ENDOKRIN
ENDOKRINOLOGI
GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN :
Thyroid-stimulating horm
Thyroid gland Stimulates secretion of thyroid hormones
one
Anterior
Adrenocorticotropic horm
Pituitary Adrenal gland (cortex) Stimulates secretion of glucocorticoids
one
Follicle-stimulating hormo
Ovary and testis Control of reproductive function
ne
Penyebab
Adenoma tiroid, yaitu suatu tumor yang tumbuh di
dalam jaringan tiroid dan mensekresikan banyak
sekali hormon tiroid.
Gejala-Gejala Hipertiroid
• Laki-laki :
– Hipogonadisme
– kriptorkidisme
Gangguan pada reproduksi wanita
I. Gangguan Menstruasi
a. Amenore
Ada dua jenis amenore:
- Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17
tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder.
Patologi :
Disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis, kegagalan ovarium.
- Amenore sekunder berarti tidak terjadi.menstruasi selama 3 bulan atau
lebih pada orang mengalami siklus menstruasi.
Patologi :
Disfungsi endometrium, disfungsi ovarium, disfungsi hipotalamus,
disfungsi hipofisis
Diagnosa:
Mengukur FSH serum, pemeriksaan radiogram, CT scan dll.
Terapi:
* hormon untuk merangsang ovulasi:
- Clomiphen: merangsang hypotalamus.
- Gonadotrophin sebagai substitusi terapi.
* iradiasi dari ovarium.
* kesehatan umum harus diperbaiki.
b. Sindrom Pramenstruasi
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gabungan dari
gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama fase
sebelum memnstruasi dan menghilang setelah menstruasi
dimulai.
Gejala fisik: perut kembung, jerawat, payudara
membesar dan lunak, diare, sakit kepala, dan berat badan
bertambah.
Gejala emosional dan mental: kecemasan, depresi, letih,
terus ingin makan, tidak dapat berkonsentrasi, insomia, mudah
tersinggungg, sering panik dan lelah.
Gejala: - Demam.
- keluar fluor.
- terjadi peradangan.
Terapi: - istirahat.
- antibiotika.
- endometritis perlu dikuret
Hormon-Hormon Pada Reproduksi Pria
• Proses spermatogenesis distimulasi oleh hormon-hormon :
– Testoteron : Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
– LH (Luteinizing Hormone) : LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
– FSH (Follicle Stimulating Hormone) : FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi
ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
– Estrogen : Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
– Hormon Pertumbuhan : Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Hipogonadisme
• Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas fungsional testis. Dibagi
menjadi dua, hipogonadisme primer dan sekunder. Hipogonadisme
primer karena disfungsi sel-sel leydig sedangkan sekuner dari disfungsi
unit hipotalamus-hipofisis.
• Etiologi :
– Hipogonadisme primer atau kegagalan testis terjadi akibat penyakit sisitemik , gagal
ginjal dan serosis.orkitis , radioterapi gonad atau obat-obat sistemik anti kanker(jarang
terjadi ) , adanya sindrom knilfelter(kariotipeXXY) , terjadi 1 pada 1000 kelahiran.
– Hipogonadisme sekunder dapat disebabkan oleh penyakit berat atau malnutrisi,
penyakit hipofisis, hiperprolaktinemia, Sindrom Kallmann (sindrom genetic terkait
kromosom X yang menyebabkan kegagalan hypothalamus mensekresikan
Gonadotropin Releasiing Hormon).
• Patofisiologi :
Hipogonadisme primer terjadi ketika disfungsi testis, sedangkan
hipogonadisme sekunder ketika ptituary – hipotalamus disfungsi.
• Manifestasi Klinis : Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika
testis dan penis kecil. Hal ini belum disadari sampai saat mencapai
pubertas ciri kelamin sekunder belum berkembang. Penis dan skrotum
tetap infantil dan mungkin hampir tersembunyikan oleh lemak.
• Diagnosis : Penegakkan diagnosis hipogonadisme dilakukan berdasarkan
– Anamnesa, pemeriksaan fisik. Anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti
dengan memperhatikan perubahan keadaan hormonal.
– Gejala klinis yang timbul. Gangguan ereksi, lemah syahwat, suara melengking,
badan tinggi dengan tidak disertai tulang kuat.
– Penilaian laboratorium
• Kadar testosterone serum (nilai normal serum : 3-10 ng /ml).
• Kadar gonadotropin serum.
• Kadar FSH dan LH.
• Stimulasi Klomifen. Klomifen merupakan senyawa non steroid yang bila
berikatan dengan estrogen akan meningkatkan sekresi hormon LH dan
FSH. Apabila LH tidak terbentuk, maka terjadi gangguan ptituary.
Tugas Patofisiologi
Buat powerpoint ttg penyakit / gangguan pada sistem endokrin. Ada 7
kelompok yang membahas ttg:
1. Gangguan kelenjar hipofisis
2. Gangguan kelenjar tiroid
3. Gangguan hipersekresi adrenal
4. Insufisiensi adrenal
5. Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus
6. Gangguan reproduksi wanita
7. Gangguan reproduksi laki-laki
Bahas tentang : beberapa penyakit yang berhubungan dengan
gangguan kelenjar diatas yaitu:
Misal :
gangguan pada kelenjar pankreas
• Pendahuluan : hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas dan fungsi normalnya,
• gangguan pada kelenjar pankreas yaitu penyakit DM.
jelaskan ttg :
– yaitu definisi penyakit dan hormon yang terlibat,
– Penyebab penyakit tsb,
– tanda,
– patofisiologi,
– diagnosa klinis.