Anda di halaman 1dari 5

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

( RESUME )

NAMA: HENDERYCK VINCIUS MATWAN


NIM: B1F119028
KELAS: B

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KARDIOVASKULER


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020/2021
MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang dilakukan, dan kita pun
bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.
Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai mahkluk pribadi dan
mahkluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang
lain. Maka sebab itu manusia adalah mahkluk pribadi sekaligus mahkluk sosial.
Keindahan artinya bagus permai cantik, elok dan lain sebagainya. keindahan identik
dengan kebenaran, walaupun kelihatan indah tetapi tidak ada nilai kebenaran itu termasuk
dalam kategori tidak indah.
Hakikat dari keindahan, keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal, kualitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan
bentuk bentuk yang terdapat penyerapan-penyerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah suatu yang
menyenangkan bilamana dilihat
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik
dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalam estetik seseorang dalam
hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduannya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung didalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of
Art” dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah kurang indah dalam
pikiranya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara
yang subjektif dan objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi
pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan, penderitaan bisa
bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda-beda,
manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi akrena tekanan hidup,
dan lain-lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan, akibat penderitaan yang
bermacam macam. Ada yang mendapat hikma besar dari suatu penderitaan, ada pula yang
menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak
bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seorang kepada orang lain, apalagi kalau
yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari Tuhan. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seoranng mengalami kegagalan
dalam menggapai keinginannya, sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika
seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan
jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
Dalam diri manusia ada cipta, rasa, dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi
penggerak segala aktifitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adnya karsa dan rasa, baik rasa
maupun karsa selalu ingin dipuaskan, apabila telah dipenuhi barulah manusia akan meras
senang atau bahagia. Dan jika tidak terpenuhi maka akan menderita.
Rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu yaitu
rasa takut. Rasa takut setiap saat dan setiap tempat dapat muncul, maka hal itu merupakan
musuh utama manusi (Dr. Orison Sweet Marden)
Kita mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor ini dapat dibedakan dua macam yaitu:
1. Eksterna murni, yaitu penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia
yang bersangkutan.
2. Eksternal tidak murni, yaitu penyebabnya tampak dari luar diri manusia, tetapi
sebenarnya dari dalam diri manusia yang bersangkutan.
Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan, baik fisik ataupun jiwa. Siksaan atau
penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik
maupun psikologi yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Pengaruh penderitaan terhadap kelangsungan hidup manusia, penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat
berupa sikap yang positif maupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekan dari dalam jiwanya dan rasa
malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhiri hidupnya karena tidak kuat
menopang siksaan dalam hidupnya, ini terjadi dikarenakan kekalutan mental, kekalutan
mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauaan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.

Anda mungkin juga menyukai