Anda di halaman 1dari 5

Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasakan sensasi takut dengan
makna yang kurang spesifik. Kecemasan biasanya ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya yang tidak
terduga yang terletak di masa depan. Kecemasan merupakan keadaan emosional negatif yang ditandai
dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang, berkeringat, serta
kesulitan bernapas (Holtum, 2014).

Menurut Rollo May (dalam Sobarna, 2005:571) ancaman yang sebenarnya dialami oleh individu
dalam masyarakat modern adalah perubahan traumatik. Kecemasan tersebut membuat individu
menjadi bingung akan siapa dirinya dan juga apa yang nantinya harus diperbuat. Kecemasan dapat
timbul dengan intesitas yang lemah maupun kuat.

Menurut Rollo May (2019:50) mengatakan bahwa orang dapat merasakan kecemasan dengan
bermacam bentuk yaitu suatu perasaan “menggerogoti” yang ditimbul dari dalam, perasaan yang dapat
menyesakkan dada, menjadikan kebingungan yang mungkin sulit untuk dapat dikenali, membuat
keadaan dunia yang ada di sekitar mereka tampak kelabu dan gelap, merasakan beban yang berat yang
terasa menindih mereka.

Manusia mengalami kecemasan ketika mereka sadar bahwa eksistensi mereka atau
beberapa nilai yang diidentifikasikan dengannya tidak sesuai. May mendefinisikan kecemasan sebagai
kondisi subjektif ketika seseorang menyadari bahwa eksistensinya dapat dihancurkan dan ia dapat
menjadi bukan apa-apa. Lalu, May juga mengatakan bahwa kecemasan adalah bagian memusingkan dari
kebebasan. Jadi kebebasan tidak bisa datang tanpa adanya kecemasan, begitupun sebaliknya.
Kecemasan ini dibagi 2:

1. Kecemasan Normal

Kecemasan normal menurut May adalah respons yang proporsional terhadap ancaman dan
terhadap nilai-nilai penting yang dipegang oleh individu dalam menjaga keberadaan dirinya. kecemasan
normal merupakan respons alami yang proporsional terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman
atau mengancam nilai-nilai yang penting bagi individu. Ini adalah reaksi yang wajar dan dapat dialami
oleh siapa pun dalam situasi tertentu.

Ketika seseorang menghadapi situasi yang menimbulkan kecemasan normal, seperti


menghadapi ujian penting, wawancara kerja, atau menghadapi perubahan besar dalam kehidupan,
kecemasan adalah tanggapan alami untuk menjaga kewaspadaan dan meningkatkan performa.
Kecemasan normal dapat memotivasi individu untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan
beradaptasi dengan situasi yang menantang.

Penting untuk diingat bahwa kecemasan normal adalah pengalaman manusia yang umum dan
dapat dihadapi dengan cara yang sehat. Menggunakan strategi pengelolaan stres, berbicara dengan
orang terpercaya, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan belajar teknik relaksasi dapat membantu
individu menghadapi kecemasan normal dengan lebih baik. Jika kecemasan normal terus berlanjut atau
mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental
untuk bantuan dan dukungan yang lebih mendalam.

2. Kecemasan Neurotik

Kecemasan neurotik adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh kecemasan yang berlebihan
dan tidak proporsional terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman. kecemasan neurotik muncul
ketika seseorang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi yang dianggap penting oleh orang lain atau
masyarakat, dalam rangka mencapai keselamatan dan keamanan pribadi.

Orang yang mengalami kecemasan neurotik cenderung mengalami kekhawatiran yang


berlebihan, ketegangan yang berlebihan, dan kesusahan dalam mengatasi stres. Kecemasan neurotik
juga dapat menyebabkan stagnasi psikologis dan perasaan bersalah yang intens.

Dampak dari kecemasan neurotik dapat mencakup penghambatan pertumbuhan pribadi dan
kesejahteraan individu. Orang yang mengalami kecemasan neurotik sering kali mengalami kesulitan
dalam mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, berinteraksi secara sosial, atau mengambil risiko
yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga mungkin mengalami perasaan bersalah
yang intens, karena merasa bahwa kecemasan mereka mengganggu kehidupan mereka sendiri maupun
orang lain.

