Anda di halaman 1dari 11

1.

Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai
mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1989) Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam
hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul
kadir,memberikan tiga arti etika yaitu :

1) Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga
disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat.
2) Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah
kode etik.
3) Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan
filsafat moral.

Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral

a) Etika perangai adalah adatistiadat atai kebiasaan yang menggambarkan perangai


manusia dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pad waktu tertentu.etika
perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil
penelitian.contoh etika perangai adalah
1. Berbusana adat
2. Pergaulan muda mudi
3. Perkawinan semenda
4. Upacara adat

b) Sementara itu untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik
dan benar berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah
kejahatan yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari
kodrat manusia yang disebut moral,contoh moral adalah
1. Berkata dan berbuat jujur
2. Menghormati orang tua
3. Menghargai orang lain

1|Page
4. Membela kebenaran dan keadilan
5. Menyantuni anak yatim piatu

Fungsi Etika

Menurut Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistemmatis tentang moralitas ,dan yang
dihasilkan secara langsung bukan kebaikan melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar
dan kritis
F.Magnis Suseno menyatakan ada empat alasan yang menlatarkan belakanginya
a. Etika dapat membantu dalam mengali rasionalitas dan moralitas agama,seperti mengapa
Than memerintahkan ini bukan itu
b. Etika membantu dalam mengintterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan
c. Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah masalah baru
dalam kehidupan manusia
d. Etika dapat membantu mengadakan diaolog antar agama karena etika memndasarkan pada
rasionallitas bukan wahyu
Perbedaan etika dan etiket.

Dalam perkataan sehari-hari kata etika dan etiket sering dicampur adukan.etika adalah
moral dan etiket adalah sopan santun,tata krama ,persamaan keduanya dalah mengenai
perilaku manusia.baik etika maupun etika mengatur perilaku manusia secara normatif
,artimya memberi norma manusia bagaimana seharusnya berbuat dan tidak berbuat.

Pada prinsipnya terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara keduaanya,terutama dalam
kehidupan sehari hari.hal itu sesuai pendapat bartens yaitu
Empat perbedaan moral dan etiket yaitu
Etika Etiket
Menetapkan norma perbuatan ,apakah perbuatan boleh atau tidak dilakukan Menetapkan
cara-cara melakukan perbuatan,menunjukakn cara yang tepat,baik,benar dan sesuai dengan
yang diharapkan
Berlaku tidak tergantung pada ada tidaknya orang lain Hanya berlaku dalam pergaulan,jika
tidak ada orang kain yang hadir maka etiket tidak berlaku
Bersifat absolut dan tidak dapat ditawar-tawar Bersifat relatif
Memandang manusia dari segi dalam (bathiniah) Memandang manusia dari segi luar
(jasmaniah)

1. Estetika
Istilah estetika sangat dekat dan erat hubungannya dengan kata seni, pada saat yang sama
para ahli banyak yang mengkategorikan kedua hal tersebut kedalam definisi yang sama, akan

2|Page
tetapi tidak sedikit yang menyatakan bahwa estetika adalah sebuah bentuk dari keindahan
yang berbeda dengan istilah seni

Sering dihubungakan dengan sesuatu yang berbau seni karena mengandung keindahan
yang dapat diapandang. Sejak kemunculannya estetika selalu digunakan untuk mengutarakan
bahasa filsafat terhadap karya seni. Namun pada kenyataanyasei tidak hanya dipandang
sebagai sesuatu yang indah sehingga harus ada bidang yang digunakan untuk menjawab
hakekat seni sebenarnya yaitu filsafat seni.

Kata estetika sendiri berakar dari bahasa latin “aestheticus” atau bahasa Yunani
“aestheticos” yang merupakan kata yang bersumber dari istilah “aishte” yang memiliki
makna merasa. Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang
mengandung pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya
dan mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan. Dari
hal tersebut dapat diartikan bahwa esetetika menyangkut hal perasaan seseorang, dan
perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudakan tidak
hanya semata-mata mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi
atau makna yang terkandung didalamnya.

Bisa diibaratkan dengan membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah
kecantikan yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang oleh mata.
Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang wanita yang memilki
pesona jangka panjang, selain mempunyai paras yang cantik wanita tersebut memiliki value
atau nilai tambah dengan pesona yang dimilikinya, jadi wanita yang cantik tidak semuanya
termasuk wanita yang memilki keindahan atau nilai estetika. Karena wanita yang indah
(menurut kattsoff, 1986:381) adalah bukan hanya wanita yang enak dipandang tetapi lebih
dari itu wanita yang indah memiliki banyak hal yang dapat dinikmati dengan perasaan
meyenangkan hati.

Dari banyaknya pemahaman yang berbeda-beda dari semua kalangan tentang apa
terjemahan dari hal yang dinamakan estetika, muncullah para ahli dengan kesimpulanya
sendiri dalam menanggapi apa itu pengertian dari estetika, dan berikut ini adalah pengertian
dari estetika menurut para ahli dengan dilengkapi penjelasannya.

Djelantik mendefinisikan bahwa yang dinamakan estetika adalah suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari
apa yang kita sebut keindahan .

Penjelasan:

Dalam penjelasanya estetika adalah filsafat seni yang berisi segala macam pemikiran
dan pembahasan mendalam (filosofis) tentang seni dan keindahan.

Beberapa pengertian yang telah dijelaskan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa yang
dinamakan estetika atau yang biasa disebut dengan ruang lingkup bahasan estetika adalah
3|Page
meliputi dua pokok bahasan utama, yaitu segala persoalan yang berkaitan dengan
keindahan atau yang biasa orang orang sebut estetis dan persoalan yang berkaitan dengan
seni. Kadangkala pembahasan kedua persoalan itu saling terkait dan sulit dipisahkan. Ada
beberapa persoalan yang tergolong di dalam kedua lingkup bahasan tersebut di antaranya
adalah:

1. Persoalan Nilai Estetis (esthetic value). persoalan nilai estetis ini


biasanya menyangkut antara lain: apakah yang dinamakan keindahan itu; apakah
keindahan bersifat objektif atau subjektif; apakah yang menjadi ukuran baku
keindahan, bagaimanakah peranan keindahan dalam kehidupan manusia; dan
bagaimanakah hubungan keindahan dengan kebenaran dan kebaikan?

2. Persoalan Pengalaman Estetis (esthetic eksperience) menyangkut beberapa hal yang


antara lain: apakah yang disebut pengalaman estetis; bagaimanakah sifat dasar atau
ciri-ciri suatu pengalaman estetis; apakah yang menyebabkan orang menghargai
sesuatu yang indah; apakah yang merupakan rintangan dari pengalaman estetis; dan
objek apakah yang dapat menjadi sasaran pengalaman estetis?

Persoalan Perilaku Seniman menyangkut antara lain: apa dan siapakah seniman itu;
bedakah seorang seniman dengan perajin; apakah yang mendorong seseorang menciptakan
suatu karya seni; bagaimanakah proses penciptaan itu berlangsung dalam diri seseorang; dan
bagaimanakah hubungan kepribadian seniman dengan karya seni ciptaannya? Persoalan Seni
menyangkut antara lain: apakah seni itu; bagaimanakah penggolongan seni yang tepat;
apakah sifat dasar dan nilai-nilai dari karya seni; manakah yang lebih penting antara bentuk
dan isi dari karya seni; dan bagaimanakah hubungan seni dengan agama, filsafat, dan ilmu?.

