Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Sistem Endokrin dan Metabolik

A. Sistem Endokrin
1. Latar belakang
Sstem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan
senyawa kimia yang disebut hormon. Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid
yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar pineal termasuk pulau Langerhans pada pankreas,
gonad (ovarium dan testis). Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda satu sama lain.
Selain struktur yang membedakan setiap kelenjar adalah sekresi yang dihasilkan dan fungsinya.
Menurut Tenzer (1998), kelenjar endokrin pada vertebrata (termasuk manusia) memiliki sifat
umum sebagai berikut:
Seluruh kelenjar endokrin berukuran kecil dan mengandung banyak pembuluh darah
Berdasarkan susunan sel sekretorinya, kelenjar hormon dibedakan menjadidua tipe:
- Tipe sinusoid. Tersusun atas sel-sel sekretori berbentuk kubus atau pipihyang
terletak diantara sinusoid-sinusoid dan dilengkapi dengan matriks jaringan
ikat.
- Tipe folikel. Sel sekretori tersusun dalam kantung bulat (folikel).
Folikeltersebut menimbun sekretnya dalam lumen sebelum dilepaskan
dalamaliran darah. Tipe ini terdapat pada kelenjar tiroid.
Kelenjar pada sistem endokrin hanya berhubungan secara fungsional tanpa ada hubungan
secara struktural.
Jumlah sekret yang disekresikan tergantung kebutuhan tubuh.Kelenjar endokrin yang
terdapat pada vertebrata (termasuk manusia) antaralain, hipofisis, tiroid, paratiroid,
adrenal, pineal, dan organ-organ tubuh yangmengandung kelenjar endokrin misalnya,
pankreas, gonad, ginjal, lambung, dan usushalus (Tenzer, 1998)
Hormon dan fungsinya
Sistem endokrin mempunyai 5 fungsi umum, yaitu:
Membedakan sistem saraf pusat dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan internal optimal
Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi situasi darurat

Anda mungkin juga menyukai