Dosen:
Oleh:
Kata filsafat berasal dari bahasa Arab berarti falsafah (hikmah), yang berasal dari bahasa Yunani,
philo sophia yang berarti pengetahuan, hikmah. Jadi Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan
atau cinta kepada kebenaran. Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta
kearifan”.
Secara umum Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengetahui kebenaran dan arti "adanya" sesuatu.
Aristoteles berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Socrates menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan
realitas ada dengan mengandalkan akal budi.
Plato berpendapat bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat
bahwa Kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun dalam
karya seni.
Pengertian Estetika
Istilah estetika secara etimologis berasal dari bahasa Latin aestheticus dan dalam bahasa Yunani yang
berarti rasa atau hal-hal yang bisa diserap oleh panca indera. Estetika juga dianggap sebagai cabang
ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan yang didalamnya ada seni dan alam semesta. Dari
etimologis kata tersebut, estetika adalah suatu hal yang mempelajari keindahan dari suatu bentuk
objek atau daya impuls dan pengalaman estetik dari penciptaan dan pengamatannya.
Plato yang merupakan ilmuan terkenal dunia menyatakan bahwa suatu keindahan adalah cerminan
dari watak seseorang, yang kemudian diibaratkan bahwa ketika seseorang memilki watak yang indah
maka akan secara langsung keseluruhan dari diri seorang tersebut mencerminkan semua hukum
keindahan.
Estetika Menurut Aristoteles. Berbeda dengan Plato, Aristoteles berpendapat bahwa seni justru
memberikan dampak yang baik dengan berbagai ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dan
tidak kalah dengan ilmu eksak.
Teori estetika formil banyak berhubungan dengan seni- seni klasik dan pemikiran- pemikiran klasik
pula. Teori estetika ini mengungkapkan bahwa keindahan pada luar bangunan berhubungan dengan
persoalan bentuk dan warna. Teori ini kemudian menggap bahwa keindahan adalah hasil formil dari
suatu ketinggian, ukuran atau dimensi, lebar, dan sebuah warna atau kombinasinya.
Teori Estetika Ekspresionis
Teori estetika ekspresionis mengungkapkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari sebuah
bentuk, namun juga berasal dari maksud dan tujuan dari ekspresi onjek tersebut. Teori ini
menganggap bahwa keindahan karya seni tergantung dari apa yang diekspresikannya.
Aspek Estetika
Perlu kita ketahui bahwa seni akan selalu berhubungan dengan estetika karena seni menjadi suatu
keindahan tersendiri. Merujuk pada pengertian estetika sebagai kajian ilmu baik itu filsafat atau
ajaran tentang seni dan keindahan dan anggapan manusia tentangnya, yakni kepekaan terhadap
seni dan keindahan tersebut.
Estetika adalah salah satu tolak ukur untuk kemudian menilai apakah sebuah seni tertentu bisa
dikatakan bagus atau tidak. Dalam kajian estetika sendiri ada tiga aspek yang bisa digunakan untuk
menjadi acuan penilaian karya seni. Yakni Absolutisme, Anarki, dan Relativisme seperti berikut ini:
1. Absolutisme adalah bentuk penilaian sebuah karya seni yang sifatnya mutlak dan tidak dapat
ditawar atau diganggu gugat. Bentuk penilaian ini didasari pada hal konvensi atau bentuk
aturan yang telah ditentukan.
2. Anarki adalah bentuk penilaian yang berdasarkan pada pendapat setiap orang yang sifatnya
subjektif fan tidak perlu lagi adanya bentuk pertanggungjawaban. Penilaian ini tetap didasari
pada aturan seni yang berlaku namun disesuaikan dnegan pengalaman dan prespekti
seseorang atas pandangannya tentang seni.
3. Relativisme adalah bentuk penilaian seseorang yang sifatnya tidak mutlak atau tidak absolut
dan masih bersifat objektif. Artinya masih mempertimbangkan banyak hal dengan aturan-
aturan yang berlaku.
Unsur-unsur Estetika
1. Unsur Bentuk
Unsur bentuk atau disebut juga shape berpengaruh untuk daya tarik suatu objek. Secara umum
bentuk objek ini terdiri dari dua jenis, yakni dua dimensi dan tiga dimensi. Bentuk dua dimensi tidak
memiliki volume dan datar, seperti foto, lukisan, hiasan dinding, dan sebagainya. Bentuk tiga
dimensi memiliki volume, ruang, dan kedalaman, seperti patung. Tas, pakaian, dan sebagainya.
2. Unsur Warna
Warna juga dapat mempengaruhi penampilan suatu objek. Biasanya pemilihan warna akan
disesuaikan dengan orang yang akan menggunakannya. Contohnya selera warna pakaian anak muda
cenderung memiliki sifat berbeda dengan pemilihan warna seseorang yang sudah tua.
3. Unsur Tema
Tema adalah bentuk ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pencipta objek atau sebuah karya
seni kepada penikmat seni atau orang lain secara lebih luas. Unsur tema umumnya akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor tertentu, contohnya adat istiadat, kondisi geografis, kondisi budaya, dan
sebagainya.
Fungsi Estetika
Setelah mengetahui beberapa konsep tentang teori estetika, Kita juga perlu mengetahui fungsi dari
keindahan itu sendiri. Dalam praktiknya, estetika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
saat kita menilai segala hal, baik dan buruk menggunakan konsep teori estetika.
Ilmu estetika adalah kajian yang mempelajari tentang segala hal yang berkaitan dengan keindahan
dan mempelajari berbagai aspek yang kita sebut dengan keindahan. Teori estetika tidak hanya
mengutamakan keindahan suatu karya seni, melainkan segala sesuatu tentang aspek kehidupan
yang lebih luas dan berkaitan dengan keindahan. Baik kaitannya dengan ilmu pengetahuan, emosi,
kejiwaan, dan sebagainya. Estetika juga bisa kita fungsikan untuk menilai hal yang dianggap baik atau
buruk dalam konteks kehidupan yang lebih luas.
Manfaat Estetika
Sebagai salah satu bagian dari kajian ilmu pengetahuan, estetika menjadi hal yang penting untuk
dipelajari. Baik bagi para akademisi, praktisi, kritikus, seniman, atau mereka yang terlibat dalam
dunia seni. Manfaat mempelajari teori estetika adalah sebagai berikut:
4. Memperkuat rasa cinta pada kesenian dan kebudayaan dengan mempertajam kemampuan
apresiasi atau menghargai suatu objek kesenian
6. Dapat memperdalam pemaknaan pada ketertarikan wujud kesenian dengan tata kehidupan
yang lebih luas, budaya, dan aspek ekonomi yang bersangkutan
7. Menguatkan kemampuan menilai karya seni secara tidak langsung dalam mengapresiasi
8. Meningkatkan kewaspadaan pada pengaruh- pengaruh negatif perusak mutu atau kualitas
kesenian, bahkan yang berbahaya untuk kelestarian aspek- aspek dan nilai- nilai tertentu
dalam sebuah kebudayaan
10. Dapat melatih kedisiplinan dalam cara berpikir sehingga mampu mengatur pemikiran secara
sistematis. Hal ini dapat membangkitkan potensi diri untuk berfalsafah dan memberikan
kemudahan untuk menghadapi segala permasalahan dan memberi wawasan luas, baik
secara spiritual atau psikologis
Perlu kita ketahui bahwa konsep teori tentang keindahan di Indonesia sudah ada sejak zaman
dahulu, bahkan saat manusia masih sangat primitif. Berjalannya waktu konsep estetika pun terus
berkembang dari hal yang sederhana menjadi lebih kompleks dan bermakna.
Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/jabar/apa-itu-filsafat-menurut-para-ahli-berikut-manfaatnya-dalam-
kehidupan-kln.html
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61f205ff60208/pengertian-filsafat-menurut-para-ahli-dan-
penjelasan-metodenya
https://id.wikipedia.org/wiki/Plato
https://www.gramedia.com/literasi/teori-estetika/
https://www.dictio.id/t/apa-pengertian-estetika-menurut-plato/29907 https://serupa.id/pengantar-
estetika-filsafat-keindahan-rasa-dan-selera/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-estetika/