Estetika sebagai salah satu bidang yang merupakan pengetahuan dianggap dan dipandang
penting untuk dipelajari, terutama bagi mereka yang berkecimpung atau menggeluti dunia
seni, baik sebagai praktisi maupun sebagai pengamat atau kritikus. Ada beragam manfaat
yang akan dimiliki oleh pegiat seni ketika sudah mempelajari estetika, baik itu secara
langsung ataupun tidak langsung. Berikut merupakan manfaat yang dapat diperoleh setelah
mempelajari bidang ini di antaranya:

 Estetika dapat memperdalam pengertian tentang rasa indah pada umumnya dan
tentang kesenian pada khususnya. Orang yang belajar estetika akan secara langsung
dapat memahami definisi tentang perasaan indah yang dimaksudkan.
 Estetika bisa memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang unsur-
unsur objektif yang membangkitkan rasa indah pada manusia dan faktor-faktor
objektif yang berpengaruh kepada pembangkitan rasa indah tersebut.
 Estetika juga dapat memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang
unsur-unsur subjektif yang berpengaruh terhadap kemampuan menikmati rasa indah.

4|Page
 Estetika bisa memperkokoh rasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa pada
umumnya serta mempertajam kemampuan untuk mengapresiasi (menghargai)
kesenian dan kebudayaan bangsa.
 Mempelajari ilmu estetika dikemudian hari akan memupuk kehalusan rasa pada
umumnya.
 Estetika dapat memperdalam pengertian keterkaitan wujud berkesenian dengan tata
kehidupan, kebudayaan, dan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
 Memantapkan kemampuan menilai karya seni yang secara tidak langsung
mengembangkan apresiasi seni di dalam masyarakat pada umumnya.
 Estetika dapat memantapkan kewaspadaan atas pengaruh-pengaruh negatif yang dapat
merusak mutu kesenian dan berbahaya terhadap kelestarian aspek-aspek dan nilai-
nilai tertentu dari kebudayaan kita.
 Estetika bisas secara tidak langsung, dengan bobot yang baik, yang dibawakan
kesenian, dapat memperkokoh masyarakat dalam keyakinan akan kesusilaan,
moralitas, perikemanusiaan, dan ketuhanan.
 Belajar estetika pada mulanya akan melatih diri berdisiplin dalam cara berfikir dan
mengatur pemikiran secara sistematis, membangkitkan potensi untuk berfalsafah yang
akan memberikan kemudahan dalam menghadapi segala permasalahan, memberi
wawasan yang luas dan bekal bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.

2. Moral
Moral adalah ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan perilaku, akhlak yang dimiliki
semua orang. Seseorang dapat dianggap bermoral apabila memiliki kesadaran untuk
menerima serta melakukan peraturan yang berlaku dan bersikap atau memiliki tingkah laku
yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjujung tinggi di lingkungannya.

Contohnya, akhir-akhir ini banyak remaja yang memiliki perilaku yang menyimpang
yang dapat merugikan orang lain. Misalnya, seperti kasus di yang terjadi yaitu dua pelajar
SMA ditangkap saat ikut pesta sabu-sabu, kemungkinan kasus ini terjadi karena kurangnya
pengawasan orang tua terhadap anaknya. Perilaku seperti ini juga disebabkan oleh
ketidakacuhan terhadap harapan sosial (pelanggaran secara tidak sengaja maupun disengaja)
karena mereka kurang bisa menyesuaikan diri terhadap harapan atau aturan-aturan sosial.
Kebanyakan orang tua, jika anak sudah memasuki jenjang sekolah menengah atas (SMA)
mulai memberi kebebasan pada anak dan terkadang jarang mengawasinya.

Padahal masa-masa remaja atau peralihan menuju dewasa yang biasanya mengalami
pembentukan identitas diri remaja yang berlangsung pada rentan usia tersebut. Anak remaja
masih sangat butuh bimbingan dan pengawasan orang tua untuk memiliki moral dan etika
yang sopan dalam berinteraksi dan bersosialisasi.

Bukan hanya remaja yang butuh bimbingan dan pengawasan, anak usia dini juga sangat
butuh bimbingan dan pengawasan dalam membentuk moral dan etika sejak dini. Contoh kecil

5|Page
moral yang diajarkan pada anak, misalnya berbuat baik atau patuh pada orang tua,
memelihara hak orang lain (milik orang lain tidak boleh diambil bahkan diminta, karena itu
bukan miliknya), memelihara kebersihan, sopan pada orang lain apalagi sama orang yang
lebih tua.

Proses penyadaran moral berangsur-angsur mulai tumbuh melalui interaksi dari


lingkungannya yaitu ketika dia mendapat larangan, suruhan, kecaman bahkan celaan, atau
merasakan sebab-akibat dari apa yang dia perbuat mungkin sesuatu yang menyenangkan
bahkan mengecewakan baginya. Anak akan sadar bahwa perbuatan atau perilaku yang dia
lakukan itu pasti memiliki efek atau sebab-akibat dan betapa pentingnya moral dalam
berinteraksi dengan orang lain.

Menurut Piaget Sebagaimana kemampuan kognitif, Piaget berpendapat bahwa


perkembangan moral berlangsung dalam tahap-tahap yang dapat diprediksi, yakni dari tipe
penalaran moral yang sangat egosentris ke tipe penalaran moral yang didasarkan pada sistem
keadilan berdasarkan kerjasama dan ketimbalbalikan. Piaget menamai tahap pertama
perkembangan moral sebagai moralitas heteronomi dan tahap kedua otonomi.
Pra moral : bayi yang baru lahir dikatakan belum memiliki moral karena belum memiliki
pengetahuan dan pengertian yang diharapkan oleh masyarakat dilingkungan ia hidup.

Heteronomi (berakhir pada usia 5/6 tahun)


Seorang anak belum bisa melihat tingkah laku dari intensinya. Jadi anak hanya bisa melihat
bahwa baik buruk tingkah laku adalah akibat fisik yang harus diderita seseorang.

Pada saat ini aturan-aturan tidak bisa berubah dan harus diikuti, selain itu aturan-
aturan ini tetap ada dimanapun.kapanpun. olh karena itu jika seseorang melanggar aturan
maka ia mendapat hukuman (dari orang-orang yang dipandang memiliki otoritas seperti:
orang tua, guru dsb. Misalnya ketika anak melanggar aturan dari orang tua, seperti tidak
boleh main PS lebih dari 2 jam tapi tanpa seizin orang tua anak main lebih dari 2 jam dan
suatu ketika ketahuan oleh orang tua, dan orang tua menghukumnya dengan cara selama
seminggu tidak boleh main PS lebih dari 30 menit. Untuk memberi efek jera pada anak, dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Otonomi

Pada saat ini seseorang anak masih belum bisa melihat tingkah laku dari intensinya.
Awalnya seseorang anak belum bisa mengerti bahwa aturan-aturan sosial bisa berubah-ubah
sesuai dengan kesepakatan kelompok. (Anak belum memahami bahwa aturan-aturan social
itu bisa berubah-ubah sesuai dengan daerah atau kesepakat setiap lingkungan). Kemudian
pada tahap ini seorang anak sudah mulai bisa menunjang kejujuran, keadilan dan aturan-
aturan sebagai suatu dasar untuk melakukan hubungan dengan orang lain. (Nah pada tahap ini
anak sudah mampu mengedepankan kejujuran, keadilan dan aturan-aturan dalam
berhubungan atau bekerja sama dengan orang lain guna untuk mencapai suatu tujuan).

6|Page
3. Norma
Di dalam kehidupan sehari hari, kita dapat mengenal norma dalam empat macam, yaitu
: Norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan (asusila), dan norma hukum.

