Anda di halaman 1dari 8

ESTETIKA SENI CINA

Aulia Cika Hindarti

1886140013

Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Maksassar

Email: auliacikahindarti01@gmail.com

Abstrak

Estetika seni cina berorientasi pada kepercayaan Taoisme, Budhisme, dan Konfusianisme. Dalam
pembuatan karya seninya pun terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi perhatian seniman.
Konsep kepercayaan estetika seni cina berdasarkan naturalisme mistik. Bercermin pada alam semesta
dan isinya juga kepekeaan indera rohani dalam menangkap keindahan dan menuangkannya pada
sebuah karya. Penelitian terhadap konsep estetika seni rupa Cina dilakukan untuk mengetahui
bagaimana definisi estetika, landasan, prinsip dasar seniman, unsur-unsur utama dan sejarah dalam
pandangan Cina atau Tiongkok. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan studi pustaka melalui
karya literatur materi terkait yang didapatkan dari laman web. Dari penelitian ini dapat diketahui
bagaimana corak dan ciri khas seni rupa Cina yang dibuat oleh seniman Cina sebagai bentuk
penerapan konsep estetika Cina.

Kata Kunci: Estetika, seni rupa cina, prinsip dasar, alam

The aesthetics of Chinese art are oriented towards the beliefs of Taoism, Buddhism, and
Confucianism. In the production of his artwork there are also some basic principles that are of
concern to artists. The concept of aesthetic belief in Chinese art is based on mystical naturalism.
Reflecting on the universe and its contents also the sense of spiritual sense in capturing beauty and
pouring it on a work. Research on the aesthetic concepts of Chinese art was carried out to find out
how the aesthetic definitions, foundations, basic principles of artists, main elements and history in the
view of China or China. The research method is carried out by conducting a literature study through
literature related material obtained from web pages. From this research, it can be seen how the
patterns and characteristics of Chinese fine arts made by Chinese artists as a form of application of
Chinese aesthetic concepts.

1. PENDAHULUAN Istilah estetika berasal dari bahasa


Sebagian dari kita mungkin belum Yunani kuno “aisthetika” berarti hal-hal yang
memahami pengertian dan perbedaan filsafat seni dapat diresapi atau dirasakan oleh pancaindera.
dan estetika. Secara umum bahkan banyak orang Tujuan estetika adalah keindahan. Estetika
yang mengetahui bahwa pengertian seni sebagai mempersoalkan hakekat keindahan alam dan
keindahan. Pengertian seni sebagai hasil ciptaan karya seni. (Sumardjo, 2000) sedangkan filsafat
manusia yang mengandung keindahan bukan adalah yang membahas objek, benda, karya seni
pengertian keliru, namun tidak sepenuhnya atau artefak seni.
benar. Jika ditinjau sejarahnya yaitu kaum Estetika sendiri merupakan bagian dari filsafat.
pemikir seni dari Yunani Purba, maupun di Menurut (Sumardjo, 2000) dalam studi filsafat,
indonesia. Mereka membicarakan seni masih estetika digolongkan dalam persoalan nilai, atau
dihubungkan atau erat kaitannya dengan filsafat tentang nilai, sejajar dengan nilai etika.
keindahan. Maka dari itu sebelum melangkah Tetapi dalam penggolongan obyeknya, estetika
lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui apakah masuk dalam bahasan filsafat manusia, yang
estetika itu. terdiri dari logika, etika, estetika, dan
antropologis.
Estetika seni cina dilandasi dengan pandangan filsafat Yin dan Yang yang dianggap
kepercayaan Taoisme, Budhisme, dan mengandung seluruh aspek kehidupan manusia.
Konfusianisme. Taoisme mengajarkan hubungan Yin dan Yang sebagai gelap dan terang,
kaitan manusia dengan alam semesta, semacam perempuan dan laki-laki, buruk dan baik. Dengan
naturalisme mistis. Budhisme mengajarkan menjadikan Yin dan Yang sebagai pandangan
tentang hubungan manusia dengan yang mutlak. menjadikan hidup seimbang.
Konfusianisme mengajarkan tentang hubungan
antara manusia dengan masyarakat. Konsep Menurut Hsieh Ho, yang hidup di ahir
kepercayaan estetika seni cina berdasarkan abad ke-5 M, ada 6 prinsip dasar bagi seniman,
naturalisme. Yaitu berorientasi atau bercermin yaitu:
pada alam, termasuk hukum-hukumnya.
Di Cina. Tao-lah yang dianggap sumber 1.Dapat menangkap gema sepiritual dalam
dari nilai-nilai kehidupan. Tao berarti sinar benda-benda dan menampilkan hidup dan
terang dan sumber dari segala sumber yang ada. geraknya dalam karya-karyanya.
Manusia dianggap sempurna apabila hidupnya 2.Seniman harus dapat menang ch'i (ekpresi
diterangi oleh Tao. Bagi bangsa Cina Tao adalah gerak hidup).
kemutlakan; sesuatu yang memberi keberadaan,
kehidupan dan kedamaian. Kong Hu Cu seorang 3.Menempatkan "alam nyata" sebagai titik
filosuf Cina yang dianggap Nabi, mengutara-kan pangkal.
sebuah pertanyaan; Ia bertanya tentang
bagaimana seseorang yang rusak dan bejad 4.Keselarasan dalam warna-warna.
hidupnya mampu membuat barang-barang yang
indah? Padahal barang-barang yang indah adalah 5.Perencanaan matang dalam pembuatan karya
penjelmaan dari Tao. Oleh karena itu tugas seni.
seorang seniman adalah ―menangkap Tao
6. Meneruskan pengalaman seniman kepada si
tersebut dan mengungkapkan dalam bentuk karya
pengamat dalam rangka pendidikan dan
seni atau berupa barang yang indah. Sehingga
penerusan nilai-nilai budaya.
seorang seniman wajib mensucikan diri agar
mempunyai kesadaran Tao. Dan lewat kesadaran
3.2. PEMBAHASAN
kontemplasi ia akan mampu menciptakan
Istilah estetika berasal dari bahasa Yunani
keindahan (Sachari, 1989)
kuno “aisthetika” berarti hal-hal yang dapat
diresapi atau dirasakan oleh pancaindera. Tujuan
estetika adalah keindahan. Estetika
2. METODE
mempersoalkan hakekat keindahan alam dan
Metode yang digunakan yaitu dengan studi
karya seni. (Sumardjo, 2000) sedangkan filsafat
pustaka dengan mengumpulkan dan mencari
adalah yang membahas objek, benda, karya seni
beberapa karya teori, artikel, jurnal, literatur dari
atau artefak seni.
web dan buku yang dijadikan sebagai sumber
Estetika ditemukan oleh filsuf Alexander
referensi.
Gottlieb Baumgarten pada tahun 1735 sebagai
