Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PEMBAHSAN

A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Menurut KBBI pandangan hidup merupakan konsep yang dimiliki seseorang atau golongan di
dalam masyarakat yang bermaksud menggapi dan menerangkan segala masalah di dunia ini.

Menurut Rohiman bahwa pandangan hidup terkandung konsep dasar dan nilai-nilai mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa serta terkandung pikiran-pikiran yang terdalam
mengenai wujud suatu bangsa. Atauu merupakan bentuk kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimilikinya sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkannya.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua
manusia menyadari, sehingga banyak orang yang memeluk sesuatu agama semata-mata atau
dasar keturunan. Pandangan hidup penting bagi kehidupan manusia dimasa sekarang maupun
kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup yang bersifat kodrati karena pandangan hidup
menentukan masa depan seseorang. Setiap manusia hendaknya mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup tersebut merupakan nilai-nilai yang dianut
seseorang yang merupakan hasil pemikiran dan seleksi manusia berdasarkan pengalaman sejarah
menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia, karena
pandangan hidup akan merupakan cermin dan citra kepribadian seseorang yang terwujud dalam
perkataan dan perbuatannya. Lahirnya aktivitas manusia sangat dipengaruhi oleh pola pikir yang
dibimbing oleh nilai yang dianutnya. Pandangan hidup juga merupakan faktor utama dalam
pembentukan sikap hidup dan pola tingkah laku manusia baik individu ataupun masyarakat
untuk mencari yang hakiki dalam hidupnya.

Pengertian pandangan hidup kadang juga disamakan dengan ideologi. Menurut William
( 1959) ideologi mengandung dua hal, yaitu:
1. Unsur-unsur filsafat yang digunakan atau usulan-usulan yang digunakan sebagai dasar
untuk kegiatan.
2. Pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma seperti kapitalisme, dan
sebagainya.

Ideologi merupakan komponen,dasar terakhir dari sistem-sistem budaya. Pengertian ini


menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Suatu ideologi
bagi masyarakat tersusun dari tiga unsur, yaitu pandangan hidup, nilai-nilai, dan norma-norma.
Dengan demikian, pendapat ini menyatakan bahua pandangan hidup merupakan bahagian dari
ideologi.

B. ALIRAN-ALIRAN PANDANGAN HIDUP

Beberapa tokoh memberikan gagasan terkait dengan makna hidup manusia. Sebagai
misal; Menurut Aristoteles, tujuan atau makna tertinggi manusia adalah kebahagiaan
(eudaimonia/happiness/well-being), kedaan objektif yang tidak tergantung pada perasaan
subjektif. Perlu diketahui bahwa kebahagian mengandung ciri kesempurnaan dan
mempunyai jiwa (daimôn) yang baik. Manusia bisa disebut bahagia apabila mampu
menjalankan pemikiran dan keutamaan secara serentak dalam jangka panjang, bersifat
stabil. Supaya sungguh-sungguh bahagia, manusia harus merasa senang ketika
menjalankan kebahagiaan. Karena kebahagiaan tidak lengkap apabila tidak disertai
kesenangan (pleasure), unsur batiniah.
Aristoteles menyebutkan dua jenis keutamaan. Pertama, keutamaan moral. Menurut
Aristoteles, keutamaan merupakan watak yang memungkinkan manusia memilih jalan
tengah di antara dua ekstrem yang berlawanan. Dengan kata lain, keutamaan merupakan
jalan tengah antara kelebihan dan kekurangan. Kedua, keutamaan intelektual. Menurut
Aristoteles, rasio manusia mempunyai dua fungsi, yaitu mengenal kebenaran (rasio
teoretis) dan memberikan petunjuk ketika seseorang membuat keputusan (rasio praktis).
Tokoh lain yang menyumbangkan gagasan tentang makna hidup manusia adalah Victor
Frankl. Dalam bukunya yang berjudul Man’s Search for Meaning, Frankl mengisahkan
pengalaman hidupnya sebagai tahanan di kamp konsentransi. Pengalaman-pengalaman di
kamp konsentrsi tersebut dijadikan dasar teorinya tentang logoterapi dan menjelaskan
pendapatnya tentang manusia. Frankl menulis siapakah manusia dan kemampuan khas apa
saja yang dimiliki manusia itu. Dengan demikian, kita dapat menemukan makna hidup
manusia yang terimplisit dalam teori tersebut.
Manusia menurut Frankl dalam teorinya tentang logoterapi adalah mahkluk yang
memiliki tujuan hidup utamanya mencari dan menemukan makna hidup. Makna hidup
merupakan nilai yang tertanam dalam diri seorang manusia yang dapat mempengaruhi
seluruh keberadaannya. Makna hidup ini juga merupakan sebuah pemahaman yang
dihubungkan dengan makna tersembunyi dan semangat religious sebagaimana yang
dialami Frankl dan teman-temannya terutama pengalaman buruk dalam kamp konsentrasi.
Mereka mampu mengasingkan diri dari kehidupan mereka yang sulit dalam kehidupan
batin yang kaya dan kehidupan spiritual yang bebas. Frankl mencari makna dari
penderitaan yang dialaminya dan terkadang mengasingkan diri pada kegiatan berdoa dan
membayangkan istri yang dicintainya.

Setiap situasi yang dialami manusia mengharuskannya untuk menentukan secara


personal masalah tersebut. Dia sendirilah yang akan menentukan apa yang akan terjadi
dengan dirinya Penentuan yang akan dilakukan ini berhubungan dengan sikap batin dan
psikis manusia. Manusia bisa menentukan jalan menghadapi masalah dengan aspek dan
kemampuan yang dimilikinya. Aspek-aspek dan kemampuan-kemampuan khas pada
manusia merupakan suatu bentuk kelebihan. Beberapa aspek dan kemampuan manusia itu
adalah kebebasan, tanggung jawab, cinta dan kekuatan khayalan atau imajinasi terhadap
suatu keindahan. Kemampuan dan aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat tidak ada pada manusia. Manusia bisa menghadpi masalah dengan
kemampuan yang sudah dimilikinya. Kemampuan itu pula yang mendorong seseorang
untuk menentukan jalan hidupnya.

Kebebasan menentukan jalan hidup membutuhkan tanggung jawab. Manusia


mempunyai tanggung jawab dalam memelihara dan menjaga jalan hidup yang dipilihnya.
Tanggung jawab yang dimiliki manusia terarah pada tiga objek yaitu, bertanggungjawab
terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap Tuhan. Dalam teori logoterapi
Frankl, tanggung jawab merupakan esensi dari hidup manusia. Orang yang
bertanggungjawab menyadari, memahami,dan dapat menunjukkan alasan dan tujuan
hidupnya.

Aspek dan kemampuan kedua yang melekat pada manusia adalah kemampuan untuk
mencintai dan dicintai. Cinta membantu orang mengenal orang lain dan bahkan dapat
mengubah keadaan psikologis dan fisik seseorang. Contoh kekuatan cinta itu ada pada
pengalaman Frankl sendiri. Cinta kepada istrinya membantu dia untuk bertahan dalam
keadaannya dan bahkan mengubah keadaan tertekan yang dialaminya menjadi sesuatu
yang penuh dengan kehangatan. Pengalaman Frankl ini merupakan gambaran dari afeksi
manusia.

Manusia itu tidak pernah bisa terlepas dari cinta. Cinta itu merupakan sesuatu yang
sangat membantu perkembangan kepribadian manusia dan memberi ketenangan sejauh
manusia dapat menemukan makna cinta tersebut. Sama seperti Frankl merindukan dan
berimajinasi tentang istrinya di tengah kecemasan dan penderitaan. Manusia umumnya
tidak bisa terpisah dari cinta. Dalam cinta, manusia mendapatkan dan menikmati
keindahan. Perasaan cinta manusia menembus batas-batas fisik dan menyanggupkan
manusia merasakan kenyamanan.
C. TIPE-TIPE PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup memiliki tiga tipe, yaitu pandangan hidup umum, pandangan hidup negatif,
dan pandangan hidup Positif.

1. Pandangan hidup umum

Umumnya orang melihat kehidupan cukup bernilai jika kebutuhan-kebutuhan pokoknya


terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan pokok termaksud pertama-tama mencakup sandang dan
pangan. Selain itu kebutuhan ituk hidup bersama dengan akrab dan damai bersama orang
lain.Mereka adalah orang yang membatasi perhatiannya pada kepentingan-kepentingannya
sendiri. Sehingga, lingkungan mereka hanya sebatas rumah tangga dan lingkungan kerjanya.
Orang-rang semacam ini bukanlah orang yang peduli akan kepentingan bersama. Dengan
membatasi diri, mereka berharap dapat menikmati hidup semaksimal mungkin.

2. Pandangan Hidup Negatif

Pandangan hidup negatif berdasarkan dari fakta bahwa hidup ini mempunyai sisi negatif seperti
penderitaan, kemalangan, duka cita, kejahatan, dan semcamnya, yang senantiasa menyertai
langkah hidup manusia. Apalagi fakta-fakta tersebut pun tidak bisa diatasi manusia secara tuntas.
Manusia memang kerap kali tak berdaya jika diterpa penderitaan dan kesusahan.
Orang yang berpandangan hidup negatif berpandangan jika hidup ini sebagai sesuatu yang
absurd, hampa, kosong, tiada berarrti. Dan semuanya akan berakhir dengan kematian. Hidup
dijalani dengan sikap pesimistis. Bagi mereka, tiada harapan yang berarti.

3. Pandangan Hidup Positif

Orang yang berpandangan hidup positif memandang hidup sebagai suatu yang bermakna.
Meskipun faktanya kehidupan memiliki sisi negatif. Bagi mereka hidup tak sekelabu yang dikira
orang pesimis.Orang yang berpandangan hidup positif selalu punya sikap optimis dan hidup
dalam penuh harapan. Harapan dan keyakinan menjadi dasar hidupnya. Harapan dan keyakinan
inilah yang menuntunnya menuju masa depan yang lebih bahagia dan baik.

D. MACAM-MACAM PANDANGAN HIDUP DI DUNIA

Apabila kita kaji, di dunia ditemukan beberapa pandangan hidup yang dianut manusia.
Pandangan hidup tersebut secara umum dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu:

a) Pandangan hidup liberalisme, umumnya dianut oleh orang Barat seperti Amerika,
Inggris, Prancis, Jerman, Belanda..
b) Pandangan hidup sosialisme, umumnya dianut oleh orang antara lain Yugoslavia,
Hongaria, Bulgaria, Austria, dll.
c) Pandanga-n hidup komunisme, umumnya dianut oleh orang Rusia, Jerman Timur, Cina,
Vietnam, dll. .
d) Pandangan hidup religius, umumnya dianut oleh orang timur seperti Arab Saudi, Iran,
Pakistan, Brunei Darussalam, Vatikan, dll.
e) Pandangan hiduup sosialisme-religius, urnumnya. dianut oleh orang Timur seperti Mesir,
Siria, Libia, Irak, Indonesia, Bangladesh, dll.

E. SUMBER LANDASAN PANDANGAN HIDUP

Pada dasarnya sumber pandangan hidup dapat digolongkan kepada tiga bagian :

1) Pandangan hidup yang bersumber dari agama

dipetik dari ajaran kitab suci, yang diwahyukan Tuhan kepada manusia. Pandangan hidup ini
kebenarannya mutlak, tidak bisa diubah dan direvisi oleh manusia pribadi maupun golongan,
berlaku universal, tidak untuk satu kelompok atau golongan tertentu, seperti kitab suci al-quran
untuk agama Islam.

2) Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi

Ideologi suatu golongan bangsa maupun negara yang bersumber dari nilai-nilai budaya hasil
pemikiran manusia, kebenarannya elastis, berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta
berlaku untuk suatu kelompok atau bangsa tertentu, seperti ideologi pancasila merupakan
abstraksi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya sebagai pandangan
hidup dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.

3) Pandangan hidup yang bersumber dari hasil renungan

melalui imajinasi dan pikiran menjadi klimaks suatu kebenaran yang diyakini menjadi
pandangna hidup, seperti aliran kepercayaan.

F. FUNGSI DAN PENGARUH PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup merupakan bahagian hidup manusia yang selalu menjadi penggerak dan
pengukur dari segala macam aktivitas ,dalam mewujudkan cita-cita yang di-idam-idamkan,
kebaikan yang akan dilakukan terhadap diri sendiri maupun orang lain serta mengamalkan sikap
yang baik dalam hidup.

Dengan adannya pandangan hidup yang menjadi pedoman akan bisa membangkitkan daya
kreativitas yang positif untuk mewujudkan manusia yang lebih berbudaya, lebih halus dan lebih
manusiawi.

