1886140013
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Maksassar
Email: auliacikahindarti01@gmail.com
Abstrak
Estetika seni cina berorientasi pada kepercayaan Taoisme, Budhisme, dan Konfusianisme. Dalam
pembuatan karya seninya pun terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi perhatian seniman.
Konsep kepercayaan estetika seni cina berdasarkan naturalisme mistik. Bercermin pada alam semesta
dan isinya juga kepekeaan indera rohani dalam menangkap keindahan dan menuangkannya pada
sebuah karya. Penelitian terhadap konsep estetika seni rupa Cina dilakukan untuk mengetahui
bagaimana definisi estetika, landasan, prinsip dasar seniman, unsur-unsur utama dan sejarah dalam
pandangan Cina atau Tiongkok. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan studi pustaka melalui
karya literatur materi terkait yang didapatkan dari laman web. Dari penelitian ini dapat diketahui
bagaimana corak dan ciri khas seni rupa Cina yang dibuat oleh seniman Cina sebagai bentuk
penerapan konsep estetika Cina.
The aesthetics of Chinese art are oriented towards the beliefs of Taoism, Buddhism, and
Confucianism. In the production of his artwork there are also some basic principles that are of
concern to artists. The concept of aesthetic belief in Chinese art is based on mystical naturalism.
Reflecting on the universe and its contents also the sense of spiritual sense in capturing beauty and
pouring it on a work. Research on the aesthetic concepts of Chinese art was carried out to find out
how the aesthetic definitions, foundations, basic principles of artists, main elements and history in the
view of China or China. The research method is carried out by conducting a literature study through
literature related material obtained from web pages. From this research, it can be seen how the
patterns and characteristics of Chinese fine arts made by Chinese artists as a form of application of
Chinese aesthetic concepts.
Gambar 2
Birds & Bamboo karya Lou Dahua
(Sumber: wikipedia.org)
Gambar 4
Bougenville
Gambar 3 Sumber: wikipedia.org
Zhongnan Mountains
(Sumber: wikipedia.org)
4) Prinsip Keempat (Sui Lei Fu mempunyai dasar pemikirannya selalu
Ts'ai) bersumber pada Ch’i (Mulyadi, 1986)
Prinsip ini menggambarkan keselarasan
dan kesepadanan dalam menggunakan warna-
warna. Seni Lukis Cina dalam penggunaan warna
tidak bersifat fungsional tetapi lebih bersifat
simbolisme. Estetika warna para pelukis Cina
ditentukan oleh teknik akuarel tinta
monokromatis untuk membabarkan suasana hati.
The fourth principle states that each
object its appopriate colour. The colours used in
a painting must suggest the nature of what is
represented (Read, 1967)
Prinsip keempat menetapkan setiap
obyek mempunyai warna yang sesuai. Prinsip ini
dalam istilah Cina disebut Sui Lei Fu Ts’ai yang
berarti suatu tipe hubungannya dengan Gambar 5
penggunaan warna dalam seni lukis Cina tidak Sumber: wikipedia.org
bersifat fungsional tapi lebih bersifat simbolisme
(Mulyadi, 1986) 6) Prinsip keenam (Chuan Mo I
Hsieh)
Prinsip keenam ini memberikan ajaran
5) Prinsip kelima (Ching Ting Wei untuk membuat reproduksi-reproduksi agar dapat
Chih) diteruskan dan disebarluas-kan. Dalam artian
Prinsip yang menggambarkan tentang seniman meneruskan atau membagikan
pengorganisasian, penyusunan, atau perencanaan pengalaman rohaninya melalui karya kepada si
dengan pertimbangan penempatan dan susunan. pengamat dalam rangka pendidikan, pengetahuan
Perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penerusan nilai-nilai budaya.
sebuah karya seni. Seni Cina menganjurkan agar The sixth principle is concerned with the
mengadakan semacam perencanaan terlebih peculiarly Chinese doctrine od copying—the
dahulu sebelum berkarya. Dalam hati seseorang, notion, which is not quite the same as our notion
ia harus sepenuhnya mengenal Ch’i empat of tradition, that there is an essence, or vital
musim--tidak hanya dalam hati, karena force, to be passed down from generation to
pengetahuan itu harus mengalir ke ujung jari dan generation. Our Western notion of tradition is
kemudian menggetarkan pena/kuas dalam more tchnical: we hand on the techniques and
berkarya. styles of the Masters. The Chinese notion does
The fifth principle requires a proper not exclude these, but it implies that there is an
planning of the elements in a composition—the informating spirit to be transmitted which is
composition mus show what is more important more important than the form itself (Read, 1967)
and what is less important, what is distant and Prinsip ke enam ini dihubungkan doktrin
what is close at hand, and there must be a proper Cina tentang meniru- suatu gagasan, yang jelas
use of empery space. The unity of the parts with ini berbeda dengan gagasan kita tentang tradisi,
the whole is implied—again the Taoist doctrine yang merupakan suatu inti, atau kekuatan vital
of total harmony (Read, 1967) yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Prinsip kelima ini merupakan Prinsip dalam istilah Cina disebut ” Chuan Mo I
perencanaan atas unsur-unsur dalam komposisi. Hsieh”. Prinsip ini penting dalam pendidikan
Komposisi harus dapat menunjukkan mana yang seni Cina, yaitu mengkopi karya master
lebih penting dan yang kurang penting, Prinsip terdahulu. Tujuan mengkopi ialah mengikuti dan
ini dalam bahasa Cina disebut: ― Ching Ting meneruskan kepada ahli waris, metoda dan
Wei Chih ― adalah Kesatuan dan rencana yang prinsip yang dikembangkan dan dicoba oleh para
melibatkan tentang susunan dan penempatan. master. (Mulyadi, 1986).
Seni Cina sama sekali tidak menghubungkan
sistem yang metematis anatara figur individuil,
misalnya dalam lukisan potret atau untuk
komposisi secara keseluruhan. Seni lukis Cina
Unsur-unsur utama estetika Cina (Tiongkok)
dalam seni rupa adalah: