Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Keindahan
Sebenarnya sulit bagi kita untukmenyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak
yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
karena tanpa keindahan kehidupan manusia akan sengsara, keindahan bisa mengubah yang sedih menjadi
ceria, yang sakit menjadi sehat.

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan
itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Benda yang mempunyai sifat
indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah),pemandang dari alam (pantai,
pegunungan, danau, bunga-bunga, lereng gunung), manusia(wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki,
tubuh), rumah (halaman, taman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.

Keindahan identik dengan kebenaran. Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik”
(Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis
“beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “bellum” . Akar katanya adalah
”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir
dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

Keindahan juga bersifat universal, artinyadak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera
mode, kedaerahan atau lokal. keindahan bersifat universal,Kita bisa memakai kata indah pada benda, sifat
atau yang lain nya. Keindahan memiliki hubungan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.

Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk padasesuatu yang indah, dimana manusia mengekspresikan
perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum
oleh masyarakat. Keindahan membuat diri manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari
manisia,benda,lingkungan tempat tinggal mauun pemandangan alam yang dilihatnya.
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat
nonrealistic dimana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum
dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkansuatu bentuk dalam yang keindahan dimana
keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan
tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai benda tertentu yang menunjukkan keindahan memiliki konsep pemahaman dan nilai
yang berbeda dengan kualitas abstrak dimana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang
mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.

Keindahan Dalam Arti Luas Meliputi:


1. Keindahan Jasmani dan rohani dapat diibaratkan keindahan jiwa maupun raga yang dimiliki oleh
manusia.
2. Keindahan Seni dapat diartikan dengan pembuatan hasil karya, entah itu karya musik, tari, patung,
maupun lukisan.
3. Keindahan Alam dapat diartikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan
dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.
4. Keindahan Moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan tata krama setiap individu manusia.
5. Keindahan Intelek dimana keindahan dalam cara manusia berfikir cerdik.

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 1
B. Keindahan Seni
Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni.
Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni . Seni sering sekali menjadi penghubung
keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Ada dua teori tentang keindahan, yaitu yang
bersifat subyektif dan obyektif, Keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang
memandang. Keindahan obyektif menempatkan keindahan pada benda yang dilihat.

Hampir semua kesalahan kita tentang konsepsi seni ditimbulkan karena kurang tertibnya
menggunakan kata-kata seni dan keindahan, kedua kata itu menjebak kita cara menggunakan.Kita
selalu menganggap bahwa semua yang indah itu seni dan yang tidak indah itu bukan seni.
Identifikasi semacam itu akan mempersulit pemahaman atau apresiasi karya kesenian. Harus kita
sadari bahwa seni bukanlah sekedar perwujudan yang berasal dari idea tertentu,melainkan
adanya ekspresi atau ungkapan dari segala macam idea yang bisa diwujudkan oleh sang seniman
dalam bentuk yang kongkrit atau nyata.

Ada tingkatan basis aktivitas estetik atau artistik:

1. Tingkatan pertama: pengamatan terhadap kualitas material, warna, suara, gerak sikap dan banyak lagi
sesuai dengan jenis seni serta reaksi fisik yang lain.

2. Tingkatan kedua: penyusunan dan pengorganisasian hasil pengamatan,


pengorganisasia tersebut merupakan konfigurasi dari struktur bentuk-bentuk pada
yang menyenangkan, dengan pertimbangan harmoni, kontras, balance, unity yang selaras atau
merupakan kesatuan yang utuh. Tingkat ini sudah dapat dikatakan dapat terpenuhi. Namun ada satu
tingkat lagi.

3. Tingkatan ketiga: susunan hasil presepsi (pengamatan). Pengamatan juga


dihubungkan dengan perasaan atau emosi, yang merupakan hasil interaksi antara persepsi memori
dengan persepsi visual. Tingkatan ketiga ini tergantung dari tingkat kepekaan penghayat.

Ada 3 (tiga) persoalan pokok dalam filsafat seni, yaitu benda seni (karya seni) sebagai
hasil proses kreasi seniman, pencipta seni (seniman), dan penikmat seni (publik seni).

Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayat dalam menghadapi dan
memahami karya seni. Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayat dalam
menghadapi dan menghargai karya seni. Apresiasi tidak sama dengan penikmatan,
mengapresiasi adalah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya
seni. Setiap manusia mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda tergantung relativitas
pemahaman yang dimiliki. Penghayat yang sedang memahami karya seni, maka sebenarnya ia harus
terlebih dahulu mengenal struktur organisasi atau dasar-dasar dari susunan dasar seni rupa,
mengenal tentang garis, shape (bidang/bangun),warna, teksture, volume, ruang dan waktu.
Penghayat harus mengetahui secara pasti asas-asas pengorganisasian yang terdiri dari
harmonis,kontras,gradasi,repetisi,serta hukum keseimbangan, unity dan variaty.

