Anda di halaman 1dari 17

Artikel Tentang Seni

PENTINGNYA SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


BERBUDAYA

https://www.facebook.com/permalink.php?
story_fbid=444890852234443&id=430102340379961

definisi seni sebagai bagian dari proses kehidupan manusia.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa
masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium
itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Seni adalah suatu hal yang merujuk kepada keindahan (estetika). Menurut The
Liang Gie (1997: 17), keindahan atau indah adalah sebuah kata yang sepadan
dengan kata beauty dalam Bahasa Inggris (dalam bahasa Perancis “beau”, bahasa
Italia dan Spanyol, “bello”). Dilihat dari sudut pandang kebahasaan, kata indah
(beauty atau beau atau bello) adalah kata yang merupakan turunan dari kataBellum,
yang akar katanya adalah Bonum, dan memiliki arti kebaikan. Kata bellumatau
bonum adalah dua kata dalam Bahasa Latin. Berdasarkan asal kata ini, dapat kita
simpulkan bahwa keindahan sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dikenal
sebagai sesuatu yang baik atau dalam term Islam dikenal dengan istilah ‘ma’ruf’.
[1] Kata ma’ruf adalah kata yang memiliki arti dikenal, terkemuka, makbul, yang
diakui. Dalam Bahasa Inggris, ma’ruf diartikan sebagai kindnessatau kebaikan.

Menurut The Liang Gie (1997: 10), berdasarkan teori umum yang berkembang
tentang keindahan, dapat dikategorikan kepada tiga besar, yakni:
Hal yang indah dan baik; keindahan sebagai suatu jenis keserasian atau ketertiban;
Keindahan dan kebenaran; hal yang indah sebagai sebuah sasaran perenungan;
Unsur-unsur keindahan; kesatuan, perimbangan, kejelasan;
Sebagai bahan referensi, berikut ini beberapa definisi tentang keindahan dalam arti
istilah.
[2] Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang
tidak berkepentingan yang bisa kita memperolehnya semata-mata dari memikirkan
atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya (Mortimer Adler) Thomas
Aquinas merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang menyenangkan ketika
dilihat. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
adalah menyenangkan.
Charles J. Bushnell memberikan definisi keindakan sebagai kualitas yang
mendatangkan penghargaan yang mendalam tentang berbagai nilai atau ideal yang
membangkitkan semangat. Michelangelo, seniman besar berpendapat sederhana,
bahwa keindahan adalah penyingkiran hal-hal yang berlebihan. (The Liang Gie,
1997: 13-14)

Monroe Beardsley, seorang ahli estetika modern di abad ke-20, memaparkan


bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi sifat dasar membuat suatu yang baik dan
indah dalam seni. Pertama adalah Kesatuan (Unity), di mana suatu karya estetika
(seni) tersusun secara baik dalam hal isi, keteraturan dan keserasian dari bentuk,
warna, corak, komposisi, dan sebagainya. Yang Kedua adalah Kerumitan
(Complexity), di mana menegaskan bahwa suatu karya seni bukanlah karya yang
sederhana, karena pasti di dalamnya terdapat suatu pertentangan dari masing-
masing unsur dengan berbagai perbedaan yang sangat halus. Dan yang terakhir
adalah Kesungguhan (Intensity), yang berarti bahwa suatu karya seni adalah
sesuatu yang memiliki kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sebagai karya
yang ksosng. Dibalik suatu karya seni, terdapat bongkaran makna yang sangat
dalam dan luas (The Liang Gie, 1997: 13-14).

Seni adalah suatu produk budaya dari sebuah peradaban manusia, sebuah wajah
dari suatu kebudayaan yang diciptakan oleh suatu bangsa atau sekelompok
masyarakat. Secara teoritis, seni atau kesenian dapat didefinisikan sebaagai
manifestasi budaya (priksa atau pikiran dan rasa; karsa atau kemauan; karya atau
hasil dari perbuatan) manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik (Anshari, 1986:
116). Hal ini disebabkan oleh karena ditopang oleh serangkaian nilai-nilai yang
ditinggikan seperti agama atau norma-norma lain.[3]

Koentjaraningrat menjelaskan bahwa dalam budaya terdapat tujuh unsur yang


dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia ini (dalam kehidupan manusia), yaitu:
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Organisasi Sosial
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencaharian hidup
- Sistem Religi
- Kesenian

[4] Lebih jelas Koentjaraningrat menjelaskan:

…suatu unsur unuviresal kesenian dapat berwujud gagasan-gagasan, ciptaan-


ciptaan, pikiran, ceritera-ceritera, dan syair-syair yang idnah. Naumn, kesenian juga
dapat berwujud tindakan-tindakan interaksi berpola antara seniman pencipta,
seniman penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, dan konsumen
hasil kesenian; tetapi kecuali itu semua kesenian juga berupa benda-benda indah,
candi, kain tenun yang indah, benda-benda kerajinan dan sebagainya.

