KELOMPOK 3
TUTOR: drg. Nelvi Yohana
KETUA: Yolanda Noveni Natalia
SEKRETARIS:
Muhammad Islamoyo Rewando Tutan
M. Iqbal Pahlawan
NAMA ANGGOTA:
Alvinny Ganeshaputri
Fidela Yuzari
Fitri Lidya
Frenta Lidyana
Ingrid Panbara
3.
4.
5.
6.
7.
seseorang?
8. Sifat-sifat hormone?
9. Fungsi hormone secara umum?
10. Meknisme kerja hormone?
Langkah 3: Menganalisa masalah
1.
Sistem Hormon
Anatomi
Fisiologi
Mekanisme Hormon
Fungsi
Gangguan
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
mampu
mampu
mampu
mampu
memahami
memahami
memahami
memahami
dan
dan
dan
dan
menjelaskan
menjelaskan
menjelaskan
menjelaskan
1.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
1. Kepala
Anterior
3. Pankreas
a. Insulin
Mengatur gula supaya normal
b. Glucagon
Meningkatkan gula darah seandainya kadar gula darah rendah
4. ada kelenjar Endokrin terdapat di Toraks
5. Cavum retroperitoneum
a. Adrenal
1. Korteks adrenal
a. kortisol : meningkatkan kadar gula
b. aldosteron : mengatur elektrolit tubuh seperti natrium dan
kalium
2. Medula Adrenal
6. Cavum Abdomen
Pankreas
Hormone endikrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di seluruh tubuh yang
meliputi sistem saraf pada beberapa keadaan, tempat hormone tsb berikatan
dengan reseptor & memulai berbagai reaksi.
Sejumlah hormone endokrin memengaruhi banyak jenis sel tubuh,
contohnya:
-
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacammacam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu
kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
1. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan hormon
- Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok)
dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.
- Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara
pertumbuhan dan
perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk
mengsekresikan
kortisol dan glucocorticoid yang lain.
- Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing
hormone (LH)
- Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang
menyebabkan
pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
- Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi
kelenjar
susu (glandula mamae).
Kelenjar paratiroid
Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2
bagian, yaitu :
a) Bagian korteks yang merupakan 80% dari kelenjar adrenal. Korteks
adrenal mensintesa
tiga kelas hormonsteroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
androgen.
b) Bagian medula yang Menghasilkan adrenalin (epinefrin), noeepinefrin dan
katekolamin.
Kelenjar kelamin
B. Karakteristik
Karkateristik kelenjar endokrin :
Meskipun setiap hormone adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormone mempunyai karakteristik berikut.
Hormone disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut :
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kristisol adalah contoh hormone diurnal. Kadar kristisol meningkat
pada pagi hari dan turun pada malam hari
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik dan turun sepanjang
waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah hormone siklik
dengan puncak dan lembabnya menyebabkan siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variable dan tergantung
pada kadar subtrat lainnya. Hormonal paratiroid disekresi dalam
berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormone bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif
atau negative dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam suatu
lingkungan yang optimal. Hormone mengontrol laju aktifitas selular. Hormone
tidak mengawali perubahan biokimia. Hormone hanya mempengaruhi sel-sel
yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormone mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan
hormone dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari
kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di-reaktivated oleh hepar atau
mekanisme lain dan dieksresi oleh ginjal
2.
-
a) Hipotalamus
Thyrotropin releasing hormone / TRH menstimulasi sekresi TSH & prolactin
Corticotropin releasing hormone / CRH menimbulkan pelepasan ACTH
Growth hormone releasing hormone / GHRH menimbulkan pelepasan
hormone pertumbuhan
Growth hormone inhibitory hormone/somatostatin menghambat pelepasan
hormone pertumbuhan
Dopamine or prolactine inhibiting factor / PIF menghambat pelepasan
prolactin
b) Hipofisis anterior
Hormone pertumbuhan menstimulasi sintesis protein dan pertumbuhan
sebagian besar sel dan jaringan
Thyroid stimulating hormone menstimulasi sintesis dan sekresi hormin
tiroid
Adrenocorticotropic hormone menstimulasi sintesis dan sekresi hormone
adrenokortikal
Prolactin meningkatkan pembentukan payudara wanita dan sekresi susu.