pengertian ilmu tentang hal yang dapat dirasakan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lewat perasaan. menurutnya seni termasuk dalam
3.1. HASIL
pengetahuan sensoris, perbedaannya hanya pada
Estetika adalah salah satu cabang filsafat.
logika pengetahuan intelektual. Tujuan estetika
Sederhananya adalah estetika adalah ilmu yang
sendiri ialah keindahan, sedangkan tujuan dari
membahas keindahan. estetika merupakan
logika adalah kebenaran.
cabang yang sangat dekat dengan filsafat seni.
Sebelumnya sesuatu dinilai indah jika dilihat
Estetika membahas tentang keindahan.
dari salah satu aspek teknis atau nilai dalam
bagaimana keindahan bisa tercipta dan
bentuk sebuah karya atau benda, tetapi
bagaimana merasakannnya dan memberi
pemikiran, pandangan dan pola pikir masyarakat
penilaian terhadap keindahan tersebut. maka
ikut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan
filsafat keindahan akan slalu berkaitan dengan
tersebut. pola pikir masyarakat mengenai
baik dan buruk, antara indah dan jelek.
penilaian terhadap keindahan itulah yang
Hal tersebut memiliki persamaan dengan
membuat beberapa berpendapat sebuah karya
estetika cina yang belandaskan taoisme yang
seni tidak indah. Hal inilah yang dipersoalkan
kembali ke alam. Inilah yang membentuk
dalam estetika. Bidang estetika yang menjawab Konfusianisme mengajarkan tentang hubungan
tentang apa hakekat atau dasar seni itu. dan antara manusia dengan masyarakat. Konsep
lahirlah, apa yang dinamakan “filsafat seni”. kepercayaan estetika seni cina berdasarkan
Estetika sendiri merupakan bagian dari naturalisme. Yaitu berorientasi atau bercermin
filsafat. Menurut (Sumardjo, 2000) dalam studi pada alam, termasuk hukum-hukumnya.
filsafat, estetika digolongkan dalam persoalan Di Cina, Tao-lah yang dianggap sumber dari
nilai, atau filsafat tentang nilai, sejajar dengan nilai-nilai kehidupan. Tao berarti sinar terang dan
nilai etika. Tetapi dalam penggolongan sumber dari segala sumber yang ada. Manusia
obyeknya, estetika masuk dalam bahasan filsafat dianggap sempurna apabila hidupnya diterangi
manusia, yang terdiri dari logika, etika, estetika, oleh Tao. Bagi bangsa Cina Tao adalah
dan antropologis. kemutlakan; sesuatu yang memberi keberadaan,
Filsafat seni juga telah berhubungan dengan kehidupan dan kedamaian. Kong Hu Cu seorang
alam: rasa, keindahan, imajinasi, kreativitas, filosuf Cina yang dianggap Nabi, mengutara-kan
representasi estetis, dan ekspresi. Karya seni sebuah pertanyaan; Ia bertanya tentang
menyampaikan pengetahuan atau kebenaran, bagaimana seseorang yang rusak dan bejad
sifat naratif dan metafora, genre; status ontologis hidupnya mampu membuat barang-barang yang
dari karya seni, dan karakter emosional manusia indah? Padahal barang-barang yang indah adalah
(Hospers, 2018) penjelmaan dari Tao. Oleh karena itu tugas
Filsafat seni muncul dari pertanyaan atau seorang seniman adalah menangkap Tao tersebut
masalah-masalah konseptual pengertian manusia dan mengungkapkan dalam bentuk karya seni
tentang seni. Cabang filsafat yang membicarakan atau berupa barang yang indah. Sehingga seorang
semua persoalan mengenai karya seni berikut seniman wajib mensucikan diri agar mempunyai
mengenai penciptaan seni, pengalaman seni, kesadaran Tao. Dan lewat kesadaran kontemplasi
kritik seni, nilai seni, dan hubungan seni dalam ia akan mampu menciptakan keindahan (Sachari,
kehidupan manusia disebut filsafat seni. 1989)
terkadang filsafat seni dianggap sama dengan Tao merupakan prinsip absolut yang
estetika. Tentu saja keduanya memiliki menjadi sumber semua nilai dan kehidupan. Tao
hubunngan yang erat, tetapi keduanya tidak bisa berarti sinar terang dan segala sumber yang
dianggap sama. Keduanya tidak sama, karena sensasional. Manusia dianggap sempurna jika
estetika dari keindahan yang berasal dari alam hidupnya diterangi oleh Tao. Tao adalah
dan karya seni, dan pembedanya ialah filsafat kemutlakan, sesuatu yang memberikan
seni membahas persoalan karya seni. kemudahan, kehidupan dan gerak serta membuat
