Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Ilmu Alamiah, Sosial, dan Budaya Dasar.
DISUSUN OLEH :
Givari Akbar ( 210911002 )
Syukur Alhamdulllah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah "Ilmu alamiah, sosial, dan budaya
dasar”.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan penulisan makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh
sebab itu saya sangat menerima kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Topik mengenai manusia adalah topik yang tak pernah mengenal tua. Pemba-
hasan ini akan terus berlanjut sampai seluruh manusia sudah tidak lagi berkeentingan di
dunia ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pembahasan tentang hubungan
antara manusia dan keindahan. Kita juga akan membahas perihal pengertian manusia,
dan pengertian keindahan, hakikat keindahan, dan hubungan manusia dengan
keindahan.
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian manusia.
C. Hakikat keindahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia secara etimologis berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens”
(latin) yang berartti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia bisa diartikan sebagai
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau
individu yang tidak dapat hidup sendiri. Dari kedua definisi tersebut, dapat diketahui
bahwa manusia adalah suatu kelompok atau individu yang berpikir, berakal budi.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang palinng tinggi
derajatnya seperti yang telah Allah SWT firmankan dalam surah Al-Ahzab (33) ayat 72,
yang kurang lebih artinya adalah sebagai berikut:
“sesungguhya kami telah menawarkan kepada langit bumi dan gunung gunung;
tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan
melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh manusia
itu sangat zalim dan sangat bodoh” (Al-Ahzab [33];72)
2
Manusia digolongkan juga menjadi dua golongan yaitu;
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani, dan rohani; unsur
fisik dan psikis; unsur raga dan jiwa. Yang mana unsur-unsur tersebut menyatu dalam
dirinya. Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa,
unsur yang ada dalam diri individu itu tidak terbagi (merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan). Individu juga berarti “perseorangan” atau “seorang-seorang” yang
memiliki keunikan tersendiri. Seperti halnya pada manusia. Kita memiliki keunikan
atau ciri khas masing-masing.
Manusia disebut juga sebagai makhluk sosial. Arti sosial disini jika diartikan
secara etiomogis adalah “berkawan” atau “bermasyarakat”. Sedangkan menurut istilah
berarti juga bahwa manusia adalah individu yang tidak dapat lepas dari individu lain.
Maka dari itu, untuk bertahan hidup manusia sangat memerlukan individu lainnya.
Estetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu, “aesthesis” yang berarti “perasaan”
atau “sensitivitas”. Sedangkan di dalam KBBI sendiri, keindahan berasal dari kata
“indah” yang berarti juga “cantik” atau “elok”. Beberapa filsuf terkenal juga
mempunyai definisi keindahan ini tersendiri. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Herbert Read
Menurut Herbert Read, keindahan adalah suatu hubungan yang selaras dalam satu
benda dan antara benda itu dengan si pengamat.
2. Aristoteles
3
3. Hegel
Menurut Hegel, keindahan adalah identitas yang sempurna dari yang ideal dan
nyata.
4. Michael Angelo
Dalam arti luas, keindahan berhubungan dengan segala hal. Meliputi keindahan
seni, keindahan moral, keindahan alam, dan keindahan intelektual. Dalam artian yang
murni, keindahan berhubungan dengan pengalaman estetis seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedangkan dalam artian terbatas,
keindahan hanya berhubungan dengan pencerapan inderawi belaka, khususnya simetria
(keindahan berdasarkan penglihatan) dan harmonia (keindahan berdasarkan
pendengaran).
C. HAKIKAT KEINDAHAN
Menurut Imanuel Kant, keindahan itu dilihat dari dua segi. Yaitu;
1. Segi subjektif
Yaitu, bahwa keindahan adalah sesuatu yang tidak direnungkan dan dilihat dari
kegunaan praktisnya, tetapi memberikan rasa senang pada si penghayat.
2. Segi objektif
Yaitu, bahwa keindahan adalah keserasian dari suatu objek terhadap tujuan yang
dikandungnya, terlepas objek ini tidak dilihat dari kegunaanya.
4
1. Perwujudan dari kesempurnaan yang dapat dikenali kembali dalam suatu dengan
sifatnya.
2. Memiliki perfeksi yang karakteristik.
3. Semua sifat pada sesuatu yang indah, merupakan representasi (mewakili)
keindahan yang bernilai tinggi.
4. Nilai keindahan dari suatu yang indah, sebanding dengan nilai keindahan yang
terdapat di dalamnya.
5. Dalam sebuah karangan (tulisan) harus memiliki sifat-sifat perfeksi yang khas,
keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lain, pelanjutan
dan spasi yang tepat serta susunan kata dan kalimat yang menyenangkan.
6. Syarat lain untuk keindahan adalah tercakupnya nilai-nilai spiritual, moral,dan
agama.
Para ahli mendefinisikan keindahan ini berbeda beda, tapi terlepas dari itu semua
hal paling esensial atau paling hakiki adalah sangat ditentukan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1. Menimbulkan rasa menyenangkan.
2. Adanya hubungan diantara objek dan subjek.
3. Terdapat nilai kebaikan.
4. Terkait dengan nilai nilai moral, atau spiritual, dan agama.
5
D. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEINDAHAN
Manusia dengan keindahan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, hal
yang dapat menyenangkan hati manusia adalah sesuatu yang baik dan indah. Manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis sudah dimiliki oleh setiap manusia
semenjak dilahirkan. Kelima komponen tersebut adalah, diantaranya:
1. Nafsu.
2. Akal.
3. Hati.
4. Ruh.
5. Sirri (rahasia ilahi).
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian manusia
a. Manusia secara etimologis berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens”
(latin) yang berartti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia bisa diartikan
sebagai sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok atau individu yang tidak dapat hidup sendiri.
b. Manusia adalah makhluk individu dan sosial.
a. Estetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu, “aesthesis” yang berarti “perasaan”
atau “sensitivitas”. Sedangkan di dalam KBBI sendiri, keindahan berasal dari
kata “indah” yang berarti juga “cantik” atau “elok”.
b. Dalam arti luas, keindahan berhubungan dengan segala hal. Meliputi keindahan
seni, keindahan moral, keindahan alam, dan keindahan intelektual. Dalam
artian yang murni, keindahan berhubungan dengan pengalaman estetis
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
Sedangkan dalam artian terbatas, keindahan hanya berhubungan dengan
pencerapan inderawi belaka, khususnya simetria (keindahan berdasarkan
penglihatan) dan harmonia (keindahan berdasarkan pendengaran).
3. Hakikat keindahan
7
d. Terkait dengan nilai nilai moral, atau spiritual, dan agama.
4. Hubungan manusia dengan keindahan
Manusia dengan keindahan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, hal
yang dapat menyenangkan hati manusia adalah sesuatu yang baik dan indah. Manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis sudah dimiliki oleh setiap manusia
semenjak dilahirkan. Kelima komponen tersebut adalah, diantaranya:
1. Nafsu.
2. Akal.
3. Hati.
4. Ruh.
5. Sirri (rahasia ilahi).
B. Akhir Kata
Alhamdulillah, pembahasan kita kali ini telah rampung, dengan adanya makalah
ini, tentunya saya berharap ini bisa menjadi media belajar kita bersama. Tentunya
makalah ini masih bisa dan harus dikaji ulang, agar menjadi sebuah pembahasan yang
benar-benar matang. Saya juga berharap agar kita senantiasa semangat dalam
menuntut ilmu, hingga kita berpulang menuju rahmatullah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Barlian, Prof. Dr. Eri, M.S. Dr. Iswandi U., M.Si. Desember 2020. Ekologi
Manusia. Yogyakarta. DEEPUBLISH.
Sarinah, S.Ag, M.Pd.I. Mei 2019. Ilmu Sosial Budaya Dasar (Di Perguruan
Tinggi). Yogyakarta. DEEPUBLISH.