• Susanti P
• Gresensia Ressa
• Charles Wilson Leo
• Maria Resky Lopak
• Novia Anastasya
• Reslam Dalta Romersi
Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal
yang paling sering dijumpai pada anak. Sindrom
nefrotik merupakan suatu kumpulan gejala-
gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif
(>40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau
rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu >2
mg/mg atau dipstik ≥2+), hipoalbuminemia <2,5
g/dl, edema, dan dapat disertai hiperlipidemia >
200 mg/dL terkait kelainan glomerulus akibat
penyakit tertentu atau tidak diketahui (Trihono
et al., 2008).
KLASIFIKASI
Whaley dan Wong (1999 : 1385) membagi
tipe-tipe sindrom nefrotik:
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan
diantaranya:
• Pemeriksaan darah rutin
• Leukosit
• Urinalisis:
• Protein urin kuantitatif dengan menghitung
protein/kreatinin urin pagi, atau dengan
protein urin 24 jam.
• Albumin serum
• Pemeriksaan lipid
• Pemeriksaan elektrolit serum
• Tes HIV
• Pemeriksaan C3
Biopsi Ginjal
Radiografi
USG renal
KOMPLIKASI
• Infeksi
• Tromboemboli
• Hiperlipidemia
• Hipokalsemia
• Hipovolemia
• Malnutrisi
• Gagal ginjal
• Penurunan volume intravaskuler (syok hipovolemik)
• Kemampuan koagulasi yang berlebihan (trombosit vena)
• Perburukan nafas (berhubungan dengan retensi cairan)
• Kerusakan kulit
• Infeksi sekunder karena imunoglobulin yang rendah akibat
hipoalbuminemia
• Peritonitis.
Penatalaksanaan
Terapi
Immunosupresant
Terapi
Penatalaksanaan Corticosteroid Terapi Diuretik
Farmakologi
lembek
NO DIAGNOSA NOC NIC
badan.
2. Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi.
THANK YOU