Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing :
Sukma Senjaya, S.Kep, M.M.Kes.
Disusun Oleh:
Kelompok B
Chintia Aulia : 220110170171
Fajrin Nurul Amanah : 220110170172
Dea Agus Agasi : 220110170173
Isna Hanifah : 220110170174
Siti Nurlaila Qodariah : 220110170175
Faizal Musthofa : 220110170176
Aep Maulid Mulyana : 220110170177
Milah Kamilah : 220110170178
Christina Listha : 220110170179
Fernanda Mahardiani : 220110170180
Liesna Fitriany : 220110170181
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
-Identitas Peran: peran klien dikeluarga tidak sesuai, karena klien tidak merasa
anak oleh keluarganya
-Ideal Diri: Klien ingin menjadi orang yang dapat berbaur di masyarakat
-Harga Diri: Klien mengatakan bahwa klien merasa tidak dihargai karena
dikucilkan dan di buly oleh teman-temannya
2. HUBUNGAN SOSIAL
-Orang yang berarti: klien tidak mempunyai orang yang berarti dhidupnya
-Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok: klien tidak ikut kegiatan
yang ada di sekitarnya dan benar-benar merasa sulit untuk berbaur karena kondisi
fisiknya.
-Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien mengatakan bahwa
banyak sekali hambatan yang muncul ketika berhubungan dengan orang lain,
mulai dari segi kondisi fisiknya yang buruk, berantakan ,pendidikannya yang
rendah, ekonominya yang pas-pasan dan tidak ada keluarga atau teman yang mau
mendukungnya.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Klien mengatakan bahwa ia putus sekolah dan memilih berkerja, sehingga ia tidak
merasakan dunia pendidikan yang seharusnya untuk umur seusianya.
4. GAYA HIDUP
Gaya hidup klien sangat sederhana. Klien mencukupi kebutuhan hidupnya dengan
kerja kerasnya sendiri , ia hidup seadanya.
5. BUDAYA
Klien bersuku Sunda, yang kemudian ia masih mempertahankan budaya Sunda
dalam kehidupan sehari-harinya.
6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan: Klien menganut agama Islam
Kegiatan ibadah: Klien jarang beribadah dan merasa makin jauh dari tuhan
XVII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(✔) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan : Kerudung dan rambut klien acak-acakan, bajunya juga berantakan.
2. Aktivitas Motorik
(✔ ) lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : Klien sangat lesu,pasrah dan klien sering menunduk, tidak ada kontak mata
yang terjadi antara klien dengan perawat.
3. Alam Perasaan
(✔ ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira berlebihan ( ) ketakutan (✔ ) putus asa
Jelaskan : Terlihat alam perasaan klien sedih dan putus asa, klien seperti tidak
mempunyai tujuan hidup lagi, terdengar suara klien lirih dan pelan.
4. Afek
( ) labil (✔ ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : Terlihat muka klien yang datar tidak tersenyum atau menangis.
5. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : Klien cukup kooperatif selama wawancara berlangsung.
6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan ( ) pendengaran ( ) perabaa ( ) penglihatan ( ) penciuman
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi
7. Isi pikir
( ) obsesi (✔ ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Jelaskan: Klien merasa asing bagi keluarga dan teman-temannya. Dia sangat berputus
asa dan sudah melupakan keluarganya karena suatu permasalahan dan teman-temannya
tidak ada yang mau mendukungnya karena merasa jijik dengan klien, sehingga ia
merasa hidup seorang diri dan menanggung bebean yang sangat berat.
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan : Klien tidak mengalami waham
8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial (✔ ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : Klien sempat berhenti sejenak sambil melamun,namun ia melanjutkan
kembali wawancara
9. Tingkat Kesadaran
(✔ ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan : Klien nampak bingung di awal wawancara
10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan : klien masih mengingat memori-memorinya dengan baik
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu ( ) Tidak mampu berhit
Jelaskan: konsentrasi klien cukup baik
12. Kemampuan Penilaian
(✔) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan: klien tampak pasrah dan tidak begitu antusias untuk mengambil keputusan
13. Daya Tilik Diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita (✔ ) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan: klien menyalahkan fisiknya dan kehidupan sosialnya,
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( ) makanan ya✔ tidak ( ) transportasi ya✔ tidak
( ) keamanan ya tidak✔ ( ) tempat tinggal ya✔ tidak
( ) perawatan kesehatanya tidak✔ ( ) uang ya✔ tidak
( ) pakaian ya tidak✔
Jelaskan : klien masih mampu memenuhi kebutuhan ekonominya,namun ia merasa tidak
mampu memenuhi kebutuhan pakaian, perawatan kesehatan dan keamanan karena ia tidak
begitu peduli.