Sebaliknya seseorang yang tidak mempunyai pandangan hidup dan nilai-nilai yang dianutnya
tidak jelas baginya, maka dalam kehidupannya cenderung apatis, ragu-ragu, dan tidak punya
pendirian yamg tetap. Keadaan demikian akan memungkinkan dirinya:
1) Apa saja diterimanya, atau
2) Apa saja ditolaknya, atau
3) Semua perilaku dimainkan bagaikan sandiwara, semu dan tidak dalam arti
sesungguhnya

G. UNSUR-UNSUR PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak
terpisahkan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai keempat unsur dari pandangan hidup di atas.

1. Cita-Cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita merupakan keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Dengan demikian cita-cita adalah pandangan masa depan yaitu pandangan hidup masa
mendatang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang semakin lama makin
tinggi, dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin
tinggi tingkatannya.

Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan
sikap hidup tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan dan lingkungan masing-
masing. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan di dalam hati. Cita-cita
sering diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat dan harapan. Cita-cita itu
penting bagi manusia, karena dengan adanya cita-cita menandakan kedinamisan hidup manusia.

Kebajikan dan sikap hidup banyak menimbulkan daya, kreativitas manusia. Orang tua selalu
menimangnimang anaknya ketika masih bayi agar kelak besarnya menjadi dokter, insinyur dan
sebagainya. Ini berarti sejak anaknya lahir, bahkan sejak dalam kandungan orang tua telah
berangan-angan agar anaknya itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya tak tercapai
oleh orang tuanya. Karena itu wajarlah apabila cita-cita, kebijakan dan sikap hidup merupakan
bagian hidup manusia.

Untuk mencapai cita-cita seseorang bergantung pada keadaan hatinya. Kategori hati seseorang
terbagi menjadi:

a. Orang yang berhati lunak Seseorang dalam kondisi ini lazimnya usaha mencapai
cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Biarpun lambat ia tetap
berusaha mencapai citacita itu
b. Orang yang berhati lemah Orang yang dalam kondisi ini biasanya mudah
terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat
berganti haluan, berganti keinginan.
c. Orang yang berhati keras Biasanya orang dalam kategori ini tak berhenti berusaha
sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan dan
segala kesulitan yang dihadapi. Orang yang keras biasanya mencapai hasil yang
gemilang dan sukses hidupnya

Seseorang untuk dapat mencapai cita-citanya tergantung dari 3 faktor:


a) Faktor manusia. Untuk mencapai cita-cita tersebut ditentukan oleh kualitas manusianya,
ada yang tidak berkemauan dan ada yang bekerja keras dalam mencapai cita-cita
tersebut.

b) Faktor kondisi. Ada 2 kondisi yang dihadapi selama mencapai cita-cita, faktor yang
menguntungkan dapat memperlancar tercapainya cita-cita, sementara faktor yang
menghambat dapat merintangi tercapainya suatu cita-cita.

c) Faktor tingginya cita-cita, yaitu seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai. Ada
anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin. Sementara
itu, ada pula anjuran agar seseorang menempatkan cita-citanya sesuai dengan
kemampuan serta kondisi yang dilaluinya

2. Kebajikan

Manusia merupakan makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, manusia saling


membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula
saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya. Manusia juga sebagai
makhluk pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Karena merupakan pribadi, maka
manusia mempunyai pendapat sendiri, mencintai diri sendiri, cita-cita sendiri, dan sebagainya.
Oleh karena itu seringkali ada manusia yang tidak memiliki kebajikan.

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia
berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Sehingga atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan
yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti
berkata sopan santun, berbahasa yang baik, bertingkah laku yang baik, ramah tamah terhadap
siapapun, berpakaian sopan dan segala pikiran yang positif.

Manusia adalah makhluk pribadi yang utuh atas jiwa dan raga atau badan. Kedua unsur ini
terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat
sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Kebajikan
dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yakni:

1) Manusia sebagai pribadi; manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik-buruk, dan
yang menetukan baik buruk adalah suara hati.
2) Manusia sebagai anggota masyarakat; karena manusia sebagai bagian dari masyarakat,
maka perbuatan dan tingkah lakunya ditentukan oleh suara hati masyarakat.
3) Manusia sebagai makhluk Tuhan; sebagai makhluk Tuhan setiap manusia harus tunduk
dan taat kepada hukum Tuhan, baik yang berupa larangan, perintah, maupun
peringatan. Tuhan selalu mengajak manusia untuk berbuat baik dan menghindari
perbuatan yang tidak baik.

Kebajikan manusia secara nyata dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku
bersumber pada pandangn hidup sehingga setiap manusia memiliki tingkah laku sendiri-sendiri.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga yaitu:

1) Faktor pembawaan (hereditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan oleh orang tua.
2) Faktor lingkungan (environment) merupakan faktor kedua yang membentuk tingkah laku
seseorang yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3) Faktor pengalaman yang pemah diperoleh baik pengalaman manis yang bersifat positif
maupun pengalaman pahit yang sifatnya negatif.

Dengan demikian kebajikan merupakan perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara
hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan-santun, berbahasa baik,
bertingkah laku baik, ramah terhadap siapa pun, berpakaian sopan agar dapat dihargai
martabat kemanusiaannya.

3. Usaha

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan
untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus
bekerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuan, ia harus rajin belajar dan tekun
serta memenuhi semua ketentuan akademik. Kerja keras itu dapat itu dapat dilakukan dengan
otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya.

Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya.
Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para
tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah
satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih
banyak kerja jasmani dari pada otak.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya pemalas membuat manusia miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan
martabatnya sendiri.karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersatai-santai dalam hidup ini.
Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi
Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-
akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.

Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu
terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh
hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan
orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian /
ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah
ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life
education”.

Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama
manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan
tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong.
Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha /
perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara
sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji
melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.

4. Kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal dan
kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada tiga aliran filsafat yang mendasari
kepercayaan yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.

1) Aliran Naturalisme

yaitu kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang ada di alam ini dan kepercayaan terhadap Tuhan.
Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia
itu bermula dari Tuhan. Jadi pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui
agamanya.

Aliran naturalisme berisikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu
mana yang benar, yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada maka kita katakan
Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.Bagi yang
percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan,
karana itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama.

Ajaran agama ada dua macam yaitu ;

a) Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama
yang dogmatis bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist.
Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah

b) Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama yaitu sebagai hasil pemikiran manusia,
sifatnya relatif (terbatas). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk
kebudayaaan terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama,
Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia
itu bermula dari Tuhan. Jadi pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui
agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan pandangan hidup yang
dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan yang tertinggi, yang menentukan segala-galanya
disebut pandangan hidup religius (keagamaan).

2) Aliran Intelektualisme

yaitu aliran keyakinan manusia yang bermula dari akal yang berdasarkan logika. Jadi
pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Dengan akal
manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu
dapat dicapai dengan sukses.

Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang
maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu
dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan
kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu
bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena
itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir
rendah (bodoh).

3) Aliran Gabungan

yaitu aliran yang berdasarkan kepercayaan terhadap Tuhan dan juga akal. Tuhan merupakan
dasar keyakinan dan akal merupakan dasar kebudayaan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib
dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu.

Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati
nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan
logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif
(masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib
dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik
sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara
individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan
yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani,
semuanya itu berkat karunia Tuhan.

Apabla aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 (dua) kemungkinan
pandangan hidup, yaitu :

a) Bilamana keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan. Bilamana logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir
individu melainkan logika berpikir kolektif atau masyarakat. Pandangan ini disebut
Sosialisme
b) Bilamana dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal (keduanya
mendasari keyakinan yang berimbang ), akal dalam arti baik sebagai logika berpikir
maupun sebagai daya rasa (Hati nurani), logika berpikir baik secara individual
maupun secara kolektif. Pandangan ini disebut sosialisme-relegius.

Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan yang benar menurut logika berpikir dan dapat
diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia tuhan.

H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANDANGAN HIDUP

Menurut Baruth dan Manning pandangan hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;
Worldview as the sum of an individual’s experiences along with social, religious, and political
beliefs and attitudes held in common with other of the individual’s reference group. The
reference group may consist of family or community, racial or ethnic group, socioeconomic
group, or nation.

Terjemahan dari pengertian Baruth dan Manning tersebut adalah pandangan hidup sebagai
seluruh pengalaman individu bersama dengan keyakinan sosial, keagamaan dan politik dan sikap
yang dimiliki bersama dengan individu dari referensi kelompok yang lain. Kelompok referensi
dapat terdiri dari keluarga atau komunitas, ras atau kelompok etnis, kelompok sosial ekonomi,
atau bangsa. Dapat disimpulkan bahwa pandangan hidup terbentuk dari pengalaman hidup
seseorang yang dipengaruhi oleh keyakinan politis, keagamaan, lingkungan sosial dan sikap
yang berkembang dari kelompok etnik individu tersebut.

Menurut Smith terdapat beberapa hal yang mempengaruhi pandangan hidup seseorang yaitu:
“Societal discrimination against an class, gender, religion, sexual orientation, and other one’s
identity affect one’s worldview”. Terjemahan dari pengertian Smith yaitu diskriminasi terhadap
kelas sosial, gender, agama, orientasi seksual dan identitas lainnya mempengaruhi pandangan
hidup seseorang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pandangan hidup
dipengaruhi oleh faktor diskriminasi yang diterimanya yaitu diskriminasi mengenai kelas sosial,
gender, agama dan orientasi seksual atau jenis kelamin.

Danesh juga menambahkan yaitu:“Each person, community and group has a worldview
shaped by such thing as life experience, cultural norms, education, family dynamic and belief
systems”. Terjemahan pernyataan Danesh adalah setiap orang, masyarakat dan kelompok
memiliki pandangan yang dibentuk berdasarkan pengalaman hidup, norma-norma budaya,
pendidikan, dinamika keluarga dan sistem kepercayaan. Dapat disimpulkan bahwa pandangan
hidup terbentuk berdasarkan pengalaman hidup, norma-norma, pendidikan, keluarga dan
kepercayaan.

Berdasarkan definisi yang diberikan oleh beberapa tokoh di atas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pandangan hidup dapat disimpulkan bahwa pandangan hidup dapat dipengaruhi
oleh etnik, jenis kelamin, gender dan pendidikan.

I. LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memperlakukan pandangan hidup tergantung pada orang yang bersangkutan. ada yang
menjadikan pandangan hidup sebagai saranya mencapai tujuan dan lain sebagainya. Adapun
langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
a) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat
memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada
sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
b) Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya
mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan
ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
c) Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan
hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu
dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang
berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan
lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran
tentang pandangan hidup itu sendiri.
d) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau
dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita
meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap
pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk
selalu berpedoman kepadaNya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu
dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam menyakini ini penting juga adanya
iman yang teguh. Sebab iman yang teguh ini tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari dirinya
yang menyebabkan dirinya tersugesti.
e) Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu
yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini
dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih
hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Dampak berpandangan hidup islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua.
Dalam mengabdi kepada orang tua bila didasari oleh pandangan hidup Islam maka akan
cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikutisegala perintahNya. Setidak-
tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada orang tua . Karena itu
dahulu dari bayi sampai dapat berdiri sendiri toh diasuhnya dan juga kita didik kepada hal yang
baik.
f) Mengamankan
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit
kemungkinan belum memahami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.
Langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia
tersebut. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan
makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain manusia menyadari kehidupannya lebih
kompleks.
Pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua
manusia menyadari, sehingga banyak orang yang memeluk sesuatu agama semata-mata atau
dasar keturunan. Pandangan hidup penting bagi kehidupan manusia dimasa sekarang maupun
kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Buka
kebutuhan sesaat melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita
memerlukan perlindungan Tuhan dan petunjuk agama sampai di akhir nanti.

J. CONTOH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK


Contoh dari pandangan hidup yang baik ini salah satunya adalah sikap optimis. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik
dalam menghadapi segala hal. Kita juga harus mempunyai sikap yang optimis untuk jalan keluar
dan pasti yang terbaik dari Allah SWT. Dari keadaan tersebut, maka perlu adanya sikap yang
optimis untuk hidup lebih baik.

Menjadi optimis terlihat seperti pilihan yang sulit dilakukan. Meskipun begitu, berperilaku
optimis tetap harus dipertahankan karena studi menemukan orang dengan optimisme hidup lebih
lama dibandingkan dengan mereka yang pesimis. Orang yang selalu memiliki sikap yang optimis
akan memandang segala sesuatu dari segi yang baik, dirinya memiliki kepercayaan diri penuh
bahwa akan harapan dan akhir yang baik dari segala usaha yang telah mereka perjuangkan. Hal
inilah yang menjadi salah satu sifat dari orang sukses.

Contoh sikap optimis


1) Tidak Takut Untuk Mencoba Hal-Hal Yang Baru
Orang-orang yang optimis selalu tertarik dengan hal-hal dan dunia baru. Mereka suka mencari
ilmu dan wawasan dari berbagai sumber baik dari suatu perkumpulan dan organisasi, hobi baru,
internet dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.Hal seperti ini tentunya dapat memberikan mereka
pengalaman yang cukup banyak sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal di masa
depan.

2) Tidak Takut Dengan Kegagalan

Orang yang optimis selalu menanamkan stigma dan pikiran yang positif dalam setiap hal yang
mereka kerjakan. Mereka percaya kegagalan itu pasti ada dan jika itu benar-benar terjadi maka
Anda juga bisa melewatinya.Setiap kegagalan yang terjadi pasti memiliki banyak hikmah dan
ilmu baru yang bisa dipetik dan dijadikan pembelajaran agar dapat berusaha lebih baik lagi di
masa yang akan datang.

3) Melihat Tantangan Sebagai Kesempatan

Pada umumnya, manusia lebih menyukai kondisi mapan, aman, dan ajeg, sehingga mereka akan
sebisa mungkin menghindari tantangan. Sebab, tantangan tidak menjamin kepastian apapun.
Banyak yang harus dipertaruhkan saat manusia memilih untuk menghadapi tantangan.Namun,
seseorang yang memiliki sikap optimis, justrus bertindak sebaliknya. Mereka akan berusaha
untuk melihat tantangan sebagai suatu kesempatan yang belum tentu datang dua kali.

4) Cenderung Fokus Terhadap Solusi

Ketika seseorang yang optimis mengalami masalah terburuk sekalipun, mereka akan berusaha
menghindari untuk terpuruk dan terus berlarut-larut dalam kesedihan.Mereka cenderung fokus
dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mereka juga percaya
bahwa setiap masalah yang ada harus dilewati dan akan selesai jika mereka mampu
menghadapinya dengan baik. Oleh sebab itu, mereka yang bersikap optimis, akan lebih cepat
menemukan jalan keluar dari suatu masalah dibandingkan dengan seseorang yang pesimis.

5) Selalu Berpikir Positif


Mereka yang memiliki sikap optimis akan senantiasa menanamkan pikiran yang positif juga
penting dalam menjalani kehidupan dalam sehari-hari. Dengan adanya pikiran positif, maka
segala sesuatu yang kita kerjakan akan terasa lebih baik dan memuaskan.

6) . Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Kegagalan itu wajar dan Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas segala kegagalan yang
terjadi. Anda harus membiasakan diri dan menanamkan pola pikir bahwa kesalahan yang Anda
lakukan saat ini pasti bisa diperbaiki dan akan menjadi pembelajaran yang berarti di kemudian
hari.Jadikanlah kegagalan yang Anda dapatkan sekarang sebagai motivasi dan dorongan diri
untuk dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan maksimal. Dengan begitu, seseorang yang
bersikap optimis akan lebih yakin dalam menjalani hidup.

7) Menjaga Suasana Hati

Seperti pada riset yang dilakukan sejumlah peneliti Universitas Boston, menjaga suasana hati
merupakan salah satu kunci untuk menjaga optimisme. Ketika menghadapi peristiwa yang
membuat stres, orang yang optimis enggan melabel kejadian itu sebagai sebuah
permasalahan.Mereka memilih untuk segera mengatasinya agar suasana hatinya tidak
terpengaruh. Selain segera mengatasinya, orang yang optimis juga memilih untuk secepat
mungkin melupakan peristiwa tersebut. Sebab, jika terus berlarut dalam pikiran, permasalahan
yang dialami seseorang akan mengarah pada stres.

8) Mengambil Hal Baik Dalam Setiap Permasalahan

Dari pada terus larut dan meratapi nasib, orang yang optimis memilih untuk belajar dari setiap
permasalahan. Mempelajari pengalaman di masa lalu dapat mencegah kita terjebak dalam
kesalahan yang sama. Selain itu, orang yang optimis juga selalu berusaha melihat hal baik dari
setiap kesulitan yang ia alami. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang mereka miliki bahwa
dibalik permasalahan akan selalu ada pelajaran yang bisa dipetik.