John Dewey (1951:47) dalam bukunya Art as Experience, membedakan dua katagori
pengalaman dalam menikmati karya seni, yaitu pengalaman artistik (Act of Production) dan
pengalaman estetik (Perception and Enjoyment).

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 2
A. Pengalaman artistik adalah pengalaman seni yang terjadi dalam proses pencipataan karya seni.
Pengalaman ini dirasakan oleh seniman atau pencipta seni pada saat melakukan aktivitasartistik.
Proses ini dinamakan proses kreatif.

B. Pengalaman estetik adalah pengalaman yang dirasakan oleh penikmat terhadap karya estetik (dalam
arti keindahan). Oleh karena itu menggunakan istilah estetik, dan konteksnya bisa ditujukan untuk
penikmatan karya seni dan keindahan alam.

Pengalaman estetik terhadap benda seni dan alam adalah dua pengalaman yang berbeda tanggapan
estetiknya. Pengalaman estetik terhadap alam dan karya seni merupakan dua pengalaman yang berbeda
tanggapan estetiknya, karena keindahan alam dan karya seni memiliki karakteristik yang tidak sama.
Perbedaan tersebut adalah :

A. Karya seni mengekspresikan gagasan dan perasaan, sedangkan alam tidak mengandung makna
seperti itu.

B. Dalam karya seni, orang dapat bertanya,Apa yang dapat dikatakan karya ini? Apakah maksud
karya ini?.Kita tidak pernah bertanya hal serupa ketika menyaksikan keindahan alam.

C. Seni dapat meniru alam. Tetapi alam tidak mungkin meniru benda seni.

D. Dalam alam kita dapat menerima keindahan tanpa kepentingan praktis-pragmatis dalam hidup
ini. Atau merupakan penikmat keindahan tanpa pamrih (disenterestedness). Sedangkan dalam karya
seni masih dapat ditemui karya-karya itu sebagai yang indah dan sekaligus berguna. Keindahan
alam itu gratis, tanpa pamrih kegunaan apapun. Sedangkan keindahan seni, karena punya makna,
dapat membawa nilai-nilai lain di samping nilai keindahan.

Sebuah benda dikatakan indah bila bentuknya menyebabkan saling mempengaruhi secara
harmonis, diantara imajinasi dan pengertian (pikiran). Satu intuisi merupakan sebuah imajinasi yang
berada dalam pikiran seniman. Menggolongkan seni sebagai satu jenis pengetahuan yang berada
dalam pikiran, satu cara menolong penciptaan kembali seni di alam pikiran apresiatoor (seniman).

Suatu karya seni nampak baik dari segi permukaan, namun akan mengandung suatu kedalaman di
dalam isinya. Suatu karya seni akan memperhitungkan kesatuan antara yang lemah dan yang kuat,
antara yang diam dan yang bergerak (energik). Suatu karya seni akan memperhitungkan kesatuan
antara yang stabil dan tidak, yang berat dan ringan, yang serius dan yang gembira. Karena
adanya warna, memunculkan kerangka, begitu sebaliknya.

Kritik seni merupakan :

kegiatan yang subyektivitas pada suatu bentuk artistik juga moralnya sebagai pencerminan
pandangan hidup penciptanya (seniman). kritik seni dituntut pengenalan sistem untuk mengenal seni
dan kesenian. Betapapun banyak seorang seniman menghasilkan karya, tetapi jika publik seni tidak
pernah menganggap bahwa karya itu bernilai, maka karya semacam itu akan lenyap dan tak pernah
memilki arti apa-apa. Pandangan seni mempengaruhi pertumbuhan seni itu sendiri , karena
perkembangan seni tergantung pula terhadap nilai yang diberikan publik seni terhadap karya
seni.Seniman perlu mengikuti pendidikan khusus,selain mengembangkan bakat seninya.

Keindahan Seni adalah nilai-nilai estetika yang terkandung dalam suatu objek seni yang dapat
dilihat secara visual maupun auditori yaitu:

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 3
Keindahan seni ini merupakan unsur unsur yang terkandung dalam sebuah karya seni yang bisa
membuat perasaan si pengamat objek seni bisa terkagum akan keindahannya. Nilai estetis dalam karya
seni ini dapat kita rasakan saat melakukan kegiatan apresiasi karya seni. Kita mempelajari tentang karya
seni tersbut, melakukan penhamatan dan pemaknaan berlebih sehingga kita dapat lebih mengaguminya.

Keindahan seni ini bisa bersifat subjektif maupun objektif. Objektif tergantung objek seni. dan
subjektif tergantung subjek yang mengamati karyaseni tersebut, yaitu
1. Nilai estetis bersifat Objektif :
apabila keindahannya atau estetika yang muncul tergantung dari benda itu sendiri sehingga
orang awam yang sekali meliriknya langsung merasakan nilai estetika yang terkandung di
dalamnya.
2. Nilai estetis bersifat Subjektif :
apabila keindahannya atau estetika yang muncul tergantung dari siapa yang melakukan
pengamatan dan mengapresiasi objek seni tersebut. Bisa saja dalam memori orang itu atau orang
itu melakukan apresiasi mendalam sehingga bisa membuka makna lain akan suatu objek seni.

Contoh yang bersifat subjektif ini adalah Pak Agus mengamati sebuah lukisan abstrak yang orang
awam sekali melirik lukisannya sama sekali tidak mengaguminya. Tapi Pak Agus sangat
memghayatinya, ia bisa melihat banyak makna dalam lukisan abstrak tersebut sehingga hanya bagi Pak
Agus nilai estetisnya sangat tinggi.

C. Fungsi Keindahan
Apapun yang ada didunia ini semua bermanfaatkeindahan yang tiada habisnya didunia tentu saja
memiliki manfaat yang begitu besar. Dengan adanya keindahan akan membuat perasaan menjadi
tenang dan tentram. Keindahan yang alami dapat memunculkan suatu inspirasi yang sungguh luar
biasa. Karena dengan sesuatu yang indah akan membuat pikiran kita menjadi lebih jernih, sehingga
lebih mudah untuk mendapatkan inspirasi.
Misalnya, suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya seni rupa, kemudian manusia itu belum
mempunyai ide tentang karya seni rupa apa yang akan dibuat. Lalu ia merenung dengan menyendiri
atau bisa juga pergi kesuatu tempat yang indah untuk mencari sebuah inspirasi.

D. Membedakan Seni dan Budaya


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
1. Seni :
a. Kemampuan membuat karya yang bermutu
b. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa
c. Sesuatu yang bisa memuaskan batin seseorang karena keindahannya,
keunikannya, ataupun yang lainnya.

2. Budaya :
a. Akal budi, pikiran
b. Adat istiadat
c. Kebiasaan
d. Suatu kegiatan yang dihasilkan dari pola masyarakat yang dilakukan berulang- ulang serta
diturunkan dari satu generasi ke generasi

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 4
E. Peta Konsep Pengertian Keindahan

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 5
F. Mengidentifikasikan Keindahan
Keindahan dalam arti luasmengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya sebagai watak yang
indah dan hukum yang indah. Sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang
baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik
seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang diserapnya. Adapun pengertian keindahan dalam
arti terbatas, hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan
bentuk dan warna. Keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai, seperti halnya nilai moral, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetis.
Para filosof mendefinisikan keindahan sebagai suatu kesatuan hubungan yang formal
pengamatan, yang dapat menimbulkan rasa senang. Dengan batasan tersebut, orang sering
mencampuradukkan pengertian keindahan dan seni. Padahal kesenian mempunyai segala yang lebih
kongkret dari keindahan. Dengan demikian pernyataan bahwa segala sesuatu yang indah adalah seni,
dan seni pastilah indah, tidak selalu benar. Para ahli merumuskan beberapa definisi keindahan sebagai
berikut:
1. Loe Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia,keindahan adalah krasota artinya sesuatu yang mendatangkan rasa senang bagi
yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak dapat menyebutkan keindahan untuk musik. Yang
indah hanya dapat dilihat dengan mata (visual). Itulah sebabnya Leo Tolstoy berpendapat bahwa
keindahan adalah suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan adalahuatu bagian yang memiliki susunan teratur, yang bagian-bagian itu dan yang erat
hubungannya antara satu dan lain, dan juga dengan keseluruhan.
3. Sulzer
Keindahan itu hanya untuk yang baik. Jika belum baik, sesuatu itu belum dapat dikatakan indah.
Keindahan harus memupuk perasaan moral. amoral adalah tidak indah karena tidak dapat digunakan
untuk memupuk moral.
4. Winchelmann
Keindahan itu.. dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
5. Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang mempunyai proporsi yang
harmonis itu nyata, maka keindahan dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata
dan yang nyata adalah yang baik.
6. Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang menyebabkan atau mendatangkan rasa senang.
7. Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan yang dalam waktu sesingkat-
singkatnya paling banyak memberikan pengamatan yang menyenangkan.

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 6
8. Emmanuel Kant
Ada dua rumusan tentang keindahan:
a. Yang subjektif, keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa bersangkut-paut
dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang.
b. Yang objektif, mendatangkankeserasian dari suatu objek terhadap tujuan yang dikandungnya sejauh
objek ini tidak ditinjau dari segi gunanya.
9. Al-Ghazali
Keindahan suatu benda terletak dari kesempurnaanyang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan
sifat benda itu. Setiap benda memiliki karakteristik yang perfeksi. Sifat perfeksi dalam sebuah
benda merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi. Apabila hanya sebagian yang
ada, benda itu mempunyai sebagian nilai keindahan. Misalnya, karangan yang paling indah adalah
karangan yang mempunyai sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan); seperti keharmonisan
huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, spasi yang tepat, serta susunan yang baik. Di
samping itu, mengantarkan jiwa sehingga mampu merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam, yaitu nilai-nilai spiritual, moral, dan agama.
10. Herbert Read
Keindahan dipandang sebagai gejala-gejala yang tidak tetap sifatnya.
11. Sarpetreit
Perasaan dan keindahan gejala yang tak tetap sifatnya, sehinggamanifestasinya juga tidak tetap
wujudnya. Pendapat tentang keindahan sangat beragam sehingga orang lebih cenderung
membicarakan kesenian daripada keindahan. Ha1 ini karena kesenian mempunyai gejala yang lebih
kongkret daripada unsur keindahan. Hampir semua kesalahan tentang konsepsi seni disebabkan
kurang ajegnya penggunaan kata seni dan keindahan. Kalau sudah mengidentifikasikan antara seni
dan keindahan, ada anggapan bahwa yang indah adalah seni tidaklah tetap karena seni sudah pasti
indah. Identifikasi seperti ini seni belum tentu indah dan tidak ada keharusan harus indah: Secara
historis, hasil seni pada masa silam tidak sama dengan hasil seni pada masa sekarang. Sebab kriteria
antara seni masa silam dan seni masa Kini adalah berbeda. Demikian pula secara sosiologis bahwa
manifestasi seni sekarang Mil tidak sama dengan hasil seni pelbagai tempat dunia.

G. Memilah Konsep Keindahan


1. Keindahan
Konsep Keindahan Sebenarnya sulit bagi kita untukmenyatakan apakah keindahan itu. Keindahan
itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika
telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu
baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang
indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan)
dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-
kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian;
yakni keindahan dalam arti luas
a. keindahan dalam arti estetis murni
b. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum
yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani
dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa
Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian
keindahan seluas- luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni
berupa keindahan dari bentuk dan warna.
a. Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai menurut The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan,
dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai
sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it
be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas
dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh
orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.

b. Hubungan manusia dan keindahan

Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-
lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah
diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan
sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang
menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia
melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan
dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu
indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia
memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan”
pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia
bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu
pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni
untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi
bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu
yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena
dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke)
manusia (annya)” tidak terganggu.

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal
c. Sebab manusia menciptakan keindahan yaitu :
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu
ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang dan tetap. Kalau pelukis wanita
lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru itu tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari
warna aslinya”.
kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Dan setiap manusia memerlukan keindahan
karena keindahan dapat mendatangkan rasa senang.

Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan
penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des
Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.

2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai
yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat
hijau.

3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang
objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek
substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada
keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya
disebut sebagai hukum keindahan.

H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu
indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia
bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia
menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estet

2. Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori
antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

a) Teori Pengungkapan.

Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan
bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah
pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images).”

Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri
suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan
berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama.

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal
b) Teori Metafisik

Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-
karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya
dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang
merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis
(tiruan) dari ralita duniawi

c) Teori Psikologis

Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan
bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang
karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori
lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 –
1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri
seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan
dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni
sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

3. Keserasian
Apa pengertian keserasian ?
Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk
menciptakannya, jadi keserasian kecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung
unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada
suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

Pengertian keserasian adalah cocok dalam segala hal. Menurut The Liang Gie ada 2 Teori dalam menciptakan seni
antara lain :
Teori Objektif ( Plato, Hegel, Bernard Bocanguat )
Teori Subyektif ( Henry Home, Earlof Shaffesbury, Edmund Burke )
salah satu persoalan pokok dari teori keindaha adalah mengenai sifat dasar dari keindahan . apakah keindahan
merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.
Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori ogjektif dan subjektif.

Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang
memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Yang menjadi
masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang memnuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah
satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu.
Pendapat lain menyatakan bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada
sesuatu benda.

Pendukung teori objectif adalah Plato dan Hegel.


Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan
dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa
seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Pendukung
nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke.

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 10
Peta Konsep Manusia dan Keindahan

Modul Pembelajaran Seni Budaya – Konsep Keindahan Disusun oleh : Dhatu Aprila. A Hal 11

Anda mungkin juga menyukai