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi
( ) kebersihan
( ) makan
( ) BAK / BAB
( ) ganti pakaian
Jelaskan : Karena klien hidup seorang diri, klien tidak pernah dibantu siapapun dalam
perawatan diri, ia hanya berganti pakaian dan memebersihkan dirinya selagi ia mau.
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : (✔ ) ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
(✔ ) ya, jelaskan klien merasa dikucilkan baik di lingkungan pertemanan maupun di
keluarganya
( ) tidak
Frekuensi makan sehari 3 x sehari Frekuensi kudapan sehari : 0xsehari
Nafsu makan : (✔ ) meningkat (✔ ) menurun ( ) berlebihan ( ) sedikit – sedikit
Berat Badan : (✔ ) meningkat ( ) menurun
Berat Badan terendah : 50 Kg Berat Badan tertinggi : 100 Kg
Jelaskan : Klien merasa kebutuhan makannya menjadi utama, terkadang ia juga
merasa frustasi ketika ia merasa tertekan dan jarang makan.
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur Ya
Apakah merasa segar setelah bangun tidur Tidak
Apakah ada kebiasaan tidur siang Tidak
Lama tidur siang - jam
Apa yang menolong tidur Obat-obatan
Tidur malam : 1.00 bangun jam : 12.00
Apakah ada gangguan tidur :
(✔ ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi ( ) sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara saat tidur
Jelaskan : Klien merasa sulit tidur di malam hari dan mencoba untuk meminum obat
penenang saat tidur
3. Kemampuan Klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya (✔ ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (✔ ) ya( ) tidak
Jelaskan : Klien bersifat apatis,ia tidak peduli dengan dirinya dan kesehatannya, sulir
untuk menentukan keputusan yang harus dilakukannya.
6. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya tidak ✔
Terapis : ya tidak✔
Teman sejawat : ya tidak✔
Kelompok sosial : ya tidak✔
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai siapa-siapa untuk
mendukung dan memberi motivasi kepadanya, ia sangat-sangat tidak tahu harus
berbuat apa karena tidak ada yang mau berteman dengannya.
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?( ) ya(✔) tidak
Jelaskan : Klien tidak mempunyai hobi apapun,dan tidak menikmati saat bekerja.
XVIII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Terapi medik :
XIX. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah Kronik
Defisit Perawatan Diri: Mandi, Berpakaian
Terapi medik :
XXVI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Isolasi Sosial: Menarik Diri
- Defisit Perawatan Diri: Makan,Mandi,Berakaian
Identitas Populasi,
Judul dan Tujuan Desain Jangka
No Jurnal,Penulis, Sampel, Intervensi Pengukuran Hasil
Penelitian Penelitian waktu
Tahun Jurnal Sampling
1. Nama Jurnal: Judul Penelitian: Case- Sampel: Terapi 3 hari Observasi Setelah dilakukan penerapan
Website: Penerapan Terapi study 1 klien yang music perilaku terapi musik klasik pada klien
University of Musik Klasik pada mengalami klasik gangguan jiwa dengan masalah
Nahdatul Pasien Skizofrenia masalah keperawatan halusinasi selama
Ulama dengan Masalah keperawata tiga hari didapatkan hasil klien
Surabaya Keperawatan n halusinasi relative tenang, ada kontak mata,
Repository Halusinasi di Ruang mampu berkomunikasi dengan
Flamboyan RSJ baik, dan mampu mengendalikan
Menur,Surabaya. halusinasi serta tampak rileks
Penulis: pada hari ke 3 setelah dilakukan
Anggraini, Tujuan Penelitian: intervensi
Fitri Mengexplorasi
penerapan terapi musik
Tahun: klasik pada klien
2016 dengan masalah
keperawatan halusinasi
di ruang Flamboyan
RSJ Menur Surabaya
2. Nama Jurnal: Judul: Quasi Populasi: Terapi 15 Observasi Terdapat pengaruh terapi thought
PROSIDING Pengaruh Terapi experimen 86 pasien Tought menit dan stopping terhadap kemampuan
KONFERENS Tought Stopping tal pre- skizofrenia Stopping wawancara mengontrol halusinasi pada pasien
I NASIONAL terhadap Kemampuan post-test yang terstruktur schizofrenia di poli jiwa rs
PPNI JAWA Mengontrol Halusinasi with berobat di kabupaten gresik.
TENGAH pada Pasien Skizofrenia control Poli Jiwa
2013 group RS
Tujuan Penelitian: Kabupaten
Penulis: Menjelaskan pengaruh Gresik.
Retno thought stopping
Twistiandayani terhadap kemampuan Sampel:
pasien dalam 30 pasien
Tahun: mengontrol halusinasi rawat jalan
2013 di Poli Jiwa
RS
Kabupaten
Gresik
Sampling:
purposive
sampling
3. Nama Jurnal: Judul: Deskriptif Sample: Terapi 14 hari Metode Sebagian besar pasien halusinasi
Jurnal Tingkat Kemandirian 42 Aktivitas observasi memiliki kemandirian secara
Keperawatan Pasien Mengontrol Kelompok parsial (partially), di mana pasien
Padjadjaran Halusinasi setelah Teknik dan perawat melakukan perawatan
Terapi Aktivitas pengambila secara bersama.
Kelompok n sampel:
Penulis: consecutive
Jurnal Tujuan penelitian: sampling.
Keperawatan Bertujuan
Padjadjaran menggambarkan tingkat
kemandirian pasien
Tahun: halusinasi dalam
2013 mengontrol halusinasi
setelah mengikuti terapi
aktivitas kelompok
stimulasi persepsi
halusinasi.
4.
5. Nama Jurnal: Judul: Metode Tidak Tidak - Tidak ada Didapatkan 3 karakteristik umum
Health and Interventions to reduce Integrativ menggunak dilakukan evaluasi intervensi yang
Social Care in social isolation and e Review an sampel intervensi pengukuran mendemonstrasikan hasil yang
the loneliness among older positif pada isolasi social dan
Community people: an integrative Kualitas kesepian;
26(2), 147–157 review metodologi 1.Adaptibilitas
Penulis: dievaluasi 2.Pendekatan pengembangan
Clare Tujuan Penelitian: dengan komunitas
Gardiner PhD Tujuan dari studi ini menguji 3.Dukungan produktif
BSc 1, Gideon adalah untuk penelitian
Geldenhuys 2 melakukan kajian menggunak Analisis tematik mengidentifikasi
and Merryn Integratif literatur an 6 kategori intervensi berdasarkan
Gott PhD MA2 tentang intervensi yang hirarkidari tujuan , mekanisme aksi dan
menargetkan isolasi beberapa tujuan hasil, diantaranya
Tahun: sosial dan/atau kesepian hasil 1.Intervensi fasilitas social
2018 pada orang tua penelitian 2. Terapi psikologis
sebagai 3. Penyedia perawatan kesehatan
petunjuk dan social
4. Intervensi hewan
5.Intervensi pertemanan
6. Pengembangan sikap dan waktu
6. Nama Jurnal: Judul: Quasy Sampel: Terapi - Observasi Terdapat pengaruh yang
Nurse Journal experimen Aktivitas dan bermakna pada pemberian TAKS
Keperawatan Pengaruh Pemberian t tanpa 10 Kelompok wawancara terhadap perubahan perilaku klien
Terapi Aktivitas kelompok responden. Sosialisasi isolasi sosial. Diharapkan kepada
Penulis: Kelompok Sosialisasi kontrol (TAKS) perawat rumah sakit untuk dapat
Surya Terhadap Perubahan dengan meningkatkan pelaksanaan TAKS
Efendia , Atih Perilaku Klien Isolasi pendekata dengan memperhatikan indikasi
Rahayuningsih Sosial none klien yang bisa diikutsertakan
b , Wan group pre- dalam kegiatan TAKS. Kemudian
Muharyatic Tujuan Penelitian: post test kepada peneliti selanjutnya
Mengetahui pengaruh treatment diharapkan untuk dapat
pemberian terapi design. melanjutkan penelitian ini dengan
aktivitas kelompok Teknik menggunakan teknik kualitatif.
sosialisasi terhadap pengembil
Perubahan Perilaku an
Klien Isolasi Sosial di sampling
Ruang Gelatik RS Jiwa purposive
Prof HB Sa’anin sampling
Padang
7. Nama Jurnal: Judul Penelitian: Desain Sampel: Terapi 1 bulan Observasi Hasil penelitian menunjukkan ada
Jurnal penelitian berjumlah perilaku 10 hari perilaku pengaruh terapi perilaku kognitif
Peningkatan
Keperawatan : 33 kognitif terhadap kemampuan interaksi
Kemampuan
Jiwa Interaksi Sosial quasi yang (kognitif, afektif dan perilaku)
(Kognitif, Afektif experimen Teknik terdiri dari pada klien isolasi sosial (p value <
Penulis: Dan Perilaku) tal pre- pengambila 5 sesi 0.05). Ada peningkatan
Sri Nyumirah Melalui Penerapan post test n sampel: kemampuan interaksi sosial
Terapi Perilaku with total (kognitif, afektif dan perilaku)
Tahun: Kognitif Di Rsj Dr without sampling setelah dilakukan terapi perilaku
2013 Amino control kognitif.
Gondohutomo
Semarang
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui
pengaruh pemberian
terapi perilaku kognitif
terhadap kemampuan
klien isolasi sosial
dalam melakukan
interaksi di ruang rawat
inap di RSJ Dr Amino
Gondohutomo
Semarang
8.
10. Nama Jurnal: Judul: Metode 35 TERAPI - - Hasil penerapan pada kelompok
Jurnal PENERAPAN TERAPI yang responden. KOGNITI klien dengan tindakan
Keperawatan KOGNITIF DAN dipakai Pada 15 F DAN keperawatan generalis dan terapi
Jiwa PSIKOEDUKASI adalah klien PSIKOED kognitif menunjukkan penurunan
KELUARGA PADA studi diberikan UKASI tanda dan gejala rata-rata 54,94%;
Penulis, KLIEN HARGA DIRI kasus tindakan KELUAR peningkatan kemampuan rata-rata
Titik Suerni¹, RENDAH DI RUANG keperawata GA 89,57%; lama rawat ratarata 37
Budi Anna YUDISTIRA RUMAH n generalis hari. Hasil penerapan pada
Keliat2 dan SAKIT Dr. H. dan terapi kelompok klien dengan tindakan
Novy Helena MARZOEKI MAHDI kognitif keperawatan generalis, terapi
C.D3 BOGOR TAHUN 2013 serta pada kognitif dan psikoedukasi
20 klien keluarga menunjukkan penurunan
Tahun: Tujuan Penelitian: diberikan tanda dan gejala rata-rata 71,2%;
2013 Menggambarkan tindakan peningkatan kemampuan klien
penerapan terapi keperawata rata-rata 100%; peningkatan
kognitif dan n generalis, kemampuan keluarga rata-rata
psikoedukasi keluarga terapi 98%; lama rawat rata-rata 26 hari.
pada klien harga diri kognitif dan Berdasarkan penurunan tanda dan
rendah psikoedukas gejala, peningkatan kemampuan
i keluarga klien dan keluarga serta lama hari
rawat maka terapi kognitif dan
psikoedukasi keluarga
direkomendasikan pada klien
dengan harga diri rendah.
11. Nama Jurnal: Judul: Desain: Sampel: Pendidika - Observasi Hasil analisis menunjukkan skor
Jurnal Pengaruh Pendidikan Quasi Keluarga n kemampuan kognitif keluarga
Poltekkes Kesehatan Keluarga eksperime dengan kesehatan sebelum pemberian pendidikan
Tasikmalaya terhadap Kemampuan n koping keluarga kesehatan pada kelompok
Keluarga Merawat pendekata keluaga intervensi adalah 41,28 dan
Penulis, Klien HDR di Kota n pre post tidak efektif setelah mendapatkan pendidikan
Ridwan Tasikmalaya tes dengan dalam kesehatan keluarga menjadi 70,48
Kustiawan grup merawat dengan p value 0,000. Artinya
Tujuan Penelitian: kontrol. klien HDR, terdapat perbedaan yag bermakna
Tahun: Mengetahui pengaruh 50 keluarga pada kelompok intervensi antara
2015 pendidikan kesehatan dibagi 2 sebelum dilakukan terapi
keluarga terhadap kelompok psikoedukasi dengan setelah
kemampuan keluarga yaitu 25 dilakukan terapi psikoedukasi
merawat klien HDR di kelompok keluarga.
Kota Tasikmalaya intervensi
dan 25
kelompok
kontrol.
12.
DAFTAR PUSTAKA
X
ANGGRAINI, F. A. (2016). PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG
FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA.
Gardiner, C., Geldenhuys, G., & Gott, M. (2018). Interventions to reduce social isolation and
loneliness among older people: an integrative review. Health and Social Care in the
Community, 26(2), 147–157. https://doi.org/10.1111/hsc.12367
Twistiandayani, R., & Widati, A. (2017, February). PENGARUH TERAPI TOUGHT
STOPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINA PADA PASIEN
SKIZOFRENIA. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL.
Handayani, D., Sriati, A., & Widianti, E. (2013). Tingkat Kemandirian Pasien Mengontrol
Halusinasi setelah Terapi Aktivitas Kelompok. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 1(1).
Rahayuningsih, A., & Muharyari, W. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. NERS Jurnal
Keperawatan, 8(2), 105-114.
Krissanti, A., & Asti, A. D. (2019). Penerapan Terapi Okupasi: Berkebun untuk Meningkatkan
Harga Diri pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah Puskesmas Sruweng. Proceeding of
The URECOL, 630-636.
Suerni, T., & Keliat, B. A. (2013). Penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada
klien harga diri rendah di ruang yudistira rumah sakit Dr. H. Marzoeki mahdi bogor tahun
2013. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2).
Nyumirah, S. (2013). Peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku)
melalui penerapan terapi perilaku kognitif di rsj dr amino gondohutomo semarang. Jurnal
keperawatan jiwa, 1(2).
Kustiawan, R. (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan keluarga terhadap kemampuan keluarga
merawat klien HDR di kota Tasikmalaya. Buletin Media Informasi, 1(1), 66-73.