Anda di halaman 1dari 19

estetika

Pengertian Estetika

Estetika
Asal kata : Keindahan (beautiful-inggris, beau-perancis, bello-italia dan spanyol)
berasal dari kata latin Bellum, akar kata bonum yang berarti kebaikan.

Keindahan:
1. Keindahan dalam arti luas
2. Keindahan dalam arti estetis murni
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

Estetika secara umum adalah cabang dari filsafat. Filsafat yang membicarakan
tentang keindahan.
keindahan
Dalam arti luas
Plato: watak yang indah, hukum yang indah.
Aristoteles: sesuatu yang baik dan menyenangkan

Yunani:
1. Symmetria untuk keindahan berdasarkan penglihatan (karya pahat dan arsitektur)
2. Harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (muisk)

Secara keseluruhan keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral, keindahan intelektual.
Keindahan

 Dalam Estetika murni


Menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yg dicerapnya

 Dalam arti terbatas


Menyangkut benda-benda yang dicerap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna secara kasat mata.
Kualita pokok dalam keindahan

 Kesatuan (unity)
 Keselarasan (harmony)
 Kesetangkupan (symmetry)
 Keseimbangan (balance)
 Perlawanan (contrast)

Herbert read:
Keindahan adalah kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan
inderawi kita.
Thomas Aquinas:
Keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila dilihat.
Estetika, Filsafat, dan Ilmu Seni

 Secara umum estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang


memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan
seni.
 Berasal darin Bahasa Yunani “aisthetika” berarti hal-hal yang dapat diserap
oleh pancaindera.
 (Alexander Baumgarten 1714-1762 filsuf Jerman, yang memperkenalkan kata
aisthetika utk pertama kali) harapannya adalah dapat memberikan tekanan
pada pengalaman seni sebagai suatu sarana untuk mengetahui.
3 derajat masalah (pertanyaan)
mendasar dalam estetika
 Pernyataan kritis yang menggambarkan, menafsirkan, atau menilai karya-
karya seni yang khas.
 Pernyataan yang bersifat umum oleh para ahli sastra, music, atau seni untu
memberikan ciri khas genre-genre artistic (misalnya: tragedy, bentuk sonata,
lukisan abstrak, dsb)
 Pertanyaan tentang keindahan, seni imitasi, dsb.

(George T. Dickie, aesthetica.)


The Liang Gie
 Persoalan metafisis
 Persoalan epistemologis
 Persoalan metodologis
 Persoalan logis
 Persoalan etis
 Persoalan estetika

Persoalan estetika pada pokoknya meliputi empat hal:


1. Nilai estetika
2. Pengalaman estetis
3. Perilaku orang yang mencipta (seniman)
4. seni
Louis kattsof
 Estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan batasan rakitan
(structure), dan peranan-peranan (role) dari keindahan khususnya dalam seni.
 Kemudian muncul pertanyaan:
1. apakah seni itu?,
2. apakah teori tentang seni?,
3. apakah keindahan dan teori tentang keindahan?,
4. apakah keindahan itu objektif atau subjektif?,
5. apakah keindahan itu berperan dalam kehidupan manusia?
Estetika dan ilmu

 Estetika adalah ilmu kesenian (science of art) dengan penekanan watak


empiris dari disiplin filsafat.
 Susunan seni, anatomi bentuk, pertumbuhan gaya, dsb.
 Estetika merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori dari seni
(Panofsky), dan sebagai ilmu jiwa berdasarkan gaya-gaya dalam seni.
(worringer)
Estetika dan Seni

 Ada dua teori keindahan


 Bersifat subjektif; keindahan yang ada pada mata yang memandang
 Bersifat objektif; menempatkan keindahan pada benda yang dilihat.

 Permasalahan seni dapat diselidiki dari 3 pendekatan yang berbeda tetapi


saling mengisi
 Menekankan pada analisis objek dari benda seni
 Upaya subjektif pencipta
 Upaya subjektif apresiator
Nilai Seni
 Nilai ekstrinsik, sifat baik atau bernilai dari suatu benda sebagai suatu alat atau
benda, sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (contributory
value), yaitu nilai yang bersifat alat atau membantu. Berfungsi mendukung dan
memperkuat kehadiran atau penyelenggara karya seni dan bersifat melengkapi
kehadiran karya seni.

 Nilai intrinsik, sifat baik atau bernilai dalam dirinya atau sebagai suatu tujuan
ataupun demi kepentingan sendiri dari benda yang bersangkutan (consummatory
value), yaitu nilai yang telah lengkap atau mencapai tujuan yang dikehendaki. Yang
biasa diakui adalah kebenaran, kebaikan, dan keindahan. nilai yang ada dalam
karya seni itu sendiri. Mutlak. Macam dan fungsinya berbeda2 menurut jenis
seninya. Adalah nilai seni itu sendiri.

 Sehingga bisa dibedakan nilai positif (untuk sesuatu yang baik atau bernilai) dan
negatif.
Nilai musikal dan nilai makna

 Nilai musical.
 Nilai musical ialah suatu kualita music murni yang tersamar dan susah ditangkap
oleh proses penghayatan karya seni.
 Nilai musical ini memuaskan seniman dan pencipta seni yang disebabkan oleh rasa
senang yang disadari secara spontan.
 Schopenhauer(1788-1860): Semua seni mengandung suasana music (condition of
music).
 Nilai musical: suatu nilai-nilai yang murni dalam seni music (dan seni-seni lainnya)
 Nilai Makna
 Makna tampak luar dan yang ada di dalam karya seni.
Nilai Estetis/Keindahan

 Subjektivisme, nilai yang sepenuhnya tergantung pada dan bertalian dengan


pengalaman manusia mengenai nilai itu.
 Objektivisme, nilai-nilai merupakan unsur-unsur yang tersatupadukan dan
objektif.

 George Santayana, filsuf amerika 1863-1952; estetika berhubungan dengan


pencerapan nilai-nilai. Keindahan sebagai nilai yang positif, intrinsik, dan
diobjektifkan (dianggap sebagai kualita yang ada pada suatu benda).

 Saat ini nilai estetika tidak hanya keindahan saja sebagai hal yang positif,
namun juga hal negative, kejelekan (ugliness).
Nilai Estetis

 Kant: ada 2 jenis nilai estetis


 Nilai estetis atau nilai murni
 Nilai ekstra estetis atau nilai tambahan
 Teori nilai intrinsic
 Teori nilai ekstrinsik
 Teori serba intelektual
 Teori katarsis
 Nilai ekspresi
Nilai Estetis kemampuan suatu benda untuk
menimbulkan suatu pengalaman estetis.

 Definisi keindahan  memberitahu orang untuk mengenali.


 Teori Keindahan  menjelaskan bagaimana memahaminya.
 Estetika timbul tatkala pikiran para filsuf mulai terbuka dan mengkaji
berbagai keterpesonaan rasa.
 Keterpesonaan rasa; Indah dan tidak indah.
3 tingkatan aktivitas estetika artistika

 Pengamatan terhadap kualitas material, warna, suara, gerak sikap dan


sebagainya sesuai dengan sifat seni-nya.
 Penyusunan dan pengorganisasian hasil pengamatan, pengorganisasian
tersebut merupakan konfigurasi dan struktur bentuk-bentuk pada yang
menyenangkan dengan pertimbangan harmoni, kontras, balance, unity yang
selaras atau merupakan satu kesatuan yang utuh.
 Susunan hasil persepsi (pengamatan). Pengamatan juga dihubungkan dengan
perasaan atau emosi, yang merupakan hasil interaksi antara persepsi memori
dengan persepsi visual.
Estetika dan tema

 Tema yang menyenangkan


 Tema yang tidak menyenangan
 Tema yang lucu
 Tema Renungan
 Fantasi seniman
 Nasehat atau kotbah
 Tema ungkapan estetis
 Komposisi unsur-unsur seni
 Tema teknik ungkapan estetis
Pengalaman Estetis

 Pengalaman Artistik : pengalaman seni yang terjadi pada proses penciptaan


karya seni yang dialami oleh seniman atau pencipta seni pada saat melakukan
aktivitas artistic.
 Pengalaman estetis adalah pengalaman yang dirasakan oleh penikmat
terhadap karya estetik.

Anda mungkin juga menyukai