Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

A. PENGERTIAN
KEINDAHAN
Pengertian keindahan dapat
dibedakan menurut luasnya
pengertian yaitu:

Keindahan dalam arti yang luas,


bangsa yunani mengenal
pengertian keindahan yang disebut
symmetria untuk keindahan
berdasar pengelihatan, dan
harmonia untuk keindahan berdasar pendengaran. Meliputi keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual.

Keindahan dalam arti estetika murni, Menyangkut pengalaman estetis


Seseorang dalam hubungannya dengan segala hal

Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan hingga hanya


keindahan benda yang dilihat, berupa keindahan bentuk dan warna
secara kasat mata.

Jadi keindahan adalah kualita pokok yang terdapat di suatu benda,


kualita semacam kestuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan
dan perlawanan. Ciri tersebut dinyatakan oleh ahli pikir bahwa
keindahan tersusun dari keselarasan dan perlawanan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata.
B. ESTETIKA, FILSAFAT, ILMU DAN SENI
Estetika berasal dari bahasa yunani "aisthetika" yang berarti hal hal
yang diserap oleh panca indra, maka dari itu sering diartikan sebagai
persepsi indra (sense of perception).

1. Estetika dan Filsafat


Menurut umum estetika merupakan cabang dari filsafat, pada
pokoknya persoalan estetika meliputi:
1. Nilai estetika (esthetic value)
2. Pengalaman estetis (esthetic experience)
3. Perilaku orang yang mencipta (seniman)
4. Seni
Menurut Louis Kattsof, estetika adalah cabang filsafat yang
berkaitan dengan batasan rakitan dan peranan dari keindahan
khususnya di dalam seni.

2. Estetika dan Ilmu


Dalam waktu ini ada kecenderungan orang memandang sebagai
ilmu kesenian dengan penekanan watak empiris dari disiplin
filsafat. Dalam karya seni juga dapat digali persoalan objektif.
Estetika berkembang sehingga perinciannya makin kaya,
seperti : theories of art, art histories, aesthetic of morfology,
sociology of art, anthropology of art, psychology of art,
logic,semantic, and semiology of art.

3. Estetika dan Seni


Keindahan merupakan pengertian seni yang diwariskan bangsa
yunani dahulu. Ada dua teori tentang keindahan yaitj bersifat
subjektif dan objektif, keindahan subjektif ialah keindahan yang
ada pada mata yang memandang. Keindahan objektif
menempatkan keindahan pada benda yang dilihat. Definisi
keindahan tidak mesti sama dengan definisi seni, artinya seni
tidak dibatasi oleh keindahan.
Sortais menyatakan, keindahan ditentukan oleh keadaan
sebagai sifat objektif dari bentuk. Dan Lipps berpendapat,
keindahan ditentukan oleh keadaan perasaan subyetif atau
pertimbangan selera.

C. NILAI ESTETIS/KEINDAHAN
Nilai estetis selain terdiri dari keindahan sebagai nilai positif ada juga
kejelekan sebagai negatif. Kejelekan bukan berarti kosong atau
kurangnya ciri keindahan, melainkan menunjuk pada ciri yang sangat
bertentangan dengan kualitas indah. Hampir semua kesalahan tentang
konsep seni dikarenakan kesalahan menggunakan kata "seni" dan
"keindahan", kita selalu menganggap sesuatu yang indah itu seni dan
yang tidak indah itu bukan seni, identifikasi macam ini akan
mempersulit pemahaman/apresiasi karya seni. Herbert Read
mengatakan bahwa seni itu tidaklah harus indah dalam bukunya The
Meaning Of Art.

Keindahan pada umumnya ditentukan sebagai sesuatu yang


memberikan kesenangan atas spriritual batin. Secara garis besar ada 3
tingkat basis aktivitas estetik/artistika :

1. Tingkat pertama, pengamatan kualitas material (unsur visual).

2. Tingkat kedua, penyusunan dan pengorganisasian hasil pengamatan.

3. Tingkat ketiga, susunan hasil presepsi dihubungkan dengan perasaan


atau emosi hasil interaksi presepsi memori dan presepsi visual.

D. NILAI ESTETIK DAN SENI


1. Nilai Seni
1.1 nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik
Intrinsik, nilai yang hakiki dalam karya seni secara
implisit. Berisfat mutlak dan hakiki, nilai intrinsik adalah
seni itu sendiri
Ekstrinsik, nilai yang berfungsi mendukung kehadiran
karya seni atau penyelenggaraan karya seni dan bersifat
melengkapi seni.
1.2 nilai 'musikal'
Niali yang tersamar dan sukar ditangkap proses
pengahyatan karya seni. Nilai yang memuaskan seniman
yang diakibatkan rasa senang yang spontan. Nilai musikal
bukan seni musik yang dapat didengar tetapi niali musikal
adalah nilai yang murni dalam seni.
1.3 nilai makna
Makana dapat kita simak baik yang terdapat pada bentuk
luar atau kulit, baik yang terdalapat pada bentik dalam
atau isinya.

2. Niali Estetis
2.1 Teori nilai intrinsik
" niali seni terdapat pada bentuknya", 'bentuk' ialah
penyusunan medium inderawi karya seni, jika demikian
maka isinyayang terdapat dalam bentik dapat dikatakan
tiadak relevan.
2.2 Teori ekstrisik (formal)
Teori yang merupakan susunan dari arti arti di dalam dan
susunan medium indrawi yang menampung proyeksi dari
makna dalan, harus dikawinkan.
2.3 Teori serba intelektual
"tujuan seni ialah mengungkapkan kebenaran" teori yang
beradasar filsafat aristoteles yaitu : "keindahan adalah
kebenaran, keindahan yang benar atau kejujuran."
menurut anggapan teori ini tiada bedanya tujuan dan
niali ilmu pengetahuan dengan seni, bedanya hanya
caranya.
2.4 Teori 'katarsis'
Teori ini milik aristoteles yang berbunyi : " kepuasan
manyaksikan karya seni drama dan mendengarkan musik
bangi penonton dan pendengarnya, meruapakan
'penyucian' atau 'penyembuhan' rohani".
2.5 Nilai ekspresi
Keindahan merupakan suatu ekspresi dan ekspresi
merupakan muatan dan isi seni. Muatan ini dapat
disebutkan berdasar rasa indrawi dan emosional.

E. ESTETIK, SENI DAN TEMA


Secara universal tema seni dibagi menjadi 5 macam yaitu tema
menyenangkan, tema tidak menyenangkan, tema lucu, tema
renungan, dan tema ungkapan estetis.
BAB 2
PENGALAMAN SENI DALAM KAJIAN FISLAFAT
A. KARAKTERISTIK
Pengalaman seni tidak lepas dari wacana filsafat estetika,
karena pengalaman seni merupakan gugusan persoalan
filosofis. Kajian filsafat beda dengan kajian ilmiah, karena
kajian filsafat memiliki karakteristik yang menyeluruh,
mendasar, dan spekulatif.

B. RUANG LINGKUP
Pokok persoalan yang dikaji mencakup tiga segi yaitu apa
yang disebut benar, dan apa yang disebut salah
( epistemologis), mana yang dianggap baik dan mana
yang dianggap buruk ( etika ), serta mana yang indah dan
mana yang jelek (estetika ).
C.

PENGALAMAN SENI
Seni bukanlah sebatas benda seni, tetapi nilai nilai sebagai
respon estetik dari publik melalui proses pengapaman seni.
Antara nilai dan pengalaman seni tidak lepas dari bahasan
filsafat estetika seni seni, ada 3 persoalan pokok dalam filsafat
seni yaitu benda seni, seniman, dan penikmat seni.
Pengalaman artistik adalah pengalaman seni yang terjadi dalam
proses penciptaan karya seni, disebut proses kreatif.
Pengalaman estetik adalah pengalaman yang dirasakan oleh
penikmat terhadap karya estetik.
Keindahan alam dan karya seni berbeda karakteristik yaitu:
1. Karya seni mengekspresikan gagasan sedangkan alam tidak
2. Dalam karya seni orang dapat bertanya apa maksud karya itu,
tetapi orang tak pernah bertanya sperti itu pada alam
3. Seni dapat meniru alam, tetapi alam tak mungkin meniru seni
D. PENGALAMAN ESTETIK TERHADAP BENTUK SENI
[ARTISTIK]
Setiap orang memiliki pengalaman estetik berbeda dan
juga memiliki perbedaan dalam proses menciptakan
karya seninya, namun secara umum proses berkarya seni
dapat ditinjau secara elementer melalui pertahapanya.
Herbert Read dalam bukunya the meaning of art
menyatakan ada 3 tahap dalam aktivitas artistik yaitu :
1. Pengamatan kualitas material : warna, suara, sikap,
dan reaksi fisik lainya
2. Penyusunan dari pengamatan menjadi pola bentuk
yang menyenangkan
3. Jika susunan tersebut penciptaannya dihubungkan
dengan emosi atau perasaan yang dirasakan sebelumnya
hal itu dapat disebut emosi yang di ekspresikan
Seniman menciptakan karya seni sedangkan penikamta
mebikmati karya tersebut, maka terjadilah proses
apresiasi dan komunikasi seni yang dapat membangun
nilai nilai seni tersebut.

Anda mungkin juga menyukai