Pada prinsipnya masalah estetika selalu sesuatu serba tertib dan damai.
bertumpu pada dua hal, yaitu keindahan dan seni, Dapat dilihat dari penjelasan diatas
tetapi dari kedua hal tersebut berkaitan dengan estetika seni cina dilandasi oleh kepercayaan
masalah nilai, pengalaman estetis dan pencipta Taoisme. Setiap barang atau karya seni dinilai
seni (seniman). Keindahan dan seni merupakan dan dipandang indah jika berlandaskan dan
dua hal yang saling berhubungan.Salah satu mereflesikan nilai-nilai Tao. Namun ada kalanya,
bentuk perwujudan keindahan adalah dalam sebuah karya seni tidak selalu sempurna. Peluang
bentuk karya seni. (Sharaning, 2016) penilaian buruk dapat terjadi pada karya yang
Estetika pada dasarnya sangat dinamis indah. Demikian sebaliknya, penilaian pada
dengan filosofi dan pemikiran baru, tetapi di karya seni yang buruk dapat memiliki potensi
Timur justru statis dan dogmatis, sehingga sangat dipandang sebagai karya yang indah. Inilah yang
lamban dan bahkan dapat dikatakan tidak membentuk pandangan filsafat Yin dan Yang
berkembang. Meskipun demikian sulit yang dianggap mengandung seluruh aspek
mengatakan keunggulan masing-masing pihak. kehidupan manusia.
Hal tersebut karena pijakan atau latar belakang
budaya yang masing-masing memang berbeda.
Estetika di Cina masih dipengaruhi oleh agama
dan filsafat. Estetika seni cina dilandasi dengan
kepercayaan Taoisme, Budhisme, dan
Konfusianisme. Taoisme mengajarkan hubungan
kaitan manusia dengan alam semesta, semacam Gambar 1
naturalisme mistis. Budhisme mengajarkan Yin dan Yang
tentang hubungan manusia dengan yang mutlak. (Sumber: wikipedia.org)
Yin dan Yang dianggap sebagai prinsip 1) Prinsip kesatu (Ch'l Yun Sheng
dasar kehidupan alam semesta dan isinya. Prinsip Tung)
dasar dan teori paling penting yang mendasari Prinsip yang menggambarkan bersatunya
semua fisiologi, patologi dan pengobatan. Yin roh semesta dengan senimannya, sehingga
dan Yang menjangkau hampir seluruh aspek dengan demikian ia mampu menangkap
dalam kehidupan manusia, segala yang dibentuk, keindahan (dari Tao) dan kemudian
dilahirkan, bergerak, tumbuh, dan berkembang menampilkan atau mewujudkan pada karyanya.
berdasarkan pada Yin dan Yang. The first principle is the one that is most
Yin dan Yang adalah sesuatu yang difficult to render into a Western language. It a
bertentangan, memiliki sifat dan ciri berbeda. concept familiar to those who know something
Yin adalah sesuatu yang tertutup tak diketahui. about Buddhism or Taoism—the concept of a
Yin memiliki sifat dingin, bawah, gelap, diam, spiritual energy moving through all things and
turun, beku, menyerap, mundur dan lembut. Yin uniting them in harmony. Cosmic energy might
diwakili sebagai sifat air. Yin juga mewakili be an adequate phrase, but only on the
bumi, malam, bulan, betina, perempuan, pasir, understanding that it proceeds from a single
lemah, susah, dan lainnya. source and animates all things, inorganic and
Sedangkan Yang adalah segala sesuatu organic. Spirit resonance is one almost literal
yang terbuka. Umumnya pada benda atau transition of the Chinese expression used by
fenomena yang memiliki sifat panas, gerak, cair, Hsich Ho. It will be seen that this first canon of
terang, kering, maju, naik, jantan dan keras. painting is fundamentally metaphysical (Read,
Yang biasanya diwakili dengan sifat Api. 1967)
Yin dan Yang sebagai gelap dan terang, Konsep ini berkaitan dengan Budhisme
perempuan dan laki-laki, buruk dan baik. Dengan atau taoisme. Mewujudkan kesatuan yang
menjadikan Yin dan Yang sebagai pandangan harmonis. Istilah cina prinsip ini disebut “Ch’i
menjadikan hidup seimbang. Dengan lambang yun sheng tung”. Ch’i (kunci) yang artinya kata
hitam dengan bulatan putih dipadu dengan putih kunci dalam segala teori seni Cina. Kata Ch’i
dengan bulatan hitam, Yin dan Yang dalam diri manusia mengekspresikan karakter
menggambarkan bahwa dalam kehidupan pasti dan kepribadian, sebuah individu yang membawa
ada sisi terang dan gelap di mana keduanya tak dirinya dalam kesesuaian jiwa. Atau singkatnya
