DISUSUN OLEH :
Tingkat IIA
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon.
Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk kemampuan
mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh
sel dan organ tubuh.
Kelenjar adrenal, yaitu dua kelenjar yang berada di atas ginjal. Fungsinya adalah
melepaskan hormon kortisol.
Hipotalamus, yaitu bagian otak tengah bawah yang memberi tahu kelenjar pituitari
kapan harus melepaskan hormon.
Ovarium, yaitu organ reproduksi wanita yang melepaskan sel telur dan menghasilkan
hormon seks.
Sel pulau di pankreas, yaitu sel yang membantu mengontrol pelepasan hormon insulin
dan glukagon.
Paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil di leher yang berperan dalam perkembangan
tulang.
Kelenjar pineal, yaitu kelenjar di dekat pusat otak yang berfungsi untuk mengatur
pola tidur.
Kelenjar hipofisis, yaitu kelenjar di dasar otak di belakang sinus. Kelenjar ini
mempengaruhi tiroid, yang memengaruhi pertumbuhan tulang, siklus menstruasi
wanita, dan produksi ASI.
Testis, yaitu kelenjar reproduksi pria yang menghasilkan sperma dan hormon seks.
Timus, yaitu kelenjar di dada bagian atas yang membantu mengembangkan sistem
kekebalan tubuh di awal kehidupan seseorang.
Tiroid, yaitu kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang berfungsi
mengontrol metabolisme.
Gangguan sistem endokrin adalah kondisi yang terjadi jika beberapa kelenjar tersebut
mengalami masalah. Akhirnya, seluruh fungsi dan sistem dalam tubuh akan mengalami
perubahan yang berdampak pada munculnya gangguan kesehatan tertentu.
Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik ini mengalami
kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak
mampu membersihkannya dari aliran darah. Peningkatan atau penurunan kadar
hormon endokrin dapat disebabkan oleh:
Kebanyakan tumor endokrin dan nodul (benjolan) tidak bersifat kanker. Mereka biasanya
tidak menyebar ke bagian lain dalam tubuh. Namun, tumor atau nodul pada kelenjar dapat
mengganggu produksi hormon dalam kelenjar yang ditumbuhinya.
Ada banyak jenis gangguan sistem endokrin. Gejalanya sendiri dibedakan dari penyakit yang
mendasari. Berikut ini beberapa gejala berdasarkan penyakitnya:
Diabetes
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Kelelahan.
Sensitif terhadap udara dingin.
Bicara lambat.
Kelopak mata turun.
Sindrom Cushing
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol.
Kortisol adalah hormon yang membantu tubuh merespon stres, mengatur proses
metabolisme, dan menjaga tekanan darah. Sindrom Cushing memicu munculnya
gejala berupa:
Akromegali
PCOS
Jika kamu memiliki gangguan sistem endokrin, dokter akan merujuk ke spesialis yang
disebut ahli endokrin. Seorang ahli endokrin secara khusus terlatih dalam mengatasi masalah
gangguan sistem endokrin. Gejala gangguan endokrin sangat bervariasi, tergantung pada
kelenjar spesifik yang terlibat.
Namun, kebanyakan pengidap selalu mengeluh memiliki rasa lelah berlebihan. Setelah
melakukan wawancara, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan penunjang
guna memastikan diagnosis pada pengidap. Berikut ini beberapa prosedur yang dilakukan:
Tes urine, yaitu pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi dan mengelola berbagai
gangguan, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes.
MRI, yaitu teknik pencitraan medis yang dilakukan dengan menggunakan medan
magnet dan gelombang radio untuk menampilkan gambar detail organ dan jaringan
dalam tubuh.
Tes genetik, yaitu pemeriksaan yang mengidentifikasi perubahan gen, kromosom,
atau protein. Hasilnya membantu menentukan peluang seseorang untuk
mengembangkan atau meneruskan kelainan genetik.
Tes hormon, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dan mengevaluasi
ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Tes darah, yaitu pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur atau memeriksa sel,
bahan kimia, protein, atau zat lain dalam darah.
Gangguan sistem endokrin adalah kumpulan kondisi yang terkait dengan bagian dari
keseluruhan sistem endokrin. Proses identifikasi dan pengobatan bukan hal yang
mudah, mengingat kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit. Jika mengalami
sejumlah gejalanya, diperlukan langkah perawatan yang tepat.
Pengobatannya sendiri akan tergantung pada gejala dari penyakit yang mendasari.
Prosesnya bisa menjadi sangat rumit, karena perubahan dalam satu tingkat hormon
dapat menyebabkan gangguan lain. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan darah rutin untuk menyesuaikan langkah pengobatan.
Jika sejumlah gejala yang muncul dibiarkan tanpa langkah penanganan, terdapat beberapa
komplikasi gangguan endokrin yang bisa saja terjadi. Berikut ini beberapa di antaranya:
Hanya saja, dalam kondisi tertentu, beberapa organisme malah menyebabkan penyakit. Dan
beberapa jenis penyakit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain. Ada pula jenis yang
ditularkan dari serangga atau hewan lain.
Jika sampai Anda tertular, Anda juga berpotensi menyebarkannya ke lebih banyak orang.
Bisa melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, hingga kontak langsung
dengan orang lain.
Ciri dan gejala dari setiap penyakit menular bisa berbeda. Bergantung pada organisme yang
menyebabkan infeksi. Tapi, demam tinggi dan mudah lelah merupakan dua gejala umum
yang bisa ditemui dari infeksi organisme lain.
Infeksi ringan bisa diatasi dengan istirahat dan pengobatan rumahan. Sedangkan jika infeksi
sudah di level berbahaya -misal terpapar virus Corona varian D, maka Anda perlu
menghubungi tenaga kesehatan terdekat.
Maka, yang bisa kita lakukan hanyalah menjalankan kebiasaan hidup sehat dan bersih.
Dimulai dari membiasakan diri mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan,
menggunakan masker, dan masih banyak lagi.
Lebih lengkap, tim K24klik sudah merangkumkan yang perlu Anda ketahui mengenai
penyakit menulai. Mulai dari pengertian, penyebab, cara pencegahan, serta jenis penyakit
menular yang umum ditemui di Indonesia.
Apa pun skalanya, baik besar maupun kecil, penyebaran penyakit menular bisa berdampak
buruk bagi masyarakat. Tak jarang, pada kasus tertentu, infeksi penyakit menular juga bisa
menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Bukankah sekarang kita sedang menghadapi pandemi akibat wabah virus corona? Kurang
lebih, begitulah gambaran dari penyebaran penyakit menular yang berbahaya.
Bakteri
Kita bisa menemui bakteri di mana saja. Bahkan juga bisa Anda temukan pada ponsel
maupun layar komputer. Bakteri sering dipakai untuk membuat yogurt dan keju. Pada tubuh
manusia, bakteri juga membantu sistem pencernaan mencerna makanan.
Hanya saja, ada juga jenis bakteri jahat. Jenis ini bisa memasuki tubuh lewat mulut, mata,
hidung, alat kelamin, atau luka. Kemudian, bisa disebarkan lagi via droplet, cairan tubuh,
hingga kontak fisik.
Saat bakteri masuk ke dalam sistem tubuh, maka bakteri akan langsung berkembang biak
secara cepat. Dalam kasus tertentu, seperti infeksi bakteri Salmonella typhi yang
menyebabkan tifus, penyakit muncul saat bakteri mati lalu mengeluarkan racun yang
berdampak buruh pada manusia.
Virus adalah fragmen asam nukleat yang dibungus protein. Protein ini, yang berisi virus,
memasuki tubuh yang sehat lalu menuju dinding sel. Kemudian, protein tersebut
menggunakan sistem repliasi sel (organel) untuk berkembang biak.
Saat virus masuk ke dalam sel yang sehat, virus menjadi tidak terlihat oleh antibodi. Sehingga
virus lebih leluasa untuk menyebar lewat aliran darah. Dan di antara berbagai jenis penyakit,
influenza merupakan salah satu jenis yang diakibatkan serangan virus.
Terdapa beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengobati infeksi virus. Bisa dengan
mengkonsumsi obat antivirus atau vaksin.
Pada obat antivirus, obat tidak menyerang lalu membunuh virus secara langsung. Obat hanya
mengidentifikasi sel yang terinfeksi lalu mengurung virus dalam sel tersebut.
Jamur
Penyebab penyakit menular yang ketiga adalah fungi atau jamur. Dan yang menyebabkan
penyakit tentu saja bukan jenis jamur yang kita kenal.
Ada ribuah jamur yang menyebabkan macam-macam penyakit menular. Tapi, secara garis
besar, peneliti membagi jamur dalam dua jenis yang paling umum ditemui. Yakni jamur yeast
atau khamir dan kapang atau Mold.
Dari kedua jenis umum tersebut, peneliti berhasil menemukan beberapa gangguan kesehatan
yang disebabkan infeksi jamur. Yakni hitoplasmosis, Coccidioidomycosis, dan
Blastomycosis.
Perawatan untuk kondisi penyakit menular akibat jamur terdiri dari kombinasi antibiotik dan
anti jamur. Cara kerja anti jamur mirip seperti antibiotik -di mana mereka menyerang dan
membunuh virus yang bersembunyi pada sel.
Biasanya, parasit akan menyimpan telurnya di dalam inang. Tanpa diketahui inangnya. Dan
saat telur menetas, maka gejala serangannya pun mulai terlihat.
Biasanya, obat yang digunakan untuk merawat serangan parasit antara lain Albendazole,
Ivermection, ,Mebendazole, Nitazoxanide, dan Thiabendazole. Tapi, wajib dicatat, tidak
semua serangan parasit bisa diobat menggunakan obat-obatan di atas.
Oleh karena itu, penting kiranya agar Anda segera menghubungi dokter saat merasakan tubuh
kurang enak.
1. Demam
2. Diare
3. Mudah lelah
4. Nyeri sendi
5. Batuk
6. Hidung tersumbat
Sementara itu, penularan dari jenis tertentu menyebabkan gejala yang lebih parah. Contohnya
adalah infeksi Shigella yang menyerang saluran pencernaan. Gejalanya meliputi:
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis penyakit menular. Tapi, yang umum kita temui di
Indonesia hanya beberapa jenis saja. Antara lain:
Usai sudah uraian kali ini mengenai penyakit menular yang ada di Indonesia. Jika Sobat
Sehat masih merasa ragu dengan obat yang akan dikonsumsi untuk mengobati sakit yang
dirasakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apotek K24klik.
Atau, Anda juga bisa langsung mengkonsultasikan resep dokter untuk memastikan
ketersediaan atau hal-hal lainnya. Nantinya, apoteker K24klik akan memastikan ketersediaan
serta membantu Anda untuk lebih mengenali fungsi serta khasiat dari obat tersebut.
Definisi
Systemic Lupus Erythematosus, atau biasa disingkat SLE adalah salah satu jenis
penyakit lupus yang menyebabkan peradangan di hampir seluruh organ tubuh, seperti sendi,
kulit, paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan sel-sel darah. SLE adalah
jenis lupus yang paling sering dialami orang.
Kebanyakan orang dengan SLE dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala dengan
melakukan pengobatan yang rutin.
SLE dapat terjadi dalam tahap tingan hingga mengancam nyawa. Penyakit tersebut harus
dirawat oleh dokter atau tim dokter yang punya keahlian khusus menangani pasien dengan
kondisi tersebut.
Pada dasarnya gejala penyakit lupus dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung usia,
keparahan penyakit, riwayat medis, serta kondisi pasien secara menyeluruh. Selain itu, gejala
penyakit lupus juga biasanya dapat berubah-ubah setiap waktu.
Namun, ada beberapa tanda dan gejala khas dari penyakit lupus yang mungkin bisa Anda
amati dan waspadai. Berikut beberapa tanda dan gejala khas SLE adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Apa saja pengobatan untuk penyakit systemic lupus erythematosus (SLE)?
SLE adalah penyakit autoimun kronis. Artinya, kondisi ini akan dimiliki oleh penderitanya
seumur hidup. Kabar baiknya, gejala SLE dapat diringankan dengan pengobatan yang tepat.
Yang perlu diingat, penyakit lupus menyerang dengan cara yang berbeda-beda pada setiap
orang. Jadi, perawatan dan pengobatan yang akan diresepkan oleh dokter pun akan berbeda
sesuai kebutuhan masing-masing pasein. Dalam kasus lupus yang ringan, obat-obatan dapat
mencakup penghilang rasa sakit dan obat antiradang.