take it or explode it
Home
Estetika filsafat yang dekat dengan filosofi seni bermula sejak lahirnya filsafat dalam
sejarah kemanusiaan. Estetika filosofis secara mendasar mencoba berusaha mencari
jawaban tentang hakekat dan asas dari keindahan dan fenomena estetik. Karena
estetika dekat hubungannya dengan filsafat seni, estetika berfungsi sebagai penafsir
dan penjelas fenomena kehidupan seni rupa. Estetika atau keindahan memberi nilai
lebih pada suatu karya seni. Tidak hanya karya seni saja yang mengandung unsur
indah, suatu produk desain juga bisa dikatakan indah apabila masuk dalam dimensi
keindahan itu sendiri. Estetika modern mengantarkan pada konsep desain yang
inovatif dan menarik. Estetika modern memberi arti untuk tiga hal yaitu, studi
mengenai fenomena estetis, studi mengenai fenomena persepsi dan studi mengenai
seni sebagai hasil pengalaman estetis.
Keindahan mempunyai penilaian berbeda untuk tiap masa. pada masa romantisme,
keindahan dianggap sebagai kemampuan dalam menyajikan sebuah keagungan.
Pada masa itu indah dan agung seakan memiliki makna yang dekat untuk
mengungkapkan suatu romanisme. Namun tidak pada masa realisme yang menilai
keindahan sebagai suatu kemapuan untuk menyajikan sesuatu dalam keadaan yang
sebenarnya. Kenyataan lebih penting dari pada sesuatu yang disebut agung. Lain
lagi pada masa de Stijl di Belanda. Keindahan pada masa ini memiliki nilai sebagai
kemampuan untuk mengkomposisiskan warna dan ruang serta berarti pula sebagai
kemampuan mengabstraksi benda.
Keindahan menurut Plato
Plato (427-347 SM) merupakan filsuf Yunani yang mempunyai konsep tinggi
terhadap suatu ide. Pemikirannya diakui dan digunakan oleh banyak kalangan di
dunia. Plato merupakan salah satu tokoh filosof yang termasuk dalam golongan
filosof idealisme. Pendapatnya yang terkenal yaitu bahwa kenyataan itu adalah idea
(bentuk). Dalam pemahamannya, alam dunia ini merupakan kenyataan yang tidak
sempurna dan hanya merupakan refleksi dari idea. Seni temasuk dalam unsur di
dunia. Menurut Plato, seni adalah imitasi dari kenyataan idea. Seni tidak lebih tinggi
jika dipandang dari hubungannya dengan realitas. Seni tidak dapat diandalkan
sebagai sumber pengetahuan realitas.
Di sisi lain, Plato turut serta menyumbangkan pemikirannya dalam mempengaruhi
konsep desain modern. Metode dialektika Plato yang merupakan simplifikasi
persoalan melalui klasifikasi sistematis, menjadi dasar pendidikan desain modern.
Metode tersebut berguna dalam persoalan desain yang kompleks dan banyak
melibatkan banyak bidang seperti pada desain-desain rekayasa. Desain-desain itu
sendiri memerlukan konsep keindahan. Dan menurut Plato, keindahan adalah hal
yang terkait dengan proporsi, keharmonisan dan kesatuan. Suatu benda maupun
materi di dunia ini tidak ideal dan akan berkesan ideal apabila ada unsur-unsur
yang baik dalam proporsi bentuk, keharmonisan serta kesatuan yang tercipta di
dalamnya.
Keindahan dilihat dari sudut pandang Aristoteles
Aristoteles termasuk salah satu ahli filsafat besar Yunani selain Socrates dan Plato.
Aristoteles merupakan murid dari Plato. Jika Plato dikenal dengan teorinya bahwa
kenyataan materi ada pada bentuk yang ideal, Aristoteles menjelaskan bahwa materi
tidak akan eksis tanpa bentuk. Aristoteles menyumbangkan pemikirannya tentang
logika berpikir secara deduktif. Hal inilah yang dipakai sampai sekarang sebagai
dasar dari setiap pembelajaran formal. Selain metode berpikir secara deduktif,
Aristoteles juga menyadari pentingnya berpikir secara induktif sebagai dasar dalam
penelitian ilmiah.
Desain diciptakan melalui pemikiran deduktif dan induktif oleh penciptanya.
Pemikiran secara deduktif dan induktif berdampak pada hasil yang baik, seimbang
dan menimbulkan kesan estetik. Secara tidak langsung pemikiran Aristoteles telah
mempengaruhi konsep desain. Nilai estetik dari suatu desain dapat dihasilkan dari
analisa otak mengenai teori-teorinya. Bahkan menurut Aristoteles, keindahan dari
suatu bentuk, secara logika datang dari aturan-aturan, kesimetrisan dan keberadaan.
Aristoteles dikenal dengan teori-teorinya yang masuk akal dan mewakili pemikiran
masyarakat pada umumnya. Aristoteles senantiasa melakukan pendekatan rasional
dalam setiap karyanya. Menurutnya, setiap segi kehidupan manusia atau
masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa.
Definisi Keindahan oleh Socrates
Socrates (470-399 SM) merupakan sosok yang mewakili tradisi filosofi Yunani. Ia
adalah guru dari Filsuf besar Plato. Sebagai guru besar bagi Aristokrat muda Athena,
Socrates menerapkan metode ajaran quisioner di mana ia tidak menjelaskan pokok
bahasannya secara langsung pada murid-muridnya melainkan dengan mengajukan
pertanyaan. Kesalahan jawaban muridnya kemudian dianalisa secara logika dan
diajukan pertanyaan lebih jauh lagi. Dari metode ini dapat melatih murid-muridnya
untuk lebih memperluas dan memperjelas ide-ide yang ada pada pikiran mereka
serta mampu mengembangkan konsep-konsep yang mereka maksud secara
mendetail.
Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah ataupun
No comments:
Post a Comment
Home