Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PENDIDIKAN SENI

Dosen :

Dewi Munawwarah Sya’bany, S.Pd., M.Ds.

Dibuat oleh:

Ridho Dimarzio

2204324

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
MEMAHAMI DEVINISI KEINDAHAN

A. Pengertian Keindahan
Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk pada sesuatu yang indah, dimana
manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang
mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat. Keindahan
membuat diri manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari
manisia,benda,lingkungan tempat tinggal mauun pemandangan alam yang dilihatnya.
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer
dan bersifat nonrealistic dimana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang
tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang
keindahan dimana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti
oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai ibenda tertentu yang menunjukkan keindahan memiliki konsep
pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak dimana benda yang
dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan
dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Keindahan Dalam Arti Luas Meliputi
1. Keindahan Jasmani dan rohani dapat diibaratkan keindahan jiwa maupun raga yang
dimiliki oleh manusia.
2. Keindahan Seni dapat diartikan dengan pembuatan hasil karya, entah itu karya
musik, tari, patung, maupun lukisan.
3. Keindahan Alam dapat diartikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan
dapat dijelaskan dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.
4. Keindahan Moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan tata krama setiap
individu manusia.
5. Keindahan Intelek dimana keindahan dalam cara manusia berfikir cerdik.
B. Fungsi Keindahan
Apapun yang ada didunia ini semua bermanfaat, keindahan yang tiada habisnya
didunia
tentu saja memiliki manfaat yang begitu besar. Dengan adanya keindahan akan
membuat perasaan menjadi tenang dan tentram. Keindahan yang alami dapat
memunculkan suatu inspirasi yang sungguh luar biasa. Karena dengan sesuatu yang
indah akan membuat pikiran kita menjadi lebih jernih, sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan inspirasi. Misalnya, suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya
seni rupa, kemudian manusia itu belum mempunyai ide tentang karya seni rupa apa
yang akan dibuat. Lalu ia merenung dengan menyendiri atau bisa juga pergi kesuatu
tempat yang indah untuk mencari sebuah inspirasi.
C. Membedakan Seni dan Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
1. Seni :
a. Kemampuan membuat karya yang bermutu
b. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa
c. Sesuatu yang bisa memuaskan batin seseorang karena keindahannya,
keunikannya, ataupun yang lainnya.
2. Budaya :
a. Akal budi, pikiran
b. Adat istiadat
c. Kebiasaan
d. Suatu kegiatan yang dihasilkan dari pola masyarakat yang dilakukan berulangulang
serta diturunkan dari satu generasi ke generasi
PETA KONSEP

MEMPRESENTASIKAN KONSEP KEINDAHAN


A. Mengidentifikasikan Keindahan

Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya


sebagai watak yang indah dan hukum yang indah. Sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan
dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya
dengan sesuatu yang diserapnya. Adapun pengertian keindahan dalam arti terbatas,
hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan
bentuk dan warna. Keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai, seperti halnya
nilai moral, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estetis.
Para filosof mendefinisikan keindahan sebagai suatu kesatuan hubungan yang
formal pengamatan, yang. dapat menimbulkan rasa senang. Dengan batasan tersebut,
orang sering mencampuradukkan pengertian keindahan dan seni. Padahal kesenian
mempunyai segala yang lebih kongkret dari keindahan. Dengan demikian pernyataan
bahwa segala sesuatu yang indah adalah seni, dan seni pastilah indah, tidak selalu
benar.

Para ahli merumuskan beberapa definisi keindahan sebagai berikut:

1. Loe Tolstoy (Rusia)

Dalam bahasa Rusia, keindahan adalah krasota artinya sesuatu yang mendatangkan
rasa senang bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak dapat menyebutkan
keindahan untuk musik. Yang indah hanya dapat dilihat dengan mata (visual). Itulah
sebabnya Leo Tolstoy berpendapat bahwa keindahan adalah suatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

2. Alexander Baumgarten (Jerman)

Keindahan adalah suatu bagian yang memiliki susunan teratur, yang bagian-bagian itu
dan yang erat hubungannya antara satu dan lain, dan juga dengan keseluruhan.

3. Sulzer

Keindahan itu hanya untuk yang baik. Jika belum baik, sesuatu itu belum dapat
dikatakan indah. Keindahan harus memupuk perasaan moral. amoral adalah tidak
indah karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4. Winchelmann

Keindahan itu dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.

5. Shaftesbury (Jerman)

Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang
mempunyai proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan dapat disamakan
dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

6. Humo (Inggris)

Keindahan adalah sesuatu yang menyebabkan atau mendatangkan rasa senang.


7. Hemsterhuis (Belanda)

Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan yang dalam
waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan yang
menyenangkan.

8. Emmanuel Kant

Ada dua rumusan tentang keindahan:

a. Yang subjektif, keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa
bersangkut-paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang.

b. Yang objektif, mendatangkan keserasian dari suatu objek terhadap tujuan yang
dikandungnya sejauh objek ini tidak ditinjau dari segi gunanya.

9. Al-Ghazali

Keindahan suatu benda terletak dari kesempurnaan, yang dapat dikenali kembali dan
sesuai dengan sifat benda itu. Setiap benda memiliki karakteristik yang perfeksi. Sifat
perfeksi dalam sebuah benda merupakan representasi keindahan yang bernilai paling
tinggi. Apabila hanya sebagian yang ada, benda itu mempunyai sebagian nilai
keindahan. Misalnya, karangan yang paling indah adalah karangan yang mempunyai
sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan); seperti keharmonisan huruf,
hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, spasi yang tepat, serta susunan yang baik.
Di samping itu, mengantarkan jiwa sehingga mampu merasakan keindahan dalam
dunia yang lebih dalam, yaitu nilai-nilai spiritual, moral, dan agama.

10. Herbert Read

Keindahan dipandang sebagai gejala-gejala yang tidak tetap sifatnya.

11. Sarpetreit

Perasaan dan keindahan gejala yang tak tetap sifatnya, sehingga manifestasinya juga
tidak tetap wujudnya. Pendapat tentang keindahan sangat beragam sehingga orang
lebih cenderung membicarakan kesenian daripada keindahan. Ha1 ini karena kesenian
mempunyai gejala yang lebih kongkret daripada unsur keindahan. Hampir semua
kesalahan tentang konsepsi seni disebabkan kurang ajegnya penggunaan kata seni dan
keindahan. Kalau sudah mengidentifikasikan antara seni dan keindahan, ada anggapan
bahwa yang indah adalah seni tidaklah tetap karena seni sudah pasti indah.
Identifikasi seperti ini seni belum tentu indah dan tidak ada keharusan harus indah:
Secara historis, hasil seni pada masa silam tidak sama dengan hasil seni pada masa
sekarang. Sebab kriteria antara seni masa silam dan seni masa Kini adalah berbeda.
Demikian pula secara sosiologis bahwa manifestasi seni sekarang Mil tidak sama
dengan hasil seni pelbagai tempat dunia.

B. Memilah Konsep Keindahan

Konsep Keindahan Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah


keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena
tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang
berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika
dihubungkan dengan suatu bentuk.

Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi Menurut cakupannya orang harus


membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan
istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam
pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni

a. keindahan dalam arti luas

b. keindahan dalam arti estetis murni

c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani
dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang
watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu
yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.
Jadi pengertian keindahan seluasluasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral dan keindahan intelektual.

Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari


seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang
keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-
benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan
warna.

PETA KONSEP
DEVINISI ESTETIKA

Estetika adalah arti dari suatu keindahan. Estetika sangat erat kaitannya
dengan berbagai hal yang mengandung keindahan atau sesuatu yang berbau seni.
Secara etimologis, istilah kata "estetika" berasal dari bahasa Latin yaitu "aestheticus"
atau bahasa Yunani "aestheticos", yang berarti merasa. Secara etimologis estetika
dianggap sebagai hal-hal yang bisa diserap oleh panca indera manusia.

Dikutip dari buku Seni Budaya Jawa dan karawitan karya Arina Restian, dkk,
pengertian estetika adalah ilmu atau filsafat yang mempelajari segala sesuatu tentang
seni dan keindahan, serta bagaimana tanggapan manusia terhadapnya. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi estetika yaitu cabang ilmu filsafat
yang membahas tentang seni dan keindahan, beserta tanggapan manusia tentang hal
tersebut. Sederhananya, KBBI juga mendefinisikan estetika sebagai kepekaan
terhadap seni dan keindahan.

Sebagai teori seni, estetika membicarakan tentang tujuan penciptaan dan


bagaimana karya seni itu dicipta, sehingga bisa memberikan suatu kenikmatan estetik.
Namun, tidak hanya keindahan suatu karya, tapi mencakup segala hal yang
berhubungan tentang kehidupan termasuk emosi, pengetahuan, kejiwaan dan lain-lain.
Ada beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan dalam mengkaji nilai estetika
pada suatu objek. Unsur estetika adalah bentuk, tema, warna dan motif. Estetika
berfungsi untuk menilai sesuatu yang baik atau yang buruk suatu objek. Estetika atau
sebuah keindahan ini mempunyai banyak makna dan arti, karena setiap orang
mempunyai pengertian estetikanya yang berbeda-beda.
Pengertian Estetika

Berikut beberapa pengertian estetika menurut para ahli:

1. Van Mater Ames

Pengertian estetika adalah suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi,
dan kritik terhadap karya seni dengan kegiatan manusia serta peranan seni dalam
perubahan dunia.

2. Agus Sachri

Estetika berarti filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan
artistik yang sejalan dengan suatu zaman.

3. Jerome Stolnitz

Definisi estetika yaitu kajian filsafat tentang keindahan dan juga keburukan.

4. John Hosper

Estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan suatu katya
estetis.

5. Jakob Sumarjo

Estetika membahas hakikat keindahan alam dan karya seni. Sedangkan filsafat seni
mempersoalkan tentang karya seni atau benda seni dan artifak.

Teori Estetika

1. Teori Estetik Ekspresionis

Teori Estetika ekspresionis adalah teori yang menekankan kalau keindahan itu bisa
terjelma dari tujuan, ekspresi, atau maksudnya. Artinya, untuk mengartikan keindahan
itu tidak hanya dari bentuknya saja.

2. Teori Estetik Psikologis

Menurut teori estetik psikologis keindahan itu mempunyai 3 aspek, yaitu:


Keindahan merupakan hasil dari emosi yang hanya bisa diperlihatkan melalui
prosedur atau metode psikoanalitik

Karya seni mendapat suatu keindahannya dari respons

Keindahan merupakan hasil dari rasa kepuasan si pengamat terhadap objek yang
dilihatnya.

3. Teori Estetik Formil

Teori estetika formil menyatakan kalau keindahan bangunan itu melibatkan masalah
bentuk dan warnanya. Keindahan dalam teori ini merupakan dari hasil lebar dan
tinggi (ukuran) dan warna.

4. Teori Emosionalisme

Seorang seniman teori emosionalisme ini akan berfokus pada ekspresi emosi. Selain
sukses mengomunikasikan sebuah emosi, yang lebih penting, karya itu mengeluarkan
reaksi emosional dari penontonnya.

Aspek aspek estetika

Meskipun estetika tidak selalu membahas tentang seni, tetapi seni selalu memiliki
hubungan dengan estetika. Sebab, seni menjadi suatu keindahan tersendiri. Estetika
merupakan salah satu tolok ukur untuk menilai apakah suatu seni tertentu dapat
dikatakan bagus atau tidak.

Dalam kajian estetika itu sendiri, ada tiga aspek yang biasa digunakan sebagai acuan
untuk menilai karya seni yaitu anarki, absolutisme serta relativisme, berikut
penjelasannya:

1. Absolutisme

Absolutisme merupakan bentuk penilaian dari sebuah karya seni yang memiliki sifat
mutlak serta tidak dapat ditawar ataupun diganggu gugat. Bentuk dari penilaian satu
ini berdasarkan pada hal konvensi atau pada bentuk peraturan yang telah ditentukan.

2. Anarki

Anarki merupakan bentuk penilaian kedua yang didasarkan pada pendapat setiap
orang dan sifatnya adalah subjektif serta tidak perlu lagi adanya bentuk
pertanggungjawabkan.
Penilaian anarki ini tetap didasarkan pada peraturan seni yang berlaku. Akan tetapi
telah disesuaikan dengan pengalaman serta perspektif seseorang atas pandangannya
mengenai seni.

3. Relativisme

Relativisme adalah aspek ketiga dalam estetika. Relativisme merupakan bentuk


penilaian seseorang yang sifatnya adalah tak mutlak atau tidak absolut serta masih
memiliki sifat objektif. Maka artinya, penilaian tersebut masih mempertimbangkan
banyak hal dengan segala peraturan yang berlaku.

Unsur - Unsur Estetika

1. Unsur Bentuk

Unsur estetika bentuk (shape) akan sangat berpengaruh dalam daya tarik suatu objek.
Umumnya, bentuk objek terdiri dari 2 jenis, yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi.

Objek bentuk 2 dimensi tidak memiliki volume alias bentuknya datar. Contoh objek 2
dimensi itu, lukisan, foto dan lain-lain. Sementara objek 3 dimensi memiliki volume,
ruang dan kedalaman.

2. Unsur Tema

Tema merupakan unsur estetika berupa ide atau gagasan yang ingin disampaikan
pembuat objek atau karya seni kepada orang lain. Biasanya, tema suatu karya akan
dipengaruhi oleh letak geografis, budaya hingga adat istiadat.

3. Unsur Warna

Warna sangat mempengaruhi keindahan suatu objek. Umumnya, warna dipilih dengan
disesuaikan oleh orang yang akan menggunakannya. Misalnya, selera warna pakaian
anak muda berbeda dengan selera orang tua.

4. Unsur Motif
Motif hias juga termasuk dalam unsur estetika. Motif hias yaitu gambar atau pola
yang menjadi hiasan pada suatu objek maupun produk. Tujuan penambahan motif ini
akan menambah nilai estetika pada objek tersebut.

Fungsi Estetika

 Mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan


 Menilai suatu hal yang dianggap baik atau buruk dalam kehidupan sehari-hari
 Mengekspresikan dan menghadirkan reaksi emosi.

Prinsip Estetika

Dikutip dari e-book "Arsitek dan Karyanya: F.Silaban" oleh Sri Astuti S. A. Odang,
adapun prinsip-prinsip estetika adalah sebagai berikut:

 Prinsip kesatuan
 Prinsip proporsi
 Prinsip skala
 Prinsip keseimbangan
 Prinsip irama
 Prinsip urutan
 Prinsip klimaks.

Manfaat Estetika

Mempelajari estetika juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.Estetika merupakan


salah satu bidang pengetahuan yang dianggap penting untuk dipelajari.

Estetika penting dipelajari terutama bagi mereka yang berkecimpung di dunia seni,
baik sebagai praktisi atau seniman maupun penikmat atau kritikus. Beberapa manfaat
estetika antara lain:

 Memperdalam arti tentang rasa indah (pada umumnya) dan memperdalam tentang
kesenian (pada khususnya)
 Memperkuat kemampuan mengapresiasi atau menghargai
 Memperluas pengetahuan seni
 Menyempurnakan pengertian tentang unsur-unsur objektif
 Membangkitkan rasa keindahan
 Memperkuat rasa cinta terhadap seni
 Memperkuat rasa cinta terhadap kebudayaan bangsa
 Membantu memperkuat perekonomian masyarakat yang bersangkutan
 Memperdalam pengertian wujud kesenian dengan tata kehidupan dalam
bermasyarakat
 Memantapkan kemampuan untuk menilai karya seni.

NILAI ESTETIK

A. Pengertian Nilai Estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai, pengertian keindahan dianggap


sebagai salah satu jenis nlai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomis dan nilai-nilai
yang lain. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut nilai estetis.

Pada prinsipnya masalah estetika selalu bertumpu pada dua hal, yaitu
keindahan dan seni,tetapi dari kedua hal tersebut berkaitan dengan masalah nilai,
pengalaman estetis dan pencipta seni (seniman). Keindahan dan seni merupakan dua
hal yang saling berhubungan.Salah satu bentuk perwujudan keindahan adalah dalam
bentuk karya seni. Bagaimana hubungan keindahan dengan seni, telah dijawab oleh
para filsuf sepanjang zaman.Beberapa ahli berpendapat bahwa seni dan keindahan
tidak terpisahkan.Sedangkan yang lainnya berpendapat seni tidak selalu harus indah
atau bertujuan untuk keindahan.Pendapat bahwa seni tidak terpisahkan dengan
keindahan terutama oleh Baumgarten sebagai pelopor ilmu estetika.

Menurut Baumgarten, tujuan dari keindahan untuk menyenangkan dan


menimbulkan keinginan. Manifestasi keindahan tertinggi tercermin pada alam, maka
tujuan seni adalah keindahan dan mencontoh alam. Para ahli seni yang berpendapat,
bahwa seni tidak selalu indah menunjuk karya-karya seni kontemporer dewasa ini
(lukisan dan patung) menampilkan gambar-gambar kotor bahkan menjijikkan dan
menunjuk pula pada karya manusia purba yang menampilkan wujud yang kadangkala
menyeramkan.Mereka berpendapat bahwa seni bukan produk keindahan, tetapi
produk problem seniman. Seni memang bukan produk keindahan, tetapi keindahan itu
merupakan suatu idealisasi yang sebaiknya melekat pada media seni itu.Keindahan
bukan hanya kesenangan inderawi, tetapi juga terletak di dalam hati.

Contoh Nilai Estetika


Mengutip ebook- Ensiklopedia Pancasila oleh R. Toto Sugiharto, nilai estetika adalah
nilai indah dan nilai tidak indah. Pengertian nilai sendiri yaitu, sesuatu yang berharga
atau sesuatu yang menentukan kualitas.

Nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan dan tidak perlu adanya
pertanggung jawaban atas penilaian estetika tersebut. Artinya, setiap individu bisa
memiliki nilai estetika yang berbeda-beda (tergantung dari pandangan dan perasaan).

Contoh nilai estetika, misalnya seseorang mungkin saja akan sangat bahagia dan
senang, jika ia melihat suatu lukisan yang menurutnya sangatlah indah. Di sisi lain,
mungkin juga menurut orang lain lukisan itu tidaklah indah. Kita bisa menemukan
contoh nilai estetika dalam hal berikut ini:

Apabila kita menonton pentas pertunjukan Melihat suatu pemandangan alam


Merasakan makanan Hasil riasan atau makeup (kecantikan itu relatif) Melihat karya
seni, contohnya lukisan, kerajinan dan lain-lain.
REVERENSI

https://www.gramedia.com/literasi/estetika/

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6237367/pengertian-estetika-teori-fungsi-dan-
unsur-di-dalamnya#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa
%20Indonesia,kepekaan%20terhadap%20seni%20dan%20keindahan.

https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/
5a7be96f865eacfc498b4578/872ce73e7a765934bdd6caee7ec3c47d.pdf

https://sipadu.isi-ska.ac.id/sidos/rpp/20171/rpp_98877.pdf

Anda mungkin juga menyukai