Follicle stimulating hormone menimbulkan pertumbuhan folikel di ovarium
dan pematangan sperma du sel sertoli testis
Lutenizing hormone menstimulasi sintesis testosterone do sel leydig testis,
merangsang ovulasi, pembentukan korpus luteum dan sintesis esterogen dan
progesterone di ovarium.
c) Hipofisis posterior
Hormone antidiuretic (ADH) disebut vasopressin, meningkatkan reabsorbsi
air oleh ginjal dan menimbulkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan
darah
Oksitosin merangsang ejeksi susu dari payudara dan kontraksi Rahim.
d) Kelenjar tiriod
e) Korteks adrenal
Kortisol mengatur metabolism protein, karbo, lemak; memiliki efek anti
inflamasi
Aldosterom meningatkan reabsorbsi natrium ginjal, sekresi kalium, dan
sekresi ion hydrogen.
f) Medulla adrenal
-norepinefrin, epinefrin memiliki efek yang sama spt efek perangsangan
simpatis
-
g) Pancreas
Insulin meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel, mengatur metabolism
karbo
Glucagon meningkatkan sintesis dan pelepasan glukosa dari hati ke dalam
cairan tubuh.
h) Kelenjar paratiroid
Hormone paratiroid mengatur konsentrasi ion kalsium serum dengan cara
meningkatkan absorbs kalsium oleh usus dan ginjal serta melepas kalsium
dari tulang
i) Testis
-testosteron
j) Ovarium
Esterogen
Progesterone
k) Plasenta
Human chorionic gonadotropin meningkatkan pertumbuhan korpus luteum
dan sekrsi esterogen dan progesterone oleh korpus luteum
Human somatomammotropin membantu meningkatkan pertumbuhan
jaringan janin dan payudara ibu hamil
Esterogen dan progesterone
l) Ginjal
Renin mengatalisis perubahan angiotensinogen menhadi angiotensin I yang
bertindak sebagai enzim
Eritopoietin meningkatkan produksi eritrosit
m) Lambung
gastrin menstimulasi sekresi HCL oleh sel parietal
-
n) Usus halus
Sekretin menstimulasi sel asinar pancreas untuk melepaskan bikarbonat
dan air
Kolesistokinin merangsang kontraksi kadung empedu dan melepaskan
enzim pancreas
o) Adiposit
Leptin menghambat napsu makan, merangsang thermogenesis.
Hormon menginduksi sintesa enzim pada tingkat inti sel dan ribosom
Hormon menginduksi sistem enzim pada tingkat membran sel
Hormon mengatur kadar koenzim yang tergolong nukleotida
Hormon diproduksi terus menerus akan tetapi disekresikan pada saat diperlukan
saja. Kalau sudah tidak diperlukan, sekresi tersebut akan berhenti dengan suatu
mekanisme umpan balik (feed back )
Berdasarkan komponen kimianya dan pola biosintesanya, hormon
diklasifikasikan sbb :
1. Hormon peptida dan protein
2. Hormon asam amino dan turunannya
3. Hormon steroid.
Rangsangan dari lingkungan
CNS
endokrin lain
Hip. Posterior
: Oxitosin, Vasopresin
pada sel/jaringan/organ
Kel. Thyroid : H. tiroxin
Kel. Adrenal :
Kel. Sex ; ovary, testis.
Selain itu ada pula kelenjar endokrin lokal, antara lain
Placenta. Kel Brunner di sal. Pencernaan, ginjal dll
Releasing faktor yang disekresikan oleh hipothalamus dan Hormonhormon yang disekresikan oleh Hipophisa sebagian besar termasuk kelas
polipeptida dan protein
Tiroxin termasuk kelas asam amino dan protein
Hormon dari kel adrenal termasuk kelas Steroid
G H (Growth hormon) tergolong h peptide dan protein
KARAKTERISTIK HORMON:
Hormon (homein = menggiatkan / memacu) memiliki karakteristik antara lain :
-
dalam menjalankan fungsinya dan ada saling ketergantungan satu sama lain
Mampu menimbulkan efek yang signifikan dalam kadar yang sangat rendah
Sukar diisolasi, diidentifikasi, dan diukur secara akurat
Umurnya sangat pendek, disekresi setelah ada stimulasi dan segera
diinaktifkan oleh enzim yang khas
KLASIFIKASI HORMON:
Berdasarkan struktur kimia dan sifat kelarutannya, hormone dikelompokan sebagi
berikut:
A. Hormon lemak larut dalam pelarut lemak
* Hormon asam lemak
* Prostaglandin
* Tromboksan
* Prostasiklin
* Leukotrin
* Epinefrin, norepinefrin
* Dopamin
* Melatonin
* Hormon polipeptida
* Kalsitonin
* Glukagon
* ACTH
* Endorfin
* Lipotropin
* Timosin
* Somatostatin
* Hormon protein
* GH
* PRL
* Insulin
* Hormon glikoprotein
* TSH
* Gn (LH/ICSH, FSH)
* PTH
KERJA HORMON:
1. Secara langsung, dalam hitungan detik
contoh: epinefrin/adrenalin
2. Bekerja lambat, dalam hitungan jam hari
contoh: estrogen
3.
HORMON STEROID
Berasal dari bahan dasar kolesterol, suatu molekul kompleks yang
terdiri dari 4 cincin ( siklopentanaperhidrofenantren)
Fungsi: memacu perkembangan ciri kelamin sekunder
ANABOLIC STEROID:
HORMON PROTEIN
- Mengandung satu atau lebih gugus asam amino, satu atau lebih rantai
peptide
- Hormon glikoprotein
- hormon protein yang mengandung gugus karbohidrat (contoh: hormon
hipofise anterior)
- Fungsi: bermacam-macam, mulai dari yang spesifik hanya untuk satu
jaringan target saja hingga yang mempengaruhi seluruh tubuh secara
umum (target sangat luas).
SEKRESI HORMON:
Pengaturan sekresi hormon dapat dilakukan oleh:
1. Komponen nonhormonal
2. Sistem syaraf
3. Hormon
REGULASI HORMON:
Mekanisme umpan balik positif dan umpan balik negative
yang melibatkan:
- sistem syaraf
- aksis hipotalamo-hipofiseos
- kelenjar endokrin
- produk sel-sel target
- homeostasis
PENGATURAN SEKRESI HORMON
1. Pengaturan oleh komponen nonhormonal
2. Pengaturan sekresi hormon oleh sistem syaraf
3. Pengaturan sekresi hormon oleh hormone
4.
I.
-
II.
-
Penyakit tiroid
Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid membersar 2-3x ukuran normal. Perubahan ini akibat
kelebihan TSH. Pasien mengalami protrusi bola mata, disebut
eksoftalmos.
Hipotiroidisme
Disebabkan oleh autoimunitas thdp kelenjar tiroid sendir , imunitasnya
lebih merusak kelenjar daripada merangsang kelenjar.
1.Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi
misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
Gejala gejalanya berupa :
a.Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan
volume air dari cairan tubuh.
b.Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga
penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress
kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c.Lesu mental dan fisik.
2.Sindrom Cushing
Kumpulan gejala gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan
dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan
oleh pemerian obat obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejalanya berupa :
a.Otot otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
b.Osteoporosis
c.Luka yang sulit sembuh
d.Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)
3.Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya
akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk
mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda tanda kelainan
sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya
janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot otot tubuh seperti pria,
perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan
kadang kadang kebotakan.
Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda
tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala gejala
diatas tertutup oleh tanda tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan
oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan
progesterone timbul tanda tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu
ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
4.Peokromositoma
karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic
yang membawa sifat sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya
timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan
suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan.
DM tipe II timbul karena sel sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap
indulin walaupun sel sel beta pancreas memproduksi cukup insulin.
Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen
yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II
berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita
berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan
konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi lemak dan garam.
Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah
penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis,
sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari
gejala gejala di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita
diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa.
Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum larutan gula kemudian
kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu.
Diabetes bukan satu satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin.
Bebrapa orang memiliki sel sel beta pancreas yang terlalu aktif
sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula.
Sebagia akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal.
Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2 4 jam setelah
makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan
gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa
sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.
Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol
dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam
jumlah kecil.
7.Hipotiroidea
7. tiroidektomi
adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau
sebagian dari kelenjar tiroid.
8. hiperparatiroid
adalah suatu keadaan kelenjar - kelenjar memproduksi lebih sekresi hormon
paratiroid, hormon asam amino polipeptida.
9. hipoparatiroid
adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan
kadar kalsium dalam darah rendah.
10. kelainan pada kelenjar adrenal
11. addison
adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
hormon korteks adrenal.
12. sindrom chusing
adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti
obesitas, impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan
disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon
kortisol.
13. aldosteronisme primer
adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron
suatu hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal secara berlebih.
14. tumor hipofisis
adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
15. hipofisektomi
merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui
pembedahan
16. diabetes insipidus
adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena
kurangnya hormon antiduretik.
17. sindrom sekresi hormone antidiuretik
18. pangkreatitis
adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim
pencernaan dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan