Anda di halaman 1dari 18

MODEL KONSEP

KEPERAWATAN JIWA
TEORI EXISTENSIAL
MENURUT ELLIS &
ROGER
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Dewi Kurnia Putri, M.Kep
“ KELOMPOK 4


Yunika Pafilia 19031007
Gusvita Sari 19031008
• Fadhila Putri 19031009
• Nopisa Ariani 19031015
• Kurniati 19031024
• Zakiyah Resha N 20033001

2
Latar Belakang
● Keperawatan jiwa adalah salah satu ilmu yang membahas
bagaimana cara memberikan keperawatan pada orang sehat,
masalah psikososial maupun orang yang telah mengalami
gangguan jiwa. Terdapat beberapa model keperawatan jiwa
yang dapat diterapkan untuk menangani masalah yang
dihadapi klien sesuai kondisi klien tersebut. Salah satu model
keperawatan jiwa yaitu model keperawatan jiwa eksistensial.
Model keperawatan jiwa ini berfokus pada  pengalaman
individu pada saat ini model ini merupakan perilaku atau
gangguan jiwa yang terjadi  bila individu gagal menemukan
jati dirinya dan tujuan hidupnya.
3
Konseptual Model Keperawatan Jiwa
Model konseptual keperawatan jiwa
Model adalah cara mengurai situasi yang terjadi dalam
mengorganisasi pokok situasi lingkungan atau stresor yang
pengetahuan yang kompleks. mengakibatkan seseorang individu
Model konseptual merupakan berupa menciptakan perubahan yang
kerangka kerja konseptual, sistem adaktif dengan menggunakan sumber-
atau skema yang menerangkan sumber yang tersedia. Model konseptual
tentang serangkaian ide global keperawatan jiwa mencerminkan upaya
tentang keterlibatan individu, menolong orang tersebut
kelompok, situasi, atau kejadian mempertahankan keseimbangan melalui
terhadap suatu ilmu dan mekanisme koping yang positif untuk
perkembangannya. mengatasi stres mengatasi stresor ini.

4
Peran Perawat dalam Keperawatan Jiwa
Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai
muncul pada tahun 1950 an. Weiss (1947) menggambarkan beda
perawatan jiwa dengan perawatan umumnya yaitu adanya terapi.
Perawatan kesehatan jiwa adalah proses berhubungan yang
meningkatkan dan mempertahankan prilaku yang akan menyokong
integritas fungsi. Yang dimaksud klien meliputi individu, kelompok,
keluarga, organisasi atau masyarakat. Menurut American Nurses
Association (ANA) divisi perawatan kesehatan jiwa, mendefinisikan
perawatan kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam praktek
keperawatan yang menggunakan ilmu prilaku manusia dan diri sendiri
secara terpeutik untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan jiwa klien dan meningkatkan kesehatan mental masyarakat
dimana klien berada.

5
Konsep Model Eksistensial ( Ellis & Roger )
● Teori ini berfokus pada pengalaman individu pada saat ini dan disini.
Pandangan model eksistensi terhadap penyimpangan perilaku,
penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan dengan
dirinya dan lingkungan. Keasingan akan dirinya dan lingkungan dapat
terjadi karena hambatan atau larangan pada diri individu. Individu merasa
putus asa, sedih, sepi, kurang kesadaran akan dirinya dan penerimaan diri
yang mencegah partisipasi dan penghargaan pada hubungan dengan orang
lain.
● Menurut teori model ekistensial gangguan perilaku atau gangguan jiwa
terjadi bila individu  gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya.
Individu tidak memiliki kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri
dan mengalami gangguan dalam Bodi-image-nya.

6
Proses Terapi Model Eksistensi.
Prinsip dalam Proses Terapinya.
Mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan
orang lain, memahami riwayat hidup orang lain yang
dianggap sukses atau dapat dianggap sebagai
panutan(experience in relationship), memperluas kesadaran
diri dengan cara introspeksi (self assessment), bergaul dengan
kelompok sosial dan kemanusiaan (conducted in group),
mendorong untuk menerima jatidirinya sendiri dan menerima
kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain
(encouraged to accept self and control behavior).

7
Proses Terapi
Terapi seringkali dilakukan dalam kelompok. Pasien didorong untuk menerima diri
dan mengambil kendali  perilaku. Terapi berusaha menunjukkan klien kesulitan
yang dihadapi sangat berhubungan dengan keyakinan irrasional dan menunjukkan
bagaimana klien harus bersikap rasional dan mampu memisahkan keyakinan
irasional dengan rasional, setelah klien menyadari gangguan emosi yang bersumber
dari pemikiran irasional, maka terapi menunjukkan pemikiran klien yang irasional,
serta klien berusaha mengubah kepada keyakinan menjadi rasional, terapi berusaha
agar klien menghindarkan diri dari ide-ide irrasionalnya, dan konselor berusaha
menghubungkan antara ide tersebut dengan proses penyalahan dan perusakkan diri,
proses terakhir terapi adalah terapi berusaha menantang klien untuk
mengembangkan filosofis kehidupannya yang rasional, dan menolak kehidupan
yang irrasional dan fiktif.

8
Prinsip keperawatannya.

Klien dianjurkan untuk berperan serta dalam


memperoleh pengalaman yang berarti untuk
mempelajari dirinya dan mendapatkan feed back dari
orang lain, misalnya melalui terapi aktivitas kelompok.
Terapi berupaya untuk memperluas kesadaran diri klien
melalui feed back, kritik, saran atau reward &
punishment.

