Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENGKAJIAN PSIKOSIS, SPTK, DAN EBP

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing :
Sukma Senjaya, S.Kep, M.M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok B
Chintia Aulia : 220110170171
Fajrin Nurul Amanah : 220110170172
Dea Agus Agasi : 220110170173
Isna Hanifah : 220110170174
Siti Nurlaila Qodariah : 220110170175
Faizal Musthofa : 220110170176
Aep Maulid Mulyana : 220110170177
Milah Kamilah : 220110170178
Christina Listha : 220110170179
Fernanda Mahardiani : 220110170180
Liesna Fitriany : 220110170181

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


(KASUS 1)
I. IDENTITAS KLIEN
Nama/Jenis Kelamin : Salwa Salsabila/P Umur : 26 tahun
Tanggal masuk RS : 15/11/2019 No CM : 220110170171
Alamat : Tarogong Pendidikan : S1
Status perkawinan : Belum Menikah Pekerjaan : Karyawan Swasta
Sumber data : Klien,Keluarga Suku : Sunda
Bentuk tubuh : Kurus
II. ALASAN MASUK
Keluarga klien sering melihat klien tampak aneh . Sering tertawa sendiri, menangis secara
bergantian tanpa adanya stimulus
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( ) ya, tahun (✔ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya kemana
3. Trauma : Klien pernah mengalami pelecehan seksual oleh pamannya saat klien berumur
5 tahun. Saat itu ada ibu korban yang menjadi saksi.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) ya (✔ ) tidak
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?( perceraian/ ;
perpisahan/konflik dsb): Keluarga klien juga mengatakan bahwa klien baru saja putus cinta dan
itu membuat perasaan klien semakin sedih dan menjadi-jadi.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Klien sering melamun dan menyendiri yang membuat klien trus berhalusinasi
V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Klien merasa masalahnya tidak ada dan hal tersebut wajar terhadap dirinya
2. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Keluarga merasa resah,sedih dan bingung apa yang harus dilakukan ketika masalah
klien muncul.
3. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Klien berharap agar orang-orang tidak menganggap dirinya aneh,karena halusinasinya
adalah nyata.
4. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Keluarga sangat berharap permasalahan ini segera teratasi dan ingin anaknya kembali
normal.
VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
Klien belum menenmukan koping yang tepat untuk masalahnya
2. Koping keluarga terhadap masalah klien
Keluarga klien selalu menyarankan klien untuk sholat dan berdo’a
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD: 120/90 mmHg
N: 90 x/menit
S: 370C
P: 20 x/menit
2. Berat Badan 45 Kg
TB 160Cm
3. Keluhan Fisik: Tidak ada keluhan fisik yang dirasakan klien
VIII. KELUARGA
GENOGRAM

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pola pengambilan keputusan dalam keluarga klien selalu diputuskan
oleh ayah klien
2. PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGA
Persepsi peran dalam keluarga klien telah sesuai. Kedua orangtua klien berperan
menjadi pembimbing dan pencari nakah sedangkan klien berperan sebagai anak dan
sebagai pelajar.
3. PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGA
Keluarga merasa kliien mampu diobati dan keluarga mampu memenuuhi kebutuhan
ekonomi dan kebutuhan lainnya
IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
Citra Tubuh: Klien tidak merasa citra tubuhnya rendah
Identitas Peran: Klien merasa peran nya dalam keluarga sudah tepat sebagai anak.
Ideal Diri: Klien menginginkan dirinya menjadi orang baik.
Harga Diri: Klien merasa dirinya kurang berharga di mata orang banyak.
2. HUBUNGAN SOSIAL
Orang yang berarti: orang yang berarti bagi klien adalah ibu dan ayah klien
Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok: klien sangat jarang
berinteraksi dengan kelompok sekitarnya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien merasa dikucilkan karena
orang-orang merasa klien sangat aneh.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Klien mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah, namun klien sempat putus
kuliah karena penyakitnya.
4. GAYA HIDUP
Gaya hidup klien sederhana dan tidak berlebihan
5. BUDAYA
Klien bersuku Sunda yang mengikuti budaya adat Sunda kedalam sehari-harinya.
6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan: Keluarga klien mengatakan bahwa klien jauh dari agama,
jarang sholat.
Kegiatan ibadah: klien sangat jarang sholat.
X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(✔) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan klien sedikit tidak rapih, jilbabnya sangat berantakan
2. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tik (✔) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : Klien merasa perbedaan perasaan, terkadang merasa bahagia, terkadang
merasa sedih karena halusinasinya.
3. Alam Perasaan
( ) sedih (✔ ) kuatir (✔ ) gembira berlebihan (✔ ) ketakutan ( )
putus asa
Jelaskan : Alam perasaan klien berubah-ubah. Terkadang klien merasa kuatir karena dia
melihat anak dalam halusinasinya akan dimakan. Terkadang klien merasa bahagia
karena anak kecil tersebut berbahagia.
4. Afek
(✔) labil ( ) datar ( ) tumpul ( ) tidak
sesuai
Jelaskan : Afek klien sangat labil, nampak muka klien tampak berbahagia, senang
namun beberapa menit kemudian klien menangis.
5. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
(✔ ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : Klien sangat tidak kooperatif karena klien susah untuk menjawab pertanyaan
perawat, dan lebih terfokus pada halusinasinya.
6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan ( ) pendengaran ( ) perabaan (✔)penglihatan (
) penciuman
Jelaskan : Klien berhalusinasi lihat,halusnasinya sudah berjalan cukup lama
7. Isi pikir
( ) obsesi ( ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
(✔ ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan :
8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial (✔) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan :
9. Tingkat Kesadaran
(✔) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan : Klien ampak bingung karena halusinasinya berubah-ubah
10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek (✔ ) konfabulasi
Jelaskan : Pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan cerita
yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingat lainnya.
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
(✔) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( ) Tidak mampu berhitung
Jelaskan: Perhatian klien mudah dialihkan dari satu obyek ke obyek yang lain.
12. Kemampuan Penilaian
(✔ ) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan:Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
13. Daya Tilik Diri
(✔ ) Mengingkari penyakit yang diderita (✔) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan: Klien selalu merasa halusinasinya yang selalu mengikutinya dan ia
mengingkari penyakit yang diderita.
XI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( ) makanan ya ✔ tidak ( ) transportasi ya tidak ✔
( ) keamanan ya tidak✔ ( ) tempat tinggal ya tidak ✔
( ) perawatan kesehatan ya tidak ✔ ( ) uang ya tidak ✔
( ) pakaian ya✔ tidak
Jelaskan : Klien mampu memnuhi kebutuhan dasar makan dan berpakaian, namun klien
masih bergantung pada keamanan, perawatan kesehatan, transportasi, tempat tinggal dan
uang kepada keluarga klien.
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi
(✔) kebersihan ✔
( ) makan
( ) BAK / BAB
( ) ganti pakaian
Jelaskan : Kien hanya mampu membutuhkan bantuan minimal oleh keluarga dalam soal
kebersihan, klien bersifat acuh terhadap kebersihan dirinya.
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : (✔ ) ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
( ) ya, jelaskan (✔ ) tidak
Frekuensi makan sehari 2 x sehari Frekuensi kudapan sehari : 1 x sehari
Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun ( ) berlebihan (✔) sedikit – sedikit
Berat Badan : ( ) meningkat ( ✔) menurun
Berat Badan terendah : 40Kg Berat Badan tertinggi :50 Kg
Jelaskan : Klien terlihat sangat kurus karena klien hanya makan sedikit saja,klien
kurang nafsu makan.
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur: ya , klien mengaku bahwa tidur 4 jam sehari
Apakah merasa segar setelah bangun tidur:tidak
Apakah ada kebiasaan tidur siang: tidak
Lama tidur siang: 4 jam
Apa yang menolong tidur
Tidur malam :12.00 bangun jam : 4.00
Apakah ada gangguan tidur :
(✔ ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi ( ) sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur (✔ ) berbicara saat tidur
Jelaskan : Klien suit tidur karena halusinasinya sering muncul ketika ia mencoba
untuk tidur
3. Kemampuan Klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri (✔ ) ya( ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri (✔ ) ya ( ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya (✔) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( ) ya (✔) tidak
Jelaskan :
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya ✔ tidak
Terapis : ya tidak
Teman sejawat : ya tidak
Kelompok sosial : ya tidak
Jelaskan : Klien memiliki sistem pendukung dari keduaorangtuanya.
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
( ) ya (✔ ) tidak
Jelaskan : Klien kurang menikmati kegiatan pekerjaannya akhir-akhir ini arena klien
berfokus pada perasaan sedihnya karena putus cinta.
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skkzofrenia
Terapi medik :
- Agonis Dopamin Parsial: Aripiprazole
- Antipsikotik: Novel compound
- Implikasi terapeutik dari reseptor NMDA
- Inhibitor Cox-2
- Antiinsomnia: Estazolam
- Antipsikotik
XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Penglihatan
- Gangguan pola tidur: insomnia
- Defisit Perawatan Diri: mandi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
(KASUS 2)
I. IDENTITAS KLIEN
Nama/Jenis Kelamin : Syaviera/P Umur : 23 tahun
Tanggal masuk RS : 15/11/2019 No CM : 220110170171
Alamat : Tarogong Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Belum Menikah Pekerjaan : Karyawan
Sumber data : Klien Suku : Sunda
Bentuk tubuh : Kurus
II. ALASAN MASUK
Klien megatakan ia mengalami banyak masalah, ia merasa dirinya bukan siapa- siapa,
kareana itu ia jarang berinteraksi dengan orang lain.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( ) ya, tahun (✔ ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya kemana
c. Trauma
Usia pelaku korban saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan 20 tahun teman klien teman klien
Kekerasan dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan : Semenjak SMA klien sering mengalami penolakan akibat fisik nya yang buruk,
hal tersebut membuat klien merasa rendah diri dan tidak mau bergaul dengan teman-teman
lainnya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) ya (✔) tidak
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?( perceraian/
perpisahan/konflik dsb): Klien berpisah dari orangtuanya dan tinggal sendiri karena klien merasa
dibedakan oleh ibunya.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Klien merasa cemas dan sedih berkepanjangan terhadap masalahnya karena ejekan teman-
temannya.
V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
a. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Klien merasa kalau dirinya sangat bermasalah,dan tidak berguna dan bermanfat bagi
siapapun, masalahnya sangat banyak dan sangat bingung harus berbuat apa.
b. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Klien mengatakan bahwa keluarga klien tidak mau membantu klien dalam
permasalahnnya
c. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Klien berharap masalahnya akan selesai satu persatu, klien yakin bahwa kehidupannya
akan kembali normal setelah melakukan pengobatan.
d. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Klien mengatakan bahwa keluarganya berharap yang terbaik bagi dia,walaupun
keluarganya tidak mau membantu.
VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
a. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi: Klien mengatakan menangis setiap
harinya untuk mengatasi rasa rindu kepada keluarganya yang meninggalkannya
serta teman-temannya yang selalu membullynya. Ia merasa lega setelah menangis.
b. Koping keluarga terhadap masalah klien: keluarga tidak mau membantu klien
karena suatu permasalahan dan keluarga klien lebih memilih untuk tinggal tanpa
klien.
XIV. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD: 120/90 mmHg
N: 90 x/menit
S: 370C
P: 20 x/menit
2. Berat Badan 61 Kg
TB 165 Cm
3. Keluhan Fisik: Klien mengeluh sering pusing, gatal di bagian kepala terlihat klien
memegang bagian kepala dan menggaruknya sesekali.
XV. KELUARGA
GENOGRAM
1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pola pengambilan keputusan dalam keluarga klien selalu diputuskan oleh ayah klien

2. PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGA


Persepsi peran dalam keluarga klien PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGA
Keluarga merasa klien mampu diobati dan keluarga mampu memenuuhi kebutuhan
ekonomi dan kebutuhan lainnya
XVI. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
-Citra Tubuh: klien mengatakan bahwa dirinya jelek, hitam dan berantakan

-Identitas Peran: peran klien dikeluarga tidak sesuai, karena klien tidak merasa
anak oleh keluarganya
-Ideal Diri: Klien ingin menjadi orang yang dapat berbaur di masyarakat
-Harga Diri: Klien mengatakan bahwa klien merasa tidak dihargai karena
dikucilkan dan di buly oleh teman-temannya
2. HUBUNGAN SOSIAL
-Orang yang berarti: klien tidak mempunyai orang yang berarti dhidupnya
-Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok: klien tidak ikut kegiatan
yang ada di sekitarnya dan benar-benar merasa sulit untuk berbaur karena kondisi
fisiknya.
-Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien mengatakan bahwa
banyak sekali hambatan yang muncul ketika berhubungan dengan orang lain,
mulai dari segi kondisi fisiknya yang buruk, berantakan ,pendidikannya yang
rendah, ekonominya yang pas-pasan dan tidak ada keluarga atau teman yang mau
mendukungnya.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Klien mengatakan bahwa ia putus sekolah dan memilih berkerja, sehingga ia tidak
merasakan dunia pendidikan yang seharusnya untuk umur seusianya.
4. GAYA HIDUP
Gaya hidup klien sangat sederhana. Klien mencukupi kebutuhan hidupnya dengan
kerja kerasnya sendiri , ia hidup seadanya.
5. BUDAYA
Klien bersuku Sunda, yang kemudian ia masih mempertahankan budaya Sunda
dalam kehidupan sehari-harinya.
6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan: Klien menganut agama Islam
Kegiatan ibadah: Klien jarang beribadah dan merasa makin jauh dari tuhan
XVII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(✔) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan : Kerudung dan rambut klien acak-acakan, bajunya juga berantakan.
2. Aktivitas Motorik
(✔ ) lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : Klien sangat lesu,pasrah dan klien sering menunduk, tidak ada kontak mata
yang terjadi antara klien dengan perawat.
3. Alam Perasaan
(✔ ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira berlebihan ( ) ketakutan (✔ ) putus asa
Jelaskan : Terlihat alam perasaan klien sedih dan putus asa, klien seperti tidak
mempunyai tujuan hidup lagi, terdengar suara klien lirih dan pelan.
4. Afek
( ) labil (✔ ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : Terlihat muka klien yang datar tidak tersenyum atau menangis.
5. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : Klien cukup kooperatif selama wawancara berlangsung.
6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan ( ) pendengaran ( ) perabaa ( ) penglihatan ( ) penciuman
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi
7. Isi pikir
( ) obsesi (✔ ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Jelaskan: Klien merasa asing bagi keluarga dan teman-temannya. Dia sangat berputus
asa dan sudah melupakan keluarganya karena suatu permasalahan dan teman-temannya
tidak ada yang mau mendukungnya karena merasa jijik dengan klien, sehingga ia
merasa hidup seorang diri dan menanggung bebean yang sangat berat.
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan : Klien tidak mengalami waham
8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial (✔ ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : Klien sempat berhenti sejenak sambil melamun,namun ia melanjutkan
kembali wawancara
9. Tingkat Kesadaran
(✔ ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan : Klien nampak bingung di awal wawancara
10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan : klien masih mengingat memori-memorinya dengan baik
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu ( ) Tidak mampu berhit
Jelaskan: konsentrasi klien cukup baik
12. Kemampuan Penilaian
(✔) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan: klien tampak pasrah dan tidak begitu antusias untuk mengambil keputusan
13. Daya Tilik Diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita (✔ ) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan: klien menyalahkan fisiknya dan kehidupan sosialnya,
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( ) makanan ya✔ tidak ( ) transportasi ya✔ tidak
( ) keamanan ya tidak✔ ( ) tempat tinggal ya✔ tidak
( ) perawatan kesehatanya tidak✔ ( ) uang ya✔ tidak
( ) pakaian ya tidak✔
Jelaskan : klien masih mampu memenuhi kebutuhan ekonominya,namun ia merasa tidak
mampu memenuhi kebutuhan pakaian, perawatan kesehatan dan keamanan karena ia tidak
begitu peduli.
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi
( ) kebersihan
( ) makan
( ) BAK / BAB
( ) ganti pakaian
Jelaskan : Karena klien hidup seorang diri, klien tidak pernah dibantu siapapun dalam
perawatan diri, ia hanya berganti pakaian dan memebersihkan dirinya selagi ia mau.
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : (✔ ) ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
(✔ ) ya, jelaskan klien merasa dikucilkan baik di lingkungan pertemanan maupun di
keluarganya
( ) tidak
Frekuensi makan sehari 3 x sehari Frekuensi kudapan sehari : 0xsehari
Nafsu makan : (✔ ) meningkat (✔ ) menurun ( ) berlebihan ( ) sedikit – sedikit
Berat Badan : (✔ ) meningkat ( ) menurun
Berat Badan terendah : 50 Kg Berat Badan tertinggi : 100 Kg
Jelaskan : Klien merasa kebutuhan makannya menjadi utama, terkadang ia juga
merasa frustasi ketika ia merasa tertekan dan jarang makan.
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur Ya
Apakah merasa segar setelah bangun tidur Tidak
Apakah ada kebiasaan tidur siang Tidak
Lama tidur siang - jam
Apa yang menolong tidur Obat-obatan
Tidur malam : 1.00 bangun jam : 12.00
Apakah ada gangguan tidur :
(✔ ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi ( ) sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara saat tidur
Jelaskan : Klien merasa sulit tidur di malam hari dan mencoba untuk meminum obat
penenang saat tidur
3. Kemampuan Klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya (✔ ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (✔ ) ya( ) tidak
Jelaskan : Klien bersifat apatis,ia tidak peduli dengan dirinya dan kesehatannya, sulir
untuk menentukan keputusan yang harus dilakukannya.
6. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya tidak ✔
Terapis : ya tidak✔
Teman sejawat : ya tidak✔
Kelompok sosial : ya tidak✔
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai siapa-siapa untuk
mendukung dan memberi motivasi kepadanya, ia sangat-sangat tidak tahu harus
berbuat apa karena tidak ada yang mau berteman dengannya.
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?( ) ya(✔) tidak
Jelaskan : Klien tidak mempunyai hobi apapun,dan tidak menikmati saat bekerja.
XVIII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Terapi medik :
XIX. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah Kronik
Defisit Perawatan Diri: Mandi, Berpakaian

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


(KASUS 3)
VII. IDENTITAS KLIEN
Nama/Jenis Kelamin : Karin N/P Umur : 21 tahun
Tanggal masuk RS : 15/11/2019 No CM : 220110170171
Alamat : Tarogong Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Belum Menikah Pekerjaan : Tidak bekerja
Sumber data : Klien, keluarga Suku : Ambon
Bentuk tubuh : Berisi
VIII. ALASAN MASUK
IX. Klien tidak mau berinteraksi dengan siapapun, klien banyak berdiam diri dan menjauh dari
orang banyak termasuk keluarga nya. Kleuarga klien mengatakan baru-baru ini ia dan
pacarnya putus hubungan sehingga membuat klien menjauhkan diri dari siapapun.
X. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( ) ya, tahun (✔ ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya kemana -
c. Trauma: Klien pernah mengalami putus cinta diumur 21 tahun oleh pacarnya
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?( ) ya (✔ ) tidak
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
(perceraian/perpisahan/konflik dsb)
Klien mengalami putus cinta yang membuat klien benar-benar tidak mau berinteraksi
dengan siapapun
XI. FAKTOR PRESIPITASI
Klien sering bersedih, stress dan sangat tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
XII. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
a. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Klien tidak mau mendeskripsikan apapun tentang masalahnya,ia banyak berdiam diri
b. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Keluarga merasa sedih,takut jika klien terus-terusan begini
c. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Klien tidak mau menanggapi pertanyaan
d. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Keluarga klien berharap masalah pada klien cepat teratasi dan segera berbaur dengan
lingkungan.
XIII. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
a. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi:
Klien tidak mau menanggapi pertanyaan
b. Koping keluarga terhadap masalah klien: Keluarga sering mendatangkan kerabat
dan orang-orang terdekat klien, namun klien bersikap acuh dan tidak menanggapi.

XX. PEMERIKSAAN FISIK


1. TD: 120/90 mmHg
N: 90 x/menit
S: 370C
P: 20 x/menit
2. Berat Badan 55 Kg
TB 162Cm
3. Keluhan Fisik: Tidak ada keluhan fisik yang nampak
XXI. KELUARGA
GENOGRAM

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pola pengambilan keputusan dalam keluarga klien selalu diputuskan oleh ayah klien

2. PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGA


Persepsi peran dalam keluarga klien telah sesuai. Kedua orangtua klien berperan
menjadi pembimbing dan pencari nakah sedangkan klien berperan sebagai anak dan
sebagai pelajar.
3. PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGA
Keluarga mampu menjalankan fungsi dan perannya di dalam keluarga
XXII. PSIKOSOSIAL
KONSEP DIRI: Klien tidak mau menanggapi pertanyaan
1. HUBUNGAN SOSIAL
Orang yang berarti
Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
2. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
3. GAYA HIDUP
4. BUDAYA
5. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan
Kegiatan ibadah
XXIII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(✔ ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan :
2. Aktivitas Motorik
(✔ ) lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : nampak klien tidak bersemangat dan malas memulai pembicaraan
3. Alam Perasaan
( ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira berlebihan (✔) ketakutan ( ) putus asa
Jelaskan : Ketakutan sangatah tampak dan terlihat dari bagaimana klien menutup diri
dengan melipat kedua tangan dan kakinya , klien mengacuhkan mukanya dan ering
menghindar dari tatapan atau sapaan perawat
4. Afek
( ) labil (✔ ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : Klien tidak menunjukkan perasaan apapun terlihat dari mukanya,klien benar-
benar tidak sedih maupun gembira.Klien tampak tidak bersemangat
5. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
(✔ ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : Klien sangat-sangat tidak kooperatif, klien banyak terdiam dan enggan
menjawab pertanyaan perawat. Sesekali klien menganggukkan epala atau
menggelengkan kepala sebagai isyarat ya dan tidak.
6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapa ( ) pendengaran ( ) perabaan ( ) penglihatan ( ) penciuman
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi
7. Isi pikir
( ) obsesi (✔ ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan : Klien tidak mengalami waham
8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat ketika dikaji sehingga arus pikir
klien tak terllihat
9. Tingkat Kesadaran
( ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi (✔ ) disorientasi waktu ( ✔) disorientasi tempat
Jelaskan : Klien benar-benar mengisolasi dirinya, klien tidak mau mengetahui tempat
yang ia kunjungi, maupun orang yang bertemu dengannya,maka dari itu klien
mengalami disorientasi waktu dan tempat dengan menggelengan kepala
10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan: Tidak dapat dikaji
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( ) Tidak mampu berhit
Jelaskan: Tidak dapat dikaji
12. Kemampuan Penilaian
( ) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan: Tidak dapat dikaji
13. Daya Tilik Diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan
XXIV. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( ) makanan ya tidak✔ ( ) transportasi ya tidak✔
( ) keamanan ya tidak✔ ( ) tempat tinggal ya tidak✔
( ) prwtn kesehatan ya tidak✔ ( ) uang ya tidak✔
( ) pakaian ya tidak✔
Jelaskan : Klien sangat bergantung kepada keluarganya mulai dari kebutuhan dasar nya
sampai kebutuhan ekonomi dan tempat tinggal masih bergantung kepada orangtua klien
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi ✔
( ) kebersihan ✔
( ) makan ✔
( ) BAK / BAB ✔
( ) ganti pakaian ✔
Jelaskan : Klien membutuhkan bantuan total ketika mandi, kebersihan dan makan,
sedangkan bantuan minimak untuk BAB/BAK dan mengganti pakaian. Klien tidak begitu
peduli dengan rutinitas ADL nya.
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : ( ) ya (✔ ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
(✔ ) ya, jelaskan :keluarga klien sering melihat klien makan sendirian dan malu jika
berbaur dengan orang lainnya ( ) tidak
Frekuensi makan sehari 1x sehari Frekuensi kudapan sehari : 0x sehari
Nafsu makan : ( ) meningkat (✔ ) menurun ( ) berlebihan ( ) sedikit – sedikit
Berat Badan : ( ) meningkat (✔ ) menurun
Berat Badan terendah : 48Kg Berat Badan tertinggi : 58 Kg
Jelaskan : Akhir-akhir ini klien sangat jarang makan karena tidak nafsu makan dan
menyebabkan gastritis.
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur : Ya,klien memiliki masalah tidur
Apakah merasa segar setelah bangun tidur: Tidak begitu
Apakah ada kebiasaan tidur siang :Klien jarang tidur siang
Lama tidur siang 1jam
Apa yang menolong tidur klien tidak memberitahu perawat
Tidur malam :12.00 bangun jam : 6.00
Apakah ada gangguan tidur :
(✔ ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi ( ) sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara saat tidur
Jelaskan : Klien mengalami sulit tidur di malam hari
3. Kemampuan Klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ( ) ya (✔ ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya (✔ ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( ) ya (✔ ) tidak
Jelaskan : Klien benar-benar tidak memperdulikan kebutuhannya

7. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : ya ✔ tidak
Terapis : ya tidak✔
Teman sejawat : ya ✔ tidak
Kelompok sosial : ya ✔ tidak
Jelaskan : Klien memiliki sistem pendukung ayah,ibu,kakak,dan 2 orang
temannya
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?( ) ya(✔) tidak
Jelaskan : Klien tidak menikmati pendidikannya semenjak putus cinta
XXV. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :

Terapi medik :
XXVI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Isolasi Sosial: Menarik Diri
- Defisit Perawatan Diri: Makan,Mandi,Berakaian
Identitas Populasi,
Judul dan Tujuan Desain Jangka
No Jurnal,Penulis, Sampel, Intervensi Pengukuran Hasil
Penelitian Penelitian waktu
Tahun Jurnal Sampling

1. Nama Jurnal: Judul Penelitian: Case- Sampel: Terapi 3 hari Observasi Setelah dilakukan penerapan
Website: Penerapan Terapi study 1 klien yang music perilaku terapi musik klasik pada klien
University of Musik Klasik pada mengalami klasik gangguan jiwa dengan masalah
Nahdatul Pasien Skizofrenia masalah keperawatan halusinasi selama
Ulama dengan Masalah keperawata tiga hari didapatkan hasil klien
Surabaya Keperawatan n halusinasi relative tenang, ada kontak mata,
Repository Halusinasi di Ruang mampu berkomunikasi dengan
Flamboyan RSJ baik, dan mampu mengendalikan
Menur,Surabaya. halusinasi serta tampak rileks
Penulis: pada hari ke 3 setelah dilakukan
Anggraini, Tujuan Penelitian: intervensi
Fitri  Mengexplorasi
penerapan terapi musik
Tahun: klasik pada klien
2016 dengan masalah
keperawatan halusinasi
di ruang Flamboyan
RSJ Menur Surabaya

2. Nama Jurnal: Judul: Quasi Populasi: Terapi 15 Observasi Terdapat pengaruh terapi thought
PROSIDING Pengaruh Terapi experimen 86 pasien Tought menit dan stopping terhadap kemampuan
KONFERENS Tought Stopping tal pre- skizofrenia Stopping wawancara mengontrol halusinasi pada pasien
I NASIONAL terhadap Kemampuan post-test yang terstruktur schizofrenia di poli jiwa rs
PPNI JAWA Mengontrol Halusinasi with berobat di kabupaten gresik.
TENGAH pada Pasien Skizofrenia control Poli Jiwa
2013 group RS
Tujuan Penelitian: Kabupaten
Penulis: Menjelaskan pengaruh Gresik.
Retno thought stopping
Twistiandayani terhadap kemampuan Sampel:
pasien dalam 30 pasien
Tahun: mengontrol halusinasi rawat jalan
2013 di Poli Jiwa
RS
Kabupaten
Gresik

Sampling:
purposive
sampling

3. Nama Jurnal: Judul: Deskriptif Sample: Terapi 14 hari Metode Sebagian besar pasien halusinasi
Jurnal Tingkat Kemandirian 42 Aktivitas observasi memiliki kemandirian secara
Keperawatan Pasien Mengontrol Kelompok parsial (partially), di mana pasien
Padjadjaran  Halusinasi setelah Teknik dan perawat melakukan perawatan
Terapi Aktivitas pengambila secara bersama.
Kelompok n sampel:
Penulis: consecutive
Jurnal Tujuan penelitian: sampling.
Keperawatan Bertujuan
Padjadjaran  menggambarkan tingkat
kemandirian pasien
Tahun: halusinasi dalam
2013 mengontrol halusinasi
setelah mengikuti terapi
aktivitas kelompok
stimulasi persepsi
halusinasi.

4.

5. Nama Jurnal: Judul: Metode Tidak Tidak - Tidak ada Didapatkan 3 karakteristik umum
Health and Interventions to reduce Integrativ menggunak dilakukan evaluasi intervensi yang
Social Care in social isolation and e Review an sampel intervensi pengukuran mendemonstrasikan hasil yang
the loneliness among older positif pada isolasi social dan
Community people: an integrative Kualitas kesepian;
26(2), 147–157 review metodologi 1.Adaptibilitas
Penulis: dievaluasi 2.Pendekatan pengembangan
Clare Tujuan Penelitian: dengan komunitas
Gardiner PhD Tujuan dari studi ini menguji 3.Dukungan produktif
BSc 1, Gideon adalah untuk penelitian
Geldenhuys 2 melakukan kajian menggunak Analisis tematik mengidentifikasi
and Merryn Integratif literatur an 6 kategori intervensi berdasarkan
Gott PhD MA2 tentang intervensi yang hirarkidari tujuan , mekanisme aksi dan
menargetkan isolasi beberapa tujuan hasil, diantaranya
Tahun: sosial dan/atau kesepian hasil 1.Intervensi fasilitas social
2018 pada orang tua penelitian 2. Terapi psikologis
sebagai 3. Penyedia perawatan kesehatan
petunjuk dan social
4. Intervensi hewan
5.Intervensi pertemanan
6. Pengembangan sikap dan waktu

6. Nama Jurnal: Judul: Quasy Sampel: Terapi - Observasi Terdapat pengaruh yang
Nurse Journal experimen Aktivitas dan bermakna pada pemberian TAKS
Keperawatan Pengaruh Pemberian t tanpa 10 Kelompok wawancara terhadap perubahan perilaku klien
Terapi Aktivitas kelompok responden. Sosialisasi isolasi sosial. Diharapkan kepada
Penulis: Kelompok Sosialisasi kontrol (TAKS) perawat rumah sakit untuk dapat
Surya Terhadap Perubahan dengan meningkatkan pelaksanaan TAKS
Efendia , Atih Perilaku Klien Isolasi pendekata dengan memperhatikan indikasi
Rahayuningsih Sosial none klien yang bisa diikutsertakan
b , Wan group pre- dalam kegiatan TAKS. Kemudian
Muharyatic Tujuan Penelitian: post test kepada peneliti selanjutnya
Mengetahui pengaruh treatment diharapkan untuk dapat
pemberian terapi design. melanjutkan penelitian ini dengan
aktivitas kelompok Teknik menggunakan teknik kualitatif.
sosialisasi terhadap pengembil
Perubahan Perilaku an
Klien Isolasi Sosial di sampling
Ruang Gelatik RS Jiwa purposive
Prof HB Sa’anin sampling
Padang

7. Nama Jurnal: Judul Penelitian: Desain Sampel: Terapi 1 bulan Observasi Hasil penelitian menunjukkan ada
Jurnal penelitian berjumlah perilaku 10 hari perilaku pengaruh terapi perilaku kognitif
Peningkatan
Keperawatan : 33 kognitif terhadap kemampuan interaksi
Kemampuan
Jiwa Interaksi Sosial quasi yang (kognitif, afektif dan perilaku)
(Kognitif, Afektif experimen Teknik terdiri dari pada klien isolasi sosial (p value <
Penulis: Dan Perilaku) tal pre- pengambila 5 sesi 0.05). Ada peningkatan
Sri Nyumirah Melalui Penerapan post test n sampel: kemampuan interaksi sosial
Terapi Perilaku with total (kognitif, afektif dan perilaku)
Tahun: Kognitif Di Rsj Dr without sampling setelah dilakukan terapi perilaku
2013 Amino control kognitif.
Gondohutomo
Semarang

Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui
pengaruh pemberian
terapi perilaku kognitif
terhadap kemampuan
klien isolasi sosial
dalam melakukan
interaksi di ruang rawat
inap di RSJ Dr Amino
Gondohutomo
Semarang
8.

9. Nama Jurnal: Judul: Metode 2 pasien Terapi Data


The 10th Penerapan Terapi deskriptif dengan okupasi diperoleh Setelah dilakukan penerapan
University Okupasi: Berkebun dengan harga diri berkebun melalui terapi okupasi berkebun menanam
Research untuk Meningkatkan pendekata rendah. wawancara cabai di polybag pada pasien
Colloqium Harga Diri pada Pasien n studi dan harga diri rendah didapatkan hasil
2019 Harga Diri Rendah di kasus pada observasi penurunan tanda dan gejala harga
Wilayah Puskesmas 2 pasien menggunak diri rendah pada P1 sebesar 3 skor
Penulis: Sruweng dengan an dan pada P2 sebesar 4 skor. Selain
Astriyana harga diri instrumen itu, didapatkan hasil peningkatan
Krissanti1* , Tujuan Penelitian: rendah. pengkajian kemampuan menanam cabai pada
Arnika Dwi Meningkatkan harga tanda dan P1 sebesar 11 skor dan pada P2
Asti2 diri pasien harga diri gejala harga sebesar 9 skor.
rendah kronik dengan diri rendah
Tahun: terapi okupasi berkebun kronik dan
2019 menanam cabai di lembar
wilayah kerja observasi
Puskesmas Sruweng. kemampuan
pasien
dalam
melakukan
terapi
okupasi
berkebun

10. Nama Jurnal: Judul: Metode 35 TERAPI - - Hasil penerapan pada kelompok
Jurnal PENERAPAN TERAPI yang responden. KOGNITI klien dengan tindakan
Keperawatan KOGNITIF DAN dipakai Pada 15 F DAN keperawatan generalis dan terapi
Jiwa PSIKOEDUKASI adalah klien PSIKOED kognitif menunjukkan penurunan
KELUARGA PADA studi diberikan UKASI tanda dan gejala rata-rata 54,94%;
Penulis, KLIEN HARGA DIRI kasus tindakan KELUAR peningkatan kemampuan rata-rata
Titik Suerni¹, RENDAH DI RUANG keperawata GA 89,57%; lama rawat ratarata 37
Budi Anna YUDISTIRA RUMAH n generalis hari. Hasil penerapan pada
Keliat2 dan SAKIT Dr. H. dan terapi kelompok klien dengan tindakan
Novy Helena MARZOEKI MAHDI kognitif keperawatan generalis, terapi
C.D3 BOGOR TAHUN 2013 serta pada kognitif dan psikoedukasi
20 klien keluarga menunjukkan penurunan
Tahun: Tujuan Penelitian: diberikan tanda dan gejala rata-rata 71,2%;
2013 Menggambarkan tindakan peningkatan kemampuan klien
penerapan terapi keperawata rata-rata 100%; peningkatan
kognitif dan n generalis, kemampuan keluarga rata-rata
psikoedukasi keluarga terapi 98%; lama rawat rata-rata 26 hari.
pada klien harga diri kognitif dan Berdasarkan penurunan tanda dan
rendah psikoedukas gejala, peningkatan kemampuan
i keluarga klien dan keluarga serta lama hari
rawat maka terapi kognitif dan
psikoedukasi keluarga
direkomendasikan pada klien
dengan harga diri rendah.

11. Nama Jurnal: Judul: Desain: Sampel: Pendidika - Observasi Hasil analisis menunjukkan skor
Jurnal Pengaruh Pendidikan Quasi Keluarga n kemampuan kognitif keluarga
Poltekkes Kesehatan Keluarga eksperime dengan kesehatan sebelum pemberian pendidikan
Tasikmalaya terhadap Kemampuan n koping keluarga kesehatan pada kelompok
Keluarga Merawat pendekata keluaga intervensi adalah 41,28 dan
Penulis, Klien HDR di Kota n pre post tidak efektif setelah mendapatkan pendidikan
Ridwan Tasikmalaya tes dengan dalam kesehatan keluarga menjadi 70,48
Kustiawan grup merawat dengan p value 0,000. Artinya
Tujuan Penelitian: kontrol. klien HDR, terdapat perbedaan yag bermakna
Tahun: Mengetahui pengaruh 50 keluarga pada kelompok intervensi antara
2015 pendidikan kesehatan dibagi 2 sebelum dilakukan terapi
keluarga terhadap kelompok psikoedukasi dengan setelah
kemampuan keluarga yaitu 25 dilakukan terapi psikoedukasi
merawat klien HDR di kelompok keluarga.
Kota Tasikmalaya intervensi
dan 25
kelompok
kontrol.

12.
DAFTAR PUSTAKA
X
ANGGRAINI, F. A. (2016). PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG
FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA.
Gardiner, C., Geldenhuys, G., & Gott, M. (2018). Interventions to reduce social isolation and
loneliness among older people: an integrative review. Health and Social Care in the
Community, 26(2), 147–157. https://doi.org/10.1111/hsc.12367
Twistiandayani, R., & Widati, A. (2017, February). PENGARUH TERAPI TOUGHT
STOPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINA PADA PASIEN
SKIZOFRENIA. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL.
Handayani, D., Sriati, A., & Widianti, E. (2013). Tingkat Kemandirian Pasien Mengontrol
Halusinasi setelah Terapi Aktivitas Kelompok. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 1(1).
Rahayuningsih, A., & Muharyari, W. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. NERS Jurnal
Keperawatan, 8(2), 105-114.
Krissanti, A., & Asti, A. D. (2019). Penerapan Terapi Okupasi: Berkebun untuk Meningkatkan
Harga Diri pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah Puskesmas Sruweng. Proceeding of
The URECOL, 630-636.
Suerni, T., & Keliat, B. A. (2013). Penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada
klien harga diri rendah di ruang yudistira rumah sakit Dr. H. Marzoeki mahdi bogor tahun
2013. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2).
Nyumirah, S. (2013). Peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku)
melalui penerapan terapi perilaku kognitif di rsj dr amino gondohutomo semarang. Jurnal
keperawatan jiwa, 1(2).
Kustiawan, R. (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan keluarga terhadap kemampuan keluarga
merawat klien HDR di kota Tasikmalaya. Buletin Media Informasi, 1(1), 66-73.

Anda mungkin juga menyukai