Dan
ASUHAN KEPERAWATAN
HIPOPITUITARI
Disusun oleh :
(202003009)
Laporan pendahuluan dan Asuhan keperawatan ini dibuat untuk memenuhi tugas KMB 2
secara mandiri oleh mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri.
NIM : 202003009
Mengetahui,
I. Definisi
Hipopituitarisme adalah hilangnya sebagian atau seluruh fungsi lobus anterior kelenjar
hipofisa. Hipopituitarisme juga merupakan komplikasi terapi radiasi pada bagian kepala dan
leher dan hipopituitarisme dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar hipofisis sendiri atau
pada hipotalamus, namun demikian, akibat kedua keadaan ini pada hakekatnya sama.
(Barbara, 1996).
II. Etiologi
Gejala hipopituitari bervariasi tergantung kepada jenis hormon apa yang kurang.
a. Kekurangan hormon GH
Kekurangan hormon pertumbuhan pada dewasa biasanya menyebabkan sedikit gejala atau
tidak menyebabkan gejala; tetapi pada anak-anak bisa menyebabkan lambatnya pertumbuhan,
kadang-kadang menjadi cebol (dwarfisme). Tanda-tandanya meliputi pertumbuhan lambat,
ukuran otot dan tulang kecil, tanda-tanda seks sekunder tidak berkembang, infertilitas,
impotensi, libido menurun, nyeri senggama pada wanita.
IV. Patofisiologi
Hipofungsi kelenjar hipofisis (hipopituitarisme) dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar
hipofisis sendiri atau pada hipotalamus, namun demikian akibat kedua keadaan ini pada
hakekatnya sama. Hipopituitarisme dapat terjadi akibat kerusakan lobus anterior kelenjar
hipofisis. Panhipopituitarisme (penyakit Simmond) merupakan keadaan tidak adanya seluruh
sekresi hipofisis dan penyakit ini jarang dijumpai. Nekrosis hipofisis pascapartus (sindrom
Sheehan) merupakan penyebab lain kegagalan hipofisis anterior yang jarang. Keadaan ini lebih
cenderung terjadi pada wanita yang mengalami kehilangan darah, hipovolemia dan hipotensi
pada saat melahirkan.
Hipopituitarisme juga merupakan komplikasi terapi radiasi pada bagian kepala dan leher.
Kerusakan total kelenjar hipofisis akibat trauma, tumor atau lesi vaskuler akan menghilangkan
semua stimulus yang secara normal diterima oleh kelenjar tiroid, gonad dan adrenal. Akibatnya
adalah penurunan berat badan yang ektrim, pelisutan tubuh, atrofi semua kelenjar serta organ
endokrin, kerontokan rambut impotensi anemor, hipometabolisme dan hipoglikemia. Koma
dan kematian akan terjadi jika tidak dilakukan terapi hormone pengganti.
V. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mengetahui kelainan struktural pada hipofisa dilakukan pemeriksaan CT scan atau
MRI.
LH (berkurang)
FSH (berkurang)
testosteron (berkurang)
estrogen (berkurang)
kortisol (berkurang)
T4 (berkurang)
TSH (berkurang)
hormon pertumbuhan (berkurang)
VI. Penatalaksanaan