9
KASUS
Berdasarkan Jurnal Khrisna Wisnusakti dan Aat Sriati. 2019. Hubungan Aspek Eksistensial dengan Derajat
Depresi pada Lansia DI BPSTW PROVINSI JAWA BARAT. JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019.

Kasus :
Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Dengan
terjadinya kemunduran organ dan perubahan psikis yang terjadi pada lansia,
maka lansia rentan mengalami gangguan fisik dan gangguan mental (Chalise,
2014). Tidak semua lansia mengalami gangguan fisik dan mental (Ferszt, dkk,
2015). Proses menua merupakan hal yang alami pada setiap manusia dan tidak
dapat di hindari. Pada proses menua ini individu akan mengalami perubahan
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual (Montesó, dkk, 2011). Perubahan yang
terjadi pada aspek biologis disebabkan oleh terjadinya penurunan anatomi dan
fungsional organ.

10
Next....
Perubahan morfologik degenaratif tersebut dialami pada
sistem gastrointestinal, sistem kardiovaskuler, sistem
respirasi, sistem pengaturan suhu tubuh, sistem genitauria,
infeksi dan imunologi serta pada otot dan tulang (Boedhi-
Darmojo & Martono, 2009; Wahjudi, 2008; Stanley &
Beare, 2007). Akibat dari perubahan fungsi tersebut
menyebabkan penurunan kemampuan fisik lansia sehingga
terjadi penurunan produktifitas lansia di bidang ekonomi
dan sosial. Hal tersebut dapat menjadi stressor tersendiri
bagi lansia. Jika hal ini terus menerus dibiarkan akan
menimbulkan masalah kesehatan jiwa pada lansia (Gilbert,
2007; Sadock, 2010).
11
PEMBAHASAN

12
Eksistensial merupakan hubungan individu dengan diri
sendiri, lingkungan sosial dan masyarakat. Hubungan
eksistensial ini mengacu pada tujuan dan kepuasan dari
kehidupan, yang mengacu pada komponen eksistensial
Rochat (2015). Hal serupa dinyatakan oleh Conradt-Eberlin
(2014) bahwa aspek eksistensial merupakan ekspresi diri
dari arti dan tujuan hidup, serta cara dalam berhubungan
dengan diri sendiri dan orang lain.

13
Terdapat hubungan aspek eksistensial dengan tingkat depresi pada lansia di
BPSTW Ciparay Provinsi Jawa Barat dengan kekuatan hubungan yang
sedang dan berpola negatif, artinya semakin tinggi tingkat eksistensial
seorang lansia maka semakin rendah tingkat depresinya, dan sebaliknya.
Implikasi untuk keilmuan keperawatan, berdasarkan hasil penelitian ini
perawat dapat melakukan promosi kesehatan jiwa terhadap lansia yang
tidak mengalami depresi dan depresi ringan. Sedangkan untuk lansia yang
mengalami depresi sedang, perlu dilakukan upaya preventif. Adapun untuk
lansia yang mengalami depresi berat, perawat dapat berkolaborasi dengan
psikiater. Perawat dapat meningkatkan fungsi caring untuk membantu
memenuhi aspek eksistensial lansia melalui asuhan keperawatan yang
komprehensif yang meliputi bio-psiko-sosiospiritual.

14
p u l an
s i m
Ke

● Teori eksistensi berfokus pada pengalaman individu pada saat ini dan disini. Pandangan model eksistensi terhadap
penyimpangan perilaku, penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungan.
Menurut teori model eksistensial, gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi bila individual gagal menemukan jati
diri dan tujuan hidupnya. individu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya. membenci diri sendiri dan mengalami
gangguan dalam body imagenya.
● Prinsip dalam proses terapinya adalah mengupayakan agar individu berpengalaman dan bergaul dengan orang lain,
memahami riwayat hidup orang lain dianggap sukses, atau dianggap sebagai panutan (experience in relationship),
memperluas kesadaran diri dengan cara intropeksi (self assesment), bergaul dengan kelompok sosial dan kemanusiaan
(conducted in group), mendorong untuk menerima jati dirinya sendiri, dan menerima kritik atau feedback tentang
perilaku dari orang lain serta dapat mengontrol perilakunya (encouraged to accept self and control behavior). Oleh
sebab itu, perawat dapat meningkatkan fungsi caring untuk membantu memenuhi aspek eksistensial melalui asuhan
keperawatan yang komprehensif yang meliputi bio-psiko-sosiospiritual.
15
SARAN
Kita sebagai tenaga keperawatan harus bisa
mengetahui dan memahami tentang berbagai macam
model keperawatan jiwa yang dapat di jadikan
pedoman dan diterapkan kepada pasien. Selain itu,
perawat dapat meningkatkan fungsi caring untuk
membantu memenihi aspek eksistensial melalui
asuhan keperawatan yang komprehensif yang
meliputi bio-psiko-sosiospiritual.
● Khrisna Wisnusakti dan Aat Sriati. 2019.
Hubungan Aspek Eksistensial dengan

“ Derajat Depresi pada Lansia DI BPSTW


PROVINSI JAWA BARAT. JPPNI Vol.
04/no.01/April-Juli 2019.

● file:///E:/
pdf-makalah-keperawatan-jiwa-teori_comp
ress.pdf
.

● file:///E:/004339170.pdf.

● file:///E:/pdf-teori-eksisensial-kelompok-4d17
Thanks!
Any questions?
You can find me at @username & user@mail.me

18

Anda mungkin juga menyukai