Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Dosen Pembimbing :

Drs. Darwiyanto. Med

Disusun Oleh :

Mala Sofiyana A2122043

Naeli Kamilah A2122048

Septi Eka Maharani A2122065

AKADEMI ANALIS KESEHATAN

PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Keindahan ......................................................................................................................... 5
2.2. Pengertian Manusia ............................................................................................................................ 7
2.3 Makna Keindahan ............................................................................................................................... 8
2.4 Hubungan Manusia dan Keindahan .................................................................................................. 10
2.5 Hubungan manusia dan keindahan wisata ........................................................................................ 11
2.6 Keserasian dan kehalusan keindahan ................................................................................................ 11
2.7 Renungan .......................................................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai sifat keindahan yang berbeda-beda dengan sesamanya. Karena
itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap umatnya untuk merasakan apa
aja yang ada di alam ini.
Ditinjau dari segi bahasa,Keindahan berasal dari kata Indah, diartikan sebagai keadaan yang
enak dipandang, cantik, nyaman, bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai
arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan
dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai Pendidikan,
dan sebagainya. Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-
diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil
merenung. Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok, sesuai,
atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran dan seimbang. Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan)
lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan
dan atau keadaban.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Keindahan ?
2. Apa pengertian Manusia ?
3. Apa makna dari keindahan?
4. Apa hubungan manusia dengan keindahan?
5. Apa keserasian dan kehalusan dari keindahan?
6. Bagaimana hubungan manusia dengan keindahan wisata ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keindahan


Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia
mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis
yang dinilai secara umum oleh masyarakat. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran
beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya
tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan
bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."

Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk
"indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat
etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan
demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya." Sebuah buah yang matang
(pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua
atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam
bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang.
Kemudian menurut luas cakupannya, Keindahan dibedakan menjadi tiga macam pengertian, yaitu
:
a) Keindahan Dalam Arti Luas
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan.
Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah
dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan; Plotinus yang ber bicar a tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah atau
bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicar akan oleh or ang- orang Yunani mengenai buah pikir
an yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria” , untuk keindahan berdasarkan
pengelihatan. (misalnya pada seni pahat dan arsitektur) dan “Harmonia” untuk
keindahan bedasarkan pendengaran (musik).

5
Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
 Keindahan Seni
 Keindahan Alam
 Keindahan Moral
 Keindahan Intelektual
 Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Hal ini murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
 Keindahan Dalam Arti Terbatas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan
bentuk dan warna. Filsuf seni merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat
antara penerapan-penerapan inderawi kita (Beauty is unity of formal realitions of our sense
percepctions). Thomas Aquinos(1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).
Kata estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena
memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian
teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara
umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu obyek dan obyek itu dapat
memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat
dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Dalam perkembangannya,
pengertian ini, kemudian berubah meluas, tidak lagi berkaitan dengan lidah dan perasaan, tetapi
berhubungan dengan pikiran, etika dan logika.
Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah
satu jenis nilai seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya. Nilai
yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai
Estetik.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki adalah segala benda yang mengandung
kesatuan(unity), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan
pertentangan (contras).

6
Dibawah ini adalah alasan dan tujuan manusia menciptakan keindahan :
a. Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang sudah tidak sesuai dengan kondisi dan keadaan pada zaman sekarang, sehingga
dirasakan sebagai hambatan yang dapat merugikan nilai- nilai kemanusiaan dan dipandang sebagai
hak- hal dapat mengurangi nilai moral bermasyarakat, sehingga bisa dikatakan tiodak indah.
b. Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan bejat terutama dari segi
kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan- ketentuan
agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Yang demikian itu tidak baik, yang
tidak baik iu tidak indah.
c. Penderitaan Manusia
Penderitaan merupakan hal yang pernah dialami semua orang, dan hal ini merupakan resiko hidup
manusia, yang diberikan oleh Tuhan agar manusia sadar untuk tidak menjauh dariNya. Walaupun
penderitaan adalah resiko hidup manusia, tapi hampir semua orang menyukai adanya penderitaan,
dan menganggap penderitaan merupakan hal yang tidak baik, yang tidak baik iu tidak indah.
d. Keagungan Tuhan
Keindahan merupakan anugerah yang diberikan oleh manusia dan maka dari itu kita sebagai
manusia wajib mensyukurinya, dan sebagian dari kita mengungkapkan rasa syukur tersebut dalam
bentuk karya seni, seperti melukis pemandangan, yang merupakan hasil karya seni yang Agung
yang diciptakanoleh Allah untuk kita sebagai hambanya.

2.2. Pengertian Manusia


Manusia adalah makhluk ketuhanan dalam arti bahwa, ia adalah makhluk yang menurut
tabiat dan alam hakikatnya sendiri sejak masa alam rahim selalu mencari dan merindukan Tuhan.
Inilah yang disebut fitrah atau kejadian asal sucinya. Fitrah manusia yang memiliki dorongan
untuk senantiasa merindukan,mencari dan menemui Tuhan, inilah hakikat abadi manusia.
Persoalan manusia adalah bagaimana ia menghubungkan kembali dirinya kepada Tuhan. Jiwa
manusia adalah makhluk kesucian, kebaikan dan kebenaran.Peyimpangan dari fitrah manusia

7
adalah faktor pengaruh yang negatif dari luar dirinya bukan dari dalam dirinya yang mana faktor
itu dapat merusak fitrah manusia akibat kelemahan kemakhlukannya. Seperti dijelaskan
sebelumnya persoalan manusia adalah mencari jalan bagaimana ia menghubungkan dirinya kepada
Tuhan, karena dengan menghubungkan dirinya kepada Tuhan maka manusia akan dibimbing
kearah yang baik , termasuk dalam ucapan, kearah jalan hidup yang terpuji. Setiap pribadi manusia
mempunyai potensi untuk benar, tetapi manusia itu diciptakan sebagai makhluk yang lemah
(antara lain, berpandangan pendek, cendrung tertarik kepada hal-hal yang bersifat segera), maka
setiap pribadinya mempunyai potensi untuk salah, karena ”tergoda” oleh hal-hal yang menarik
dalam jangka pendek. Oleh karena itu hidup manusia dibekali dengan akal.

2.3 Makna Keindahan


Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya
(LeoTolstoy, pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo,
pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasasenang
(Hemsterhuis, pujangga Belanda). Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat
antara satu dengan lainnya(Baumgarten, pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang
memiliki proporsi yangharmonis (ha!tesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian
obyek dengantujuannya ("mmanuel Kant).
Keindahan atau keserasian diwujudkan dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan
atau keseimbangan. Ukuran segi panjang yang indah adalah 3 berbanding 5, perpaduan kulit yang
gelap dengan baju yang berwarna lembut adalah serasi, pertentangan tinggi rendah atau keras
lembutnya suara musik adalah indah dan keseimbangan yang tercipta dari seorang yang bertubuh
tinggi mengenakan baju bergaris horisontal atau orang yang pendek mengenakan baju bergaris
vertikal adalah serasi. Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok.
Indah sama dengan "beauty" (bahasa Inggris), "Beau" (bahasa Perancis) atau "Bello" (bahasa
Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas. Keindahan dalam arti artistik
bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan
benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah
akibat dunia yang selalu benubah-ubah. Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga
dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian,
keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati

8
yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya. Keindahan dalam arti artistik disebut
juga dengan keindahan seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya.
Dengan melihat demikian beragamnya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa
yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan mengecewakan kita yang memuaskan.
Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya
dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah atau
kecenderungan dari suatu pengertian yang dikemukakan seseorang sesuai dengan pengelompokan
seseor ang sesuai dengan pengelompokan- pengelompokan yang ada. Pengelompokan-
pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal
ini ada 2 pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada objek dan subjek. Yang pertama, yaitu
yang bertumpu Keindahan Objektif adalah keindahan yang memang ada pada objeknya sementara
kita sebagai pengamat harus menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang kedua, yang
disebut Keindahan Subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subjek yang
melihat dan menghayatinya. Disini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (Subjek) tanpa dicampuri
keinginan–keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan-kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari
landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindahan
sebagai sebuah benda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak,
misalnya dalam penggunaan bahasa inggris yang mengenalnya istilah Beauty untuk keindahan
yang pertama, dan isitilah The beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal- hal
tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini
kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan
dalam arti yang terbatas. Dari apa yang dikemukakan di atas, dua hal bisa kita petik, yaitu :
Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan
sudah barang tentu bisa bermacam- macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai
makna relatif, yaitu sangat tergantung kepada subjeknya.

9
2.4 Hubungan Manusia dan Keindahan
Hubungan manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang
secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah
nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia
itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut
dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan
(walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia
melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari
suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu
indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal
dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan
“kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda.
Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau
keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau
keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari
tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang
memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau
memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka
“keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu
manusia merasakan nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia
(annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong
hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa
terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni
berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu
manusia memiliki sensibilitas esthetis.Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan
keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena

10
salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia
sangat memerlukan estetika ini.
2.5 Hubungan manusia dan keindahan wisata
Keindahan sangat erat kaitannya dengan pariwisata, karena dapat kita lihat dari pengertian
kebudayaan yang merupakan simbol dari masyarakat sekitar yang terdapat makna yang meliputi
segala sesuatu yang merupakan hasil ciptaan, karya manusia. Sedangkan pariwisata adalah
rangkaian perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang di luar tempat tinggal
sementaranya untuk berbagai tujuan (seperti berlibur, menikmati keindahan alam dan budaya,
bisnis, dan lain-lain). hubungan yang sangat erat kaitannya dengan pariwisata dan lingkungan
budaya yang dapat memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang datang berkunjung ke suatu
tempat. Dapat juga disimpulkan bahwa pariwisata dan budaya adalah kegiatan pertukaran
informasi dan simbol budaya yang didalamnya terdapat tempat, tradisi, kesenian, upacara, dan
identitas lainnya yang terdapat pada tempat tersebut dapat dinikmati oleh setiap wisatawan yang
datang berkunjung.

2.6 Keserasian dan kehalusan keindahan


Dalam diri manusia terdapat faktor kontemplasi dari ekstasi, oleh karena itu keindahan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua manusia membutuhkan keindahan. Dalam
keindahan tercermin unsure keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata
sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Keserasian itu dikatakan indah karena
cocok, sesuai, pantas, serta keterpaduan beberapa kualitas. Contohnya : kemampuan menata
dekorasi dalam rumah, rias pengantin, cara berpakaian, ataupun taman dengan aneka warna bunga.
Dalam penataan itu terdapat keterpaduan beberapa kualitas, yaitu ukuran, warna, tata letak,
susunan, macam bahan dalam satu komposisi yang cocok, sesuai dan pantas. Oleh karena itu, dapat
dinyatakan bahwa keserasian pada dasarnya adalah sejumlah kualitas yang terdapat pad suatu
penataan. Kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata,
ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan mengembirakan orang lain.
Kehalusan itu dikatakan indah karena lemah lembut, rendah hati, sopan santun, baik budi bahasa,
beradab, serta bermoral. Contoh dalam pergaulan hidup bermasyarakat, tidak bersikap sombong,
menanggapi dengan sabar dan tidak emosi, dan suka menolong orang lain. Dalam kehalusan itu
terdapat keterpaduan beberapa kualitas dalam penampilan yang menyenangkan orang lain. Oleh

11
karena itu, dapat dinyatakan bahwa kehalusan pada dasarnya adalah sejumlah nilai moral dan
estetis yang terdapat pada seseorang. Nilai moral dan estetis adlah kebaikan dan kebaikan itu
adalah keindahan.

2.7 Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan
sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam.
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar r enungannya satu sama lain berbeda, meskipun
objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang
direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek .
Setiap kegiatan untuk merenung atau mengavaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki
dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan
hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa.
Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya
gravitasinya. Akan tetapi tidak semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran kefilsafatan
mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berpikir yang logik dan anal itik.
Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk
pola berpikir secara luas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu.
Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari
sudut logika yang lain.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis.
Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah- langkah tertentu, sehingga pengetahuan
yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran
kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Hanya saja pemikiran kefilsafatan
mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.
Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain.
Hubungan ilmu dengan mor al seni dan tujuan hidup.

12
2. Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar
gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran
selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah
pengetahuan yang baru.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa menjadi berikut :
a. Keindahan asal menurut istilah Indah, Keindahan merupakan sifat menurut sesuatu yg
memberi kita rasa bahagia jika melihatnya, keadaan yg lezat dipandang, cantik, cantik
sahih atau elok.
b. Merenung ialah secara membisu-membisu memikirkan sesuatu hal insiden menggunakan
mendalam. Renungan merupakan pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan pada hati
kita mengenai suatu hal.
c. Keserasian asal menurut istilah harmonis; harmonis menurut istilah dasar Rasi ialah cocok,
sinkron, atau kena sahih . Kata cocok, sinkron atau kena sahih mengandung unsur
pengertian per paduan, ukur an & seimbang.
d. Kehalusan asal menurut istilah Halus ialah nir kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi
bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yg halus, kesopanan & atau keadaban.

3.2 Saran
Saran dari penyusun adalah sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami maksud isi dan
bahasanya sehingga kita semua lebih mengerti tentang manusia dan keindahan serta mampu
menerapkanya didalam kehidupan kita sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://johanmalau.wordpress.com/2012/04/17/manusia-dan-kei/
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1787
https://www.scribd.com/doc/248818578/Makna-keindahan
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/05/pengertian-keindahan-beauty-dan-
contoh.html

15

Anda mungkin juga menyukai