HIPER-HIPOPITUITARISME
Oleh
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Etiologi
1. Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus,
mencakup :
a. faktor keturunan adanya riwayat keluarga dengan hiperpituitarisme
b. adenomas pituitary (tumor hipofisis fungsional)
c. disfungsi hypothalamus
d. terapi pada hipopituitari
2. Hipopituitarisme
a. Defek perkembangan kongenital, seperti dwarfisme pituitary atau hipogonadisme
b. Tumor yang merusak hipofise (mis; adenoma hipofise nonfungsional) atau
merusak hipotalamus (mis; kraniofaringioma atau glioma).
c. Iskemia, seperti pada nekrosis postpartum (Sindrom Sheenan’s)
(Rumorharbo, 1997)
C. Manifestasi Klinis
1. Hiperpituitari
Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ – organ dalam (seperti tangan,
kaki, jari – jari,tangan, lidah, rahang, kardiomegali)
Impotensi
Visus berkurang
Nyeri kepala dan somnolent
Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas
Libido seksual menurun
Kelemahan otot, kelelahan dan letargi
Tumor yang besar dan mengenai hipotalamus: suhu tubuh, nafsu makan dan tidur
bisa terganggu, serta tampak keseimbangan emosi
Gangguan penglihatan sampai kebutaan total
2. Hipopituitari:
Gangguan pengelihatan dan papilledema
Tanda-tanda defisit gonadotropin
a. Menurunnya kadar FSH, LH serum, dan steroid gonad
b. Anak-anak mengalami terlambat pubertas
c. Dewasa; wanita (oligomenera atau amenorea, atrofi uterus dan vagina); Pria
(hilangnya libido, jjumlah sperma yang berkurang, gangguan ereksi, testis
mengecil, dan rambut tubuh rontok)
Manifestasi defisit hormon pertumbuhan
a. Anak-anak pertumbuhan lambat, tetapi bagian tubuh proposional, terlalu
banyak jaringan lemak, tetapi pertumbuhan otot buruk.
Terlambat pubertas, tetapi pada akhirnya perkembangan seksual normal
Kadar hormone pertumbuhan serum menurun
b. Dewasa
Tubuh pendek sekali
Pertumbuhan otot buruk sehingga cepat Lelah
Emosi labil
Manifestasi defisit prolaktin (ibu pascapartum tidak mengeluarkan air susu
dan kadar prolaktin serum kurang)
Manifestasi defisit TSH (tanda gejala hipotiriodisme serta kadar TSH serum dan
tiroid hormone kurang)
Manifestasi defisit ACTH (kadar ACTH serum, glukokortikoid, dan andrenal
androgen kurang.
D. Patofisiologi
1. Hiperpituitari
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada
sel mana dari kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi.
Kelenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila
diameternya lebih dari 10 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya
kurang dari 10 mm, yang terdiri atas 1 jenis sel atau beberapa jenis sel.
Adenoma hipofisis merupakan penyebab utama
hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma ini
hampir selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor.
Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel penyekresi GH,ACTH dan
prolaktin. Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-,LH- atau FSH- sangat
jarang terjadi. Functioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior
adalah:
2. Hipopituitari
Adenoma hipofisis, tumor jinak lain yang timbul di dalam sella, keganasan
primer dan metastasik serta kista dapat menyebabkan hipopituitarisme. Semua
lesi massa di sella dapat menyebabkan kerusakan dengan menimbulakn
penekanan pada sel-sel hipofisis di sekitarnya
c. Apopleksi hipofisis.
e. Defek genetik.
Pada anak pernah dilaporkan defisiensi kongenital satu atau lebih hormon
hipofisis. Contohnya, mutasi di pit-I, suatu faktor transkripsi hipofisis,
meneybabkan kombinasi defisiensi GH, proalktin, dan TSH.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hiperpituitari
2. Hipopituitari
a. Foto tengkorak (cranium)
Dilakukan untuk melihat kondisi sella tursika. Dapat terjadi tumor atau juga
atropi. Tidak dibutuhkan persiapan fisik secara khusus, namaun pendidikan
kesehatan tentang tujuan dan prosedur sangatlah penting.
c. CT Scan otak
F. Penatalaksanaan
Hiperpituitari
Hipopituitari
a. Kausal
Bila disebabkan oleh tumor, umumnya dilakukan radiasi. Bila gejala-gejala tekanan
oleh tumor progresif dilakukan operasi.
b. Terapi Substitusi
ASUHAN KEPERAWATANHIPERPITUITARI
A. Pengkajian
Hiperpituitari
B. Diagnosa Keperawatan
Hiperpituitari
Diagnosa keperawatan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan hiperpituitarisme.
ASUHAN KEPERAWATANHIPOPITUITARI
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada klien dengan kelainan ini antara lain mencakup:
1. Riwayat penyakit: Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita
klien, serta riwayat radiasi pada kepala.
Sejak kapan keluhan dirasakan
Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedang defisiensi
gonadotropin nyata pada masa praremaja.
Apakah keluhan terjadi sejak lahir.
Tubuh kecil dan kerdil sejak lahir terdapat pada klien kretinisme.
2. Kaji usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan saat lahir atau kaji pertumbuhan
fisik klien bandingkan perumbuhan anak dengan standar serta riwayat penyakit
yang sama dalam keluarga.
3. Keluhan utama meliputi;
Pertumbuhan lambat.
Ukuran otot dan tulang kecil.
Tanda – tanda seks sekunder tidak berkembang, tidak ada rambut pubis dan
rambut axila, payudara tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat
haid, dan lain – lain.
Interfilitas.
Impotensi.
Libido menurun.
Nyeri senggama pada wanita.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan hipopituitarisme;
Baradero, Mary, Mary Wilfrid Dayrit dan Yakobus Siswandi. 2005. Klien Gangguan Endokrin:
Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rumahorbo, Hotma. 1997. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, Susan C. 2010. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Ed.12. Jakarta:
EGC.