1. Hipopituitarisme
a. Definisi
Hipopituitarisme adalah keadaan yang timbul sebagai akibat hipofungsi
hipofisis. Hipopituitarisme merupakan defisiensi hormon tiroid, adrenal, gonad dan
hormon pertumbuhan akibat penyakit hipofisis.
Pada setiap pasien dengan defisensi hormonal ini, kemungkinan adanya defisiensi
lain harus dicari. Kadang-kadang timbul akut berupa apopleksi hipofisis dimana
terdapat infark hemoragik pad atumor hipofisis, biasanya disertainyeri disertai
kepala berat mendadak.
b. Klasifikasi
1. Hypophyseal Cachexia ( Penyakit Simmonds ):
a. Dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia dewasa.
b. Lebih sering pada wanita dengan perbandingan 2 : 1
c. Penderita dapat hidup bertahun-tahun dengan penyakitnya, kadang-kadang
sampai 30-40 tahun.Gejala-gejala klinik biasanya disebabkan oleh
insufiensi adrenal, thyroid atau gonad,yang terjadi sekunder akibat
hipopituitarisme. Kombinasi kelenjar yang mengalamiinsufiensi itu bisa
berbagai macam ; yang paling sering ialah kombinasi hipothyroidismedan
hipoadrenalisme.
2. Hypophyseal Dwarfism ( Jenis Lorain-Levi ):
a. Pada anak yang sedang tumbuh
b. Terjadi dwarfisme yang simetrik.Penyebab yang paling sering ialah ;
craniopharyngioma. Kadang-kadang juga disebabkan juga oleh : nekrosis
iskhemik, kista, atau radang.
9) Defek genetik
Pada anak pernah dilaporkan defisiensi kongenital satu atau lebih
hormonhipofisis. Contohnya, mutasi di pit-I, suatu faktor transkripsi hipofisis,
meneybabkankombinasi defisiensi GH, proalktin, dan TSH.
http://medicscientist.com/hypopituitarism-diagnosis-treatment
e. Manifestasi Klinis
Pada anak-anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi
pelepasan GH. Dwarfisme hipofisis (kerdil) merupakan konsekuensi dari defisiensi
tersebut. Ketikaanak-anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda-tanda seksual
sekunder dan genitaliaeksterna gagal berkembang. Selain itu sering pula ditemukan
berbagai derajat insifisiensiadrenal dan hipitiroidisme, mereka mungkin akan
mengalami kesulitan di sekolah danmemperlihatkan perkembangan intelektual yang
lamban, kulit biasanya pucat karena tidakadanya MSH.
Pasien dengan hipopituitarisme, selain memiliki tingkat hormon basal yang
rendah, juga tidak merespons terhadap pemberian hormon perangsang sekresi. Uji
fungsi hipofisis kombinasi dapat dilakukan pada pasien ini dengan menyuntikkan
insulin untuk menghasilkan hipoglikemia, CRH, TRH, dan GnRH. Hipoglikemia
dengan kadar serum glukosa yang kurang dari 40mg/dl, normalnyamenyebabkan pelepasan
GH, ACTH, dan kortisol; TRH merangsang pelepasanTSH dan prolaktin;
sedangkan GnRH merangsang pelepasan FSH dan LH. Pasiendengan
panhipopituitarisme gagal untuk merespons empat perangsang sekresitersebut.
Selain studi biokimia, juga disarankan pemeriksaan radiografi kelenjar hipofisis
pada pasien yang diperkirakan menderita penyakit hipofisis, karenatumor-tumor
hipofisis seringkali menyebabkan gangguan-gangguan ini.Pengobatan
hipopituitarisme mencakup penggantian hormon-hormon yang kurang.GH manusia,
hormon yang hanya efektif pada manusia, dihasilkan dari teknik rekombinasi asam
deoksiribonukleat (DNA), dapat diguanakan untuk mengobati pasien dengan
defisiensi GH dan hanya dapat dikerjakan oleh dokter spesialis. GHmanusia jika
diberikan pada anak-anak yang menderita dwarfisme hipofisis, dapatmenyebabkan
peningkatan tinggi badan yang berlebihan. GH manusia rekombinan juga dapat
digunakan sebagai hormon pengganti pada pasien dewasa
dengan panhipopituitarisme. Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dengan
caradisuntikan. Sehingga, terapi harian pengganti hormon kelenjar target
akibatdefisiensi hipofisis untuk jangka waktu yang lama, hanya diberikan
sebagaialternatif. Sebagai contoh, insufisiensi adrenal yang disebabkan karena
defisiensisekresi ACTH diobati dengan memberikan hidrokortison oral.
Pemberian tiroksinoral dapat mengobati hipotitoidisme yang diakibatkan defisiensi
TSH. Pemberianandrogen dan estrogen dapat mengobati defisiensi gonadotropin
,namun pemberiangonadotropin tersebut dapat menginduksi ovulasi. Defisiensi GH
membutuhkaninjeksi GH setiap hari.Insufisiensi hipofise menyebabkan hipofungsi
organ sekunder. Hipofungsi hipofise jarang terjadi, namun dapat saja terjadi dalam
setiap kelompok usia. Kondisi inidapat mengenai semua sel hipofise
(panhipopituitarisme) atau hanya sel-seltertentu, terbatas pada satu subset sel-sel
hipofise anterior (mis: hipogonadismesekunder terhadap defisiensi sel-sel
gonadotropik) atau sel-sel hipofise posterior (mis: diabetes insipidus)
Pada orang dewasa, kehilangan fungsi hipofisis sering mengikuti kronologis
seperti defisiensi GH, hipogonadisme, hipotiroidisme, dan insufisiensi adrena.
Karena orang dewasa telah menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi
tubuh pasien dewasa denganhipotuitarisme adalah normal.Adapun tanda dan
gejalanya yang mungkin ditemukan yaitu :
1) Terjadinya hipogonadisme.
2) Penurunan libido, impotensi, progresif pertumbuhan rambut dan bulu ditubuh,
jenggot, berkurangnya perkembangan otot pada pria.
3) Pada wanita, berhentinya siklus menstruasi atau aminorea yang merupakan
tanda awaldari kegagalan hipofisis. Kemudian di ikiti atrofi payudara dan
genetalia eksterna.
2. Hiperpituitarisme
a. Definisi
Hiperpituitarisme adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor
atau hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu
hormone hipofise atau lebih yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari . Hormon
hormon hipofisis lainnya sering dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah.
b. Etiologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau
hipotalamus, penyebab mencakup :
1) Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormon, biasanya sel penghasil
GH, ACTH atau prolakter.
2) Tidak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH
terjadi apabila sekresi HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.
c. Manifestasi Klinis
1) Perubahan bentuk wajah : hidung, bibir, dahi, rahang serta lipatan kulit
menjadi besar dan kasar secara progresif. Rahang bawah menjadi besar dan
menonjol kedepan sehingga gigi renggang. Jaringan lunak juga tumbuh
sehingga wajah kelihatan seperti ada edema.
2) Kedua tangan dan kaki membesar secara progresif.
3) Lidah, kelenjar ludah, limpa, jantung, ginjal, hepar dan organ lainnya juga
membesar.
4) Gangguan toleransi glukosa bisa berkembang sampai timbul diabetes
mellitus.
5) Gangguan metabolisme lemak dengan akibat hyperlipidemia.
6) Cepat lelah dan lategi.
d. Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada
sel mana dari kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar
biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila diameternya
lebih dari 10 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari 10 mm,
yang terdiri atas 1 jenis sel atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan
penyebab utama hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui.
Adenoma ini hampir selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning
tumor.