bisa dilepaskan satu sama lain. Jika seseorang Ch’i adalah ekspresi gerak hidup.
dapat mengapllikasikan filosofi ini dalam aspek
kehidupan, maka ia akan menjalani hidup yang 2) Prinsip kedua (Ku Fa Yung Pi)
lebih produktif meski dilakukan dalam Prinsip kedua menggambarkan
ketenangan dan keseimbangan. kemampuan Roh Ch’i atau roh kehidupan yang
Dalam filsafat Yin dan Yang ini menyergap dengan cara mengesapingkan bentuk
mengartikan tidak ada sesuatu yang seluruhnya dan warna yang ramai atau semarak. Ch’i
baik atau buruk, tak seratus persen sesuatu indah sebagai ekspresi gerak hidup.
atau jelek. Filsafat Yin dan Yang menunjukkan Beberapa lukisan Cina saat itu, penuh
bahwa estetikapun pada akhirnya tidak dapat dengan ruang kosong dan kesunyian.
dinilai mutlak. Di dalam jiwa manusia yang The second principle if literally
gersang rasa keindahan sesungguhnya masih translated means the bone method of using th
mungkin dihidupkan roh keindahannya apabila paint brush. None of the Western comentators
yang bersangkutan mempunyai kekuatan untuk explains why the word “bone” is used to quality
mengubahnya. Sebaliknya, mereka yang a method of painting, but it seems to imply giving
berbakat menciptakan keindahan justru dapat a structural streght to the brush—stroke itself.
kehilangan daya estetiknya apabila The brush—stroke must in themselves be
kemampuannya tidak pernah dimanfaatkan. powerful enough to convey the stream of cosmic
Filsuf cina pada akhir abad V, Hsieh Ho energy reffered to in the first principle—as the
menyusun enam prinsip dasar bagi para seniman skeleton must be strong enough to sustain the
(kemudian terkenal dengan istilah canon estetika) flesh of the body. I suppose there is a also a
dibawah ini prinsip berdasarkan buku Estetika further suggestion of organic funcionalism—tyhe
Filsafat Keindahan (Sutrisno & Verhaak, 1993) brush—stroke must be cursive and co-ordinated,
juga dari Jurnal Seni dan Keindahan (Dharsono, not angular and mechanical (Read, 1967)
2002) Bila diterjemahkan secara literer prinsip
kedua ini berarti metode tulang dalam
penggunaan kuas, ini menyatakan secara tidak
langsung pemberian kekuatan structural terhadap
sapuan kuas. Sapuan kuas harus cukup kuat 3) Prinsip ketiga (Ying Wu Hsiang
untuk membawakan energy kosmis.Prinsip ini Hsing)
dalam istilah cina disebut Ku Fa yung. Ku Fa Prinsip yang berikut ini merefleksikan
artinya membaca karakter dengan membaca obyek dengan menggambarkan bentuknya; yaitu
struktur tulangnya. Dapat diartikan sebagai konsekuen terhadap obyek yang dilukis atau
peninjauan dengan mempertimbangkan sapuan yang disusunnya. Ch’eng Heng-lo, mengatakan
yang mendukung struktur dasar dalam seni “Seni Lukis Barat adalah seni lukis mata, sedang
(Mulyadi, 1986) seni lukis Cina adalah seni lukis idea”. Disini
Dapat dinilai dan dilihat dari lukisan cina seni lukis cina mementingkan essensinya bukan
pada saat itu, penuh dengan ruang kosong dan eksestensinya. Menempatkan alam sebagai titik
kesan kesunyian. Salah satu pelukis cina, yaitu pangkal karya seni.
Tsung Ting sebelum melukis ia melakukan The third principle suggest thet each
meditasi terlebih dahulu, agar rohnya dapat lebih object has its appropriate form. The artist must
bebas menjelajahi alam semesta. seek a correspondence between subject matter
and expression which established in the
spectator’s vision the identity of the object
painted in all its separateness and concrereness
(Read, 1967)
Pada prinsip ketiga ini ialah saran bahwa
setiap objek memiliki bentuk yang sesuai/tepat.
Seniman harus bisa menyesuaikan atau
menyeimbangkan antara tema pokok dan
ekspresi yang memperlihatkan visi pengamat
identitas objek yang dilukis di dalam semua
keterpisahan dan kekongkritan.
Terbentuklah istilah Yung Wu Hisiang
Hsing artinya merefleksikan objek dengan
menggambarkan bentuknya. Seperti yang
dikatakan oleh Ch’eng Heng-lo: Seni lukis Barat
adalah seni lukis mata, seni lukis Cina adalah
seni lukis idea (Mulyadi, 1986)

Gambar 2
Birds & Bamboo karya Lou Dahua
(Sumber: wikipedia.org)

Gambar 4
Bougenville
Gambar 3 Sumber: wikipedia.org
Zhongnan Mountains
(Sumber: wikipedia.org)
4) Prinsip Keempat (Sui Lei Fu mempunyai dasar pemikirannya selalu
Ts'ai) bersumber pada Ch’i (Mulyadi, 1986)
Prinsip ini menggambarkan keselarasan
dan kesepadanan dalam menggunakan warna-
warna. Seni Lukis Cina dalam penggunaan warna
tidak bersifat fungsional tetapi lebih bersifat
simbolisme. Estetika warna para pelukis Cina
ditentukan oleh teknik akuarel tinta
monokromatis untuk membabarkan suasana hati.
The fourth principle states that each
object its appopriate colour. The colours used in
a painting must suggest the nature of what is
represented (Read, 1967)
Prinsip keempat menetapkan setiap
obyek mempunyai warna yang sesuai. Prinsip ini
dalam istilah Cina disebut Sui Lei Fu Ts’ai yang
berarti suatu tipe hubungannya dengan Gambar 5
penggunaan warna dalam seni lukis Cina tidak Sumber: wikipedia.org
bersifat fungsional tapi lebih bersifat simbolisme
(Mulyadi, 1986) 6) Prinsip keenam (Chuan Mo I
Hsieh)
Prinsip keenam ini memberikan ajaran
5) Prinsip kelima (Ching Ting Wei untuk membuat reproduksi-reproduksi agar dapat
Chih) diteruskan dan disebarluas-kan. Dalam artian
Prinsip yang menggambarkan tentang seniman meneruskan atau membagikan
pengorganisasian, penyusunan, atau perencanaan pengalaman rohaninya melalui karya kepada si
dengan pertimbangan penempatan dan susunan. pengamat dalam rangka pendidikan, pengetahuan
Perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penerusan nilai-nilai budaya.
sebuah karya seni. Seni Cina menganjurkan agar The sixth principle is concerned with the
mengadakan semacam perencanaan terlebih peculiarly Chinese doctrine od copying—the
dahulu sebelum berkarya. Dalam hati seseorang, notion, which is not quite the same as our notion
ia harus sepenuhnya mengenal Ch’i empat of tradition, that there is an essence, or vital
musim--tidak hanya dalam hati, karena force, to be passed down from generation to
pengetahuan itu harus mengalir ke ujung jari dan generation. Our Western notion of tradition is
kemudian menggetarkan pena/kuas dalam more tchnical: we hand on the techniques and
berkarya. styles of the Masters. The Chinese notion does
The fifth principle requires a proper not exclude these, but it implies that there is an
planning of the elements in a composition—the informating spirit to be transmitted which is
composition mus show what is more important more important than the form itself (Read, 1967)
and what is less important, what is distant and Prinsip ke enam ini dihubungkan doktrin
what is close at hand, and there must be a proper Cina tentang meniru- suatu gagasan, yang jelas
use of empery space. The unity of the parts with ini berbeda dengan gagasan kita tentang tradisi,
the whole is implied—again the Taoist doctrine yang merupakan suatu inti, atau kekuatan vital
of total harmony (Read, 1967) yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Prinsip kelima ini merupakan Prinsip dalam istilah Cina disebut ” Chuan Mo I
perencanaan atas unsur-unsur dalam komposisi. Hsieh”. Prinsip ini penting dalam pendidikan
Komposisi harus dapat menunjukkan mana yang seni Cina, yaitu mengkopi karya master
lebih penting dan yang kurang penting, Prinsip terdahulu. Tujuan mengkopi ialah mengikuti dan
ini dalam bahasa Cina disebut: ― Ching Ting meneruskan kepada ahli waris, metoda dan
Wei Chih ― adalah Kesatuan dan rencana yang prinsip yang dikembangkan dan dicoba oleh para
melibatkan tentang susunan dan penempatan. master. (Mulyadi, 1986).
Seni Cina sama sekali tidak menghubungkan
sistem yang metematis anatara figur individuil,
misalnya dalam lukisan potret atau untuk
komposisi secara keseluruhan. Seni lukis Cina
Unsur-unsur utama estetika Cina (Tiongkok)
dalam seni rupa adalah:

 Kebebasan dalam kedaulatan.


 Perfeksi (penyempurnaan wujud). Bakat dan
sepenuhnya diarahkan kepada hasil
pekerjaan sesempurna mungkin. berdasarkan
pada prinsip dasar kelima (Ching Ting Wei
Chih). Prinsip yang menggambarkan
pengorganisasian, pertimbangan, dan
perencanaan dalam penyusunan tempat dan
Gambar 6
Asian Folk Religion and Cultural Interaction suasana. Seni Cina menganjurkan agar
oleh Yoshihiro Nikaido, 2015 mengadakan semacam perencanaan terlebih
dahulu sebelum berkarya.
(Sumber: wikipedia.org)
 Cinta alam. Karya seni berorientasi pada
naturalisme atau kembali ke alam.
Etika dan estetika selalu berkaitan dan
merupakan subyek dari peraturan-peraturan
konstan dalam kehidupan yang bersifat alami.
Dalam tahun 1924, menurut Kaisar Ts’ai Yuan
Pei dalam bukunya berjudul “Elemen Filsafat”
(Chih Hsuah Kangyao) memberikan sebuah teori
tentang seni sebagai substitusi agama.
Menurut Kaisar Ts’ai Yuan Pei dalam buku
lainnya yang ia tulis yang berjudul “Filsafat
tentang yang indah” ia memandang seni sebagai
Gambar 7 jiwa manusia hidup dan sebagai manivestasi
Asian Folk Religion and Cultural Interaction kemajuan manusia menuju dunia yang lebih
oleh Yoshihiro Nikaido, 2015 sempurna, lebih baik, dan lebih indah.
(Sumber: wikipedia.org) Jadi pemikiran-pemikiran estetika cina dari
dulu sampai saat ini tetap tunduk dan taat kepada
ide-ide kuno yang meminta kepada seni untuk
merefleksikan transendentasi jiwa dan
mengungkapkan tuntutan-tuntutan yang lebih
tinggi dari jiwa

4. SIMPULAN DAN SARAN


4.1. KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan materi
mengenai estetika seni Cina, dapat disimpulkan
bahwa konsep estetika cina berdasarkan pada
kepercayaan Taoisme, Budhisme, dan
Gambar 8 Konfusianisme. Taoisme mengajarkan hubungan
Asian Folk Religion and Cultural Interaction kaitan manusia dengan alam semesta, semacam
oleh Yoshihiro Nikaido, 2015 naturalisme mistis. Budhisme mengajarkan
(Sumber: wikipedia.org) tentang hubungan manusia dengan yang mutlak.
Konfusianisme mengajarkan tentang hubungan
Para seniman tradisonal di Cina (tiongkok) antara manusia dengan masyarakat. Konsep
kebanyakan penulis dan sastrawan. Mereka kepercayaan estetika seni cina berdasarkan
mempunyai kedudukan dan kewibawaan yang naturalisme. Yaitu berorientasi atau bercermin
besar dimata masarakat dan berdaulat penuh pada alam, termasuk hukum-hukumnya.
terhadap hasil karya seninya. Mereka juga
mengembangkan seni kaligrafi ke arah seni lukis Terdapat juga 6 prinsip dasar bagi seniman,
dengan rasa cinta terhadap alam. yaitu:
1.Dapat menangkap gema spiritual dalam benda- kedepannya penyusun dapat menyempurnakan
benda dan menampilkan hidup dan geraknya artikel ini dan dapat membuat artikel yang lebih
dalam karya-karyanya. bagus lagi.

2.Seniman harus dapat menang ch'i (ekpresi 5. DAFTAR RUJUKAN


gerak hidup).
Dharsono. (2002). Seni dan Keindahan. Jurnal
3.Menempatkan "alam nyata" sebagai titik
Seni Rupa dan Desain Vol. 2 No. 5, 2-7.
pangkal.

4.Keselarasan dalam warna-warna. Hospers, J. (2018). Filsafat Seni (The Philosophy


of Art). Yogyakarta: Penerbit Thafa
5.Perencanaan matang dalam pembuatan karya Media.
seni.
Khoiri, I. (2010, Desember 23). Merunut
6. Meneruskan pengalaman seniman kepada si
pengamat dalam rangka pendidikan dan Kebangkitan Seni Rupa China. Diambil
penerusan nilai-nilai budaya. kembali dari Artikel Seni Rupa :
https://ilhamkhoiri.wordpress.com/201
Unsur-unsur utama estetika Cina (Tiongkok)
dalam seni rupa adalah: 0/12/23/merunut-kebangkitan-seni-
rupa-china/
 Kebebasan dalam kedaulatan.
 Perfeksi (penyempurnaan wujud). Bakat dan Mulyadi. (1986). Kritik, Diktat Kuliah. Surakarta:
sepenuhnya diarahkan kepada hasil UNS Sebelas Maret.
pekerjaan sesempurna mungkin. berdasarkan
pada prinsip dasar kelima (Ching Ting Wei Read, H. (1967). Art and Alienation, The Role of
Chih). Prinsip yang menggambarkan the Artist in Society. New York: Horizon
pengorganisasian, pertimbangan, dan Press.
perencanaan dalam penyusunan tempat dan
suasana. Seni Cina menganjurkan agar Sachari, A. (1989). Estetika Terapan. Bandung:
mengadakan semacam perencanaan terlebih
dahulu sebelum berkarya. Nova, 20.
 Cinta alam. Karya seni berorientasi pada
naturalisme atau kembali ke alam. Sharaning, K. (2016, Januari 21). Estetika.
Diambil kembali dari Academia Edu.
4.2. SARAN
Penyusun menyadari atas kekurangan Sumardjo, J. (2000). Filssafat Seni. Bandung: ITB.
dan ketidaksempurnaan dalam artikel ini, maka
dari itu jika sewaktu-waktu pembaca menemukan Sutrisno, M., & Verhaak, C. (1993). Estetika
kekeliruan dalam artikel ini, diharap pembaca (Filsafat Keindahan). Yogyakarta:
dapat memberi masukan yang membangun agar Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai