Insufisiensi hipofisis
Tumor hypofisis kerusakan sel hipofisis’
Thrombosis vaskuler iskemik/nekrosis kel
hypofisis
Granulomatosa infiltratif yg merusak hipofisis
Destruksi sel hipofisis yang bersifat
autoimun/idiopatik
………….Gangguan Kelenjar Hipofisis
Panhipopituitarism
Pada anak-anak
Ggn pertumbuhan somatis akibat << GH (dwarfism/cebol)
Saat pubertas tanda seksual sekunder tidak muncul
Pada Dewasa
Ukuran tubuh normal
Hypogonadism Pria (penurunan libido, impotensi,
penurunan rambut & otot . Wanita (siklus haid berhenti,
atropi payu dara dan genital).
<< MSH kulit terlihat pucat
………….Gangguan Kelenjar Hipofisis
• Fatigue
• Diarrhea
• Knowledge deficit
• Risk for Decrease Cardiac output
• Risk for dry eye/Risk for tissue injury
• Risk for imbalance nutrition
• Risk for impaired comfort
• Risk for hyperthermia
Intervensi keperawatan
• Pemantauan an penatalaksanaan komplikasi
• Memeperbaiki status nutrisi
• Meningkatkan tindakan koping
• Memeperbaiki harga diri
• Mempertahankan suhu tubuh normal
• Pendidikan pasien dan pertimbangan
perawatan di rumah
………………Gangguan Kelenjar Tiroid
Hipotiroidism
Type:
Hipotiroidism dewasa/mixedema
Hipotiroidism juvenillis (1-2 tahun)
Hipotiroidism kongenital
Etiology; atropi/kerusakan tiroid akibat autoimun, pembedahan, ablasi
radioisotop, kelainan kongenital (tidak terbentuk/tidak berkembang).
Klinis (dewasa & juvenillis); lelah, suara parau, keringat <<, tidak tahan
dingin, hipermenorhea (wanita), motorik & intelektual lambat
• Constipation
• Imbalance nutrition; less than body
requirement r/t anorexia
• Activity intolerant
• Knowledge deficit
Intervensi keperawatan
• Modifikasi aktivitas
• Pantau ttv
• Pengaturan suhu
• Dukungan emosional
• Pendidikan kesehatan
Gangguan Kelenjar Paratiroid
Hiperparatiroidism Hiperkalsemia (>10 mg/100ml)
Gejala
GIT; anoreksia, nausea, muntah, BB turun, konstipasi
Urinaria; polidipsi, poliuria, nefrokalsinosis nefrolitiasis
Cardio; hipertensi & perubahan EKG
Neuropsikiatri; letargi, apatis
Muskulo; resposi tulang >> osteitis fibrosa
Pengobatan; eksisi tumor, hidrasi u/ me(+) ekskresi kalsium via ginjal,
pemberian kalsitonin & mitramisin menghambat resposi kalsium,
pemberian garam fosfat u/ me(-) kalsium darah pengendapan ekstra
vaskuler/parenkim ginjal risiko ggn ginjal
Pathway
Nursing diagnosis
• Nausea
• Ketidakseimbangan nutrisi kurrang dari
kebutuhan
• Perubahan pola eliminasi urin
………………Gangguan Kelenjar Paratiroid
Hipoparatiroidism hipokalsemi (<9mg/100ml)
Etiology; pembedahan paratiroid, destruksi akibat proses utoimun
(hipoparatiroidisme idiopatik)
Klinis:
Kejang; ekstremitas atas-bawah
(spasme karpopedral), otot pernafasan
(stridor laringeal)
Tes; Tanda Chvostek (+), trousseau (+)
Hipokalsemia berkelanjutan; kulit kasar, kering bersisik, alopesia, kuku
tipis dan rapuh , kerusakan lensa mata (katarak)
• Risiko cidera
• Gangguan body image
• Gangguan persepsi sensory (penglihatan)
Anatomy Fisiology Adrenal Gland
Medulla
Aldosterone Cortisol
(mineralocorticoid) Androgen
(glucocorticoid)
Organ target ginjal (tubule
distal & ductus colectivus) Katabolik thd protein Fungsi Sistem Reproduksi
Bagian dari renin-angiotensin Glukoneogenesis & inhibit insulin (pria), ciri sex pria
>> retensi Na dan sekresi K Immunosupressive
>> retensi cairan Suppress parasympatis syst
>> tekanan darah Increase Hcl
Gangguan Kelenjar Adrenal
Cushing sindrom
Efek metabolik gabungan akibat glukokortikoid yg menetap
>>
Integumen Katabolisme
Vaskuler Tulang Otot Imun Jaringan karbohidrat
Kerusakan Adiposa
jaringan Rapuh Tipis & Atropi & lemah
<< matrik >> glukosa
elastis rapuh tulang Distribusi di
darah
Mudah Intoleransi sentral tubuh
luka aktivitas
Ptechiae Osteoporosis
Striae Cushingoid
Luka Ggn pembentukan Buffalo hump,
Mudah cidera/
sukar Perub. Postur/ antibodi & moonface
sembuh Vertebra proliferasi limfoid Obesity
Risk. Koping tidak eektif/perilaku Ggn Mood, euforia, depresi Respon psikologis
destruktif
......Nursing Process
Nursing Diagnoses
Resiko injury b.d weakness, osteoporosis, kulit yg rapuh
Resiko infeksi b.d immunosupresi
Self care deficit b.d muscle weakness, fatigue, altered sleep
patern
Ggn integritas kulit b.d edema, gangguan penyembuhan
luka, kulit yg tipis dan mudah pecah
Ggn Body image b.d perubahan penampilan fisik
Perub proses fikir b.d. perubahan mood, irritabilitas, depresi
Risiko koping tdk efektif b.d. mood, irritabilitas, depresi
Anatomy Fisiology Adrenal Gland
Medulla
Aldosterone Cortisol
(mineralocorticoid) Androgen
(glucocorticoid)
Organ target ginjal (tubule
distal & ductus colectivus) Katabolik thd protein Fungsi Sistem Reproduksi
Bagian dari renin-angiotensin Glukoneogenesis & inhibit insulin (pria), ciri sex pria
>> retensi Na dan sekresi K Immunosupressive
>> retensi cairan Suppress parasympatis syst
>> tekanan darah Increase Hcl
………..Aldosteronism
Dampak; Peningkatan reabsorbsi Na dan sekresi K & H
peningkatan retensi Na & air, volume cairan ekstrasel & hipertensi
High sodium
Low potassium level
High serum aldosterone level
Low serum of renin
24 hours Aldosterone excretion rate after salt
loading is diagnostic for primary aldosteronism 5
days consume high salt urine test high urine
aldosterone
Captopril suppression test single dose captopril
blood test high aldosterone & low renin
………..Management
Medulla
Aldosterone Cortisol
(mineralocorticoid) Androgen
(glucocorticoid)
Organ target ginjal (tubule
distal & ductus colectivus) Katabolik thd protein Fungsi Sistem Reproduksi
Bagian dari renin-angiotensin Glukoneogenesis & inhibit insulin (pria), ciri sex pria
>> retensi Na dan sekresi K Immunosupressive
>> retensi cairan Suppress parasympatis syst
>> tekanan darah Increase Hcl
ADDISON’s DISEASES
Adalah; insufficiency adrenocortical
akibat kerusakan/disfungsi keseluruhan
adrenal cortex
Etiology; autoimun, ACTH deficit,
adrenal hemorrhage
Dampak; gangguan fungsi
glukokortikoid & mineralocorticoid
(<<aldosteron, << cortisol, <<
androgen, dll)
Addison Crisis:
Circulatory shock
Pallor, apprehension, weak & rapid pulse, rapid
respirations and low blood pressure
Headache, nausea, abdominal pain and diarrhea
Can be brought on by overexertion, exposure to
cold, acute infection, decrease in salt intake
…….Addison Diseases
Penatalaksanaan
IV access should be established urgently
NaCl 0,9% untuk mengganti cairan yang hilang dan mengatasi
hipotensi (beberapa pasien perlu glucose supplementasi)
Berikan 100 mg hydrocortisone dalam 100 cc NaCl 0,9% (drip)
dengan kecepatan tetesan 10-12 cc/h.
Bila dalam kondisi krisis pemberian 100 mg of hydrocortisone
dilakukan melalui IV bolus.
Berikan mineralocorticoid (9-alpha-fludrocortisone) dengan dosis
0.05-0.10 ml
…….Addison Diseases
Penatalakasanaan (Keperawatan):
Monitor & maintain status cairan cegah dehidrasi
Monitor & maintain TD (waspadai hipotensi ortostatik)
Diet tinggi Natrium (Na) rendah potasium (K)
Bantu aktivitas cegah /minimalisasi risiko jatuh
Lakukan penimbangan secara rutin
Monitor dampak pemberian steroid, seperti:
Improper replacement; Morning headaches, weakness, and dizziness
Over-replacement = cushingoid features. A periodic bone dual-energy x-
ray absorptiometry (DEXA) deteksi dini osteoporosis
Pemberian informasi tentang:
Penyakit
Pentingnya kepatuhan pengobatan
Dampak pengobatan
Tanda-tanda kegawatan/perburukan kondisi
Insulin
– Menghambat phosporilase
– M>> uptake glukosa oleh sel hati, otot, dan
adipose
– >> uptake asam amino oleh sel
– >> transkripsi DNA RNA >> sel baru >>
– << kecepatan glukoneogenesis
Gangguan Pangkreas (Insulin & DM)
Metabolisme glukosa
Hormon yg me(-) glukosa darah; insulin
Hormon yg me(+); glukagon, epinerfin, glukokortikoid,
growth hormon
Counter-regulator mencegah Hipoglikemia akibat
insulin
Glukosa darah puasa 80 – 115mg%, Hiper > 115
mg% dan Hipo < 80mg%
DM = Ggn metabolisme ditandai dg hilangnya
toleransi kabohidrat ditandai o/ hiperglikemi
dan/gejala kelainan klinis/penyakit vaskuler
(komplikasi)
,……….Gangguan Insulin & DM
Etiology
Genetik; DM tipe 1 proses autoimun kerusakan sel beta pankreas <<
produksi insuline hiperglikemik. (Rawan ketosis dan Juvenil onset)
Resistensi reseptor insulin (DM tipe 2) awalnya produksi insuline
diperbanyak menurun hiperglikemik (80% mengalami obesitas)
Kehamilan
Diagnosa;
Gejala klasik, & hiperglikemik yang jelas (GD puasa > 140 mg% pd lebih dari
1 kesempatan)
Jika GD puasa < 140 mg% , tes toleransi glukosa oral > 200mg% GD 2 jam
PP atau setidaknya sekali antara 0-2 jam PP
Pada anak gula darah plasma > 200mg%
,……….Gangguan Insulin & DM
Ggn Toleransi Glukosa; ada kelainan tes gula darah tapi tidak
memenuhi kriteria DM (GDP < 140mg%, test glukosa oral > 200
mg% pada menit 30, 60, 90 dan mencapai 140 – 200mg% pada 2
jam)
Kehamilan (gestasional DM); intoleransi glukosa mulai
timbul/diketahui saat hamil. Diagnosis; memenuhi 2/lebih
kriteria;
(a) GD puasa > 105 mg%, dan
- Muncul pada usia - Lebih sering muncul pada usia - Selama - Akibat penyakit
muda/anak-anak tua (> 30 tahun) meski pregnancy kronik lainnya
(juvenile diabetes) penelitian di negara-negara - Glukosuria - Pancreatic
- Faktor risiko; genetik, barat menunjukkan DMT2 juga - Hiperglikemik diabetes
auto imun, dan infeksi bisa dialami oleh anak-anak (tidak setinggi (pancreatitis, ca.
- Gejala polihagi, seiring dg tingginya obesitas jenis DM yang pancreas)
polidipsi, poliuria lebih pada anak lain) - Abnormal
masif - Faktor risiko; usia, genetik, - Biasanya 24 – concentration of
- Hiperglikemia kadang kegemukan,lack of activity 28 minggu antagonis hormon
terjadi secara drastis - Gejala polihagi, polidipsi, kehamilan (hypertiroid,
- Hiperglikemia poliuria tidak masif hypercorticosteroi
disebabkan karena - Hiperglikemia jarang terjadi d (cushing
kurangnya produksi secara drastis syndrome),
insulin (kerusakan sel - Hiperglikemia disebabkan hyperpituitari
beta pankreas) karena resistensi insulin (acromegali)
- Komplikasi DKA dan HHS - Jarang mengalami komplikasi - Iatrogenik
- Komplikasi bisa muncul DKA corticosteroid jk
pada periode waktu - Komplikasi biasa muncul pada panjang
yang pendek jangka panjang (iatrogenic cushing
- Plasma insulin (-) - Insulin bukan terapi utama syndrom)
- Insulin eksogen sebagai - Kadar insulin plasma (+)
terapi utama
Melanggar diet, tidak
Hiperglikemik DMT2
kontrol
Poliuria,
Ggn metabolisme Afinitas thd
polidipsi, ketidakpatuhan
glukosa FFA >>
polipagia
hyperthermia infeksi
Melanggar diet, tidak
Hiperglikemik DMT2
kontrol
Poliuria,
Ggn metabolisme Afinitas thd
polidipsi, ketidakpatuhan
glukosa FFA >>
polipagia
hyperthermia infeksi