[5] Berkaitan dengan penjelasan Koentjaraningrat di atas, oleh Fakhruroji


memaparkan bahwa secara praktis, seni Sebagai sebuah kebudayaan yang
diciptakan manusia dapat dibedakan atas:

1. Seni sastra, seni dengan alat bahasa;


2. Seni musik, seni dengan alat bunyi atau suara;
3. Seni tari, seni dengan alat gerakan;
4. Seni rupa, seni dengan alat garis, bentuk, warna dan lain sebagainya; dan
5. Seni drama atau teater, seni dengan alat kombinasi sastra, musik, tari atau

gerak dan rupa.

Fungsi-fungsi Seni dalam kehidupan[6]

Muhammad Iqbal, pelaku seni kelahiran Sialkot, Punjab, memberikan rambu-rambu


yang menegaskan bahwa harus ada suatu hal yang harus dicapai dalam berkesenian
atau memaknai seni dalam kehidupan. Pertama, seni harus menciptakan kerinduan
akan hidup yang abadi, karena tujuan utama dari seni adalah hidup itu sendiri. Seni
dianggap sebagai saran yang penting bagi prestasi kehidupan sehingga ia harus
memelihara ladang kehidupan agar tetap hijau dan memberikan petunjuk
kehidupan bagi manusia.

Yang kedua adalah pembinaan manusia. Seni harus bisa memberikan dorongan dan
asupan serta mampu memompa rasa keberanian dan kejantanan bagi orang-orang
(audiens) yang bermentalkan ‘ayam’ dan memberikan semangat kepada setiap
manusia serta menciptakan kerinduan akan tujuan hidup yang baru dan ideal
(inspiratif). Seni harus memiliki tujuan etis dan instruksional. Seni memiliki daya
magis dan harus dimanfaatkan untuk menciptakan pribadi manusia yang baik.
Contohnya adalah musik, harus dapat menimbulkan semangat juang dan
mendorong keberanian serta mengilhami perbuatan yang gagah berani, atau
membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil, dan menghormati Tuhan Yang
Mahakuasa.

Ketiga, seni harus mampu membuat kemajuan social. Seniman dapat dianggap
sebagai orang agung dan menjadi panutan. Menurut Muhammad Iqbal, seorang
seniman dengan kekuatan ‘kenabian’-nya mampu meninggikan derajat suatu bangsa
dan mengatarkannya ke arah kebesaran demi mencapai kebesaran yang lebih tinggi
lagi. Apalah arti suatu karya seni jika tidak dapat membangkitkan badai emosional
dalam masyarakat? (Syarif, 1993: 128)
Agus Purwontor, dalam tulisannya “Peranan Seni dalam Kehidupan Manusia” juga
menjelaskan tentang seni sebagai kebutuhan hidup. Dalam istilah lain dikatakan
seni sebagai applied art (seni terpakai)―seni yang digunakan―seni terapan. Dalam
hal ini diterangkan bahwa seni itu digunakan untuk tujuan dan maksud tertentu
terhada benda atau ide, menurut kegunaannya, tetapi tidak melepaskan segi
keindahannya. Di samping memiliki keindahan wujud, seni juga memiliki nilai
kegunaan dari wujud sendiri. Misalnya, jambangan-jambangan atau guci dari
Tiongkok Kuno, wujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah,
tanpa menghilangkan fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan
mencurahkan keinginan keindahan ke seluruh hidupnya.

SENI DAN MANUSIA

Seni merupakan proses kreativitas manusia, yang berasal dari ide, gagasan,
luapan perasaan yang diekspresikan melalui media tertentu, sehingga orang lain
dapat turut menikmatinya dan dapat turut mengapresiasi pesan yang disampaikan
oleh pembuat karya seni tersebut. Manusia sangat erat dengan pesan-pesan, yang
diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui seni, manusia
mewariskan pesan-pesan kehidupan, sebuah kebijaksanaan untuk mengatasi
tantangan kehidupan. Metafora alam diceritakan dengan penuh pesona dalam
sebuah cerita legenda, ataupun diterjemahkan ke dalam tari-tarian ataupun juga
nyanyian.

Seni adalah produk budaya manusia yang usianya sudah sangat tua, di setiap
peradaban pasti menunjukkan bentuknya. Memang tidak semuanya mengalami
nasib yang cukup baik untuk bisa sampai di tangan generasi masa kini, sebagian
rusak tidak terawat, bahkan sebagian dimusnahkan karena alasan kepercayaan.
Namun, seni terus mengalir dari generasi ke generasi, memperbaharui bentuknya
yang kontekstual terhadap jaman. Misalkan, lakon Odiesus yang tersohor dari jaman
Yunani kuno, hingga masa kini kerap dipentaskan oleh grup-grup teater. Ataupun,
cerita Romeo dan Juliet yang hingga hari ini menjadi simbol kisah percintaan yang
tragis. Karya seni tersebut berjalan menembus ruang dan waktu, mendapatkan
tempatnya di generasi masa kini.