9) Bergaul Dengan Orang-Orang yang Beraura Positif

Jika Anda merasa orang-orang di sekitar Anda banyak yang memberikan aura negatif dan
terkesan menghambat perkembangan dan proses usaha Anda, maka mungkin ini adalah saatnya
untuk Anda beralih dan pergi mencari suasana baru yang lebih positif untuk kinerja Anda.
Carilah teman yang mampu memberikan dorongan dan aura positif yang bisa mendukung segala
kegiatan Anda.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandangan hidup merupakan bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap
orang memiliki pandangan hidup yang berdeda-beda dan melahirkan suatu paham. Wujud
pandangan hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita
merupakan pandangan hidup di masa yang akan datang. kebajikan secara nyata dan dapat
dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, dalam hal ini, tingkah laku manusia sebagai perwujudan
kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Karena
tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-
sendiri yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan
pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam
masyarakat. Sehingga kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.

B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini,penyusun berharab para pembaca dapat memberikan
tanggapan ataupun sanggahan yang bersifat membangun.dan juga penyusun tidak luput dari
kesalahan dalam menyusun makalah ini penyusun juga berharap disusunya makalah ini kita
semua dapat mengetahui Manusia dan Pandangan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unp.ac.id/822/1/FARIDAH_437_96.pdf

https://www.academia.edu/22829599/Ilmu_Budaya_Dasar_Manusia_dan_Pandangan_Hidup

https://id.scribd.com/doc/140642270/Masyarakat-Pandangan-Hidup

https://muhammadrayyanblog.wordpress.com/2018/05/29/makalah-ilmu-budaya-dasar-mengenai-
manusia-dan-pandangan-hidup/

https://www.kompasiana.com/athif/5520800aa333117c4646cf3b/manusia-dan-pandangan-hidup

file:///C:/Users/ASUS%201/Downloads/47199-118330-1-SM%20(1).pdf
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”ManusiaDan Pandangan Hidup”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar di Stikes Syedza

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik secara teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak kami sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,khususnya
kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
BAB I

PENDAHULUAN
A. Konsep Pandangan Hidup

Setiap masyarakat mempunyai arah dan pandangan hidup yang menjadi arah dan penentu masa
depan mereka. Dilihat dari segi pola kehidupan masyarakat, pandangan hidup digolongkan
menjadi dua (konsep), yaitu paandangan hidup tradisional dan pandangan hidup modern

1. Pandangan Hidup Tradisional

pandangan hidup yang didasarkan kepada nilai-nilai tradisi yang berkembang secara turun
temurun yang oleh masyarakat dianggap bermanfaat, sehingga dijadikan pedoman hidup mereka.
Misal norma hidup kekeluargaan, norma kehidupan keagamaan.

2. Pandangan Hidup Modern

pandangan hidup yang berbasis pada organisasi atau partai politik, apabila pandangan hidup itu
diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, pandangan hidup kita itu
disebut "ideologi".

B. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi


derajatnya.Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Tuntutan hidup manusia
lebihdaripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebihmaju
untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidup di dunia, baik yang bersifatFisik maupun
rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut Kebudayaandan pandangan terhadap
kehidupan.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi lihathidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam
1.Pandangan hidup yang berdasarkan agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
2.Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan Kebudayaan
dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

Jadi pandangan terhadap kehidupan ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan olehakal
budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam perjalanan kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan
dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukanakhir hidup mereka
sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung munculdalam masyarakat,
melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang
manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau melihat hidupnya. Mulai dari
masa kanak-kanak hingga dewasa.

C. .Rumusan Masalah
1. Mengapa penting adanya pandangan hidup ?
2. Apa saja faktor dan sumber dari pandangan hidup?
3. Apa saja aliran dan keyakinan yang mendasari dari pandangan hidup?

D. Tujuan
1. Mengetahui dan menjelaskan apa itu pandangan hidup
2. Mendeskripsikan sumber-sumber pandangan hidup
3. Memberikan pemahaman tentang fungsi dan pengaruh dari pandangan hidup
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Konsep Pandangan Hidup


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pandangan Hidup


B. Aliran-Aliran Pandangan Hidup
C. Tipe-Tipe Pandangan Hidup
D. Macam-Macam Pandangan Hidup
E. Sumber Landasan Pandangan Hidup
F. Fungsi dan Pengaruh Pandangan Hidup
G. Unsur-Unsur Pandangan Hidup
H. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

DOSEN PENGAMPU:

HEPPY SETY. M,biomed

DI SUSUN OLEH:

PEGGY VIRGINIA HIDAYAT NIM : 2305103


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA

PRODI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

TAHUN AJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai