusui, tanpa memandang stadium klinis
WHO dan nilai CD4  dilanjutkan seumur hidup
• Seluruh remaja terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi
• Seluruh anak terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi
KAPAN ARV
DIBERIKAN?
ARV LINI
PERTAMA
ARV Lini Pertama untuk Dewasa

Paduan Pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV


dalam bentuk KDTc
Paduan Alternatif AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP

a Jangan memulai TDF jika CCT hitung <50 mL/menit, atau pada kasus DM lama, HT tak terkontrol, dan gagal ginjal
b Jangan memulai dengan AZT jika Hb <10 g/dL sebelum terapi
C Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV (300 mg/150 mg/600 mg)

NRTI NNRTI
AZT = Zidovudine (100 mg) EFV = Efavirenz (200 mg dan 600 mg)
3TC = Lamivudine (150 mg) NVP = Nevirapine (200 mg)
TDF = Tenofovir (300 mg)
FTC = Emtricitabine
ARV LINI
PERTAMA
ARV Lini Pertama untuk Anak 3-10 tahun

Paduan Pilihan (ABC atau AZT)+3TC+EFV

Paduan Alternatif ABC+3TC+NVP/EFV


AZT+3TC+NVP
TDF+3TC (atau FTC)+EFV/NVP

ARV Lini Pertama untuk Anak <3 tahun

Paduan Pilihan (ABC atau AZT)+3TC+LPV/r

Paduan Alternatif (ABC atau AZT)+3TC+NVP

ABC = Abacavir
LPV/r = Lopinavir/Ritonavir
GAGAL TERAPI
Dinilai minimal sudah ARV 6 bulan dengan kepatuhan yang baik

Gagal klinis Munculnya infeksi oportunistik baru


atau berulang
Gagal imunologis Dewasa: CD4 ↓ sampai < nilai awal;
CD4 persisten <100 sel/cc selama
1 thn; CD4 turun 50% dari nilai
tertinggi

Anak <5 thn: CD4 persisten <200


sel/cc atau <10%
Gagal virologis VL > 1000 kopi/cc
Viral load terbatas
Viral load rutin
(Terduga gagal klinis atau
(Deteksi dini gagal virologis)
imunologis

Pemeriksan viral load

Viral load >1000 kopi/ml

Evaluasi kepatuhan pengobatan

Ulang pemeriksaan viral load


setelah 3-6 bulan

Viral load Viral load


≤1000 kopi/ml >1000 kopi/ml

Pertahankan terapi ARV


Ganti ke terapi ARV lini kedua
lini pertama
Pemantauan
Toksisitas dan pilihan subsitusi pada dewasa dan anak >5 tahun

ARV Tipe toksisitas Faktor risiko Pilihan substitusi lini 1

TDF Disfungsi tubulus Sudah ada penyakit ginjal sebelumnya Dewasa = AZT
renalis Usia lanjut Anak = AZT atau ABC
Sindrom Fanconi IMT < 18,5 atau BB < 50 kg pada dewasa  
DM tak terkontrol Jangan memberikan TDF
Hipertensi tak terkontrol pada pasien dengan eLFG
Penggunaan bersama obat nefrotoksik lain atau <50 ml/menit, hipertensi
boosted PI tidak terkontrol, diabetes
yang tidak terkontrol, atau
Menurunnya Riwayat osteomalasia dan fraktur patologis
adanya gagal ginjala
densitas mineral Faktor risiko osteoporosis atau bone-loss lainnya
 
tulang Defisiensi vitamin D
.
Asidosis laktat atau Penggunaan nukleosida analog yang lama
hepatomegali Obesitas
dengan steatosis Penyakit hati
Eksaserbasi Jika TDF dihentikan karena toksisitas lainnya pada Gunakan alternatif obat
hepatitis B (hepatic koinfeksi hepatitis B hepatitis lainnya seperti
flares) entekavir
ARV Tipe toksisitas Faktor risiko Pilihan substitusi lini 1

AZT Anemia atau neutropenia berat Anemia atau neutropenia sebelum mulai Dewasa: TDF, atau
terapi pertimbangkan penggunaan AZT
Jumlah CD4 ≤ 200 sel/mm3 (dewasa) dosis rendahb,a
Anak: ABC atau TDF (usia > 3
tahun)
Intoleransi saluran cerna beratc   Dewasa: TDF
Anak: ABC atau TDF (usia > 3
tahun)
Asidosis laktat atau hepatomegali dengan IMT > 25 atau BB > 75 kg (dewasa) Dewasa: TDF
steatosis Penggunaan nukleosida analog yang lama Anak: ABC atau TDF (usia > 3
Miopati, lipoatrofi atau tahun)
lipodistrofi
ARV Tipe toksisitas Faktor risiko Pilihan substitusi lini 1

EFV Toksisitas CNS persisten Sudah ada gangguan mental atau Pertimbangkan penggunaan EFV dosis
(seperti mimpi buruk, depresi sebelumnya rendah (400 mg/hari) atau
depresi, kebingungan, Penggunaan siang hari subsitusi dengan NVP.
halusinasi, psikosis) Jika pasien tidak dapat mentoleransi NVP dan
Kejang Riwayat kejang EFV, gunakan RPV. Jika tidak dapat juga,
gunakan LPV/rd atau pada anak dapat
digunakan NRTI ketigae
Hepatotoksisitas Sudah ada penyakit liver sebelumnya
Koinfeksi VHB dan VHC
Penggunaan bersama obat hepatotoksik
lain
ARV Tipe toksisitas Faktor risiko Pilihan substitusi lini 1

NVP Hepatotoksisitasg Sudah ada penyakit liver sebelumnya Substitusi dengan EFV600
Koinfeksi VHB dan VHC Jika pasien tidak dapat mentoleransi NVP dan EFV600,
Penggunaan bersama obat hepatotoksik gunakan RPV atau EFV400 Jika tidak dapat juga,
lain gunakan LPV/rd atau pada anak dapat digunakan NRTI
jumlah CD4 baseline tinggi, ketigae
CD4 >250 sel/mm3pada perempuan
CD4 >400 sel/mm3pada pria
Hipersensitivitas Faktor risiko tidak diketahui
obatf
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai