Anda di halaman 1dari 21

Penyakit yang mempengaruhi dan mempengaruhi

”Tugas individu buatlah ringkasan tentang pengertian, penyebab dan penanganan ”.


Diajukan untuk Memenuhi tugas Mata kuliah Obstetri

Dosen Pengampu Siti Fatimah,SST.M.Bmd

DISUSUN OLEH :

NAMA : Merty Dwi Sulandari


NIM : PO .71.24.3.21.041

Tingkat IIA

PRODI D-III KEBIDANAN MUARA ENIM


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 1


Penyakit yang mempengaruhi dan mempengaruhi
Tugas individu buatlah ringkasan tentang pengertian, penyebab dan penanganan

a,Penyakit Endokrin (DM)


b. Penyakit menular
c. Penyakit Toxoplasma, Rubella, Cyto mialovina Herpes (ToRCH), Defisiensi ferum
d. Sistema Lupus Erimatosus (SLE)

A. Penyakit Endokrin (DM)

Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon.
Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk kemampuan
mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh
sel dan organ tubuh.

Sistem endokrin mempengaruhi detak jantung, pertumbuhan tulang dan jaringan,


bahkan kemampuan bereproduksi. Sistem endokrin memainkan peran penting
peningkatan risiko diabetes, penyakit tiroid, gangguan pertumbuhan, disfungsi
seksual, dan sejumlah gangguan terkait hormon lainnya.

Jenis Kelenjar Sistem Endokrin

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 2


Setiap kelenjar dari sistem endokrin melepaskan hormon tertentu ke dalam aliran darah.
Hormon-hormon ini berjalan melalui darah menuju sel-sel lain dalam tubuh dan membantu
mengendalikan atau mengoordinasikan banyak proses. Berikut ini beberapa jenis kelenjar
yang termasuk dalam sistem endokrin:

 Kelenjar adrenal, yaitu dua kelenjar yang berada di atas ginjal. Fungsinya adalah
melepaskan hormon kortisol.
 Hipotalamus, yaitu bagian otak tengah bawah yang memberi tahu kelenjar pituitari
kapan harus melepaskan hormon.
 Ovarium, yaitu organ reproduksi wanita yang melepaskan sel telur dan menghasilkan
hormon seks.
 Sel pulau di pankreas, yaitu sel yang membantu mengontrol pelepasan hormon insulin
dan glukagon.
 Paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil di leher yang berperan dalam perkembangan
tulang.
 Kelenjar pineal, yaitu kelenjar di dekat pusat otak yang berfungsi untuk mengatur
pola tidur.
 Kelenjar hipofisis, yaitu kelenjar di dasar otak di belakang sinus. Kelenjar ini
mempengaruhi tiroid, yang memengaruhi pertumbuhan tulang, siklus menstruasi
wanita, dan produksi ASI.
 Testis, yaitu kelenjar reproduksi pria yang menghasilkan sperma dan hormon seks.
 Timus, yaitu kelenjar di dada bagian atas yang membantu mengembangkan sistem
kekebalan tubuh di awal kehidupan seseorang.
 Tiroid, yaitu kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang berfungsi
mengontrol metabolisme.

Gangguan sistem endokrin adalah kondisi yang terjadi jika beberapa kelenjar tersebut
mengalami masalah. Akhirnya, seluruh fungsi dan sistem dalam tubuh akan mengalami
perubahan yang berdampak pada munculnya gangguan kesehatan tertentu.

Penyebab Gangguan Endokrin

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori:

 Penyakit endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak


atau terlalu sedikit hormon endokrin. Kondisi ini disebut ketidakseimbangan
hormon.
 Penyakit endokrin karena perkembangan lesi dalam sistem endokrin, yang bisa
saja mempengaruhi kadar hormon.

Sistem umpan balik endokrin dapat membantu mengontrol keseimbangan hormon


dalam aliran darah. Jika tubuh memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 3


tertentu, sistem umpan balik memberi sinyal pada kelenjar yang tepat untuk
memperbaiki masalah tersebut.

Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik ini mengalami
kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak
mampu membersihkannya dari aliran darah. Peningkatan atau penurunan kadar
hormon endokrin dapat disebabkan oleh:

 Masalah dengan sistem umpan balik endokrin.


 Penyakit tertentu.
 Kegagalan kelenjar untuk merangsang kelenjar lain untuk melepaskan hormon.
 Kelainan genetik, seperti Multiple Endokrin Neoplasia (MEN) atau hipotiroidisme
kongenital.
 Infeksi.
 Cedera pada kelenjar endokrin.
 Tumor kelenjar endokrin.

Kebanyakan tumor endokrin dan nodul (benjolan) tidak bersifat kanker. Mereka biasanya
tidak menyebar ke bagian lain dalam tubuh. Namun, tumor atau nodul pada kelenjar dapat
mengganggu produksi hormon dalam kelenjar yang ditumbuhinya.

Faktor Risiko Gangguan Sistem Endokrin


Selain penyebab yang mendasari, gangguan sistem endokrin juga dapat dipicu oleh beberapa
faktor risiko berikut ini:

 Peningkatan kadar kolesterol yang signifikan.


 Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
 Memiliki riwayat penyakit autoimun.
 Menjalani pola makan tidak sehat.
 Ibu hamil dengan kasus hipotiroid.
 Pernah menjalani operasi.
 Pernah mengalami trauma, infeksi, atau cedera serius.

Gejala Gangguan Sistem Endokrin

Ada banyak jenis gangguan sistem endokrin. Gejalanya sendiri dibedakan dari penyakit yang
mendasari. Berikut ini beberapa gejala berdasarkan penyakitnya:

 Diabetes

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 4


Diabetes adalah kondisi yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Hal tersebut
terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin untuk mengatur
glukosa. Diabetes memicu munculnya gejala berupa:

 Peningkatan rasa haus.


 Peningkatan frekuensi buang air kecil.
 Peningkatan rasa lapar.
 Perubahan berat yang tidak terduga.
 Luka yang sulit sembuh.
 Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
 Rasa lelah berlebihan.
 Pandangan kabur.

 Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon.


Hormon yang diproduksi berfungsi untuk mengatur penggunaan energi di seluruh
tubuh. Hipertiroidisme memicu munculnya gejala berupa:

 Perubahan detak jantung.


 Kesulitan tidur.
 Cepat marah.
 Rasa lelah berlebihan.
 Pengaturan suhu yang buruk.
 Peningkatan frekuensi buang air besar.
 Penurunan berat badan dengan peningkatan nafsu makan.
 Penyakit gondok.

 Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon,


sehingga fungsi organ dalam tubuh menjadi lambat. Hipotiroidisme memicu
munculnya gejala berupa:

 Kelelahan.
 Sensitif terhadap udara dingin.
 Bicara lambat.
 Kelopak mata turun.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 5


 Pembengkakan wajah.
 Kulit kering.
 Melambatnya detak jantung.
 Kram otot.
 Kebingungan.
 Sembelit.
 Penambahan berat badan.
 Kesemutan di tangan.

 Sindrom Cushing

Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol.
Kortisol adalah hormon yang membantu tubuh merespon stres, mengatur proses
metabolisme, dan menjaga tekanan darah. Sindrom Cushing memicu munculnya
gejala berupa:

 Penambahan berat badan.


 Lengan dan kaki tampak kurus.
 Wajah bulat.
 Benjolan lemak di antara bahu.
 Pertumbuhan rambut berlebihan.
 Kelemahan otot.
 Pandangan kabur.
 Penurunan kesuburan dan gairah seksual.
 Rasa lelah berlebihan.
 Mudah memar dan muncul stretch mark.

 Akromegali

Akromegali terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.


Kondisi tersebut mengakibatkan pertumbuhan tulang, organ, dan jaringan lain yang
tidak biasa. Akromegali memicu munculnya gejala berupa:

 Pembengkakan tangan dan kaki.


 Pertumbuhan fitur wajah.
 Perubahan tulang, seperti rahang yang menonjol.
 Kulit tebal dan kering.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 6


 Keringat dan bau badan.
 Suara terdengar lebih dalam.

 PCOS

PCOS terjadi ketika ketidakseimbangan hormon reproduksi menyebabkan masalah


pada ovarium. PCOS memicu munculnya gejala berupa:

 Siklus haid tidak teratur.


 Rambut berlebihan.
 Jerawat.
 Penipisan rambut.
 Penambahan berat badan.
 Kesulitan menurunkan berat badan.
 Kulit menggelap.

Diagnosis untuk Gangguan Sistem Endokrin

Jika kamu memiliki gangguan sistem endokrin, dokter akan merujuk ke spesialis yang
disebut ahli endokrin. Seorang ahli endokrin secara khusus terlatih dalam mengatasi masalah
gangguan sistem endokrin. Gejala gangguan endokrin sangat bervariasi, tergantung pada
kelenjar spesifik yang terlibat.

Namun, kebanyakan pengidap selalu mengeluh memiliki rasa lelah berlebihan. Setelah
melakukan wawancara, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan penunjang
guna memastikan diagnosis pada pengidap. Berikut ini beberapa prosedur yang dilakukan:

 Tes urine, yaitu pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi dan mengelola berbagai
gangguan, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes.
 MRI, yaitu teknik pencitraan medis yang dilakukan dengan menggunakan medan
magnet dan gelombang radio untuk menampilkan gambar detail organ dan jaringan
dalam tubuh.
 Tes genetik, yaitu pemeriksaan yang mengidentifikasi perubahan gen, kromosom,
atau protein. Hasilnya membantu menentukan peluang seseorang untuk
mengembangkan atau meneruskan kelainan genetik.
 Tes hormon, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dan mengevaluasi
ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
 Tes darah, yaitu pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur atau memeriksa sel,
bahan kimia, protein, atau zat lain dalam darah.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 7


Pengobatan Gangguan Sistem Endokrin

Gangguan sistem endokrin adalah kumpulan kondisi yang terkait dengan bagian dari
keseluruhan sistem endokrin. Proses identifikasi dan pengobatan bukan hal yang
mudah, mengingat kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit. Jika mengalami
sejumlah gejalanya, diperlukan langkah perawatan yang tepat.

Pengobatannya sendiri akan tergantung pada gejala dari penyakit yang mendasari.
Prosesnya bisa menjadi sangat rumit, karena perubahan dalam satu tingkat hormon
dapat menyebabkan gangguan lain. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan darah rutin untuk menyesuaikan langkah pengobatan.

Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin

Jika sejumlah gejala yang muncul dibiarkan tanpa langkah penanganan, terdapat beberapa
komplikasi gangguan endokrin yang bisa saja terjadi. Berikut ini beberapa di antaranya:

 Kegelisahan atau insomnia pada pengidap penyakit tiroid.


 Koma pada pengidap hipotiroidisme.
 Depresi pada pengidap penyakit tiroid.
 Penyakit jantung.
 Kerusakan saraf.
 Kerusakan atau gagal pada organ.
 Penurunan kualitas hidup seseorang.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 8


B. Penyakit Menular
Penyakit Menular: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Jenis yang
Umum di Indonesia
Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on 26 June 2021

Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm


Penyakit menular adalah kelainan kesehatan yang disebabkan oleh orgnaisme lain. Seperti
bakteri, virus, jamur, atau parasit. Memang, banyak organisme lain yang hidup di dalam
tubuh manusia. Biasanya, organisme-organisme tersebut tidak berbahaya. Bahkan membantu
sistem di dalam tubuh.

Hanya saja, dalam kondisi tertentu, beberapa organisme malah menyebabkan penyakit. Dan
beberapa jenis penyakit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain. Ada pula jenis yang
ditularkan dari serangga atau hewan lain.

Jika sampai Anda tertular, Anda juga berpotensi menyebarkannya ke lebih banyak orang.
Bisa melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, hingga kontak langsung
dengan orang lain.

Ciri dan gejala dari setiap penyakit menular bisa berbeda. Bergantung pada organisme yang
menyebabkan infeksi. Tapi, demam tinggi dan mudah lelah merupakan dua gejala umum
yang bisa ditemui dari infeksi organisme lain.

Infeksi ringan bisa diatasi dengan istirahat dan pengobatan rumahan. Sedangkan jika infeksi
sudah di level berbahaya -misal terpapar virus Corona varian D, maka Anda perlu
menghubungi tenaga kesehatan terdekat.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 9


Beberapa jenis penyakit menular, seperti campak dan cacar air, bisa dicegah dengan vaksin.
Namun, ada lebih banyak penyakit menular yang belum ditemukan vaksinnya.

Maka, yang bisa kita lakukan hanyalah menjalankan kebiasaan hidup sehat dan bersih.
Dimulai dari membiasakan diri mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan,
menggunakan masker, dan masih banyak lagi.

Lebih lengkap, tim K24klik sudah merangkumkan yang perlu Anda ketahui mengenai
penyakit menulai. Mulai dari pengertian, penyebab, cara pencegahan, serta jenis penyakit
menular yang umum ditemui di Indonesia.

Pengertian Penyakit Menular


Seperti sudah disinggung di atas, pengerti penyakit menular adalah jenis penyakit akibat
serangan mikroorganisme lain. Karena itulah sebagian besar menyebut serangan penyakit
menular sebagai infeksi.

Apa pun skalanya, baik besar maupun kecil, penyebaran penyakit menular bisa berdampak
buruk bagi masyarakat. Tak jarang, pada kasus tertentu, infeksi penyakit menular juga bisa
menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Bukankah sekarang kita sedang menghadapi pandemi akibat wabah virus corona? Kurang
lebih, begitulah gambaran dari penyebaran penyakit menular yang berbahaya.

Penyebab Penyakit Menular


Ahli kesehatan mengenali ada empat agen yang menyebabkan penyakit menular. Seperti
sudah disinggung di atas, penyebab penyakit menular terdiri atas:

 Bakteri
Kita bisa menemui bakteri di mana saja. Bahkan juga bisa Anda temukan pada ponsel
maupun layar komputer. Bakteri sering dipakai untuk membuat yogurt dan keju. Pada tubuh
manusia, bakteri juga membantu sistem pencernaan mencerna makanan.

Hanya saja, ada juga jenis bakteri jahat. Jenis ini bisa memasuki tubuh lewat mulut, mata,
hidung, alat kelamin, atau luka. Kemudian, bisa disebarkan lagi via droplet, cairan tubuh,
hingga kontak fisik.

Saat bakteri masuk ke dalam sistem tubuh, maka bakteri akan langsung berkembang biak
secara cepat. Dalam kasus tertentu, seperti infeksi bakteri Salmonella typhi yang
menyebabkan tifus, penyakit muncul saat bakteri mati lalu mengeluarkan racun yang
berdampak buruh pada manusia.

Ada dua pengobatan sakit akibat infeksi bakteri. Yakni menggunakan


antibiotik dan vaksin.

Beli Obat Antibiotik

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 10


 Virus
Masih banyak orang yang bingung membedakan antara infeksi virus dan bakteri. Tapi, ada
cara mudah untuk mengenali perbedaan di antara keduanya. Bakteri adalah organisme hidup.
Sedangkan virus tidak.

Virus adalah fragmen asam nukleat yang dibungus protein. Protein ini, yang berisi virus,
memasuki tubuh yang sehat lalu menuju dinding sel. Kemudian, protein tersebut
menggunakan sistem repliasi sel (organel) untuk berkembang biak.

Saat virus masuk ke dalam sel yang sehat, virus menjadi tidak terlihat oleh antibodi. Sehingga
virus lebih leluasa untuk menyebar lewat aliran darah. Dan di antara berbagai jenis penyakit,
influenza merupakan salah satu jenis yang diakibatkan serangan virus.

Terdapa beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengobati infeksi virus. Bisa dengan
mengkonsumsi obat antivirus atau vaksin.

Pada obat antivirus, obat tidak menyerang lalu membunuh virus secara langsung. Obat hanya
mengidentifikasi sel yang terinfeksi lalu mengurung virus dalam sel tersebut.

Beli Obat Antivirus

 Jamur
Penyebab penyakit menular yang ketiga adalah fungi atau jamur. Dan yang menyebabkan
penyakit tentu saja bukan jenis jamur yang kita kenal.

Ada ribuah jamur yang menyebabkan macam-macam penyakit menular. Tapi, secara garis
besar, peneliti membagi jamur dalam dua jenis yang paling umum ditemui. Yakni jamur yeast
atau khamir dan kapang atau Mold.

Dari kedua jenis umum tersebut, peneliti berhasil menemukan beberapa gangguan kesehatan
yang disebabkan infeksi jamur. Yakni hitoplasmosis, Coccidioidomycosis, dan
Blastomycosis.

Perawatan untuk kondisi penyakit menular akibat jamur terdiri dari kombinasi antibiotik dan
anti jamur. Cara kerja anti jamur mirip seperti antibiotik -di mana mereka menyerang dan
membunuh virus yang bersembunyi pada sel.

Beli Obat Anti Jamur


 Parasit
Parasit adalah organisme hidup dan menggantungkan hidupnya ke makhluk hidup lain -atau
disebut inang. Ada banyak sekali dari jenis umum parasit. Seperti malaria yang berukuran 4
mm hingga cacing pita yang panjangnya bisa mencapai beberapa meter.

Biasanya, parasit akan menyimpan telurnya di dalam inang. Tanpa diketahui inangnya. Dan
saat telur menetas, maka gejala serangannya pun mulai terlihat.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 11


Pengobatan infeksi parasit bergantung pada jenis parasit yang menginfeksi tubuuh serta
tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, infeksi parasit bisa pulih sendiri. Sedangkan kasus
lain, infeksi parasit memerlukan perawatan dan obat-obatan.

Biasanya, obat yang digunakan untuk merawat serangan parasit antara lain Albendazole,
Ivermection, ,Mebendazole, Nitazoxanide, dan Thiabendazole. Tapi, wajib dicatat, tidak
semua serangan parasit bisa diobat menggunakan obat-obatan di atas.

Oleh karena itu, penting kiranya agar Anda segera menghubungi dokter saat merasakan tubuh
kurang enak.

Beli Obat Parasit

Jenis penyakit menular (ISHN)


Gejala Penyakit Menular
Setiap infeksi mikroorganisme memiliki gejala dan ciri yang khusus. Hanya saja, ada
beberapa gejala umum yang bakal terlihat saat seseorang terinfeksi mikroorganisme -baik
bakteri, jamur, virus, atau parasit.

Gejala penyakit menular yang umum antara lain:

1. Demam
2. Diare
3. Mudah lelah
4. Nyeri sendi
5. Batuk
6. Hidung tersumbat

Sementara itu, penularan dari jenis tertentu menyebabkan gejala yang lebih parah. Contohnya
adalah infeksi Shigella yang menyerang saluran pencernaan. Gejalanya meliputi:

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 12


1. BAB berdarah
2. Mual dan muntah
3. Demam tinggi
4. Dehidrasi
5. Syok

Jenis Penyakit Menular di Indonesia

Sebenarnya, ada banyak sekali jenis penyakit menular. Tapi, yang umum kita temui di
Indonesia hanya beberapa jenis saja. Antara lain:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


2. Diare
3. Tuberkulosis (TB)
4. Demam Berdarah Dengue
5. Cacingan
6. Penyakit Kulit seperti kudis, kurap, dan kusta
7. Malaria
8. Difteri
9. Influenza
10. Muntaber
11. Tifus
12. Campak
13. Pneumonia
14. Hepatitis
15. Penyakit PES (Pesteurellosis) atau yang biasanya disebabkan Kutu Tikus
16. Polio
17. Rabies

Usai sudah uraian kali ini mengenai penyakit menular yang ada di Indonesia. Jika Sobat
Sehat masih merasa ragu dengan obat yang akan dikonsumsi untuk mengobati sakit yang
dirasakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apotek K24klik.

Atau, Anda juga bisa langsung mengkonsultasikan resep dokter untuk memastikan
ketersediaan atau hal-hal lainnya. Nantinya, apoteker K24klik akan memastikan ketersediaan
serta membantu Anda untuk lebih mengenali fungsi serta khasiat dari obat tersebut.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 13


C. Penyakit Toxoplasma, Rubella, Cyto mialovina Herpes (ToRCH),
Defisiensi ferum
TORCH (Toxo, Rubella, CMV dan Herpes) adalah jenis penyakit yang diakibatkan oleh
virus dan parasit yang terjangkit dari binatang atau hewan peliharaan sepertia ayam, kucing,
tikus, burung, kambing, sapi, anjing, babi dan binatang lainnya. Penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus dan parasit ini pengobatannya sering masih simpang siur diantara para
klinis. Pengertian tentang TORCH sendiri di masyarakat pun masih sangat kabur.
Penanggulangan infeksi Toxoplasma gondii memang unik. Tidak semua kasus
Toxoplasmosis dapat tuntas dengan baik. Sangat mudah terjadi re-infeksi serta predeleksi
kuman di dalam tubuh secara variatif. Lebih-lebih apabila Toxo-nya telah lama diderita oleh
pasien sehingga IgM-IgM-nya mati, Toxo tinggi dan aviditas Igm-IgM-nya masih rendah.
Demikian pula untuk menangani penderita infeksi virus Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV)
serta Herpes Simplex Virus (HSV). Pengobatannya pun masih perlu strategi khusus
mengingat siklus hidup parasit dan patogenesisnya kuman yang variatif.
Dengan demikian, kehadiran buku ini, diharapkan dapat membantu masyarakat (khususnya
para penderita TORCH) menyelesaikan masalahnya dengan memberi solusi dan jalan keluar
yang lebih baik. Isi buku ini disusun mulai dari pengertian TORCH, cara penularannya,
gambaran gejala klinis, akibat infeksi, metode dan solusi pengobatannya dengan formula obat
ramuan herbal Aquatreat Theraphy sesuai pengalaman penulis.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 14


D. SLE (Systemic Lupus Erythematosus)

Definisi

Apa itu penyakit systemic lupus erythematosus?

Systemic Lupus Erythematosus, atau biasa disingkat SLE adalah salah satu jenis
penyakit lupus yang menyebabkan peradangan di hampir seluruh organ tubuh, seperti sendi,
kulit, paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan sel-sel darah. SLE adalah
jenis lupus yang paling sering dialami orang.
Kebanyakan orang dengan SLE dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala dengan
melakukan pengobatan yang rutin.
SLE dapat terjadi dalam tahap tingan hingga mengancam nyawa. Penyakit tersebut harus
dirawat oleh dokter atau tim dokter yang punya keahlian khusus menangani pasien dengan
kondisi tersebut.

Seberapa umumkah penyakit systemic lupus erythematosus (SLE)?


SLE adalah salah satu jenis penyakit lupus yang paling sering terjadi. Penyakit ini bisa
dialami oleh siapa saja tanpa pandang bulu, baik anak-anak, orang dewasa, lansia, atau pria
maupun wanita.
Meskipun begitu, berbagai penelitian menyebutkan bahwa wanita cenderung lebih mungkin
terkena SLE dibandingkan pria.
Wanita dengan lupus dapat hamil dengan selamat dan kebanyakan dari mereka akan melalui
masa kehamilan yang normal dan bayi yang sehat. Namun, semua wanita dengan lupus yang
hamil cenderung melewati kehamilan dengan risiko tinggi.
Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala systemic lupus erythematosus (SLE)?

Pada dasarnya gejala penyakit lupus dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung usia,
keparahan penyakit, riwayat medis, serta kondisi pasien secara menyeluruh. Selain itu, gejala
penyakit lupus juga biasanya dapat berubah-ubah setiap waktu.
Namun, ada beberapa tanda dan gejala khas dari penyakit lupus yang mungkin bisa Anda
amati dan waspadai. Berikut beberapa tanda dan gejala khas SLE adalah:

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 15


 Lemas, lesu, dan tidak bertenaga
 Nyeri sendi dan bengkak atau kekakuan, biasanya di tangan, pergelangan tangan dan
lutut
 Memiliki bintil merah pada bagian tubuh yang sering terkena matahari, seperti wajah
(pipi dan hidung)
 Fenomena Raynaud membuat jari berubah warna dan menjadi terasa sakit ketika
terkena dingin
 Sakit kepala
 Rambut rontok
 Pleurisy (radang selaput paru-paru), yang dapat membuat bernapas terasa
menyakitkan, disertai sesak napas
 Bila ginjal terkena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gagal ginjal
Gejala SLE yang disebutkan di atas mungkin terlihat mirip dengan berbagai gejala
dari penyakit lain. Oleh karena itu, bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah
gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan serangkaian tes guna
memastikan diagnosis yang akurat.
Penyebab

Apa penyebab systemic lupus erythematosus (SLE)?


Sebenarnya sampai sampai sekarang penyebab SLE masih belum diketahui. Namun, para ahli
menduga bahwa faktor keturunan dan lingkungan dapat meningkatkan risiko terjadinya SLE.
Orang yang sering terkena sinar matahari, tinggal di lingkungan yang terkontaminasi oleh
virus, atau sering mengalami stres lebih mungkin untuk terkena penyakit ini. Jenis kelamin
dan hormon juga diduga merupakan bagian dari penyebab SLE.
SLE adalah salah satu penyakit yang cenderung lebih mungkin dialami wanita ketimbang
pria. Wanita juga lebih mungkin mengalami gejala lupus yang memburuk selama masa
kehamilan dan periode menstruasi.
Kedua hal tersebutlah yang membuat para ahli percaya bahwa hormon estrogen pada wanita
ikut berperan dalam menyebabkan SLE. Namun, dibutuhkan banyak penelitian yang
diperlukan untuk membuktikan teori ini.
Ya, banyak peneliti menduga bahwa hormon estrogen ikut berperan terhadap perkembangan
penyakit lupus.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 16


Faktor risiko

Siapa yang berisiko terkena penyakit systemic lupus erythematosus (SLE)?


Faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit SLE adalah:
 Jenis kelamin, karena lupus cenderung lebih sering terjadi pada wanita
 Sering berjemur atau terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama
 Memiliki riwayat penyakit autoimun
 Minum obat-obatan tertentu. Penyakit ini dapat dipicu oleh beberapa jenis obat anti-
kejang, obat tekanan darah dan antibiotik. Orang yang memiliki lupus karena obat
biasanya gejalanya hilang ketika mereka berhenti minum obat
 Meskipun SLE dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, namun yang paling sering
didiagnosis antara usia 15 dan 40 tahun
Tidak memiliki faktor risiko tidak berarti Anda tidak bisa mendapatkan penyakit ini. Faktor-
faktor ini hanya untuk referensi saja. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda untuk
lebih jelasnya.
Komplikasi

Komplikasi apa yang dapat terjadi dengan kondisi systemic lupus


erythematosus (SLE)?
SLE dapat memengaruhi kehidupan seseorang dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Diagnosis dini dan perawatan efektif dapat membantu menurunkan pengaruh SLE dan
meningkatkan kesempatan untuk fungsi tubuh dan kualitas hidup lebih baik.
Tak punya akses pada fasilitas kesehatan, terlambat diagnosis, kurangnya perawatan efektif,
dan tak patuh pada terapi dapat meningkatkan efek merusak SLE, menyebabkan banyak
komplikasi dan peningkatan risiko kematian.
Penyakit tersebut dapat membatasi fungsi fisik, mental, dan sosial pengidapnya. Keterbatasan
itu dapat memengaruhi kualitas hidupnya, terlebih jika mereka mengalami kelelahan.
Kelelahan merupakan gejala umum yang memengaruhi kualitas hidup orang dengan kondisi
ini.
Centers for Disease Control and Prevention menyebut banyak penelitian menggunakan
pekerjaan sebagai ukuran untuk menentukan kualitas hidup orang dengan penyakit tersebut,
karena pekerjaan merupakan pusat kehidupan seseorang.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 17


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin lama orang mengidap SLE, semakin kecil
kemungkinan mereka untuk menjadi bagian dari tenaga kerja. Rata-rata, hanya 46% orang
dengan SLE dilaporkan bekerja.
Lupus nefiritis
Beberapa orang dengan SLE punya deposit abnormal pada sel-sel di ginjalnya. Ini dapat
menyebabkan kondisi yang bernama lupus nefiritis.
Orang dengan masalah ini mungkin terkena gagal ginjal. Mereka mungkin membutuhkan
dialisis atau transplantasi ginjal.
Biopsi ginjal diperlukan untuk mendeteksi tingkat kerusakan ginjal dan membantu memandu
pengobatan. Jika nefritis aktif hadir, pengobatan dengan obat-obatan imunosupresif, termasuk
kortikosteroid dosis tinggi bersama dengan siklofosfamid atau mikofenolat diperlukan.
Bagian lain dalam tubuh
SLE juga dapat menyebabkan kerusakan pada banyak bagian dalam tubuh, seperti:
 Pembekuan darah di vena pada kaki, paru-paru, jantung, otak, dan usus
 Penghancuran sel darah merah atau anemia penyakit jangka panjang (kronis)
 Cairan di sekitar jantung (perikarditis) atau radang jantung (miokarditis atau endokarditis)
 Cairan di sekitar paru-paru dan kerusakan pada jaringan paru
 Masalah kehamilan, termasuk keguguran
 Stroke
 Kerusakan usus dengan nyeri dan obstruksi perut
 Jumlah trombosit darah sangat rendah (trombosit diperlukan untuk menghentikan
pendarahan)
 Peradangan pada pembuluh darah.
SLE dan kehamilan
Baik SLE dan beberapa pengobatan untuk mengatasi SLE dapat berakibat buruk untuk janin.
Bicarakan pada dokter sebelum Anda hamil. Jika Anda ingin hamil, cari dokter yang
berpengalaman menangani kasus lupus dan kehamilan.
Diagnosis

Apa saja tes untuk penyakit systemic lupus erythematosus (SLE)?


Dokter dapat membuat diagnosis dari riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium. Rontgen juga mungkin dapat dilakukan dokter.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 18


Tes laboratorium meliputi laju endapan darah (ESR), jumlah sel darah lengkap (CBC),
antibodi antinuclear (ANA) dan urin.
Tes ANA menunjukkan sistem kekebalan yang distimulasi. Sementara kebanyakan orang
dengan lupus memiliki tes ANA positif, kebanyakan orang dengan hasil tes ANA positif
tidak memiliki penyakit lupus.
Jika hasil tes ANA Anda positif, dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan tes
antibodi yang lebih spesifik.
Dokter mungkin juga akan melakukan tes anti DNA yang lebih spesifik untuk mengetahui
perkembangan LES yang dialami pasien. Dokter mungkin juga akan menyarankan pasiennya
melakukan konsultasi ke rheumatologist (spesialis sendi) untuk diagnosis lebih lanjut.
Anda mungkin juga akan diminta melakukan pemeriksaan lain agar dokter dapat mempelajari
kondisi Anda. Pemeriksaan itu antara lain:
 Komponen pelengkap (C3 dan C4)
 Antibodi terhadap DNA beruntai ganda
 Tes Coombs–Cryoglobulin langsung
 ESR dan CRP
 Tes darah fungsi ginjal
 Tes darah fungsi hati
 Faktor reumatoid
 Tes pencitraan jantung, otak, paru-paru, sendi, otot atau usus.
Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Apa saja pengobatan untuk penyakit systemic lupus erythematosus (SLE)?
SLE adalah penyakit autoimun kronis. Artinya, kondisi ini akan dimiliki oleh penderitanya
seumur hidup. Kabar baiknya, gejala SLE dapat diringankan dengan pengobatan yang tepat.
Yang perlu diingat, penyakit lupus menyerang dengan cara yang berbeda-beda pada setiap
orang. Jadi, perawatan dan pengobatan yang akan diresepkan oleh dokter pun akan berbeda
sesuai kebutuhan masing-masing pasein. Dalam kasus lupus yang ringan, obat-obatan dapat
mencakup penghilang rasa sakit dan obat antiradang.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 19


Ya, Obat anti radang (NSAID) sering diberikan pertama kali oleh dokter sebagai pertolongan
pertama. Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan prednison, yang bekerja lebih cepat
untuk mengurangi gejala.
Jika pengobatan di atas tidak cukup membantu, obat modifikasi penyakit yang diresepkan
dokter mungkin dapat membantu. Obat tersebut termasuk hydroxychloroquine, methotrexate,
azathioprine, dan siklofosfamid.
Bagaimana cara mencegah dan mengatasi systemic lupus erythematosus (SLE)?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi SLE adalah:
 Berhenti merokok
Merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan dapat memperburuk efek
lupus pada jantung dan pembuluh darah Anda.
 Makan makanan yang sehat
Diet sehat seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Kadang-kadang Anda harus
membatasi makanan Anda, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi,
kerusakan ginjal atau masalah pencernaan.
 Berolahraga secara teratur
Latihan dapat membantu Anda pulih dari bintil merah, mengurangi risiko serangan
jantung, membantu melawan depresi dan mempromosikan kesejahteraan umum.
 Hindarilah paparan sinar matahari
Sinar ultraviolet dapat memicu bintil merah, mengenakan pakaian pelindung (seperti
topi, baju lengan panjang dan celana panjang) dan menggunakan tabir surya yang
mengandung SPF setiap kali Anda pergi ke luar.
 Istirahatlah yang cukup
Orang dengan lupus sering mengalami kelelahan berkepanjangan yang berbeda dari kelelahan
normal dan belum tentu hilang dengan istirahat. Jadi, perbanyak istirahat di malam hari dan
lakukan tidur siang atau istirahat pada siang hari jika diperlukan.

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 20


Referensi:
 Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about endocrine
disorders.
 WebMD. Diakses pada 2022. Endocrine Disorders.
 MedlinePlus. Diakses pada 2022. Endocrine Diseases.
 National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses
pada 2022. Endocrine Diseases.

 Nano Cellect. 2021. Diakses pada 16 Juni 2021 dari


halaman: https://nanocellect.com/blog/different-types-of-infectious-diseases/
 Mayo Clinic. 2021. Diakses pada 16 Juni 2021 dari
halaman: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infectious-diseases/
symptoms-causes/syc-20351173
 Cleveland Clinic. 2021. Diakses pada 16 Juni 2021 dari
halaman: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17724-infectious-diseases
 Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Agam. 2015. Diakses pada 16 Juni 2021
dari halaman: https://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=513

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OBSTETRI Page 21

Anda mungkin juga menyukai