Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 4 BLOK 2 SISTEM HORMON

KELOMPOK 3
TUTOR: drg. Nelvi Yohana
KETUA: Yolanda Noveni Natalia
SEKRETARIS:
Muhammad Islamoyo Rewando Tutan
M. Iqbal Pahlawan
NAMA ANGGOTA:
Alvinny Ganeshaputri

Putri Puspa Kencana

Fidela Yuzari

Wiwi Kardina Saputri

Fitri Lidya

Arif Paria Mustafa

Frenta Lidyana

Apfia Anneline Angelica M.

Ingrid Panbara

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2013

A. Skenario 1 Ny. Neura dan Kehamilannya


Ny. Neura merasa bahagia dengan kehamilan pertamanya yang sudah lama
diharapkannya, namun seiring dengan pertambahan usia kehamilan dan pengaruh
hormonal terjadi pembesaran dan perubahan warna kemerahan pada gusinya dan kadang
terasa nyeri dan berdarah saat menggosok gigi. Ny. Neura heran kenapa gusinya
membengkak dan mengapa bisa terjadi rasa nyeri. Drg Endro yang memeriksa
menyatakan bahwa Ny. Neura mengalami gangguan hormonal yang dapat terjadi pada
orang hamil yang biasa disebut dengan epulis gravidarum. Drg Endro menyarankan agar
Ny. Neura memelihara kebersihan mulut dan mencukupi kebutuhan gizi dan vitamin
selama kehamilan. Drg Endro memberikan anastesi local untuk mengurangi perdarahan
dan mengatasi rasa nyeri.
Bagaimana saudara menjelaskan mengenai masalah yang dihadapi Ny. Neura?
B. Langkah Seven Jumps
1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
2. Menentukan masalah
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
C. Uraian
Langkah 1: Terminologi
1. Sistem hormone adalah berupa system yang dihasilkan hormone itu
sendiri.
2. Epulis gravidarum adalah pembersaran gingival yang terjadi pada wanita
hamil/tumor kehamilan
3. Anastesi lokal adalah obat untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit
tanpa menghilangkan kesadaran pada bagian tertentu
4. Vitamin adalah zat-zat tambahan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
tertentu
5. Gizi adalah sesuatu selain makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
Langkah 2: Menentukan masalah
1. Apa penyebab epulis gravidarum?
2. Apa factor yang mempengaruhi epulis gravidarum?

3.
4.
5.
6.
7.

Fungsi kelenjer endokrin?


Apa gangguan hormonal?
Apa hubungan kehamilan dengan gusinya berdarah?
Apa saja klasifikasi hormone?
Apa saja pengaruh dan hormone yang mempengaruhi dalam kehamilan

seseorang?
8. Sifat-sifat hormone?
9. Fungsi hormone secara umum?
10. Meknisme kerja hormone?
Langkah 3: Menganalisa masalah
1.

Ketidak seimbangan antar hormone, pelebaran pembuluh darah,


Primer : iritasi plak local , Sekunder : perubahan penigkatan estrogen dan
progesterone yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan ketidak
seimbangan antar hormone
2. Tumor tiroid gingiva, hormone estrogen dan progesterone
3. Mensekresikan hormone, menghasilkan hormone, mengontrol aktivitas
kelenjer tubuh
4. Morning sickness, hypertiroid, hypotiroid, akromegali, Addison,
xerostomia
5. Saat kehamilan terjadi kontraksi estrogen dan progesteron yang
mengakibatkan pelebaran pembuluh darah yang berakibat warna
kemerahan, bengkak, dan mudah berdarah
6. Berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan, metabolisme, tropic,
metabolis air dan mineral
7. Estrogen, FSH, LH, oksitosin
8. Efektif, berikatan dengan reseptor protein spesifik, second messenger
9. Mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh (metabolisme
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress
serta tingkah laku) Ny. Neura
10. Bekerja jika dibutuhkan, contohnya menstruasi
Kehamilan

Langkah 4 : membuat skema/ diagram


Kelenjar Endokrin

Sistem Hormon

Anatomi

Fisiologi

Mekanisme Hormon

Fungsi

Gangguan

Langkah 5 : Tujuan pembelajaran


1.
2.
3.
4.

Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa

mampu
mampu
mampu
mampu

memahami
memahami
memahami
memahami

dan
dan
dan
dan

menjelaskan
menjelaskan
menjelaskan
menjelaskan

anatomi kelenjer endokrin


fisiologi system hormone
mekanisme kerja hormone
gangguan system hormone

Langkah 6 : mengumpulkan informasi di perpustakaan,


internet dan lain-lain

1.

Anatomi kelenjer endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
1. Kepala
Anterior

a. Hipofise (terletak di kavum cranium, ukurannya 1,2 1.5 cm


dengan berat 0.5 gr)
1. ACTH
Merangsang korteks adrenal mengeluarkan hormone kortisol
dan aldosteron
2. GH (Growth Hormone)
Merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan tiroksin
3. TSH (Thyroid stimulating hormone)
4. Gonadorofin
Merangsang organ gonad
5. Prolaktin
Merangsang pertumbuhan kelenjar mamae saat kehamilan
6. MSH
Merangsang pengeluaran melanin (bahan pigmen) di kulit
Posterior
1. ADH (anti diurete hormone)
Merangsang ginjal untuk tidak mengeluarkan urine
2. Oksitosin
Merangsang kontraksi uterus
2. Leher
a. Tiroid
b. Paratiroid
1. Parathormon
Memacu metabolisme tulang
2. Kalsitonin
Mempengarui metabolisme tulang dan gigi
3. Timus
berperan untuk pematangan sel imun

3. Pankreas
a. Insulin
Mengatur gula supaya normal
b. Glucagon
Meningkatkan gula darah seandainya kadar gula darah rendah
4. ada kelenjar Endokrin terdapat di Toraks
5. Cavum retroperitoneum

a. Adrenal
1. Korteks adrenal
a. kortisol : meningkatkan kadar gula
b. aldosteron : mengatur elektrolit tubuh seperti natrium dan
kalium
2. Medula Adrenal
6. Cavum Abdomen
Pankreas

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :


1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus
dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan.
2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus dalam
penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.

Macam kelenjar : A. Berdasarkan aktivitasnya :


1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan
manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia
tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia.
Ex : Hormon metabolisme.

2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu.


Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai
proses
perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang
terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia
tertentu seperti pada saat usia pubertas.
Ex : Hormon kelamin.

3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu .


Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai
pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari
seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan
organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan


kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat
atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada
kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan).
Ex : Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.
B. Berdasarkan letaknya :
1. Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus.
2. Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum.
3. Kelenjar thyroid di daerah leher.
4. Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid.
5. Kelenjar thymus di rongga dada.
6. Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren.
7. Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut.
8. Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut.
9. Kelenjar kelamin :
a. Ovarium di rongga perut.
b. Testis di rongga perut bawah.

Hormone endikrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di seluruh tubuh yang
meliputi sistem saraf pada beberapa keadaan, tempat hormone tsb berikatan
dengan reseptor & memulai berbagai reaksi.
Sejumlah hormone endokrin memengaruhi banyak jenis sel tubuh,
contohnya:
-

Hormone pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior menimbulkan


pertumbuhan di sebagian besar tubuh.
Tiroksin dari kelenjar tiroid meningkatkan kecepatan berbagai reaksi
kimia di hampir semua sel tubuh.

Hormone hormone lainnya hanya memengaruhi jaringan target yang spesifik


karena hanya jaringan tersebut yang memiliki reseptor untuk hormone tsb.
Cth:
-

Hormone adrenokortikotropik (ACTH) dari kelenjar hipoofisis anterior


yang secara spesifik menstimulasi korteks adrenal sehingga hormone
adrenokortikal disekresikan.
Hormone ovarium memiliki efek yang spesifik terhadap organ kelamin
wanita dan karakteristik seksual sekunder pada tubuh wanita.

Anatomi kelenjar endokrin terdiri dari: hipotalamus, hipofisis anterior,


hipofisis posterior, kelenjar tiroid, korteks adrenal, medulla adrenal,
pancreas, kelenjar paaratiroid, testis, ovarium, plasenta, ginjal, lambung,
usus halus, adiposit.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas,
ovarium, dan testis.

Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari)

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacammacam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu
kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
1. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan hormon
- Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok)
dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.
- Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara
pertumbuhan dan
perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk
mengsekresikan
kortisol dan glucocorticoid yang lain.
- Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing
hormone (LH)
- Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang
menyebabkan
pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
- Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi
kelenjar
susu (glandula mamae).

gambar hipofisis anterior dan organ target


2. Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau
melanosit Stimulating
Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit
menjadi hitam.

gambar regulasi ADH


3. Hipofisis lobus posterior, hormon yang dihasilkan yaitu ;
- Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi
untuk
mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam
pengaturan tekanan darah.
- Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada
uterus
sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.

Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia.


Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting
ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal
metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia.

Kelenjar langerhans (pancreas)

Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.


a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula
darah
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula
darah menjadi
gula otot (menurunkan gula darah)
d) Sel D yang berfungsi mensekresi somatostatin yang berfungsi sebagai
penghambat

sekresi insulin dan glukagon


e) Sel F yang berfungsi untuk menghasilkan polipeptida pankreas
Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.

Kelenjar paratiroid

Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak


menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah. Hormon
paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam
darah.
Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan
otot.

Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis)

Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2
bagian, yaitu :
a) Bagian korteks yang merupakan 80% dari kelenjar adrenal. Korteks
adrenal mensintesa
tiga kelas hormonsteroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
androgen.
b) Bagian medula yang Menghasilkan adrenalin (epinefrin), noeepinefrin dan
katekolamin.

Kelenjar kelamin

a) Kelenjar kelamin pria (testis)


Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma)
oleh tubulus seminifelus
dan sekresi hormone jantan (androgen) yaitu hormone testosterone oleh selsel leyding.
Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis
(pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria
seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain.
b) Kelenjar kelamin wanita (ovarium)

Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon


ekstrogen dan progesterone.
Estrogen berpengaruh pada :
- Pematangan sel-sel kelamin
- Pertumbuhan alat kelamin
- Pemeliharaan sistem reproduksi
- Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam
ovarium.
Progesteron berfungsi :
- Mempengaruhi kontraksi otot rahim
- Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi
bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium
uterus
Endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya
lansung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormone
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormone
(hormone tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu
macam hormone ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang
lain.
B.

Fungsi kelenjar endrokin :


1. Menghasilkan hormone yang dialirkan ke dalam darah yang
2.
3.
4.
5.

diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu


Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
Merangsang pertumbuhan jaringan
Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi

glukosa pada usus


6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang,
vitamin, mineral, dan air

B. Karakteristik
Karkateristik kelenjar endokrin :

1. Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus. Kelenjar ini


mensekresi hormon langsung ke dalam cairan jaringan
disekitarnya sel-selnya. Sebaliknya, kelenjar endokrin seperti
kelenjar saliva, mensekresi produknya ke dalam duktus
2. Kelenjar endokrin biasanya mensekresi lebih dari satu
jenis hormon. (kelenjar paratiroid yang hanya mensekresi
hormon paratiroid merupakan sutu pengecualian).
a. Dalam tubuh manusia telah diidentifikasi sekitar 40-50
jenis hormon
b. Hormon-hormon baru ditemukan diberbagai bagian tubuh
termasuk di saluran gastrointestinal (GI), sistem saraf
pusat (SSP), dan saraf perifer.
3. Konsentrasi hormon dalam sirkulasi adalah rendah.
a. Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya
sedikit jika dibandingkan dengan zat aktif biologis lainnya,
seperti glukosa dan kolesterol
b. Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel
tubuh, hanya sel target tertentu yang memiliki reseptor
spesifik yang dapat dipengaruhi.
4. Kelenjar endokrin memiliki persediaan pembuluh darah
yang baik.
Secara mikroskopis, kelenjar tersebut terdiri dari dari korda atau sejumlah sel
sekrestori yang dikelilingi banyak kapilar dan ditopang jaringan kuat

Meskipun setiap hormone adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormone mempunyai karakteristik berikut.
Hormone disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut :
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kristisol adalah contoh hormone diurnal. Kadar kristisol meningkat
pada pagi hari dan turun pada malam hari
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik dan turun sepanjang
waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah hormone siklik
dengan puncak dan lembabnya menyebabkan siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variable dan tergantung
pada kadar subtrat lainnya. Hormonal paratiroid disekresi dalam
berespons terhadap kadar kalsium serum.

Hormone bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif
atau negative dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam suatu
lingkungan yang optimal. Hormone mengontrol laju aktifitas selular. Hormone
tidak mengawali perubahan biokimia. Hormone hanya mempengaruhi sel-sel
yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormone mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan
hormone dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari
kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di-reaktivated oleh hepar atau
mekanisme lain dan dieksresi oleh ginjal

2.
-

Fisiologi system hormone

a) Hipotalamus
Thyrotropin releasing hormone / TRH menstimulasi sekresi TSH & prolactin
Corticotropin releasing hormone / CRH menimbulkan pelepasan ACTH
Growth hormone releasing hormone / GHRH menimbulkan pelepasan
hormone pertumbuhan
Growth hormone inhibitory hormone/somatostatin menghambat pelepasan
hormone pertumbuhan
Dopamine or prolactine inhibiting factor / PIF menghambat pelepasan
prolactin
b) Hipofisis anterior
Hormone pertumbuhan menstimulasi sintesis protein dan pertumbuhan
sebagian besar sel dan jaringan
Thyroid stimulating hormone menstimulasi sintesis dan sekresi hormin
tiroid
Adrenocorticotropic hormone menstimulasi sintesis dan sekresi hormone
adrenokortikal
Prolactin meningkatkan pembentukan payudara wanita dan sekresi susu.
Follicle stimulating hormone menimbulkan pertumbuhan folikel di ovarium
dan pematangan sperma du sel sertoli testis
Lutenizing hormone menstimulasi sintesis testosterone do sel leydig testis,
merangsang ovulasi, pembentukan korpus luteum dan sintesis esterogen dan
progesterone di ovarium.
c) Hipofisis posterior
Hormone antidiuretic (ADH) disebut vasopressin, meningkatkan reabsorbsi
air oleh ginjal dan menimbulkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan
darah
Oksitosin merangsang ejeksi susu dari payudara dan kontraksi Rahim.

d) Kelenjar tiriod

Tiroksi (T4) dan triiodotironin (T3) meningatkan keceptan reaksi kimia di


sebagian besare sel sehingga meningkatkan kecepatan metabolism tubuh,
Kalsitonin menambah deposit kalsium di tulang dan mengurangi
konsentrasi ion kalsium di cairan ekstrasel.

e) Korteks adrenal
Kortisol mengatur metabolism protein, karbo, lemak; memiliki efek anti
inflamasi
Aldosterom meningatkan reabsorbsi natrium ginjal, sekresi kalium, dan
sekresi ion hydrogen.

f) Medulla adrenal
-norepinefrin, epinefrin memiliki efek yang sama spt efek perangsangan
simpatis
-

g) Pancreas
Insulin meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel, mengatur metabolism
karbo
Glucagon meningkatkan sintesis dan pelepasan glukosa dari hati ke dalam
cairan tubuh.
h) Kelenjar paratiroid
Hormone paratiroid mengatur konsentrasi ion kalsium serum dengan cara
meningkatkan absorbs kalsium oleh usus dan ginjal serta melepas kalsium
dari tulang
i) Testis
-testosteron

j) Ovarium
Esterogen
Progesterone
k) Plasenta
Human chorionic gonadotropin meningkatkan pertumbuhan korpus luteum
dan sekrsi esterogen dan progesterone oleh korpus luteum
Human somatomammotropin membantu meningkatkan pertumbuhan
jaringan janin dan payudara ibu hamil
Esterogen dan progesterone

l) Ginjal
Renin mengatalisis perubahan angiotensinogen menhadi angiotensin I yang
bertindak sebagai enzim
Eritopoietin meningkatkan produksi eritrosit

m) Lambung
gastrin menstimulasi sekresi HCL oleh sel parietal
-

n) Usus halus
Sekretin menstimulasi sel asinar pancreas untuk melepaskan bikarbonat
dan air
Kolesistokinin merangsang kontraksi kadung empedu dan melepaskan
enzim pancreas
o) Adiposit
Leptin menghambat napsu makan, merangsang thermogenesis.

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin


(kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi,
tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam
peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit
namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya
karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.

Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin
dalam jumlah sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel
target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4.Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target belainan.
Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu
hormon yang terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang
terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan saraf dan hormon adalah
saraf bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon
bekerja lambat dan pengaruhnya lama. Berdasarkan waktu pembuatan,
kelenjar yang menghasilkan hormon terbagi atas kelenjar yang bekerja
sepanjang waktu ,contohnya: kelenjar hipofisis,tiroid,pankreas,adrenal, serta
kelenjar yang bekerja pada usia tertentu, contohnya: kelenjar reproduksi dan
kelenjar timus.
Hormon dikeluarkan dan masuk ke aliran darah dalam konsentrasi rendah
hingga menuju ke organ atau sel target. Beberapa hormon membutuhkan

substansi pembawa seperti protein agar tetap berada di dalam darah.


Hormon lainnya membutuhkan substansi yang disebut dengan reservoir
hormon supaya kadar hormon tetap konstan dan terhindar dari reaksi
penguraian kimia. Saat hormon sampai pada sel target, hormon harus
dikenali oleh protein yang terdapat di sel yang disebut reseptor. Molekul
khusus dalam sel yang disebut duta kedua (second messenger) membawa
informasi dari hormon ke dalam sel.
Empat ujuan/kegunaan Paling Penting dari Sistem Endokrin
1. HOMEOSTASIS (Temperatur/thermoregulation, metabolisme, nutrisi,
keseimbangan asam basa)
2. COMBATING STRESS (infeksi, trauma, shock)
3. GROWTH & DEVELOPMENT (mengembangkan jumlah sel/Hyperplasia, dan
mengembangkan ukuran sel/hypertrophy).
4. REPRODUCTION (mensekresikan hormon sex pada laki-laki dan
perempuan/ mengembangkan karakteristik organ sex primer dan sekunder ).

Kelenjar endokrin bekerja seolah-olah/ seperti layaknya sebuah orchestra,


conductornya adalah kelenjar pituitary, dan otaknya conductor yang
menjalankan si conductor adalah hypotalamus.
Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang
hormon dan aktivitasnya. Hormon merupakan satu dari sistem komunikasi
utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat
kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses
metabolik. Hormon disekresikan langsung oleh khusus yaitu yang ada pada
kelenjar endokrin, hormon berupa senyawa kimia, ada dalam darah dengan
kadar yang sangat rendah, fungsinya pengatur metabolisme jaringan.
Sistem endokrin bekerja sama secara kooperatif dengan sistem saraf dan
disebut dengan sistem neuroendokrin yang memiliki fungsi kendali dan
koordinasi pada hewan. Perbedaan cara kerja antara sistem endokrin dan
sistem saraf yaitu pada sistem endokrin cara kerjanya dengan menggunakan
transmisi kimia dan waktu respons lambat. Sedangkan pada sistem saraf

cara kerjanya yaitu dengan menggunakan transmisi elektrik dan waktu


respons yang cepat.
Efek hormon pada tubuh hewan yaitu, kelenjar endokrin mensekresikan
hormon dan hormon tersebut akan ditangkap/diterima oleh organ sasaran
melalui reseptor khusus, dan apabila ikatannya sudah tepat, maka akan
mengaktivasi enzim di sel dan diperantai oleh duta kedua, maka
metabolisme dan fungsi sel sasaran akan aktif dan memberikan efek biologis
untuk menunjang aktivitas kehidupan yaitu berupa perkembangan,
pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, komposisi
darah, regenerasi, pengeluaran, reproduksi, dan pergantian kulit.
Fungsi biologik hormon adalah :

1. Mengatur berbagai proses metabolisme secara spesifik selama organisme


tersebut hidup sehingga disebut sebagai regulator metabolisme
2. Mengatur sistem enzim dan permeabilitas membran sel, sehingga disebut
chemical messenger
-

Hormon menginduksi sintesa enzim pada tingkat inti sel dan ribosom
Hormon menginduksi sistem enzim pada tingkat membran sel
Hormon mengatur kadar koenzim yang tergolong nukleotida

3. Mengkoordinir fungsi dan kerja jaringan dan organ


4. Mengontrol pertumbuhan sel dan jaringan
5. Mengontrol proses status faali : - mengontrol denyut jantung
-

mengontrol tekanan darah


mengontrol respirasi
mengontrol suhu tubuh

6. Mengontrol kerja ginjal


7. Mengontrol proses pencernaan
8. Mengontrol proses reproduksi
9. Mengontrol proses produksi :
- proses produksi susu (laktasi)
- proses produksi telur

Hormon diproduksi terus menerus akan tetapi disekresikan pada saat diperlukan
saja. Kalau sudah tidak diperlukan, sekresi tersebut akan berhenti dengan suatu
mekanisme umpan balik (feed back )
Berdasarkan komponen kimianya dan pola biosintesanya, hormon
diklasifikasikan sbb :
1. Hormon peptida dan protein
2. Hormon asam amino dan turunannya
3. Hormon steroid.
Rangsangan dari lingkungan

CNS

Hipothalamus ; mengsekresikankan releasing faktor

Hipophisa ( Master gland ); mensekresikan Hormon


yang menggertak kel.

endokrin lain

Hip. Anterior : GH,TSH,ACTH,LH,LTH,GONADO.T.H

Hip. Posterior

: Oxitosin, Vasopresin

Pars intermedia : intermedin

Kelenjar target (target gland ); mensekresikan hormon


yang langsung bekerja

pada sel/jaringan/organ
Kel. Thyroid : H. tiroxin
Kel. Adrenal :
Kel. Sex ; ovary, testis.
Selain itu ada pula kelenjar endokrin lokal, antara lain
Placenta. Kel Brunner di sal. Pencernaan, ginjal dll

Releasing faktor yang disekresikan oleh hipothalamus dan Hormonhormon yang disekresikan oleh Hipophisa sebagian besar termasuk kelas
polipeptida dan protein
Tiroxin termasuk kelas asam amino dan protein
Hormon dari kel adrenal termasuk kelas Steroid
G H (Growth hormon) tergolong h peptide dan protein
KARAKTERISTIK HORMON:
Hormon (homein = menggiatkan / memacu) memiliki karakteristik antara lain :
-

Dihasilkan oleh kelenjar endokrin


Masuk ke dalam system peredaran darah.
Merupakan senyawa protein ataupun steroid
Mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dcan

reaksi terhadap stress ddan tingkah laku


Masing-masing memiliki fungsi yang spesifik, namun saling bekerja sama

dalam menjalankan fungsinya dan ada saling ketergantungan satu sama lain
Mampu menimbulkan efek yang signifikan dalam kadar yang sangat rendah
Sukar diisolasi, diidentifikasi, dan diukur secara akurat
Umurnya sangat pendek, disekresi setelah ada stimulasi dan segera
diinaktifkan oleh enzim yang khas

EFEK YANG DITIMBULKAN HORMON:


1. Efek kinetic
Migrasi pigmen, kontraksi otot, sekresi kelenjar
2. Efek metabolic
Nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi
3. Efek perilaku
Suatu hormon dapat menimbulkan efek lebih dari satu
Contoh: estrogen
Efek:

1. memunculkan ciri kelamin sekunder


2. perubahan tingkah laku
3. kontraksi otot uterus
(bekerja sama dengan oksitosin)

KLASIFIKASI HORMON:
Berdasarkan struktur kimia dan sifat kelarutannya, hormone dikelompokan sebagi
berikut:
A. Hormon lemak larut dalam pelarut lemak
* Hormon asam lemak

* Prostaglandin

* Tromboksan

* Prostasiklin

* Leukotrin

* Hormon steroid Hormon seks

* Hormon korteks adrenal


B. Hormon protein larut dalam air
* Hormon derivat asam amino

* Epinefrin, norepinefrin

* Dopamin

* Hormon tiroid (T4, T3)

* Melatonin

* Hormon polipeptida

* Hormon hipotalamus (RH, IH)

* Hormon hipofise posterior

* Hormon hipofise intermedia

* Kalsitonin

* Glukagon

* ACTH

* Endorfin
* Lipotropin

* Timosin
* Somatostatin

* Hormon protein

* GH

* PRL

* Insulin

* Hormon glikoprotein

* TSH

* Gn (LH/ICSH, FSH)

* PTH

KERJA HORMON:
1. Secara langsung, dalam hitungan detik
contoh: epinefrin/adrenalin
2. Bekerja lambat, dalam hitungan jam hari

contoh: estrogen

3.

Mekanisme kerja hormone

Langkah pertama kerja hrmon yaitu pengikatan hormone pada


reseptor spesifik di sel target
Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormone tersebut tidak akan
berespons
Reseptor untuk beberapa hormone terletak pada membrane sel target,
reseptor hormone yang lain terletak di sitoplasme atau nucleus.
Ketika hormone terikat pada reseptornya hal tersebut biasanya akan
menginisiasi serangkaian reaksi di dalam sel, dengan setiap tahap
reaksi yang semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi
hormone bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar,
Reseptor hormone merupakan protein berukuran besar dan tiap sel
yang distimulasi biasanya memiliki 2000 sampai 100.000 reseptor.
Setiap reseptor biasanya sangat spesifik untuk hormone; hal ini
menentukan jenis hormone yang akan bekerja pada jaringan tertentu
Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar: di dalam
atau pada permukaan membrane sel, di dalam sitoplasma sel, di
dalam nucleus sel.
Jumlah reseptor di sel target tidak konstan dari hari ke hari bahkan
menit ke menit. Reseptor protein itu sendiri dalam fungsinya sering kali
dinonaktifkan atau dihancurkan, dan pada waktu lain reseptor tsb
diaktifkan lagi atau reseptor yang baru dibuay oleh mekanisme
pembentukan protein.
Mekanisme kerja hormone Protein
1. Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdpt pada membran
plasma sel target.
Interaksi hormon dg reseptornya mengakibatkan perangsangan
atau penghambatan
enzim adenilsiklase yg terikat pada reseptor tersebut.
2. Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis siklik
AMP dari ATP.
3. Selanjutnya siklik AMP berfungsi sbg mediator intrasel utk
hormon tsb dan seluruh
sistem ini berfungsi sbg suatu mekanisme spesifik shg efek spesifik

suatu hormon dpt


terjadi.
4. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dlm sel.
5. Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu
proses fosforilasi pd
sintesis protein. Siklik AMP mempengaruhi kecepatn proses ini. 5
6. Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim
fostodiesterase yg
spesifik. Dg dmk zat-zat yg menghambat enzim fostodiesterase ini dpt
menyebabkan
timbulnya efek mirip hormon.
7. Hormon yg bekerja dg cara di atas ialah hormon tropik
adenohipofisis misal:
gonadotropin, MSH (melanocyte stimulating hormone), beberapa
releasing hormones
dari hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid dan kalsitonin.
Mekanisme kerja hormone steroid
1. Hormon steroid melewati membran sel masuk ke dlm sitoplasma
setiap sel, baik sel
target hormon steroid maupun sel lain. Tetapi reseptor hormon steroid
hanya terdpt di
dlm sel target yi dlm sitoplasmanya.
2. Bila hormon steroid berikatan dg reseptor sitoplasma maka
kompleks hormonreseptor tsb dg atau tanpa modifikasi akan ditransportasi ke tempat
kerjanya (sites of
action) di dlm inti sel yaitu pada kromatin. Selanjutnya terjadilah
beberapa hal yg
berhubungan dg peningkatan sintesis protein sesuai dg fungsi
masing-masing sel
target.

Konsep mekanisme kerja hormon yaitu dengan


1. Konsep klasik : kelenjar endokrin mensekresikan hormon melalui sistem
sirkulasi dan akan diterima oleh sel target.

2. Autokrin : sel target mensekresikan hormon dan akan diterima kembali


oleh sel target tersebut.
3. Parakrin : sel target mensekresikan hormon, dan hormon tersebut akan
diterima oleh sel target lainnya.
Melibatkan reseptor:
1. Hormon steroid ----- reseptor di sitosol dan nucleus
2. Hormon protein ----- reseptor di membran sel

HORMON STEROID
Berasal dari bahan dasar kolesterol, suatu molekul kompleks yang
terdiri dari 4 cincin ( siklopentanaperhidrofenantren)
Fungsi: memacu perkembangan ciri kelamin sekunder
ANABOLIC STEROID:

- Senyawa sintetis menyerupai androgen (testosteron)


- Dulu biasa digunakan oleh atlet untuk memperindah dan memperbesar otot
serta menambah kekuatan fisik
- Efek samping: kerusakan hepar, penyakit jantung, gangguan psikologis,
menyebabkan kanker

HORMON PROTEIN
- Mengandung satu atau lebih gugus asam amino, satu atau lebih rantai
peptide
- Hormon glikoprotein
- hormon protein yang mengandung gugus karbohidrat (contoh: hormon
hipofise anterior)
- Fungsi: bermacam-macam, mulai dari yang spesifik hanya untuk satu
jaringan target saja hingga yang mempengaruhi seluruh tubuh secara
umum (target sangat luas).

SEKRESI HORMON:
Pengaturan sekresi hormon dapat dilakukan oleh:
1. Komponen nonhormonal

2. Sistem syaraf
3. Hormon

REGULASI HORMON:
Mekanisme umpan balik positif dan umpan balik negative
yang melibatkan:
- sistem syaraf
- aksis hipotalamo-hipofiseos
- kelenjar endokrin
- produk sel-sel target
- homeostasis
PENGATURAN SEKRESI HORMON
1. Pengaturan oleh komponen nonhormonal
2. Pengaturan sekresi hormon oleh sistem syaraf
3. Pengaturan sekresi hormon oleh hormone

4.
I.
-

Gangguan Sistem hormonal

Kelainan sekresi hormone


Panhipopituitarisme penurunan sekresi seluruh hormone hipofisis
anterior. Berkurangnya sekresi ini dapat kongenital (turunan) atau
mendadak dan perlahan timbul, disebabkan oleh tumor hipofisis yang
merusak kelenjar hipofisis.
Dwarfisme disebabkan oleh defisiensi sekresi kelenjar hipofisis
anterior yang menyeluruh selama masa kanak-kanak. Kecepatan
pertumbuhan badan menurun. Tidak melewati masa pubertas dan
tidak pernah mengalami sekresi hormone gonadotropim dalam jumlah
cukup guna pertumbuhan fungsi seksual dewasa.
Gigantisme disebabkan adanya tumor pada kelenjar hipofisis yang
tumbuh terus sampai merusak kelenjarnya sendiri. Diproduksi banyak
sekali hormone pertumbuhan. Seluruh jaringan tubuh tumbuh cepat
sekali.
Akromegali orang tersebut tidak tumbuh tinggi tapi tulangnya terus
menebal. Pembesaran tampak pada daerah tulang tangan dan kaki,

tulang membranosa, tulang tengkorak, tulang hidung, tulang dahi,


rahang bawah, vertebrata, jari-jari/

II.
-

Penyakit tiroid
Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid membersar 2-3x ukuran normal. Perubahan ini akibat
kelebihan TSH. Pasien mengalami protrusi bola mata, disebut
eksoftalmos.
Hipotiroidisme
Disebabkan oleh autoimunitas thdp kelenjar tiroid sendir , imunitasnya
lebih merusak kelenjar daripada merangsang kelenjar.
1.Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi
misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
Gejala gejalanya berupa :
a.Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan
volume air dari cairan tubuh.
b.Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga
penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress
kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c.Lesu mental dan fisik.
2.Sindrom Cushing
Kumpulan gejala gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan
dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan
oleh pemerian obat obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejalanya berupa :
a.Otot otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
b.Osteoporosis
c.Luka yang sulit sembuh
d.Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)
3.Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya
akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk
mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda tanda kelainan
sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya
janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot otot tubuh seperti pria,
perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan
kadang kadang kebotakan.

Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda
tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala gejala
diatas tertutup oleh tanda tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan
oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan
progesterone timbul tanda tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu
ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
4.Peokromositoma

Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan


noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a.Basa metabolisme meningkat
b.Glukosa darah meningkat
c.Jantung berdebar
d.Tekanan darah meninggi
e.Berkurangnya fungsi saluran pencernaan
f.Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah.
Pengobatanya melalu operasi.

Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan


pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan,
tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma
terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini
menrangsang sel sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
6.Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan
hormon yang mengakibatkan sel sel dalam tubuh tidak dapat
menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah
tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel
sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga
kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak
dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat
meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah
menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita
DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena
komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal,
gangguan jantung dan gangguan saraf.
DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu
diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel sel beta pancreas

karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic
yang membawa sifat sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya
timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan
suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan.
DM tipe II timbul karena sel sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap
indulin walaupun sel sel beta pancreas memproduksi cukup insulin.
Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen
yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II
berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita
berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan
konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi lemak dan garam.
Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah
penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis,
sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari
gejala gejala di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita
diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa.
Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum larutan gula kemudian
kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu.
Diabetes bukan satu satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin.
Bebrapa orang memiliki sel sel beta pancreas yang terlalu aktif
sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula.
Sebagia akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal.
Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2 4 jam setelah
makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan
gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa
sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.
Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol
dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam
jumlah kecil.
7.Hipotiroidea

Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada


masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh
menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat,
disertai kemunduran mental karena sel sel otak kurang berkembang.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan
lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna pemberian hormone
tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa,
hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala gejala berupa kulit

tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut


jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental.
Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan.
Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
8.Hipertiroidea

Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal.


Gejala gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran,
berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR
maneingkatmelebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu
penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating
antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel sel tiroid,
mengaktifkan reseptor reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah
meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma,
pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus)
yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot
bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
MACAM - MACAM PENYAKIT PADA GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
1. hiperpituitarisme
merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang
terjadi akibat adanya tumor.
2. hipopituitarime
adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada
bagian anterior.
3. hipertiroidisme (tirotoksikosis)
adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada
metabolisme.
4. hipotiroidisme
suatu efek hormon tiroid berkurang.
5. tiroiditis
adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral
seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
6. tumor tiroid
adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai
dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi primer.

7. tiroidektomi
adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau
sebagian dari kelenjar tiroid.
8. hiperparatiroid
adalah suatu keadaan kelenjar - kelenjar memproduksi lebih sekresi hormon
paratiroid, hormon asam amino polipeptida.
9. hipoparatiroid
adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan
kadar kalsium dalam darah rendah.
10. kelainan pada kelenjar adrenal
11. addison
adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
hormon korteks adrenal.
12. sindrom chusing
adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti
obesitas, impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan
disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon
kortisol.
13. aldosteronisme primer
adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron
suatu hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal secara berlebih.
14. tumor hipofisis
adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
15. hipofisektomi
merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui
pembedahan
16. diabetes insipidus
adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena
kurangnya hormon antiduretik.
17. sindrom sekresi hormone antidiuretik
18. pangkreatitis
adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim
pencernaan dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan

mensekresi insulin dan glukagon.


19. diabetes militus
adalah meningkatnya kadar gula dalam darah yang disertai berbagai
kelainan meta. bolik akibat gangguan hormonal.

Langkah 7: Sintesa dan uji informasi


Untuk mendapatkan langkah ini, masing-masing anggota kelompok untuk menyatukan
informasi pada proses tutorial hari kedua yang akan dibantu oleh tutor.

Anda mungkin juga menyukai