Terapi menjadi penting dalam mengatasi kecemasan neurotik. Pendekatan terapeutik seperti
terapi kognitif perilaku dapat membantu individu mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang tidak
sehat serta menggantinya dengan pola yang lebih adaptif. Terapi ini juga dapat membantu individu
belajar teknik manajemen stres dan relaksasi untuk mengurangi kecemasan yang berlebihan.

Selain terapi, ada juga pendekatan lain yang dapat membantu mengurangi kecemasan neurotik,
seperti olahraga teratur, menjaga pola tidur yang sehat, menghindari konsumsi zat-zat yang dapat
meningkatkan kecemasan (misalnya alkohol atau kafein), dan mendukung jaringan sosial yang positif.

Kekuatan Mitos

May berpendapat bahwa orang-orang diperadaban Barat mempunyai kebtuhan mendesak


tentang mitos. Mereka kekurangan mitos untuk dipercaya. Oleh karena itu, mereka pun berpaling pada
kulkus agama, ketergantungan obat-obatan, dan budaya populer dalam usia yang sia-sia untuk
menemukan arti dalam hidup mereka.

Dari masa awal dan dalam peradaban yang beragam, manusia menemukan arti dari hidup
mereka melalui mitos yang bereka bagi dengan manusia lain dalam kebudayaan yang sama. Mitos
adalah cerita-cerita yang menyatukan masyarakat: "Sangat penting dalam proses menjaga jiwa kita agar
kita tetap hidup serta membawa kita agar tetap hidup serta membawa kita pada makna-makna baru di
dalam dunia yang sulit dan seringnya tidak berarti" (May, 1991).

Rollo May, seorang psikolog dan filsuf eksistensial terkenal, memiliki pandangan yang kritis
terhadap mitos. Menurut May, mitos adalah narasi yang digunakan oleh masyarakat untuk memberikan
makna dan orientasi pada kehidupan mereka. Namun, May juga menekankan bahwa mitos dapat
menjadi sumber pemahaman yang dangkal atau membatasi perkembangan individu.

May percaya bahwa mitos yang dipegang oleh masyarakat sering kali menjadi kendala bagi
individu dalam menemukan makna dan tujuan hidup yang autentik. Menurutnya, mitos dapat
menyebabkan individu menjadi terjebak dalam pola pikir dan nilai-nilai yang diterima secara sosial,
daripada mengembangkan diri mereka sendiri dengan cara yang paling bermakna.

May menekankan pentingnya individu untuk menantang mitos yang ada dan mengeksplorasi
jalan mereka sendiri menuju makna dan keberadaan yang lebih otentik. Dia mendorong individu untuk
berani menghadapi ketidakpastian dan menciptakan makna pribadi mereka sendiri. Dalam pandangan
May, mitos dapat membatasi kreativitas dan pertumbuhan individu karena mereka sering kali
memberikan panduan yang kaku dan normatif tentang apa yang dianggap "benar" atau "normal".

Dia mempromosikan kebebasan dan otonomi individu untuk menentukan makna mereka
sendiri, melampaui batasan mitos yang ada. Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan May
terhadap mitos tidak menyiratkan penolakan sepenuhnya terhadap narasi budaya atau tradisi. Dia lebih
menekankan pentingnya refleksi kritis dan eksplorasi diri dalam menemukan makna hidup yang paling
autentik.

Dalam kesimpulannya, Rollo May melihat mitos sebagai konstruksi sosial yang dapat
mempengaruhi individu secara positif maupun negatif. Dia mendorong individu untuk melampaui mitos
yang membatasi dan mengejar jalan mereka sendiri dalam menemukan makna hidup yang otentik dan
pribadi.

May percaya bahwa manusia berkomunikasi dalam 2 level

1. Bahasa rasionalisme

kebenaran lebih penting dari pada pihak-pihak yang saling berkomunikasi. Bahasa rasionalisme
mengacu pada penggunaan bahasa yang berpusat pada logika, argumentasi rasional, dan pemikiran
kritis. Rasionalisme adalah suatu pendekatan filosofis yang menekankan pentingnya akal budi dan
penalaran sebagai cara untuk memahami dunia dan mencapai pengetahuan yang valid.

2. Melalui mitos

pengalaman keseluruhan manusia lebih penting dari pada akurasi empiris dari komunikasi.
Bahasa mitos mencakup penggunaan simbol, metafora, dan narasi yang kaya dengan makna simbolis
dan arketipe.
Penerapan Teori Ekologis

Pendekatan ekologis merupakan dampak dari upaya mengeksplorasi aspek-aspek di luar individu,
yakni lingkungan dan sumber daya.Lingkungan dan sumber daya yang ada di sekitar individu memiliki
dampak yang signifikan terhadap perkembangan dan perilaku mereka. Pendekatan ini berfokus pada
upaya membangun lingkungan yang sehat dan mendukung bagi perkembangan manusia.

Pendekatan ekologis mendorong konselor untuk melihat lebih dari sekadar individu sebagai objek
konseling. Mereka juga mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti keluarga, teman, sekolah,
masyarakat, dan faktor-faktor sosial lainnya yang memengaruhi kehidupan konseli. Dengan memahami
konteks lingkungan konseli, konselor dapat membantu individu mengembangkan perilaku yang efektif
dan mewujudkan keberfungsian diri mereka dalam lingkungan tersebut.

Konseling dengan menggunakan pendekatan eksistensial tidak mengarahkan, membimbing, atau


menilai konseli berdasarkan praduga-praduga. Tugas konselor hanya membantu konseli menjadi dirinya
yang otentik. Inti terapi eksistensial adalah hubungan antara konselor dan konseli, yang disebut
pertemuan/perjumpaan.Dalam pertemusan ini, konselor dan konseli berdiskusi tentang pengalaman
hidup konseli, bukan hanya memusatkan perhatian pada masalah yang dihadapi konseli.

Fokusnya adalah pada pengalaman konseli saat ini yaitu ''di sini dan sekarang'', dan bagaimana
hubungan konseli dengan orang lain dalam kehadiran yang otentik. Masa lalu atau masa depan hanya
dianggap penting jika ada keterkaitan langsung dengan pengalaman konseli saat ini.

SUMBER

Sa'adah, DZ (2020). Konseling Eksistensial Humanistik untuk Rahasia Kecemasan Terhadap Masa Depan.
Prosedia: Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi , 8 (3), 112-118.

Yustinus Semiun, O. F. M. (2021). Teori-Teori Kepribadian Humanistis. PT Kanisius.

SOAL

1. Menurut Rollo May, psikologi eksistensial merupakan usaha dalam..

A. Bertindak untuk memahami manusia dan lingkunganya.

B. Memahami manusia yang tengah mengalami dan menjadi tujuan pengalaman.

C. Membangun karakteristik individu manusia.


D. Menciptakan peluang yang baik untuk setiap manusia.

Kunci jawaba : B

2. Kecemasan menurut rollo may dibagi menjadi 2, yaitu..

A. Kecemasan kognitif dan kecemasan prokariotik

B. Kecemasan esensial dan kecemasan normal

C. Kecemasan realistik dan kecemasan moral

D. Kecemasan normal dan kecemasan neurotik

Kunci jawaban : D

3.Dunia objek atau benda dan akan tetap ada meskipun manusia tidak menyadarinya. Hal ini merupakan
penjelasan dari..

A. Umwelt

B. Mitwelt

C. Eigenwelt

D. Unigelwelt

Kunci jawaban : A

4. Keinginan psikologis yang mencari prokreasi dan penciptaan melalui persatuan yang langgeng dengan
orang yang dicintai, merupakan bentuk dari cinta jenis..

A. Sex

B. Eros

C. Philia

D. Agape

Kunci jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai