Anda di halaman 1dari 4

SENI BUDAYA #2

KONSEP SENI

Istilah seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu sani yang berarti pemujaan, pelayanan,
permintaan atau pencarian. Kata Art (Inggris) bermakna kemahiran, art (s) dapat diartikan sebagai
kegiatan atau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia (Sofyan Salam, 2001). Kata ars inilah yang
kemudian berkembang menjadi l'arte (Italia), l'art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan
bersamaan dengan itu artinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya seni ini. Saat
ini, seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan adalah pengertian yang dipahamai oleh
masyarakat pada umumnya.
Berikut ini beberapa pengertian seni yang dikemukakan oleh para tokoh / seniman :

1. Aris Toteles memberikan definisi bahwa seni merupakan sebuah kemampuan membut sesuatu
dalam hubungannnya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan
2. Akhdiat Kartamiharja memberikan pengertian seni yang menekankan pada kegiatan rohani
dikemukakan oleh Akhdiat Kartamiharja. Menurut Akhdiat, seni adalah kegiatan psikis (rohani)
manusia yang merefleksi kenyataan (realitas). Hal tersebut terjadi karena bentuk dan isi karya
tersebut memiliki daya untuk membangkitkan atau menggugah pengalaman tertentu dalam alam
psikis (rohani) si penikmat atau apresiator.
3. Plato, filsuf dari Yunani Seni hasil tiruan alam ( Ars Imitatur Narutam ). Pandangan Plato ini
menganggap bahwa suatu karya seni merupakan tiruan obyek / benda yang ada di alam, atau
karya yang sudah dibuat sebelumnya.
4. Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pendidikan Nasional Seni adalah segala perbuatan manusia yang
timbul dari perasaannya yang bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan
manusia.
5. Thomas Munro, Ahli Seni dan Filsuf dari Amerika Seni adalah buatan manusia untuk menimbulkan
efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
6. Pengertian seni yang lain dapat dijumpai dalam Everyman Encyclopedia, yang menyebutkan
bahwa seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan
pokoknya, melainkan semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun
karena kebutuhan spiritual. Adapun benda yang dikategorikan sebagai benda seni yaitu alat musik
gamelan, ukiran kayu, dan lain-lain sejenisnya. Walaupun demikian benda kebutuhan pokok
tersebut dapat berhubungan erat pula dengan seni.
7. Benedetto Croce, Filsuf dari Italia, Seni adalah ungkapan kesan-kesan. Seni memiliki kebebasan
untuk mengungkapkan segala khayalan atau pengalaman intutif yang terkumpul dibatinnya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dirangkum bahwa seni adalah segala kegiatan manusia untuk
mengkomunikasikan pengalaman batinnya pada orang lain, yang divisualisasikan dalam tata susunan yang
indah dan menarik, sehingga dapat menimbulkan kesan rasa senang atau puas bagi yang menghayatinya
(Ida Herawati, 1999).

Teori-teori seni pada dasarnya dapat digolongkan dalam beberapa kelompok pemikiran:

1. Teori Mimesis:
Teori-teori ini berpijak pada pemikiran bahwa seni adalah suatu usaha untuk menciptakan tiruan
alam. Kata mimesis berasal dari kata Yunani dimana teori ini pertama kali dicetuskan oleh Plato.
Terjemahan yang tepat dari kata mimesis agak sukar dicari, karena bagi Plato mimesis ini tidak saja berlaku
untuk senirupa melainkan juga berlaku untuk seni musik, drama dan sebagainya. Teori mimesis ini amat
penting dalam tinjauan seni karena setelah zaman Yunani konsep ini dihidupkan kembali dalam seni
Renaissance dan sampai sekarng masih cukup berpengaruh. Inti dari teori mimesis ini adalah
perkembangan seni naturalis baik secara formal maupun sebagai pengenalan pengalaman.

2. Teori Instrumental:
Teori-teori ini berpijak pada pemikiran bahwa seni mempunyai tujuan tertentu dan bahwa fungsi
dan aktivitas seni sangat menentukan dalam suatu karya seni. Misalnya fungsi-fungsi edukatif, fungsi-
fungsi propaganda, religius dan sebagainya. Cabang lain dari teori ini adalah seni sebagai sarana
penyampaian perasaan, emosi dan sebagainya. Seni adalah sarana kita untuk mengadakan kontak dengan
pribadi si seniman ataupun bagi seniman untuk berkomunikasi dengan kita.

3. Teori Formalistis:
Teori-teori ini merupakan reaksi terhadap kedua teori mimesis dan instrumental karena
menganggap bahwa keduanya tidak memberikan standar penilaian estetis. Mereka berpendapat bahwa
elemen-elemen bentuk pada suatu karya seni juga memancarkan nilai-nilai estetis.
4. Teori-teori abad 20:
Teori-teori yang lebih praktis dan menitik beratkan pada kritik dan apresiasi. Seni adalah suatu
tindakan kreatif, pertama-tama ia adalah suatu realita yang diciptakan dan kedua ia harus bisa
memberikan kesempatan dan kemampuan untuk penghayatan estetis.

Konsep Seni Ditinjau dari Aspek Fisik, Isi, Estetika dan Nilai

1. Aspek Fisik
Jika dipandang dari bentuk dan dimensinya karya seni dibedakan menjadi:
a. Karya seni dua dimensi yaitu karya seni yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja, hanya
dapat dinikmati dari satu sudut pandang yaitu dari arah depan atau sejajar dengan bidang
datar.Contohnya seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, dan seni fotografi.
b. Karya seni tiga dimensi yaitu karya seni yang memiliki panjang lebar dan tinggi. Dengan demikian
karya seni tiga dimensi memiliki volume atau isi dan dapat dilihat dari berbagai arah sudut
pandang. Contohnya seni patung. Seni arsitektur, seni gerabah, seni ukir dan seni instalasi.
2. Aspek Isi
Aspek isi merupakan gagasan atau tema yang menyumbang makna dari sebuah bentuk karya seni.
Karya seni diciptakan dengan tujuan yang berbeda-beda. Jadi, aspek isi dari sebuah karya seni juga
bergantung pada tujuan pembuatan karya seni tersebut.
3. Aspek Estetika
Kemampuan estetis adalah kemampuan menciptakan nilai-nilai keindahan untuk karya seni sesuai
dengan pengalaman artistic seorang creator atau seniman. Terdapat dua teori mengenai pengertian
keindahan yaitu:
a. Teori objektif. Menurut teori ini estetis dimaknai sebagai kesan yang dapat ditemukan pada suatu
objek atau karya seni dengan ciri-ciri, sifat, kualitas, dan keindahan yang dihasilkan dari kesatuan
unsur seni yang digunakannya.
b. Teori subjektif. Menurut teori ini suatu benda atau karya seni diaktakan indah apabila dapat
menimbulkan perasaan puas, nikmat, kagum, dan indah menurut perasaan seseorang yang
bersifat individual.
4. Aspek Nilai
Menurut R.S. Stites dalam Mike Susanto (2002) aspek nilai terdiri atas tiga hal yaitu:
a. Nilai pakai, yaitu seni yang memiliki nilai pakai adalah seni yang memiliki nilai ekonomi, yang
berkaitan dengan mata uang.
b. Nilai kisah, yaitu seni yang memiliki nilai pakai adalah seni yang memiliki nilai ideal, yang tercermin
dalam nilai religious, moral, dan historis.
c. Nilai formal, yaitu seni yang memiliki nilai pakai adalah seni yang memiliki nilai dalam dirinya
sendiri (nilai intrinsic).
KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI DENGAN TEPAT!

KETENTUAN:
- Jawaban boleh ditulis di buku atau diketik menggunakan word.
- Tuliskan nama, kelas, dan no.absen
- Kumpulkan tugas di Google Classroom, lebih cepat lebih baik!

SOAL

1. Seni adalah…….
2. Seni sebagai sarana penyampaian perasaan, emosi, dan sebagainya merupakan pengertian seni dari
teori……..
3. Teori seni yang dicetuskan oleh Plato adalah teori……
4. Jelaskan yang Anda ketahui tentang karya seni tiga dimensi!
5. Seni yang memiliki nilai ekonomi, yang berkaitan dengan mata uang merupakan konsep seni ditinjau
dari aspek…….

SEMANGAT BELAJAR NAK!

Anda mungkin juga menyukai