Anda di halaman 1dari 62

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA 1

Lilik Koernia Wahidah


Jur Farmasi FMIPA UTB Lampung
SISTEM ENDOKRIN
Endokrin
• Sistem endokrin : sistem pengatur yg
mengkoordinasi &mengintegrasikan berbagai
proses dalam tubuh dg cara melepaskan
messenger kimia yg disebut hormon
• Endokrin  Bahasa Yunani  Sekresi ke
dalam
• Endokrin= sekresi internal  kedalam ruang
ekstrasel sekeliling sel pensekresi
• Hormon  merangsang
KELENJAR ENDOKRIN
• Kelenjar endokrin= sekret yang dibuat tidak
meninggalkan kelenjarnya melalui saluran
pengeluaran, ttp sekresi berdifusi langsung dari
sel kelenjar ke dalam aliran darah dijaringan
kelenjar
• Disebut juga kelenjar buntu
• Sekret yang dihasilkan = hormon
• Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis
HORMON
• Mrp bahan organik khusus yang berfungsi sebagai
pengatur biologis
• Senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh
suatu organisme, yang bekerja dalam organisme
tsb sebagai suatu messenger kimia.
• Hormon kebanyakan mrp derivat asam-asam
amino
• Bagian tubuh yang fungsinya dipengaruhi oleh
hormon, lazimnya disebut daerah sasaran/organ
sasaran.
Fungsi Sistem Endokrin :
1) Membedakan sistem saraf dan sistem
reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2) Menstimulasi urutan perkembangan
3) Mengkoordinasi sistem reproduktif
4) Memelihara lingkungan internal optimal
5) Melakukan respons korektif dan adaptif
ketika terjadi situasi darurat.
HIPOFISIS (PITUITARI) (1)
• Kelenjar Hipofisis (pituitary)
disebut juga master of gland atau
kelenjar pengendali karena
menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya.
• Berbentuk bulat dan berukuran
kecil, dengan diameter 1,3 cm
• Hipofisis dibagi menjadi hipofisis
bagian anterior, bagian tengah
(pars intermedia), dan bagian
posterior
Hipofisis lobus anterior
Lobus anterior adenohipofisis:
1)Hormon pertumbuhan-Human Growth
Hormon/somatotropin (STH)
2)Hormon tirotropinkendali klnjr tiroid dalam
menghasilkan tiroksin
3)Hormon adrenokortikotropin (ACTH)
4)Hormon Melanocytes Stimulating Hormone
(MSH)
5) Hormon Gonadotropik
• follicle-stimulating hormone (FSH)  merangsang
perkembangan folikel Graaf dlm ovarium &
pembentukan spermatozoa dlm testis
• LH (Luteinizing hormone) atau ICSH (Interstitial-
Cell Stimulating Hormone)  mengendalikan
sekresiestrogen, progesteron dlm ovarium &
testosteron dlm testis
• Luteotropin, LTH/prolaktin  mengendalikan
sekresi ASI, mempertahankan adanya korpus
luteum selama kehamilan
Hormon pada lobus anterior
(ringkasan)
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya
Hormon Somatotropin (STH), Hormon merangsang sintesis protein dan
pertumbuhan (Growth Hormone / GH) metabolisme lemak, serta merangsang
pertumbuhan tulang (terutama tulang
pipa) dan otot. kekurangan hormon ini
pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang
jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Mengontrol pertumbuhan dan
Hormone (TSH ) perkembangan kelenjar gondok atau tiroid
serta merangsang sekresi tiroksin

Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol pertumbuhan dan


perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon yang
dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone Membantu kelahiran dan memelihara sekresi
(LTH) susu oleh kelenjar susu

Hormon gonadotropin pada wanita : · Merangsang pematangan folikel dalam


1. Follicle Stimulating Hormone (FSH) ovarium dan menghasilkan estrogen
2. Luteinizing Hormone (LH) · Mempengaruhi pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan progestron

Hormone gonadotropin pada pria : · Merangsang terjadinya spermatogenesis


1. FSH (proses pematangan sperma)
2. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) · Merangsang sel-sel interstitial testis untuk
memproduksi testosteron dan androgen
HORMON PADA LOBUS POSTERIOR
• Lobus posterior  neurohipofisis
– Hormon anti diuretik (ADH)  mengatur air
dalam ginjal/mengurangi output urin
– Hormon oksitosin  mengatur kontraksi uterus,
pengeluaran ASI
Hormon pada Lobus Posterior
Hormon Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot
polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan
(kontraksi uterus)
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan
pembuluh darah
Regulasi Hormon
ADH
Kelenjar Pituitari
KELENJAR TIROID(1)
Kelenjar Tiroid (2)
Kelenjar Tiroid (3)
• Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-
folikel dan terdapat di depan trakea
• Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di
sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
• Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu
tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
• Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam
amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium
secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.
Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan
dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan dari kelenjar
Tiroid
NO HORMON FUNGSI

1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan


kegiatan system saraf

2 Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan


kegiatan sistem saraf

3 Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara


mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang
Regulasi Hormon Tiroid
Jenis penyakit tiroid:

• Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
• Hipotiroidisme
• Kelainan :
Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan
mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan
idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat
diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di
dalam makanan.
kretinisme
Jika kelebihan tiroid,
(hipertiroidisme) akan
menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika
kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang
pada tulang jari tangan, kaki,
rahang, ataupun tulang hidung
yang disebut akromegali.
KELENJAR PARATIROID (1)
PARATIROID (2)
• Letak: berdekatan/melekat dengan klnjr tiroid
• Tiap lobus lateral tiroid terdapat 2 klnjr kecil
warna kuning kecoklatan
• Kelenj paratiroid dipersarafi oleh serabut
simpatis & parasimpatikus
• Sekresi: hormon paratiroid(PTH)/parathormon
• Fungsi: mengatur metabolisme kalsium, fosfat
& mengendalikan jumlahnya dalam darah &
tulang
PARATIROID (3)
• PTH tidak ada  kalsium darah ↓, fosfat ↑
– PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dg merusak
kolagen, zat dasar & kristal hidroksiapatit tulang 
kalsium dan fosfat ↑
– Dlm tubulus ginjal: PTH bekerja meningkatkan
reabsorpsi kalsium filtrat & menurunkan
reabsorpsifosfat  kalsium darah ↓, fosfat darah ↑
• Pengaturan fungsi PTH
– Sekresi PTH diaturoleh kadar kalsium darah. Jika kadar
tinggi, sekresi akan menurun  mekanisme umpan
balik negatif
PARATIROID (4)
• MekanismekerjaPTH :
– Kerja parathormon terhadap usus 
meningkatkan absorpsi kalsium, yg diduga akibat
1,25-dihidrokholekalsiferol (derivat vitD) & tidak
langsung o/ parathormon.
– PTH pada ginjal mengatur produksi 1,25-
dihidroksikho-lekalsiferol)  usus mengabsorpsi
lebih banyak ion kalsium. PTH bekerja langsung
pada ginjal
Sekresi abnormal paratiroid
• Hiperparatiroidismus
– Tetanus, konvulsi, kematian
– Demineralisasi tulang berlebihan  tulang
menjadi lunak  tulang berisi jaringan fibrosa,
disebut osteitisfibrosacystica
• Hipoparatiroidismus
– Carpopedal spasmus (spasmus pada pergelangan
tangan, jaritangan & kaki)
KELENJAR PANKREAS (1)
KELENJAR PANKREAS (2)
• Sekresi: Hormon glukagon , hormon insulin ,
somatostatin
• Fungsi: mengatur metab KH  insulin menurunkan
glukosa drh; glukagon meningkatkan glukosa drh
• Glukagon= hyperglycemic glycogenolytic factor/HGF
• Fungsi: menaikkan kadar glukosa darah dengan:
• Stimulasi pembentukan cAMP, yg memperbesar
aktivitas fosforilase (enzim penstimulasi perubahan
glikogen mjd glukosa= glikogenolisis)
• Glukoneogenesis dalam hati dari asam2 amino
KELENJAR PANKREAS (3)
KELENJAR PANKREAS (4)
 Insulin
– Fungsi: Menurunkan kadar glukosa dengan:
– Mempercepat transpor glukosa ke dalam sel2 
kecepatan metabolisme gula
– Bekerja pada enzim2 seluler  mengubah glukosa menjadi
glikogen ( perubahan glukosa mjd glikogen) : kadar gula
darah, glikogen hati & otot)
 Pengaturan sekresi
– Glukagon diatur oleh kadar glukosa darah
– Insulin diatur oleh: kadar glukosa drh, GH (meningkatkan
glukosa drh  merangsang pelepasan insulin ); ACTH
(stimulasi sekresi glukokortikoid  hiperglisemia &
membebaskan urin
KELENJAR PANKREAS (5)
• Abnormal :
– Hiposekresi insulin : hiperglisemia, diabetes
melitus
– Tumor pulau Langerhans  hipoglisemia (over
produksi insulin)
KELENJAR ADRENAL/ anak ginjal (1)
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua
bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
KELENJAR ADRENAL (2)
• Letak: diatas masing2 ginjal, dilapisi lemak & punya suplai
darah yg luas
• Bagian2 yang mensekresi hormon korteks adrenal, medula
adrenal
• Hormon yg disekresi:
• Korteksadrenal (sebelah luar)
– Zonaglomerulosa: Mineralokortikoid (aldosteron) &
deoksikortikosteron
– Zonafasciculata: Glukokortikoid
– Zonareticularis: Androgen, estrogen
• Medulaadrenal
– Katekolamin: epinefrin(adrenalin) 80-90%, norepinefrin10-20%
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan
prinsip kerjanya
NO HORMON FUNGSI
1 Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontrol metabolisme ion anorganik

b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa


2 Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam
Adrenalin (epinefrin) hal berikut :
dan noradrenalin a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam
hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
ALDOSTERON
• Fungsi: pada kesetimbangan elektrolit & air
– Menaikkan absorpsi Na o/ tubulus ginjal, menurunkan transpor K
– Akibat retensi Na, ekskresi air melalui ginjal berkurang, volplasma
bertambah & viskositas darah berkurang
• Sekresi aldosteron:
• Tidak konstan, dikendalikan volum cairan ekstrase l& suplai Na, sedikit
dikendalikan oleh hipofisis(ACTH)
• Mekanisme sekresi:
– Penurunan volum cairan ekstrasel menurunkanTD  sel2
jukstaglomerular dalam ginjal mensekresi renin. Renin mengubah
angiotensinogen mjd angiotensin I  dg bantuan ACE  mjd
angiotensin II  Angiotensin II menstimulasi korteks adrenal
mensekresi aldosteron>>, aldosteron menginduksi retensi Na & air di
ginjal  Volume cairanekstrasel>>
GLUKOKORTIKOID
Kortison, kortisol (hidrokortison)>95%
aktivitasnya, kortikosteron
Fungsi:
 Meningkatkan glukoneogenesis dg stimulasi deaminasi
(mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm
hati)
 Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan
 Efek anti inflamasi
 Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi &
sekresi histamin
 Memperbesar resistensi terhadap stres(perdarahan,
trauma, panas-dingin, infeksi)
GLUKOKORTIKOID
• Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh :
– Glukokortikoid
– Insulin
– Glukagon
– GH
– Katekolamin
– Tiroksin
• Pengaturan hormon : oleh ACTH dengan
mekanisme umpan balik
OVARIUM DAN TESTIS
Sistem hormonal yang mempengaruhi
siklus menstruasi :
• 1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
• 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
• 3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang
menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin.
FINISH
SEE YOU
ON NEXT LECTURE

Anda mungkin juga menyukai