Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Estetika baru muncul pada tahun 1750 oleh seorang filsuf minor yang bernama
Alexander G. Baumgarten (1714-1762). Iatilah itu dipungut dari bahasa Yunani kuno, ‘aisthetika’,
yang berarti kemampuan melihat lewat penginderaan. Baumgarten menamakan seni itu sebagai
pengetahuan sensoris, yang dibedakan dengan logika yang dinamakannya pengetahuan intelektual.
Tujuan estetika adalah keindahan, sedangkan tujuan logika adalah kebenaran (sumardjo, 2000 : 25).
Estetika digunakan oleh Alexander Baumgarten dalam arti cabang filsafat sistematis yang
menempatkan keindahan dan seni sebagai objek telaahnya. Sejak itu istilah estetika dipakai dalam
bahasan filsafat mengenai benda-benda seni.

Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Meskipun awalnya
sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola
pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya, pada
masa romantisme di Prancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada
masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada
masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan
ruang dan kemampuan mengabstraksi benda. Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa
keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari estetika?
2. Apa itu nilai estetika?
3. Apa saja aspek dalam estetika ?
4. Apa fungsi estetika ?

C. Tujuan
1. Untuk membahas materi tentang “Estetika”.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang estetika
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Estetika

Estetika yang berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” berarti hal-hal yang dapat diserap oleh
panca indra. Oleh karena itu , estetika sering diartikan sebagai persepsi indra (sense of perception).
Alexander Baumgarten (1714-1762), seorang filsafat Jerman adalah yang pertama memperkenalkan
kata “aisthetika”, sebagai penerus pendapat Cottfried Leibniz (1646-1716).

Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana bisa
terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.

Estetika atau yang sering didengar sebuah keindahan mempunyai banyak makna dan arti,
setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda antara satu dan yang lainnya mengenai arti dan
makna estetika. Sebab, setiap orang mempunyai penilaian dan kriteria keindahan yang berbeda-
beda. Berikut pengertian estetika dan lingkupnya dapat dicermati di bawah ini:

1. Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan seni (Kattsoff, Element of Philosophy, 1953).
2. Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan apresiasi, dan kritik
terhadap konteks ketekaitan seni dengan kegiatan manusia dan peranan seni dalam
perubahan dunia (Van Mater Ames, Colliers Encyclopedia, Vol. 1).
3. Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan ( Jerome Solnitz,
Encyclopedia of Philosphy, Vol. 1).
4. Estetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan,
, mempelajari semua aspek yang disebut keindahan (A.A Djelantik, Estetika suatu
pengantar, 1999).
5. Estetika adalah segala hal yang berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral
suatu karya seni (William Haverson, dalam estetika terapan, 1998).
6. Estetiks merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya
estetis (Jhon Hosper, dalam estetika teapan, 1998)
7. Estetika adalah filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan
artistik yang sejalan dengan zaman (Agus Sachari, estetiks terapan , 1998.
8. Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni
mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni atau artifak yang disebut seni(Jkob
Sumarjo, Filsafat Seni, 2000)

B. Contoh Nilai Estetika

1. Menonton Pertunjukan
Sebuah pertunjukan adalah salah satu bentuk estetika yang bisa kita nikmati.
Misalnya pada pertunjukkan drama kolosal tidak semua kalangan menyukainya,
namun bagi sebagian orang pertunjukan tersebut memilki nilai-nilai estetika
tersendiri. Hal tersebut tersebut menunjukkan bahwa estetika sangatlah bersifat
subjektif, berganjung pada pengalaman pemikiran dan rasa seseorang pada
kesenian.
2. Keindahan Lukisan
Misalnya karena kombinasi warnanya yang bagus, bentuk lukisannya yang
menawan, atau konsepg gagasan dalam lukisan tersebut yang membawa pesan
tersendiri.
3. Kecantikan
Mengapa kecantikan dikatakan sebagai sebuah contoh estetika? Kecantikan adalah
konsep penilaian pada praktiknya kecantikkan dapat diartikan dengan luas.Tak
hanya berkutat pada manusia, tertama pada perempuan. Kecantikan ini kemudian
memiliki nilai-nilai yang dapat membuat seseorang untuk menobatkannya pada
standar.

C. Aspek Estetika

Estetik adalah salah satu tolak ukur untk kemudian menilai apakah sebuah seni tertentu
bisa dikatakan bagus atau tidak. Dalam kajian estetika sendiri ada tiga aspek yang bisa digunakan
untuk menjadi acuan penilaian karya seni. Yakni Absoliutisme, Anarki, dan Relativisme seperti
berikut:

1. Absolutisme adalah bentuk penilaian sebuah karya sen yang sifatnya mutlak dan tidak
dapatdi tawar atau di ganggu gugat. Bentuk penilaian ini dasaripada hal konvensi atau
bentuk aturan yang telah di tentukan.
2. Anarki adalah bentuk penilaian yang berdasarkan pada pendapat setiap orang yang sifatnya
subjektif dan tidak perlu lagi adanya bentuk pertanggungjawaban. Penilaian ini tetap
didasari pada aturan seni yang berlaku namun di sesuaikan dengan pengalaman dan
prespektif seseorang atas pandangannya tentang seni.
3. Relativisme adalah bentuk penilaian seseorang yang sifatnya tidak mutlak atau tidak absolut
dan masih bersifat objektif. Artinya masih mempertimbangkan banyak hal dengan aturan-
aturan yang berlaku.

D. Fungsi estetika

Ilmu estetika adalah kajian yang mempelajari tentang segala hal yang berkaitan dengan
keindahan dan mempelajari berbagai aspek yang kita sebut dengan keindahan. Teori estetika tidak
hanya mengutamakan keindahan suatu karya seni, melainkan segala sesuatau tentang aspek
kehidupan yang lebih luas dan berkaitan keindahan. Baik kaitannya dengan ilmu pengetahuan,
emosi, kejiwaan dan sebagainnya. Estetika juga bisa kita fungsikan untuk menilai hal yang dianggap
baik atau buruk dalam konteks kehidupan yang lebih luas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan, estetika disebut juga dengan
filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal dari kata aisthetika atau aesthesis (Yunani)
yang artinya hal-hal yang dapat di cerap dengan indera atau cerapan indra. Estetika membahas hal
yang berkaitan dengan refleksi krisis terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang di sebut indah atau tidak
indah. Dan keindahan meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan
intelektual.

Keindahan secara murni, menyangkut pengalaman esotis seseorang dalam kaitannya dengan
sesuatu yang dihayatinnya. Sedangkan keindahan secara sempit menyangkut benda-benda yang
dihayatinnya melalui indera. Ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan
kemudian menyamakan ciri-ciri atau kualitas hakiki itu dengan pengertian keindahan. Ciri umum
tersebut adalah sejumlah kualitas yang secara umum di sebut unity, harmony, symmetr, balance,
dan contrast. Ciri-ciri tersebut dapat dinyatakan bahwa keindahan merupakan satu cermin dari
unity, harmony, symmetr, balance, dan contrast dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

Namun demikian keindahan tidak hanya terbatas pada seni dan alam tetapi juga pada moral
intelektual. Moral yang indah tentunya moral yang baik dan intelek yang indah adalah intelek yang
benar karena bagus , baik, dan benar merupakan nilai positif yang saling terkait.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembanca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
MAKALAH
NILAI ESTETIKA DALAM NOVEL SEJARAH

KELOMPOK : V (LIMA)

ANGGOTA KELOMPOK :

1. ALZA NEVALDI GHAZALI


2. LEVI IMELIA
3. M AGUS ARDIKA
4. M AGUS ARDIKO
5. TRI AYU HESTINA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 3 MUKOMUKO

MUKOMUKO

BENGKULU

2023

Anda mungkin juga menyukai