A. PENGERTIAN
KEINDAHAN
Pengertian keindahan dapat
dibedakan menurut luasnya
pengertian yaitu:
C. NILAI ESTETIS/KEINDAHAN
Nilai estetis selain terdiri dari keindahan sebagai nilai positif ada juga
kejelekan sebagai negatif. Kejelekan bukan berarti kosong atau
kurangnya ciri keindahan, melainkan menunjuk pada ciri yang sangat
bertentangan dengan kualitas indah. Hampir semua kesalahan tentang
konsep seni dikarenakan kesalahan menggunakan kata "seni" dan
"keindahan", kita selalu menganggap sesuatu yang indah itu seni dan
yang tidak indah itu bukan seni, identifikasi macam ini akan
mempersulit pemahaman/apresiasi karya seni. Herbert Read
mengatakan bahwa seni itu tidaklah harus indah dalam bukunya The
Meaning Of Art.
2. Niali Estetis
2.1 Teori nilai intrinsik
" niali seni terdapat pada bentuknya", 'bentuk' ialah
penyusunan medium inderawi karya seni, jika demikian
maka isinyayang terdapat dalam bentik dapat dikatakan
tiadak relevan.
2.2 Teori ekstrisik (formal)
Teori yang merupakan susunan dari arti arti di dalam dan
susunan medium indrawi yang menampung proyeksi dari
makna dalan, harus dikawinkan.
2.3 Teori serba intelektual
"tujuan seni ialah mengungkapkan kebenaran" teori yang
beradasar filsafat aristoteles yaitu : "keindahan adalah
kebenaran, keindahan yang benar atau kejujuran."
menurut anggapan teori ini tiada bedanya tujuan dan
niali ilmu pengetahuan dengan seni, bedanya hanya
caranya.
2.4 Teori 'katarsis'
Teori ini milik aristoteles yang berbunyi : " kepuasan
manyaksikan karya seni drama dan mendengarkan musik
bangi penonton dan pendengarnya, meruapakan
'penyucian' atau 'penyembuhan' rohani".
2.5 Nilai ekspresi
Keindahan merupakan suatu ekspresi dan ekspresi
merupakan muatan dan isi seni. Muatan ini dapat
disebutkan berdasar rasa indrawi dan emosional.
B. RUANG LINGKUP
Pokok persoalan yang dikaji mencakup tiga segi yaitu apa
yang disebut benar, dan apa yang disebut salah
( epistemologis), mana yang dianggap baik dan mana
yang dianggap buruk ( etika ), serta mana yang indah dan
mana yang jelek (estetika ).
C.
PENGALAMAN SENI
Seni bukanlah sebatas benda seni, tetapi nilai nilai sebagai
respon estetik dari publik melalui proses pengapaman seni.
Antara nilai dan pengalaman seni tidak lepas dari bahasan
filsafat estetika seni seni, ada 3 persoalan pokok dalam filsafat
seni yaitu benda seni, seniman, dan penikmat seni.
Pengalaman artistik adalah pengalaman seni yang terjadi dalam
proses penciptaan karya seni, disebut proses kreatif.
Pengalaman estetik adalah pengalaman yang dirasakan oleh
penikmat terhadap karya estetik.
Keindahan alam dan karya seni berbeda karakteristik yaitu:
1. Karya seni mengekspresikan gagasan sedangkan alam tidak
2. Dalam karya seni orang dapat bertanya apa maksud karya itu,
tetapi orang tak pernah bertanya sperti itu pada alam
3. Seni dapat meniru alam, tetapi alam tak mungkin meniru seni
D. PENGALAMAN ESTETIK TERHADAP BENTUK SENI
[ARTISTIK]
Setiap orang memiliki pengalaman estetik berbeda dan
juga memiliki perbedaan dalam proses menciptakan
karya seninya, namun secara umum proses berkarya seni
dapat ditinjau secara elementer melalui pertahapanya.
Herbert Read dalam bukunya the meaning of art
menyatakan ada 3 tahap dalam aktivitas artistik yaitu :
1. Pengamatan kualitas material : warna, suara, sikap,
dan reaksi fisik lainya
2. Penyusunan dari pengamatan menjadi pola bentuk
yang menyenangkan
3. Jika susunan tersebut penciptaannya dihubungkan
dengan emosi atau perasaan yang dirasakan sebelumnya
hal itu dapat disebut emosi yang di ekspresikan
Seniman menciptakan karya seni sedangkan penikamta
mebikmati karya tersebut, maka terjadilah proses
apresiasi dan komunikasi seni yang dapat membangun
nilai nilai seni tersebut.