Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II

TUGAS INDIVIDU EPDS

Dosen Pembimbing :

Ns. Vella Yovinna T. M. Kep., Sp. Kep. Mat

Disusun oleh :

Mellisa Aridna Putri

19031014

2019A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes HANGTUAH PEKANBARU

2021
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang.

Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) merupakan salah satu metode untuk
mendeteksi depresi pasca persalinan. Walaupun tidak umum, EPDS dapat dengan
mudah digunakan selama 6 minggu pasca persalinan.EDPS berupa kuisioner yang
terdiri dari dari 10 pertanyaan mengenai bagaimana perasaan pasien dalam satu
minggu terakhir. Masa nifas (postpartum) adalah masa pemulihan yang terjadi setelah
proses persalinan, dimulai saat dua jam hingga selama enam minggu setelah kelahiran
atau keluarnya plasenta yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari (Leifer dalam
Indriyanti, 2014). Perubahan pasca persalinan dapat berupa perubahan fisiologis,
psikologis, serta sosiokultural dan spiritual. Perubahan fisik dan emosional yang
menyeluruh memerlukan berbagai adaptasi untuk menyesuaikan perubahan yang
terjadi setelah persalinan dan peran wanita menjadi seorang ibu (Hutagaol, 2010).

Perubahan fisiologis yang terjadi pasca kelahiran akan tampak jelas dan dianggap
sebagai kondisi normal (Bobak, 2005). Perubahan fisiologis yang tampak yaitu
ukuran uterus menjadi sedikit lebih besar setelah kelahiran. Penurunan kadar estrogen
dan progesteron secara tiba-tiba dapat menyebabkan terjadinya depresi pasca
kelahiran (Halminton,1995). Penyesuaian terhadap perubahan sangat dibutuhkan oleh
sebagian ibu untuk beradaptasi terhadap perubahan aktifitas pada minggu pertama
pasca melahirkan. Beberapa wanita yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap
perubahan aktifitas dapat menimbulkan gangguan psikologis (Irawati, 2012).
Gangguan psikologis yang dapat muncul setelah melahirkan diantaranya perasaan
sedih, merasa lelah, dan ingin marah. Gangguan psikologis akan berdampak pada
keengganan ibu untuk mengurusi bayinya, atau biasa disebut dengan depresi
postpartum (Marshall dalam Fatimah, 2009).

Risiko adalah potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menimbulkan peristiwa
(Wijayarini, 2001). Depresi merupakan suatu bentuk gangguan kejiwaan atau suatu
keadaan jiwa dengan ciri merasa sedih, merasa sendirian, putus asa, rendah diri dari
hubungan sosial, tidak ada harapan penyesalan yang patologis dan terdapat gangguan
somatik seperti anoreksia, serta insomnia (Limoa, 2010), sedangkan depresi
postpartum adalah gangguan suasana hati pada ibu postpartum yang
terjadi dalam enam bulan setelah melahirkan (Bobak. 2005). Sehingga
risiko depresi postpartum dapat dikatakan sebagai potensi atau
ketidakpastian terjadinya suatu gangguan psikologis atau gangguan
suasana hati yang ditimbulkan oleh ibu pasca melahirkan akibat
ketidaksiapan penerimaan peran menjadi seorang ibu. Tanda dan gejala
risiko depresi postpartum diantaranya perubahan pola makan, gangguan
pola tidur, menangis, merasa tidak berharga dan merasa putus asa.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Haque, 2015) riwayat penyakit
depresi pada individu atau keluarga dapat meningkatkan risiko
terjadinya depresi postpartum

B. Tujuan Penulisan.

Tujuan dari penulisan paper ini adalah agar kita bisa memahami tentang
Pengisian atau Penilaian Skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) pada Post Partum Blues.

C. Manfaat Penulisan.

Manfaat dari penulisan paper ini adalah agar kita dan pembaca bisa lebih
mudah memahami mengenai Pengisian atau penilaian Skrining
Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) pada Post Partum Blues.
BAB II
Nama Ibu: Sovia Filian Dora Persalinan Ke*: 1
Usia Ibu: 20th Tanggal Lahir Bayi*: 3 Mei 2021
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Proses Kelahiran bayi*: Normal
Pendidikan: Tamatan SMA Alamat (Kabupaten): Jl. Budiman Kab. Inhil
*Persalinan saat ini

Sebagaimana kehamilan atau proses persalinan yang baru saja anda alami, kami ingin
mengetahui bagaimana perasaan anda saat ini. Mohon memilih jawaban yang paling
mendekati keadaan perasaan anda DALAM 7 HARI TERAKHIR, bukan hanya perasaan
anda hari ini.
Dibawah ini ialah contoh pertanyaan yang telah disertai oleh jawabannya.
Saya merasa bahagia:
Ya, setiap saat
× Ya, hampir setiap saat
Tidak, tidak terlalu sering
Tidak pernah sama sekali
Arti jawaban diatas ialah: “saya merasa bahagia di hampir setiap saat” dalam satu minggu
terakhir ini.

Mohon dilengkapi pertanyaan lain dibawah ini dengan cara yang sama. Dalam 7 hari terakhir:

1. Saya mampu tertawa dan merasakan hal-hal yang menyenangkan


Sebanyak yang saya bisa
Tidak terlalu banyak
Tidak banyak
 Tidak sama sekali

2. Saya melihat segala sesuatunya kedepan sangat menyenangkan


Sebanyak sebelumnya
Agak sedikit kurang dibandingkan dengan sebelumnya
 Kurang dibandingkan dengan sebelumnya
Tidak pernah sama sekali

3. * Saya menyalahkan diri saya sendiri saat sesuatu terjadi tidak sebagaimana mestinya
Ya, setiap saat
Ya, kadang-kadang
 Tidak terlalu sering
Tidak pernah sama sekali

4. Saya merasa cemas atau merasa kuatir tanpa alasan yang jelas
 Tidaak pernah sama sekali
Jarang-jarang
Ya, kadang-kadang
Ya, sering sekali

5. * Saya merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas


Ya, cukup sering
Ya, kadang-kadang
 Tidak terlalu sering
Tidak pernah sama sekali

6. * Segala sesuatunya terasa sulit untuk dikerjakan


Ya, hampir setiap saat saya tidak mampu menanganinya
Ya, kadang-kadang saya tidak mampu menangani seperti biasanya
 Tidak terlalu, sebagian besar berhasil saya tangani
Tidak pernah, saya mampu mengerjakan segala sesuatu dengan baik

7. * Saya merasa tidak bahagia sehingga mengalami kesulitan untuk tidur


Ya, setiap saat
 Ya, kadang-kadang
Tidak terlalu sering
Tidak pernah sama sekali

8. * Saya merasa sedih dan merasa diri saya menyedihkan


Ya, setiap saat
 Ya, cukup sering
Tidak terlalu sering
Tidak pernah sama sekali

9. * Saya merasa tidak bahagia sehingga menyebabkan saya menangis


Ya, setiap saat
Ya, cukup sering
 Disaat tertentu saja
Tidak pernah sama sekali

10. *Muncul pikiran untuk menyakiti diri saya sendiri


Ya, cukup sering
Kadang-kadang
Jarang sekali
 Tidak pernah sama sekali
Diperiksa/ditelaah oleh: Mellisa Aridna Putri Tanggal: 11 Juni 2021
Pembahasan:

Terjadi Depresi Pasca Persalinan dikarenakan Untuk mencapai Kriteria depresi pasca
persalinan, harus ditemukan gejala klasik depresi setidaknya selama 2 minggu. Sebagai
tambahan, gejala gangguan tidur, gangguan nafsu makan, kehilangan tenaga, perasaan tidak
berharga atau perasaan bersalah, kehilangan konsentrasi, dan pikiran tentang bunuh diri. Dan
dari kuisioner ada beberapa gejala yang sesuai dengan jawaban pasien.
Faktor resiko yang kemungkinan menjadi penyebab adanya depresi pasca persalinan
yaitu faktor psikososial dikarenakan seperti (adanya Kegagalan dalam pernikahan, dukungan
keluarga yang kurang menjadi faktor yang konstan. Hubungan dengan yang buruk dengan
suami dan mertua, kekerasan dalam rumah.) dan faktor demografi (usia, status pernikahan,
paritas, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi.)
Untuk penatalaksanaan yang akan dilakukan yaitu Psikoterapi interpersonal, suatu
terapi jangka pendek yang merupakan terapi dengan sasaran masalah interpersonal seperti
perubahan peran dalam rumah tangga, memperbaiki hubungan dalam pernikahan, dukungan
sosial dan stres kehidupan. Bentuk dari psikoterapi ini berupa konseling baik kelompok
maupun individu yang dipimpin oleh profesional dibidang kesehatan jiwa.
 Point 1, ibu tidak mampu tertawa dan merasakan hal hal yang menyenangkan setelah
melahirkan
 Point 2, ibu merasa segala sesuatu kedepannya tidak menyenangkan seperti dulu
 Point 3, ibu menyalahkan diri sendiri tidak terlalu sering saat sesuatu terjadi
sebagaimana mestinya
 Point 4, ibu tidak pernah merasa cemas atau merasa khawatir tanpa alasan yang jelas
 Point 5, ibu merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas tapi tidak terlalu sering
 Point 6, ibu tidak merasa segala sesuatu terasa sulit dikerjakan karena sebagian besar
bisa dia tangani
 Point 7, kadang-kadang ibu merasa tidak bahagia sehingga mengalami kesulitan untuk
tidur
 Point 8, ibu cukup sering measakan sedih dan merasa diri nya menyedihkan
 Point 9, ibu merasa tidak bahagia sehingga menyebabkan ibu menangis tetapi disaat
tertentu saja
 Point 10, Ibu tidak pernah sama sekali muncul pikiran untuk meyakiti dirinya
sendiri
Untuk penatalaksanaan yang akan dilakukan yaitu Psikoterapi interpersonal,
suatu terapi jangka pendek yang merupakan terapi dengan sasaran masalah
interpersonal seperti perubahan peran dalam rumah tangga, memperbaiki
hubungan dalam pernikahan, dukungan sosial dan stres kehidupan. Bentuk dari
psikoterapi ini berupa konseling baik kelompok maupun individu yang dipimpin
oleh profesional dibidang kesehatan jiwa.
BAB III

A. Kesimpulan.

Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) merupakan salah satu metode untuk
mendeteksi depresi pasca persalinan. Walaupun tidak umum, EPDS dapat dengan mudah
digunakan selama 6 minggu pasca persalinan.EDPS berupa kuisioner yang terdiri dari dari
10 pertanyaan mengenai bagaimana perasaan pasien dalam satu minggu terakhir. Dari
Pengisian atau Penilaian Skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) pada ibu
Post Partum didapatkan hasil penjumlahan/nilai : 13 ( Tigabelas) Dimana dari hasil
Penilaian Skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) pada Post Partum Blues
tersebut dinyatakan kemungkinan depresi. Nilai maksimal : 30 dan kemungkinan
depresi : nilai 10 atau lebih. Klien mendapatkan nilai kemungkinan depresi, dikarenakan
ini merupakan kelahiran anak pertama klien .Anak ini merupakan anak yang sangat
diinginkan oleh klien dan klien sangat bahagia atas kelahiran anaknya tetapi klien juga
canggung dan cemas karena baru pertama kali jadi orangtua,Tetapi suami dan keluarga
klien sangat bahagia dan turut ambil alih apabila klien kesusahan. Klien mengatakan ini
adalah momen yang sangat bahagia bagi keluarganya.
Dokumentasi:
DAFTAR PUSTAKA

etheses.uin-malang.ac.id/613/11/09410060 Lampiran.pdf

Abdollahi, F. dan M. Zhargami. 2018. Effect of postpartum depression on women’s


mental and physicalhealth four years after childbirth.

Ardiyanti, D. dan S.M. Dinni. 2018. Aplikasi Model Rasch dalam Pengembangan
InstrumenDeteksi Dini Postpartum Depression.Jurnal Psikologi.

Dira, K.P.A. dan A.A.S. Wahyuni. 2016 . Prevalensi dan Faktor Risiko Depresi
Postpartum Di KotaDenpasar Menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale. E-
Jurnal Medika. 5:7

Anda mungkin juga menyukai