Ke-empat norma ini akan membuat setiap individu menjadi lebih taat pada Hak dan
Kewajiban serta memperjuangkan kepentingannya dalam batas tidak melanggar aturan
sehingga tidak merugikan orang lain.
Berikut adalah macam-macam norma dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari :
1. Norma Agama

Norma Agama adalah aturan yang berisi kaidah, perintah, larangan, dan petunjuk yang
berasal dari Tuhan. Norma ini umumnya merupakan suatu kepercayaan dimana kepercayaan
tersebut akan memberikan pedoman hidup pada masing-masing individu.

Norma ini mengharuskan tiap individu untuk menjunjung tinggi nilai-nilai


kemanusiaan dengan cara menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan segala perintah-
Nya. Jika norma ini dilaksanakan dengan baik, niscaya orang tersebut akan selamat di dunia
dan di akhirat kelak.

Jika norma ini dilanggar, maka sanksinya berupa dosa dan akan
dipertanggungjawabkan kelak setelah meninggal dunia ( sanksi bersifat tidak langsung ). Oleh
karena itulah norma ini merupakan norma tertinggi dari norma lainnya dimana aturan-
aturannya bersifat mutlak dan tidak bisa ditawar atau diganggu gugat.

Norma agama juga menjadi landasan bagi norma lainnya karena jika seseorang patuh
terhadap agama maka secara langsung atau tidak langsung akan patuh juga terhadap norma
lainnya.

Sebagai contoh, jika seseorang melakukan perbuatan maksiat yang tidak dianjurkan
agama ( misal mencuri ) maka hati nuraninya ikut merasa bersalah bahkan ada perang batin di
dalam dirinya. Beda lagi dengan seseorang yang selalu melaksanakan perintah-Nya dengan
baik ( misal menolong sesama ) maka hati nuraninya akan menjadi lebih tentram, damai, dan
bahagia.

Contoh norma agama dalam kehidupan sehari-hari :

~ Menjauhi larangan :

1. Tidak meminum minuman keras

7|Page
2. Tidak berzinah dan berselingkuh
3. Tidak suka berbohong atau berdusta
4. Tidak melakukan perjudian
5. Tidak membunuh atau menganiaya seseorang

~ Melaksanakan perintah :

1. Beramal, bersedekah dan bersodakoh


2. Selalu berbakti kepada kedua orang tua
3. Selalu berbuat baik kepada siapa saja
4. Menolong sesama manusia yang sedang membutuhkan
5. Menghormati dan menghargai orang lain

Semua norma agama mengandung perintah atau larangan dari Yang Maha Kuasa sehingga
mengandung petunjuk untuk melakukan hal-hal yang baik. Jangan heran jika perilaku yang
menunjukkan norma agama juga dapat menunjukkan perilaku terhadap norma lainnya.

2. Norma kesusilaan ( asusila)

Norma kesusilaan ( asusila) adalah aturan tingkah laku manusia yang berasal dari suara
hati, dimana hati nurani mengatur tentang baik dan buruknya suatu perbuatan. Norma ini akan
menunjukkan kualitas pribadi seseorang.

Manusia yang punya kepribadian baik relatif lebih peka untuk menilai baik dan
buruknya sesuatu. Beda dengan manusia yang kepribadiannya kurang baik, tentu akan sulit
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Jika seseorang dapat menilai baik dan buruknya perbuatan, maka norma ini akan
dengan mudah memberikan petunjuk tentang cara untuk bertingkah laku memutuskan hal yang
harus dilakukan, dijauhi, dan ditentang.

Setiap orang di dunia ini tentu memiliki hati nurani, maka norma ini ada dalam setiap
orang di dunia. Dengan adanya norma kesusilaan, masing-masing orang dapat memiliki
pedoman hidup untuk membedakan baik dan buruknya perbuatan dan menjadikan seseorang
mempunyai sifat kesusilaan yang tinggi sesuai nilai kemanusiaan agar menjadi pribadi yang
sempurna.

Pelanggaran norma ini akan dikenai sanksi berupa perang batin, kegelisahan, bahkan
penyesalan atas apa yang telah diperbuat karena telah menentang hati nurani.

Contoh norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari :

1. Selalu bersikap jujur dalam perkataan, tindakan, dan perbuatan.


2. Tidak memfitnah atau mencemarkan nama baik seseorang.

8|Page
3. Tidak menghina dan merendahkan orang lain.
4. Peduli terhadap sesama dengan memberi berbagai bantuan.
5. Bersikap adil dan bijaksana di lingkungan masyarakat.

3. Norma Kesopanan

Norma Kesopanan adalah aturan-aturan atau kaidah yang terdapat di dalam suatu
masyarakat dan timbul karena sikap saling menghormati antar sesama manusia.
Di tiap daerah di dunia ini tentu memiliki adat yang berbeda-beda. Mengapa hal itu terjadi ?
Ini disebabkan karena di setiap daerah menentukan peraturannya sendiri tentang hal-hal yang
dianggap sopan dan dirasa boleh/baik untuk dilakukan serta hal yang kurang baik untuk
dihindari.

Norma kesopanan memiliki patokan atau ukuran yang berbeda-beda di setiap daerah, sehingga
tiap masyarakat memiliki patokan mengenai apa yang harus dilakukan, dihindari, dan
ditentang.

Tujuan utama norma kesopanan adalah untuk menciptakan sifat saling menghargai dan
menghormati antar individu. Norma ini juga diciptakan demi lahirnya keharmonisan,
ketentraman, dan ketertiban di dalam masyarakat.

Contoh norma kesopanan dalam kehidupan sehari-hari :

1. Tidak melakukan perbuatan zinah yang dapat mencemarkan nama baik diri sendiri dan
orang banyak.
2. Ramah dan tidak sombong di lingkungan masyarakat.
3. Menerima sesuatu dan makan dengan tangan kanan.
4. Tidak menyela atau memotong pembicaraan orang lain.
5. Tidak meludah, buang samapah atau kencing sembarangan.
6. Tidak berkata kotor dan berbicara secara kasar.
7. Mengucapkan salam ketika masuk ke rumah orang lain.
8. Menghormati dan menghargai orang lain, terutama kepada orang yang lebih tua.
9. Tidak menghina atau mencela orang lain baik secara terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi.
10. Mempersilahkan orang yang lebih tua, ibu-ibu atau wanita untuk duduk ketika di dalam
angkutan umum ( seperti bus atau kereta )

5. Norma Hukum
Norma Hukum adalah norma yang secara jelas yang ditetapkan dan diberlakukan oleh suatu
negara. Norma ini dibuat karena norma lainnya ( norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan ) belum mampu menciptakan atau menjaga ketertiban dan kedamaian di dalam
masyarakat.

9|Page
Contoh norma hukum dalam kehidupan sehari-hari :

1. Tidak melanggar tata tertib berlalu lintas.


2. Tidak membuat kericuhan, merusak fasilitas negara, dan atau mengganggu ketertiban
umum.
3. Tidak membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang karena melanggar Pasal 338
KUHP.
4. Tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
5. Tidak mencuri hak milik orang lain karena melanggar Pasal 362 KUHP.
6. Tidak melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Supriadi,S.H.,M.HUM . 2006.etika dan tanggung jawab profesi hukum di indonesia


Jakarta.Sinar Grafika

Abdulkadir Muhammad.1991 .,etika profesi hukum .bandung.Citra Aditya Bakti

Liliana Tedjosaputro.2003etika profesi dan profesi hukum ,Semarang .Aneka Ilmu

Darji Darmodiharjo dan Sidharta .1995.pokok-pokok filsafat hukum .Jakarta.Gramedia


pustaka utama

Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum .Jakarta .Pradnya paramitha

http://www.siswamaster.com/2015/08/macam-macam-norma-dan-contohnya.html

http://makalah-makalah-makalah.blogspot.co.id/2016/02/nilai-moral-sebagai-sumber-
budaya.html

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai