1. Penghasil Hormon
Kelenjar endokrin berperan dalam menghasilkan berbagai macam jenis
hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila dibutuhkan oleh
jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas
Kelenjar endoktrin berperan dalam mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh
agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam merangsang aktivitas kelenjar
tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu
efek dari rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada
manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam mengatur metabolisme dalam
tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi
glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat
Kelenjar endoktrin berperan dalam mempengaruhi fungsi metabolisme
lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam
tubuh untuk agar optimal.
1. Kelenjar tiroid
Terletak di bagian depan leher, tepatnya di bawah jakun,terdapat dua
lobus, dan menghasilkan yodium. Yodium ini berasal dari folikel jaringan
tiroid, yang mana yodium itu diakumulasi oleh kelenjar tiroid tersebut.
Apabila seseorang kekurangan kadar yodium dalam tubuhnya, maka akan
terjadi pembengkakan pada kelenjar gondok menjadi berkali-kali lipat dari
ukuran normal.
2. Kelenjar paratiroid
Berjumlah empat, dan terletak di belakang kelenjar tiroid. Adapun fungsi
kelenjar paratiroid sebagai berikut :
3. Kelenjar adrenalin
4. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar yang satu ini sangat berperan penting, karena kelenjar hipofisis
merupakan yang paling banyak menghasilkan hormon-hormon untuk
mengatur fungsi satu sama lain.Memiliki ukuran kecil sekitar 1,3 cm
dengan bentuk bulat, kelenjar ini terbagi menjadi 3 macam, yakni hipofisis
pars intermedia, hipofisis anterior, dan hipofisis posterior.
5. Kelenjar Timus
1. Kelenjar Hipotalamus
Hipotalamus merupakan jenis kelenjar endokrin yang terletak di bawah otak besar aau celebrum yang
mempunyai fungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hipotalamus ini
mengeluarkan releasing hormon yang mempunyai fungsi untuk merangsang kelenjar hipofisis yang
berguna bagi tubuh manusia.
3. Kelenjar Adrenal
Adapun kelenjar adrenal ini terletak di bagian atas setiap ginjal. Setiap kelenjar tersebut tersusun atas
dua bagian, yaitu korteks dan juga medula. fungsi korteks pada ginjal untuk menghasilkan hormon
jenis kortikoid, sedangkan fungsi medula pada ginjal untuk menghasilkan hormon jenis adrenalin.
4. Kelenjar Pankreas
Adapun kelenjar pankreas ini terdapat dalam pulau – pulau hangerlandas. Kelenjar ini terdiri atas dua
tipe, yaitu alpa dan juga beta. Adapun fungsi dari kelenjar jenis ini adalah untuk menghasilkan atau
memproduksi hormon glucagon dan juga hormon insulin. Tanpa adanya insulin, keseimbangan
metabolisme menjadi terganggu.
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak pada tengah – tengah otak dan menghasilkan hormon timosin yang berfungsi
untuk mengatur ritme biologis, misalnya saja pada saat tidur. Pada saat malam hari, konsentrasi
melantonin akan tinggi sehingga membuat seseorang akan mengantuk sehingga tidur. Sedangkan
pada siang hari, konsentrasi melantonin ini akan rendah sehingga membuat seseorang menjadi
terjaga. Oleh karena itulah fungsi hormon ini sangatlah berperan penting bagi aktivitas manusia
sehari – hari.
7. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang terletak di bagian atas rongga dada. Kelenjar ini mempunyai
fungsi untuk menghasilkan hormone timosi yang berfungsi untuk pematangan limfosit T. Adapun
limfosit T ini merupakan sejenis sel darah putih yang berperan dalam membantu menjaga sistem
kekebalan tubuh (imunitas).
Gejala-gejala dari gangguan endokrin dapat berkisar dari ringan atau tidak ada gejala hingga
serius dan mempengaruhi seluruh tubuh Anda. Tergantung pada bagian spesifik dari sistem
endokrin yang terpengaruh, beberapa gejala dapat digolongkan menjadi:
Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi apabila
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
Akromegali
Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat
kerusakan kelenjar adrenal. Gejala Addison biasanya adalah:
Depresi
Diare
Kelelahan
Sakit kepala
Hiperpigmentasi pada kulit
Hipoglikemia
Napsu makan rendah
Tekanan darah rendah
Periode menstruasi yang terlewat
Mual, dengan atau tanpa muntah
Ingin mengonsumsi garam
Penurunan berat badan
Kelemahan.
Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol, dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejala
dari sindrom Cushing biasanya adalah:
Penyakit Graves
Penyakit Graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi
hormon tiroid. Gejala penyakit Graves biasanya adalah:
Mata menonjol
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan dan kelemahan
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
Intoleransi terhadap panas
Detak jantung yang tidak teratur
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
Kulit yang tebal atau merah pada betis
Tremor
Penurunan berat badan.
Hashimoto’s thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid diserang oleh sistem imun,
menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah, seperti:
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif. Gejala
umum dari hipertiroidisme meliputi:
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan
Goiter
Intoleransi terhadap panas
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung yang cepat (takikardia)
Tremor
Penurunan berat badan tanpa penyebab
Kelemahan.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit
hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:
Intoleransi terhadap dingin
Sembelit
Menurunnya produksi keringat
Rambut kering
Kelelahan
Goiter
Nyeri pada sendi dan otot
Periode menstruasi yang terlewat
Detak jantung yang melambat
Muka membengkak
Kenaikan berat badan.
Prolaktinoma
Disfungsi ereksi
Kemandulan
Kehilangan libido
Periode menstruasi yang terlewat
Produksi ASI tanpa penyebab.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.