SENI DALAM KEHIDUPAN

Seni pada posisi tertentu memiliki dimensi yang begitu luas, sedangkan bagi mata
yang awam, mungkin seni dipandang hanya pada produk lukis semata. Padahal,
produk seni begitu beragam. Namun yang paling penting bukanlah produk seninya,
melainkan proses kreatif yang terjadi. Seni membantu manusia untuk memahami
dirinya, sesamanya, dan dunianya. Mungkin akan ada pihak-pihak yang merasa
terganggu dengan karya seni yang dihasilkan, dengan berbagai alasan. Namun, kita
harus ingat bahwa proses kreatif sejatinya tidak dapat dibendung.

Memang di masa sekarang ini, produk teknologi sedang diagung-agungkan,


begitupun dengan aktivitas ekonomi yang menjadi kegiatan utama kehidupan dari
sejak lama. Ketika manusia abai terhadap seni yang menjadi wadah untuk
meneduhkan jiwanya yang sedang gundah dan penuh tanda tanya, manusia menjadi
sakit karena tidak mampu mengendalikan amarahnya. Kita lihat di kota-kota besar
seperti Jakarta, sangatlah mudah untuk memantik kerusuhan, sedikit gesekan yang
dibumbui dengan embel-embel penistaan agama sudah bisa menjadi kekacauan
sosial. Masyarakat Indonesia saat ini sering goyah karena jarang berkesenian, seni
jauh dari keseharian. Kebanyakan memosisikan diri sebagai penonton ketimbang
pelaku, banyak alasan yang dikemukakan. Mulai dari tidak berbakat, tidak mampu,
tidak pantas, dll.

Sesungguhnya berkesenian tidak memerlukan kemampuan atau keterampilan


khusus, karena untuk mengekspresikan ide, gagasan dan perasaan bisa dilakukan
dengan sebebas-bebasnya. Tidak ada yang berhak untuk menghakimi, menilai
apakah karya seni kita bagus atau tidak. Kita harus berkesenian karena di dalamnya
adalah proses pertumbuhan, pematangan diri dengan mengekspresikan ide,
gagasan, perasaan yang ada di dalam diri secara berkala. Tanpanya, manusia akan
menjadi makhluk yang “kosong” karena tidak mampu mengekspresikan dirinya.
Pengaruh Seni Dalam Hidup Manusia

http://proaktif-online.blogspot.com/2013/12/pikir-pengaruh-seni-dalam-hidup-manusia.html

Seni untuk individu berguna untuk mengasah rasa sehingga hidup menjadi
berwarna-warni dan lebih bersemangat. Sementara di sisi lain, seni memiliki fungsi
sosialnya sebagai media komunikasi, yaitu untuk menyebarkan pesan-pesan sosial.
Bilamana kemudian posisinya di tengah masyarakat, apakah memihak rakyat atau
menjadi alat propaganda penguasa semata, menjadi hal lain yang dapat
diperdebatkan. Namun, seni perlu dilihat lagi dalam perspektif manfaat bagi
perkembangan diri manusia, di mana manusia semakin menemukan dirinya melalui
seni.

MANUSIA DAN KESENIAN

http://sinar-manusiadankesenian.blogspot.com/2010/11/manusia-dan-
kesenian.html

Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja
keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak
dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak
dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan
memuaskan rasa dahaga akan keindahan.

Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan


sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang
melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan
mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera
manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk
keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti
bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan
betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi
pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga
semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk
menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat
menghayati keindahan.

A. PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan bisa disebut juga indah yang berarti sesuatu yang bagus, cantik, dan
segala bentuk kebaikan atau kesempurnaan. Pemandangan alam yang sangat
mengagumkan bisa disebut indah karena mempunyai bentuk fisik yang bagus atau
sempurna. Dan benda atau barang-barang seni juga bisa disebut indah karena
memiliki bentuk yang sangat unik dan detail pengerjaannya bisa di bilang
sempurna. Keindahan bisa dibilang adalah kebenaran, dan segala yang indah itu
merupakan kebenaran. Keindahan meliputi :

• Keindahan seni
• Keindahan Alam
• Keindahan Moral
• Keindahan Intelektual

Jadi keindahan merupakan sesuatu bentuk sempurna yang ada di muka bumi ini,
tanpa ada batasan bagi setiap orang untuk memiliki rasa tersebut. Karena
Keindahan bersifat Universal

B. HAKEKAT KEINDAHAN

Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu
hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-
hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni
berupa keindahan bentuk dan warna
Cinta sangat kuat sekali dalam membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk
menciptakan keindahan bagi para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para
seniman kreativitas itu hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh diatas
keindahan adalah konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai
bentuk. Konsep itu sendiri abstrak dan kabur dia ada akan tetapi tidak dapat
berbicara dengan seniman sebelum ada imajinasi yang menghubungkan seniman itu
dengan konsepnya sendiri setelah konsepnya terbentuk, barulah konsep keindahan
seniman berdialog dengan pembaca, seperti gesang pada waktu bermain-main di
Bangawan Solo ia heran sungai yang airnya tak seberapa itu pada waktu banjir
sangat mengerikan orang yang melihatnya ia merenung ia memperoleh konsep
keindahan setelah konsep itu diberi bentuk ialah lagu “Bengawan Solo” maka
barulah dapat berkomunikasi

Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan
keindahan menurut Koats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut ketidak tentuan,
misterius (negative capability), justru seniman yang tidak memiliki kemampuan
negative tidak mampu menciptakan keindahan, kemampuan negative ini identik
dengan proses mencari (ialah mencari keindahan) karena yang bersangkutan
merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakannya.

Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan


kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran
tidak indah.

Ada dua nilai terpenting dalam keindahan


1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan
dalam suatu tarian.

Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik


dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan
mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong
Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang
menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai
macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan
itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu
kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan
kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan
yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di
masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi
sesuap nasi-pun merindukan keindahan.

Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of
Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena
manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est
Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.

2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena


keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor
kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.

3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara


yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang
nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan
(Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek
tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.

H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka


mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang
menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu
yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia
menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.

C. ALIRAN – ALIRAN KESENIAN

Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih , gembira dan lainnya . Yang
wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan , grafis , tari , musik , dan lainnya . Macam
aliran seni antara lain , Klasisisme , Romatisme , Naturalisme , Realisme ,
Ekspresionisme , dan Impresionisme.

1. Klasisisme disebut juga neoklasisme yaitu , aliran seni rupa , bangunan, tata ruang
, dan sastra yang mengacu pada bentuk yang antik atau klasik.

2. Naturalisme , berupaya menerapkan pandangan ilmiah mengenai seni , dan


filsafat.

3. Realisme merupakan aliran yang muncul dari Romantisme , Realisme


menunjukkan hal- hal yang nyata.

4. Ekspresionisme , adalah aliran seni yang mengutamakan pengungkapan sebuah


ciptaan . Sedang impresionisme merupakan aliran yang mendasarkan penciptaan
karya , dari apa yang dilihat dan dihayati.
Dari arti katanya “seni” berasal dari kata SANI yang artinya “Jiwa Yang Luhur atau
Ketulusan jiwa”. Sedangkan menurut kajian ilmu di eropa mengatakan ART
(artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan.

D. MACAM – MACAM SENI

1. Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti
dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang
diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan,
kriya, dan multimedia.

Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan
memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung,
kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat
kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana
multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan
seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.

Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman
melenium. Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif
mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan
dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas.
Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan
media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa
merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang
gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan
unsur cabang kesenian.

2. Seni Musik

Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni,
melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik
adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik
Barat dan alat musik Nusantara atau tradisional. Jenis alat musik tradisional antara
lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan
kolintang serta arumba..

Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi
kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik
mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang
memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat.
Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan
mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau
instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia.
Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik
lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan
bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme,
melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas
masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis
dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak
berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance
hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini
lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.

Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media
ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna
bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke
penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik
terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton.
Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan
menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.

3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan
berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan
memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat
setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai
perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.

Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah


penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater.
Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis
multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan
dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga
sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud
pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting,
pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah
bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.

4. Seni Tari

Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan
diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk
mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari
terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan
penikmat atau penonton.

Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir
dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan,
kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi
kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah
keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain
diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan
secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan
membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk
penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi.
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai
budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk
tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di
Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan
spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting
hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai
budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya
daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana
tarian tersebut berasal.

Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang
sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari
zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu
sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni
tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-
maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan
apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus,
estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan
manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme
dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi
yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan
cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual.
Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat fungsi magis-
ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi
kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni
tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif
melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman
modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari
memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan
pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional.
Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari
agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

5. Kerajinan Tangan

Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan


dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur
bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan
tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca
dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu
kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian.
Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta
keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada
berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan
multidimensional.

Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian
senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi
dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.

6. Seni Berwawasan Teknologi

Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu


mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang
pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan
dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-
alat canggih.

Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah


munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron),
pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana
penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat
canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan
adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda
bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya
dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai
wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat
canggih.

Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek


ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan
bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-
angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta
memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi
sesuatu yang telah lama ada.

Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar


yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi
seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan
meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk
tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa
gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.

Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni
berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan
proses berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai