Anda di halaman 1dari 30

EKLAMPSIA

Ulinna`ma Hayati Wardhani 2017 4011 128


ANAMNESIS

◉ Identitas:
○ Nama : Ny. AW
○ Jenis kelamin : Perempuan
○ Usia : 30 tahun
○ Status : Menikah
○ Pekerjaan: Ibu rumah tangga
○ Alamat : Rejowinangun, Magelang Selatan
○ Tanggal masuk : 11 Januari 2019
ANAMNESIS (cont.)

◉ Keluhan Utama: Kejang satu kali saat di rumah


◉ Riwayat Penyakit Sekarang:
Ibu G3P2A0 hamil 38+1 minggu dibawa keluarganya ke IGD RSUD Tidar karena
mengalami kejang satu kali selama kurang lebih 5 menit di rumah. Pasien kelojotan
dan setelah kejang berhenti pasien tidak sadar. Saat sampai di IGD pasien kembali
sadar namun belum sadar penuh, kejang berulang dua kali. Sehari sebelum kejang,
pasien mengeluh nyeri kepala berdenyut, pandangan kabur, sesak nafas, sering BAK
dan nyeri saat BAK.
ANAMNESIS (cont.)

◉ Riwayat Penyakit Dulu


○ Pasien menyangkal keluhan serupa.
○ HT (-) DM (-) alergi (-_) asma (-) penyakit ginjal (-) penyakit jantung
(-)
○ Tahun 2010 opname di BR karena perdarahan post partum dan
dilakukan kuretase karena retensi sisa plasenta
◉ Riwayat Penyakit Keluarga
○ Ayah dan Ibu kandung HT (+)
○ Kakak kandung perempuan riw. Hipertensi gestasional
○ DM (-) alergi (-) asma (-)
ANAMNESIS (cont.)

◉ Riwayat personal sosial


○ Pasien seorang ibu rumah tangga, kebersihan lingkungan baik, rawat
diri baik, status gizi baik, tidak merokok, tidak mengkonsumsi
alkohol
◉ Riwayat menstruasi
○ Menarche: 14 tahun\\
○ Siklus: 28 hari, teratur
○ Lama: 7 hari
○ Tidak disertai nyeri saat haid
ANAMNESIS (cont.)

◉ Riwayat Menikah
○ Menikah 1 x tahun 2006
◉ Riwayat Obstetri
○ Hamil I: spontan/laki-laki/2100gr/sehat/nifas baik
○ Hamil II: spontan/perempuan/3100gr/sehat/PPH (+) retensi sisa
plasenta
○ Hamil III: hamil ini
ANAMNESIS (cont.)

◉ Riwayat Kehamilan saat ini


○ Ibu rutin kontrol di puskesmas 4x, klinik amanda 1x dan dr. mia 1x.
Saat usia kehamilan 7 bulan, tekanan darah mulai tinggi (TD sistolik
>140) disertai nyeri ulu hati, pandangan terkadang kabur dan
bengkak di kedua kaki. Pasien diberi obat penurun tekanan darah
namun tidak rutin diminum.
○ DJJ setelah kejang 180x/menit
◉ Riwayat KB
○ Belum pernah menggunakan KB.
PEMERIKSAAN FISIK

◉ Keadaan Umum: lemah


◉ Kesadaran: somnolen
◉ Status gizi: (BB 72 kg TB 155 cm)
◉ Vital sign:
○ Tekanan darah: 190/120 mmHg
○ Nadi: 122 x/menit
○ Nafas: 20 x/menit
○ Suhu: 36.5
Kepala Leher : JVP tidak meningkat,
Mata: conjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik pembesaran kelenjar tiroid (-),
(-/-) edem palpebra (-/-) pembesaran limfonodi (-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Mulut: bibir pucat (-) Thoraks :
Ins : Takipneu (-), Simetris (+), retraksi
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), (-)
hearing loss (-) Pal : Pengembangan paru & vocal
fremitus dbn, NT (-), IC tidak kuat
Abdomen angkat, trill (-)
Per : Sonor +/+
Ins: tidak ada sikatrik Aus :
Aus: bising usus (+) , peristaltik (+) Pulmo : SDV +/+ , STP -/-
Cor : S1/S2 Reguler, bising (-)
Per: pekak (-) undulasi (-) nyeri ketok
ginjal (-/-) Ekstremitas
Pal: supel (+) nyeri tekan (-), TFU 1 jari Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
bawah pusat, kontraksi (+) perfusi <2detik, Edema ekst bawah (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◉ Lab pre op
Hb 14.1 Kolesterol 500 Natrium 137

AL 22.5 Trigliserida 641 Kalium 5.3

Hematokrit 40.6 HDL 96 Klorida 108

AT 266 LDL 219

Ureum 24.8 SGOT 27 Urin

Kreatinin 0.80 SGPT 14 Protein +4

Asam urat 14.5


PEMERIKSAAN PENUNJANG (cont.)
◉ Lab post op
Hb 13.3

AL 18.7

AT 229

Natrium 128

Kalium 4.60

Klorida 103

Ureum 36.8

Kreatinin 108

Albumin 2.43
DIAGNOSIS:

P3A0 UI tahun post SC a/i eklamsia; takikardia


TATALAKSANA

◉ IGD
○ Inj. MgSO4 20% 4 gram (dalam 15 menit)
○ Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam
○ Pro SC cito, 2-4 jam setelah sadar
◉ Post SC
○ Inf. RL 20 tpm + oksitosin 10 IU
○ Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam
○ Inj. Ketorolac 1 ampul/8 jam
○ Inf. MgSO4 1 gram/jam selama 24 jam
○ Pronalges supp 2x1
○ Nifedipin 2x10 mg
○ Diazepam 2x5 mg
○ Konsul TS jantung dan interna
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

◉ Preeklampsia merupakan ◉ Eklampsia merupakan


hipertensi dalam kelainan akut pada wanita
kehamilan yang disertai hamil, bersalin atau nifas
dengan adanya yang ditandai dengan
proteinuria. timbulnya kejang atau
koma, yang sebelumnya
telah menunjukan gejala-
gejala preeklampsia
PRE EKLAMPSIA

◉ Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu


◉ Tes celup urin menunjukkan proteinuria +1 atau pemeriksaan protein
kuantitatif menunjukkan hasil >300 mg/24 jam
◉ Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu
dibawah ini:
○ Trombositopeni, kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL, peningkatan konsentrasi
transaminase 2 kali normal dan/atau adanya nyeri di daerah epigastrik/regio
kanan atas abdomen, edema Paru, stroke, nyeri kepala, gangguan visus,
oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau adanya absent or
reversed end diastolic velocity (ARDV)
PRE EKLAMPSIA BERAT

◉ Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu


◉ Tes celup urin menunjukkan proteinuria
◉ Disertai keterlibatan organ lain, seperti:
◉ Trombositopeni, kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL, peningkatan konsentrasi
transaminase 2 kali normal dan/atau adanya nyeri di daerah epigastrik/regio
kanan atas abdomen, edema Paru, stroke, nyeri kepala, gangguan visus,
oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau adanya absent or
reversed end diastolic velocity (ARDV)
SUPERIMPOSED PRE EKLAMPSIA

◉ Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum


usia kehamilan 20 minggu)
◉ Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau
trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan >20
minggu.
FAKTOR RESIKO

◉ Umur > 40 tahun


◉ Nulipara
◉ Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
◉ Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
◉ Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
◉ Kehamilan multipel
◉ IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)
◉ Hipertensi kronik
◉ Penyakit Ginjal
◉ Obesitas sebelum hamil
PATOFISIOLOGI

1. Inhibisi perkembangan uterovaskular


2. Hambatan regulasi aliran darah serebral
3. Disfungsi endotel
TINGKATAN KEJANG

◉ Tingkat awal atau aura berlangsung sekitar 30 detik. Mata


penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan
bergetar dan kepala diputar kekanan atau kekiri.
◉ Tingkat kejangan tonik berlangsung 30 detik. Pada tingkat
ini seluruh otot menjadi kaku, wajah kelihatan kaku, tangan
menggenggam dan kaki bengkok ke dalam. Pernafasan
berhenti, wajah menjadi sianotik dan lidah dapat tergigit.
TINGKATAN KEJANG (cont.)

◉ Tingkat kejangan klonik yang berlangsung antara 1-2 menit. Spasme


tonik menghilang, semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam
tempo yang cepat. Mulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit
lagi. Bola mata menonjol. Dari mulut keluar lidah yang berbusa, wajah
menunjukkan kongesti dan sianotis. Setelah kejang terhenti, pasien
bernafas dengan mendengkur.
◉ Pada tingkat koma, lamanya ketidaksadaran tidak selalu sama. Secara
perlahan penderita biasa menjadi sadar lagi.
TATALAKSANA

Prinsip dasar dalam pengelolaan eklampsia antara lain:


◉ Terapi suportif untuk stabilisasi penderita, selalu diingat masalah airway,
breathing, circulation, monitoring kesadaran.
◉ Kontrol kejang dengan pemberian magnesium sulfat intravena
diberikan sampai 24 jam paska persalinan atau 24 jam bebas kejang.
◉ Dilakukan pemberian obat antihipertensi secara intermitten, sebagai
obat pilihan adalah nifedipin.
KOMPLIKASI

◉ Komplikasi yang terjadi khususnya pada ibu berupa sindroma


HELLP (hemolysis, elevated liver enzyme, low platelet),
edema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta
bahkan kematian ibu.
◉ Komplikasi yang terjadi khususnya pada bayi dapat berupa
kelahiran prematur, gawat janin, berat badan lahir rendah atau
Intra Uterine Fetal Death (IUFD).

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai