Anda di halaman 1dari 6

Nama : Puti Hera Febiyan

Kelas : 1B PGSD
NIM : 2107065
Dosen Pengampu : Rosarina Giyartini, M.Pd.
Mata Kuliah : Konsep Dasar Seni
Pertemuan :2

A. Pengertian Seni
Seni memang merupakan suatuu wujud yang terindera. Karya seni merupakan sebuah
benda tau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar (visual,
audio, dan audio-visual), seperti lukisan, music dan teater. Tetapi, yang disebut seni itu berada
di luar benda seni sebab seni itu berupa nilai. Apa yang disebut indah, baik, adil, sederhana,
dan bahagia itu adalah nilai. Apa yang oleh seseorang disebut indah dapat tidak indah bagi
orang lain.
Seni diciptakan demi keindahan semata. Semboyan yang terkenal dalam hal ini adalah
“seni untuk seni”. Dalam pemikiran ini, seni bukan “berpikir tentang sesuatu”. Seni adalah
sebuah empati, keterleburan pribadi ke dalam sesuatu kita sebut seni. Seni itu suatu kualitas
yang hanya dapat dialami, dihayati. Seni itu suatu proses yang membawa ke sebuah kompleks
pengalaman. Seni itu juga bisa disebut imajinasi di luar realitas empiris manusia di sini dan
masa sekarang. Imajinasi adalah alat moralitas manusia secara ilmiah. Keindahan itu dengan
sendirinya benar dan baik, logis, dan etis. Kualitas seni boleh dikatakan bersifat transcendental.
Keindahan dalam seni bukan berasal dari dunia ini atau dari hidup sehari-hari. Kualitas emosi,
bentuk, struktur, dan ekstrinsik dalam seni harus berada di luar keseharian kita. Dengan
pencapaian demikian itu, seni adalah pembebasan. Seni memasukkan manusia ke dalam
sebuah pengalaman yang berkualitas khusus. Ia menggapai sesuatu yang berada di luar tempat
dan waktu, di luar konteks zamannya. Maka, kebenaran seni juga tidak dapat diukur dari
ukuran konteks zaman, tempat, dan waktu tertentu.
Berikut ini beberapa pengertian seni yang dikemukakan oleh para tokoh / seniman :
1. Aris toteles memberikan definisi bahwa seni merupakan sebuah kemampuan membut
sesuatu dalam hubungannnya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan
oleh gagasan.
2. Pengertian seni yang menekankan pada kegiatan rohani dikemukakan oleh Akhdiat
Kartamiharja. Menurut Akhdiat, seni adalah kegiatan psikis (rohani)manusia yang
merefleksi kenyataan (realitas). Hal tersebut terjadi karena bentuk dan isi karya tersebut
memiliki daya untuk membangkitkan atau menggugah pengalaman tertentu dalam alam
psikis (rohani) si penikmat atau apresiator.
3. Plato, filsuf dari Yunani
Seni adalah hasil tiruan alam ( Ars Imitatur Narutam ). Pandangan Plato ini menganggap
bahwa suatu karya seni merupakan tiruan obyek / benda yang ada di alam, atau karya yang
sudah dibuat sebelumnya.
4. Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pendidikan Nasional
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang bersifat indah,
hingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia.
5. Thomas Munro, Ahli Seni dan Filsuf dari Amerika
Seni adalah buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain
yang melihatnya.
6. Pengertian seni yang lain dapat dijumpai dalam Everyman Encyclopedia, yang
menyebutkan bahwa seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas
dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan semata-mata karena kehendak akan
kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan spiritual. Adapun benda yang
dikategorikan sebagai benda seni yaitu alat musik gamelan, ukiran kayu, dan lain-lain
sejenisnya. Walaupun demikian benda kebutuhan pokok tersebut dapat berhubungan erat
pula dengan seni.
7. Benedetto Croce, Filsuf dari Itali
Seni adalah ungkapan kesan-kesan. Seni memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
segala khayalan atau pengalaman intutif yang terkumpul dibatinnya.
8. Menurut Sumanto (2006:5) dalam Septian (2013) menyatakan bahwa seni adalah hasil atau
proses kerja dan gagasan manusa yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan
indera, kepekaan hati dan pikiran untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan
indah, selaras, bernilai seni, dan lainnnya. Dalam penciptaan atau penataan suatu karya seni
yang dilakukan oleh para seniman dibutuh kemampuan terampil kreatif secara khusus
sesuai jenis karya seni yang dibuatnya. Betnuk karya seni yang ada sekarang ini cukup
beragam dilihat dari bentuk kreasi seni, proses dan teknik berkarya serta wujud media yang
digunakannya.

B. Konsep Dasar Seni


Konsep seni adalah berbagai hal-hal abstrak konseptual (teori) yang menyelubungi ide,
perancangan dan pembentukan seni secara umum. Menurut Soedarso (2006: 102) Seni adalah
karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman batin lalu disajikan secara indah atau
menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada orang lain yang
menikmatinya.
Sifat dasar dari seni secara tidak langsung akan menyetir karya yang diciptakan menjadi
berkarakter seperti seni sebagaimana mestinya, jika karya memang memenuhi dasar-dasar
penciptaannya. Seni pada dasarnya sangat universal, namun juga individual, ekspresif, kreatif
dan abadi (Gie, 1976: 41). Berikut adalah penjelasan dari kelima sifat dasar seni:
1. Universal, seni berkembang diseluruh belahan dunia dan dapat dimengerti atau dipahami
oleh banyak orang.
2. Individual, meskipun sifatnya universal, setiap karya seni memiliki ciri khas individual
seniman hingga suatu kelompok dalam penciptaan atau penyampaiannya.
3. Ekspresif, seni akan menyampaikan ekspresi seniman dan penikmatnya sendiri,
keduabelah pihak akan memiliki ekspresi unik sendiri dalam berinteraksi dengan seni.
4. Kreatif, seni adalah penciptaan hal-hal baru, rekonstruksi atau saduran orisinal alami dari
penciptanya.
5. Abadi, seni akan terus hidup baik seutuh mungkin melalui peninggalan artefak yang
berhasil dijaga keutuhannya, maupun melalui cercahan kecil oleh seniman generasi
penerusnya.
Struktur seni adalah tata hubung unsur-unsur seni yang membangun suatu kesatuan karya seni.
Diantaranya:
1. Struktur, adalah unsur pembentuk internal karya seni, misalnya: garis, bentuk, warna,
bentuk dan tekstur untuk seni rupa. Seni musik terdiri dari melodi dan irama, dsb.
2. Tema, adalah ide pokok secara keseluruhan mengena apa yang ingin dipersoalkan atau
dibawakan dalam karya seni. Misalnya: tema sosial, perihal moral, tema kasih sayang, dsb.
3. Medium (Media), merupakan wahana/material dan alat apa yang digunakan untuk
menciptakan seni.
4. Gaya, merupakan gaya khas seperti apa yang seniman ingin tonjolkan. Gaya berhubungan
dengan kebiasaan, latar belakang dan idealism dari senimannya sendiri, beberapa seniman
lebih cenderung suka sesuatu yang tampak liar, alami, intuitif atau justru ada yang ingin
sangat terkonsep dan terstruktur ala akademik.
5. Aliran (Genre), adalah suatu mazhab, gaya kelompok atau kepercayaan bersama yang ingin
digunakan. Bisa jadi realisme, naturalisme, dadaisme untuk seni rupa, pop, jazz, tradisional
untuk seni musik, dsb. Seniman juga biasa menggabungkan beberapa aliran dalam
karyanya.

C. Fungsi Seni
Seni sebagai unsur budaya tentu saja mempunyai fungsi dan peran yang berbeda dengan
unsur budaya lainnya. Kaum fungsionalis mengatakan bahwa segala sesuatu akan
dipertahankan keberadaannya jika se suatu tersebut masih fungsional. Seni dan juga hasil
kegiatannya masih ada hingga sekarang karena seni masih fungsional bagi kehidupan manusia.
Demikian juga keberadaan benda ciptaan manusia lainnya tetap dipertahankan karena
dianggap masih bermanfaat atau masih fungsional. Fungsi seni tentu berbeda dengan fungsi
benda ciptaan manusia lainnya yang dikategorikan sebagai benda bukan karya seni.
Membedakan antara karya seni dengan karya lainnya hanya berdasarkan fungsinya tentu saja
tidak cukup karena fungsi itu sendiri juga bermacam-macam. Seni ada yang berfungsi estetis
dan ada juga yang berfungsi non-estetis, demikian juga karya non-seni. Setidaknya fungsi seni
dapat di generalisasi menjadi:
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu,
yaitu antara lain :
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah mahluk homofaber yang mempunyai kecakapan
untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang
mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal
penting. Sebagai contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/ textile, seni
kerajinan dan lain-lain.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman
hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai
contoh perasaan sedih, lelah letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta dan lain-lain.
Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan di dalam dirinya terkandung
dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal.
Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar
dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai contoh
karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari maka manusia mengalami kelelahan sehingga
memerlukan rekreasi, misalnya menonton hiburan teater, menonton film di bioskop,
menonton sendra tari, ataupun menonton pameran seni rupa.
Seseorang yang memiliki pengalaman estetikanya lebih banyak maka ia akan
memiliki kepuasan yang lebih banyak maka ia memiliki kepuasan yang lebih banyak
pula. Sedangkan seniman adalah seorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman
dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal itu juga diyakini
olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.
2. Fungsi sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan
kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi
sosial, yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi Rekreasi/hiburan
Kejenuhan seseorang karena aktifitasnya sehari-hari membuat seseorang
membutuhkan penyegaran diri, misalnya diwaktu hari libur mangunjungi tempat-
tempat rekreasi obyek wisata (rekreasi alam). Seni juga dapat dijadikan sebagai benda
rekreasi misalnya seni pertunjukan sendra tari, pagelaran musik, pertunjukan teater dll.
Seni sebagai rekreasi merupakan seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu
yang bersifat penyegaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi
ini kehadiran seni mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak (terkait
dengan kebutuhan dan nilai ekonomi atau bisnis).
b. Fungsi Komunikasi
Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan
bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif, mudah, dan cepat untuk
dimengerti. Namun begitu bahasa memiliki keterbatasan karena tidaklah mungkin
semua orang menghafal semua bahasa yang ada. Oleh karena itulah dibutuhkan bahasa
universal yaitu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Seni diyakini dapat
dipergunakan demi kepentingan tersebut. Misalnya Paranggi dapat berkomunikasi
dengan orang di seluruh pelosok penjuru dunia melalui pertunjukan sendra tari, affandi
melalui lukisannya, Shakespeare dapat berkomukasi melalui puisi-puisi nya dll. Seni
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan , dan produk kepada orang banyak.
c. Fungsi Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu kondisi tertentu yang
memungkinkan terjadinya transformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan
seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih maju. Dlam sebuah pertunjukan
seni, orang sering mendapatkan pendidikan secara tidak langsung karena di dalam
setiap karya seni pasti ada pesan atau makna yang disampaikan. Disadari atau tidak,
rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh seni merupakan alat pendidikan bagi
seseorang. Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku
seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya.
Disinilah seni harus disadari mnumbuhkan nilai estetika dan etika kepada peserta didik.
d. Fungsi Religi/Keagamaan
Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya moko, neraca, dolmen,
menhir, candi pura, bangunan masjid, gereja, ukiran, relief, dsb. Manakah yang
muncul pertama kali, kepercayaan religi atau seni terlebih dahulu? Dan hal tersebut
tidak dapat dijawab secara pasti. Karl Barth berpendapat bahwa sumber keindahan
adalah Tuhan. Agama sering dijadikan juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni
yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
tersebut tergambarkan dalam bentuk nilai estetika. Banyak media yang mereka
pergunakan. Ada yang memakai suara, gerak, visual, dsb
REFERENSI

Indiana, J. (2019). KEANEKARAGAMAN PENGERTIAN YANG MELIPUTI ILMU DAN


SENI. TAMUMATRA: Jurnal Seni Pertunjukkan, 2(1).
Felix, J. (2012). Pengertian seni sebagai pengantar kuliah Sejarah Seni Rupa. Humaniora, 3(2),
614-621.
Fazira, L. (2016). Fungsi Seni Individu dan Sosial.

Anda mungkin juga menyukai